Qurban harus dilakukan sesuai dengan tata cara yang sesuai syariat Islam agar sah. Mulai dari pemilihan hewan qurban, hingga menyembelih. Berikut penjelasan tata cara qurban sesuai syariat Islam.
amalabadi.org – Islam sudah mengatur segala aspek kehidupan, termasuk dalam melaksanakan ibadah, baik yang wajib maupun sunnah. Melaksanakan ibadah qurban juga memiliki tata caranya tersendiri. Berikut tata cara qurban sesuai syariat Islam.
Memilih Hewan Qurban yang Sesuai Syariat
Orang yang ingin berkurban tidak boleh asal dalam memilih hewan qurban. Ada syarat-syarat tertentu agar hewan qurban sah.
Pertama, usia hewan qurban harus sudah memenuhi minimalnya. Masing-masing hewan memiliki minimal usia yang berbeda.
Unta: 5-6 tahun
Sapi atau kerbau: minimal 2 tahun
Kambing: minimal 1-2 tahun
Domba: 6 bulan
Kedua, kondisi fisik hewan qurban tidak boleh cacat dan harus dalam kondisi sehat. Hal ini sesuai dengan Hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang berbunyi,
“Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan qurban, yang (matanya) jelas-jelas buta (picek), yang (fisiknya) jelas-jelas dalam keadaan sakit, yang (kakinya) jelas-jelas pincang, dan yang (badannya) kurus lagi tak berlemak.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud).
Tata Cara Penyembelihan Qurban Sesuai Syariat Islam
Selain memilih hewan qurban, tata cara penyembelihan juga haru sesuai syariat Islam agar qurban bisa sah.
Berdasarkan riwayat-riwayat Hadis dan keterangan para ulama, berikut tata cara penyembelihan hewan qurban.
Orang yang berkurban dan penyembelih dalam keadaan suci
Tempat penyembelihan bersih dari kotoran
Bersikap lembut kepada hewan qurban
Memberi minum hewan qurban sebelum disembelih
Menghadapkan hewan qurban ke arah kiblat
Membaca shalawat ketika menyembelih hewan qurban
Orang yang berkurban disunnahkan tidak memotong kuku atau rambut sejak 1 Dzulhijjah hingga hewan qurban disembelih
Menyembelih sendiri hewan qurban (bagi yang mampu melakukannya)
Mempertajam pisau untuk menyembelih
Mempercepat penyembelihan sehingga hewan tidak menahan sakit lebih lama
Membaca takbir selama proses penyembelihan
Dilakukan di depan banyak orang agar banyak yang mendoakan dan menyaksikan
Orang yang berkurban disunnahkan mengambil bagian hewan qurban meskipun dikit (selama qurban bukan nazar)
Itu tadi tata cara qurban sesuai syariat Islam yang harus dilakukan agar sah dalam berkurban. (hfz/amalabadi)
Sumber: NU Online
Titip Qurban sesuai syariat Islam untuk saudara-saudara di Indonesia Timur, Palestina, dan Suriah, KLIK DI SINI
Perjalanan Abadi selama tahun 2019 menjadi lembaga donasi kemanusiaan yang berfokus untuk membantu permasalahan dunia Islam.
infoabadi.org – Alhamdulillah, Abadi berhasil mengadakan berbagai kegiatan keislaman dan menyalurkan donasi yang diamanahkan masyarakat Indonesia untuk dunia Islam pada tahun 2019 ini. Perjalanan selama satu tahun Abadi menyalurkan donasi telah tersusun dalam dalam catatan berikut ini:
Januari
Pada bulan pertama di tahun 2019, Abadi membantu proses pembangunan pondasi Masjid Tempo Sodo. Masjid tersebut pernah berdiri sebelumnya, akan tetapi rangkaian gempa yang mengguncang Lombok pada pertengahan tahun 2018 lalu, membuat masjid tersebut turut hancur.
Menangani permasalahan tersebut, Abadi mengambil peran dengan mengajak masyarakat Indonesia untuk bmembangun kembali masjid satu-satunya yang ada di dusun Tempo Sodo, Lombok.
Februari
Pada bulan kedua, Abadi melakukan penyaluran donasi untuk korban gempa bumi dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala. Salah satunya dengan membangun beberapa huntara bagi masyarakat yang menjadi korban bencana tersebut di Palu.
Selain itu, Abadi juga memberikan hiburan kepada anak-anak di Sumbawa Barat melalui dongeng kemanusiaan. Tujuan dari dongeng tersebut untuk memberikan motivasi dan hiburan kepada anak-anak setempat di Sumbawa.
Maret
Pada bulan ketiga, Abadi mengadakan roadshow Ulama Palestina di tengah-tengah warga korban bencana gempa Lombok. Roadshow tersebut berisikan rangkaian ceramah, doa bersama, dan kegiatan muhasabah
April
Pada bulan keempat, Abadi mengadakan Roadshow Ulama Palestina bersama Syekhah Asma Abu Samha dan Syekh Muraweh Mosa Naser Nassar di Sumbawa- Bima.
Acara Roadshow ditujukan kepada masyarakat Sumbawa untuk memberikan edukasi tentang Kepalestinaan, serta memberikan motivasi dari kisah hidup para penduduk Palestina kepada masyarakat Sumbawa.
Mei
Pada bulan kelima, Abadi kembali menyalurkan donasi dari masyarakat Indonesia untuk pembangunan Masjid Tempo Sodo, yakni untuk melanjutkan tahap pemasangan atap masjid.
Selain itupada bulan ini, Abadi mengadakan sejumlah Roadshow bersama Ulama Palestina untuk menyemarakkan bulan Ramadhan di tengah-tengah masyarakat Lombok. Kegiatan ini untuk mengisi waktu-waktu agar lebih bermanfaat di bulan Ramadhan.
Juni
Pada bulan keenam, Abadi menyalurkan donasi tahap lanjutan untuk pembangunan Masjid Tempo Sodo yakni pemasangan keramik. Pemasangan keramik ini dilakukan bersama-sama dengan masyarakat di sekitar dusun Tempo Sodo.
Tahap pemasangan keramik tersebut merupakan tahap penyelesaian, karena setelah keramik terpasang, masjid Tempo Sodo sudah digunakan untuk salat dan kegiatan keagamaan.
Juli
Pada bulan ketujuh, Abadi menyalurkan donasi dari masyarakat Indonesia untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza. Penyaluran donasi tersebut dilakukan di Turki.
Masjid Istiqlal Indonesia ini merupakan simbol kemerdekaan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia kepada penduduk Palestina di Khan Yunis, Gaza. Kita semua mendoakan dengan berdirinya masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, maka para penduduk Gaza dapat dengan mudah beribadah dan menjalankan segala aktivitas Pendidikan Islam di masjid tersebut.
Agustus
Pada bulan kedelapan, Abadi kembali mengadakan roadshow Ulama Palestina di Mataram. Roadshow ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang Kepalestinan dan kisah inspiratif kemanusiaan dari Palestina kepada masyarakat Mataram.
Agenda kedua pada bulan Agustus 2019 ini, Abadi mengadakan dongeng kemanusiaan untuk anak-anak di Mataram. Dongeng adalah media belajar yang paling menyenangkan bagi anak-anak, sehingga anak-anak di sana sangat antusias dalam kegiatan tersebut.
September
Pada bulan kesembilan, Abadi menyalurkan santunan untuk anak yatim Gaza yang dilakukan di Malaysia. Beasiswa tersebut ditujukkan kepada anak-anak yatim yang sedang menempuh pendidikan tahfidz di Gaza.
Selain itu, pada bulan September ini ada event besar Abadi, yakni Nonton Bareng Film “Hayya”. Pada acara nobar ini, Abadi berperan menjadi mitra penyaluran donasi dalam prosesi pemutaran perdana film tersebut di Lombok.
Kegiatan lainnya tetap berjalan, seperti roadshow Ulama Palestina untuk masyarakat Palu dan dongeng kemanusiaan Kepalestinaan.
Oktober
Pada bulan kesepuluh, Abadi mengadakan roadshow Ulama Palestina untuk masyarakat Lombok Timur. Kegiatan ini tidak lain untuk mengedukasi masyarakat Lombok tentang keberadaan Palestina saat ini.
Selain itu, ada Malam Amal Kemanusiaan bersama JSIT di Nusa Tenggara Barat. Pada kesempatan ini Abadi menjadi bagian untuk menghimpun donasi kemanusiaan, sekaligus memperkenalkan lembaga kepada masyarakat NTB.
November
Pada bulan kesebelas, Abadi mengadakan Palestina Solidarity Day bersama Ponpes Ashohwah Gerung di Lombok Barat. Kemudian,di bulan yang sama Abadi mengadakan peresmian Masjid Tempo Sodo, sebagai tanda masjid tersebut sudah bisa digunakan untuk salat dan kegiatan keagamaan.
Selain itu, Abadi juga menyalurkan donasi dari masyarakan Indonesia untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, penyaluran ini dilakukan di Turki.
Kegiatan penutup di bukan November 2019 ini, Abadi mengadakan stand kemanusiaan di CFD Udayana. Dalam hal tersebut Abadi mengajak masyarakat Lombok untuk lebih peduli dengan sesama.
Desember
Pada bulan terakhir, Abadi menyalurkan donasi untuk anak yatim Gaza dan melakukan perjanjian atau MOU untuk penyaluran lanjutan selama satu tahun ke depan.
Selain itu, Abadi juga mengadakan roadshow Bersama Ulama Palestina untuk masyarakat Lombok Tengah. Selanjutnya melakukan evaluasi tahunan, tujuannya untuk melihat hasil satu tahun kerja dan membuat targetan baru di tahun 2020 mendatag.
Inilah perjalanan Abadi selama tahun 2019, tidak hanya melakuka penyaluran donasi, tapi Abadi juga mengadakan kegiatan edukasi untuk masyarakat luas. Donasi yang sahabat berikan tentunya sudah menolong banyak orang, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia saja, akan tetapi untuk dunia Islam khususnya Palestina.
Sahabat, terima kasih atas kepercayaan anda sudah menyalurkan donasi melalui Abadi. Mari kita teruskan kebaikan ini, agar lebih banyak yang dapat merasakan manfaatnya.(izzah/infoabadi)
Musim dingin di Palestina berbeda dengan musim dingin yang dialami oleh negara lainnya.
infoabadi – Ketika membayangkan wilayah Timur Tengah, mungkin kita berpikir bahwa di sana tetap dalam cuaca hangat dan cerah sepanjang tahun. Ternyata ini salah besar. Palestina merupakan tanah di wilayah Timur Tengah yang mengalami musim dingin ekstrim.
Lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan 5 fakta musim dingin Palestina. Simak informasinya berikut ini!
1. Cuaca Ekstrim
Selama musim dingin, suhu di Palestina akan menurun hingga 10 ° C (50 ° F). Bahkan ketika malam hari suhu akan lebih menurun hingga 3 ° atau 4 ° C (38 ° F).
Selain itu, pada musim dingin di Palestina ada tiupan angin besar serta hujan lebat selama berbulan-bulan. Awan di sana pun hampir tertutup matahari sepanjang hari.
2. Tidak Ada Alat Pemanas di Rumah atau Pengungsian
Kebanyakan di negara barat yang mengalami empat musim, mereka memiliki alat pemanas di setiap rumahnya. Tujuannya agar keluarga pemilik rumah tetap hangat ketika musim dingin datang. Namun berbeda dengan Palestina yang tidak memiliki alat pemanas apapun. Bahkan penduduknya sebagian besar hanya tinggal di pengungsian sederhana.
Bagi keluarga yang tinggal di rumahnya sendiri, mereka hanya memiliki satu atau dua pemanas portabel. Kemudian keluarga tersebut akan duduk di malam hari untuk pemanasan. Namun bagi keluarga yang tinggal di pengungsian, mereka tidak memiliki alat pemanas khusus.
Keluarga di Palestina hanya memiliki pakaian yang jumlahnya sangat terbatas. Mereka jarang memiliki pakaian tebal untuk musim dingin.
Hidup di pengungsian tidak seperti di rumah sendiri. Barang-barang yang dibawa oleh para pengungsi tidak banyak, bahkan bisa saja mereka hanya membawa pakaian yang sedang menempel di tubuhnya.
4. Tidak Bisa Tiduk Nyenyak
Saat musim dingin, itulah hari terberat bagi penduduk Palestina. Mereka tidak bisa tiduk nyenyak, lantaran rumah-rumah mereka dinding dan atapnya berlubang. Bangunan rusak tersebut membuat angin atau hujan masuk ke dalam rumah.
Terlebih para pengungsi yang hanya tinggal di sebuah tenda terpal plastik, tentu lebih mengalami kesulitan. Mereka pun tidak memiliki peralatan tidur yang lengkap seperti kasur, bantal, dan selimut.
5. Tidak Ada Air Panas
Penduduk Palestina tidak memiliki tangki air panas di rumah, apalagi di pengungsian. Mereka terus-menerus memanaskan air secara manual dengan kompor, jika membutuhkan air panas.
Sebagian rumah yang memiliki saklar untuk menyalakan pemanas untuk air, ini biasanya akan memakan waktu 15-20 menit. Hal ini tentu akan menyusahkan penduduk untuk menggunakan air panas.
Sahabat Abadi, mari kita berikan bantuan kepada saudara-saudara di Palestina. Bantuan sekecil apapun akan sangat bermanfaat dan berarti untuk kehidupan mereka.(izzah/infoabadi)
Kehidupan para pengungsi Palestina di Gaza semakin memburuk seiring dengan memburuknya suhu menjelang musim dingin tiba.
Infoabadi.org–Lembaga donasi kemanusiaan Palestina kali ini akan memberikan informasi kepada sahabat, mengenai kondisi kehidupan keluarga para pengungsi saat musim dingin datang.
Memasuki akhir tahun, warga Palestina mulai merasakan tanda-tanda datangnya musim dingin. Warga Palestina bersiap siaga dengan berbagai perubahan pola hidup yang akan dihadapi seiring dengan perubahan musim yang akan datang.
Sama halnya dengan Salah Uliyan, ialah seorang kepala keluarga yang tinggal di kamp pengungsian Pantai, Gaza. Keluarga ini beranggotakan delapan orang, bersama istri, keempat anak perempuan, dan dua anak laki-laki.
Sebagai seorang kepala keluarga, seharusnya Salah Uliyan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan di keluarganya, namun ia tidak dapat melakukannya karena mengalami cacat fisik hingga 60 persen di satu tangan. Selain itu, salah satu anak perempuannya menderita penyakit kelenjar. Keduanya membutuhkan perawatan intensif yang bisa dilakukan di luar negeri.
Ada beberapa jaminan sosial yang diberikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), namun itu sebatas untuk menyambung hidup yang sederhana seperti makanan pokok, dan pakaian.
Akan tetapi bantuan untuk biaya pengobatan itu tidak ada, para keluarga pun tidak cukup kalau hanya mengandalkan bantuan kemanusiaan saja. Mereka membutuhkan pekerjaan yang menetap, karena setiap keluarga tidak hanya membutuhkan makan saja untuk memenuhi kehidupan.
Keadaan sulit yang dirasakan oleh para keluarga di pengungsian itu benar-benar tidak seimbang dengan tingginya kebutuhan musim dingin yang mendesak. Tantangan datang tak terduga saat situasi semakin sulit dan pelik.
Para keluarga yang tinggal di pengungsian tidak hanya menghadapi dingin, pemadaman listrik, akan tetapi juga hujan lebat serta banjir. Mirisnya, hambatan yang dirasakan oleh mereka alami belum berhasil ditindaklanjuti sepenuhnya oleh lembaga-lembaga penyalur donasi kemanusiaan yang ada di dunia.
Sahabat Abadi, kisah yang dihadapi oleh para keluarga di kamp pengungsian ini bukanlah hal baru dan satu-satunya terjadi. Ada banyak pengungsi lainnya yang juga merasakan tantangan sulit ini.
Bersama Abadi, mari bantu donasi kemanusiaan Palestina dengan mengirimkan 1000 paket musim dingin bagi para pengungsi Palestina di Gaza. Kehangatan dan rasa nyaman para pengungsi Palestina adalah rasa bahagia kita bersama. (izzah/infoabadi)
Sumber: UNRWA
Ayo kirimkan 1000 paket musim dingin melalui Abadi
Jika dibandingkan, harga hewan qurban di wilayah pengungsian seperti Lombok dan Palu lebih murah daripada di kota-kota besar. Padahal, nilai kebermanfaatan qurban lebih besar di wilayah pengungsian.
Infoabadi.org – Pengungsi menjadi isu kemanusiaan yang ramai menjadi sorotan dunia Islam saat ini. Menanggapi isu tersebut, Abadi turut mendawamkan aksi peduli kemanusiaan untuk pengungsi di Indonesia dan Palestina yang salah satunya diwujudkan dengan penyaluran hewan qurban.
Hampir semua warga kota sibuk menyiapkan hewan qurban terbaik untuk dibagikan kepada tetangga terdekatnya.Sedangkan para pengungsi di wilayah terdampak bencana seperti Lombok dan Palu, sedang harap-harap cemas menanti datangnya daging qurban yang belum pasti.
Padahal jika dibandingkan, berkurban di daerah bencana seperti Lombok dan Palu terhitung lebih murah dari pada di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya. Berikut hewan qurban di Jakarta dan wilayah pengungsian yang dirangkum dari informasi kontributor Abadi dan sejumlah situs online.
Harga Sapi Tahun 2019
Jakarta : Rp. 15 juta – Rp. 26 juta (250-450 Kilogram)
Berkurban untuk pengungsi di Lombok dan Palu memang lebih murah. Meski begitu, manfaat qurban yang kita berikan akan lebih terasa karena saat ini mereka benar-benar sedang membutuhkan bantuan.
Dalam hal ini, Abadi dengan program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi memfasilitasi sahabat agar dapat menyalurkan hewan qurban untuk pengungsi di Lombok, Palu dan Donggala tanpa dipungut biaya penyembelihan atau pun pendistribusian.
Dengan kontributor yang ada di daerah sekitar Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah, sahabat dapat membeli hewan qurban untuk para pengungsi dan dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu:
Sapi : Rp. 15 juta atau Rp. 2,15 juta (1/7 sapi)
Kambing/Domba : Rp. 3.500.000
Sedekah qurban: Tidak terbatas
Program Tebar Hewan Qurban Abadi di Tanah Tragedi merupakan salah satu ikhtiar Abadi dalam menggiatkan aksi peduli kemanusiaan untuk korban bencana alam dan kemanusiaan di pengungsian.
Mari bagikan kebahagiaan Idulkurban bagi para pengungsi untuk dunia Islam yang semakin diberkahi. (history/abadi)
Salurkan kontribusi terbaik dalam program Tebar Qurban Abadi di Tanah Tragedi melalui: