BERGERAK BERSAMA LAWAN CORONA

BERGERAK BERSAMA LAWAN CORONA

Infoabadi.orgPersebaran Virus Corona semakin nyata dihadapi masyarakat Indonesia. Virus ini juga telah sampai di Pulau Seribu Masjid yakni Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan data yang dilansir pemerintah Provinsi setempat, Kota Mataram meraih urutan ketiga setelah Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Bima dalam persebaran virus Corona.

Hingga 31 Maret 2020, angka pasien di wilayah ini sudah merangkak hingga 195 orang. Angka tersebut meliputi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 19 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 176. Pulau kecil seperti Nusa Tenggara Barat sudah sangat kewalahan menangani pasien, bagaimana dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia?

Meskipun masyarakat sudah dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, tidak semuanya dapat melakukan perlindungan secara optimal. Pedagang kaki lima hingga pedagang asongan harus tetap mencari nafkah harian. Petugas parkir, supir angkutan umum, hingga supir ojek online masih harus bergelut dengan lingkungan luar. Bahkan, tenaga kesehatan harus siap pasang badan menangani pasien yang butuh perawatan.

 

Ayo Bergerak Bersama Lawan Corona!

Dengan kondisi Kota Mataram yang semakin rentan penyebaran virus COVID-19 ini, Amal Bakti Dunia Islam berinisiatif menggalakan gerakan penyemprotan disinfektan di berbagai masjid yang tersebar di Kota Bima dan Kota Mataram. Gerakan ini menjadi langkah pencegahan agar penyebaran virus tidak semakin meluas.

[2020-04-02] ABADI - Bergerak Bersama Lawan Corona 1 www.infoabadi.org
(Relawan Abadi tengah melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid-masjid sekitar Kota Mataram/Amal Bakti Dunia Islam)

Pembagian hand sanitizer kepada warga-warga yang membutuhkan juga tidak luput menjadi bagian, agar warga yang tidak punya pilihan untuk tetap beraktivitas di luar tetap mendapatkan perlindungan yang maksimal.

 

Melalui Program Nasional Lawan COVID-19, Amal Bakti Dunia Islam mengajak Sahabat untuk turut serta melawan penyebaran virus Corona di berbagai wilayah Indonesia. Sahabat dapat menyalurkan bantuan meski sedang di rumah saja, dengan ikut berdonasi dalam paket berikut ini:

  1. Penyemprotan Disinfektan Corona. Program ini menargetkan dapat menjangkau hingga lebih dari 500 titik lokasi. Sahabat dapat berdonasi hanya sebesar Rp 750.000 untuk satu lokasi.
  2. Pembagian Paket Masker dan Hand Sanitizer. Hanya dengan Rp 35.000. Sahabat dapat turu memberikan pengamanan kepada warga yang membutuhkan.
  3. Paket Alat Pelindung Diri Untuk Tenaga Medis. Lengkapi donasi sahabat dengan membantu mencukupi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD), bagi setiap tenaga medis dengan berdonasi Rp 1.500.000/paket.

Sahabat dapat menyalurkan sebentuk kepeduliannya melalui:

Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Call Center kami di nomor

0878 6455 6406

Memahami Konflik Uighur Bersama Abadi

Memahami Konflik Uighur Bersama Abadi

Permasalahan pada muslim Uighur adalah masalah kita bersama, tapi banyak di antara umat muslim tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi di sana. Itulah yang membuat penting adanya edukasi dunia Islam.

infoabadi.org – Alhamdulillah, Abadi telah berkontribusi memberikan kegiatan tentang dunia Islam kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat pada pekan ketiga di bulan Januari 2020. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula BP PAUD dan DIKMAS Nusa Tenggara Barat.

Talkshow dunia Islam dengan tema “Memahami Konflik Uighur” ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemasalahan yang sebenarnya terjadi pada muslim Uighur, China.

Keterangan: Direktur Abadi berikan sambutan pada acara talkshow “Memahami Konflik Uighur” (Foto: Dok. Abadi)

Akhir-akhir ini banyak media memberitakan tentang etnis minoritas muslim di Uighur yang mendapatkan perlakuan diskriminasi dan penghilangan identitas oleh mayoritas penganut komunis China. Sementara itu, umat muslim di Indonesia belum masih belum memahami dengan apa yang sebenarnya terjadi di sana.

Tak lama dari kehebohan berita tersebut, Abadi segera mengambil tindakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai apa yang terjadi di Uighur, China, dan apa yang harus muslim lakukan?

Keterangan: Peserta talkshow sedang ikut berinteraksi dengan (Foto: Dok. Abadi)

Pada acara kali ini, Abadi mendatangkan seorang aktivis kemanusiaan dan penulis aktif Republika yaitu Herry Cahyadi.  Sementara itu, kegiatan ini juga diikuti oleh peserta dari  beberapa instansi dan aktivis kemanusiaan Kota Mataram, seperti aktivis ACT, Ketua MUI Mataram, Dewan Dakwah, Kotak Amal Indonesia, FSLDK Nusram mahasiswa HI Univesritas Mataram, Mualaf Center, Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI), Yayasan Islam Al-Quds NTB, dan lainnya.

Baca Juga : Abadi Salurkan Donasi untuk Pendidikan Yatim Palestina

Keterangan:Sesi diskusi pada acara talkshow “Memahami Konflik Uighur” (Foto: Dok. Abadi) 

Sebagai umat muslim, wajib bagi kita untuk peduli dengan muslim lainnya. Bentuk peduli juga bermacam-macam, mulai dari memahami terlebih dahulu tentang permasalahan yang terjadi, kemudian memberikan solusinya nyata.

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadist bahwa umat muslim hendaklah untuk saling telong-menolong, karena mereka saling membutuhkan satu sama lain.

“Siapa saja yang meringankan beban seorang Mukmin di dunia, Allah pasti akan meringankan bebannya pada hari kiamat. Siapa saja yang memeberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan memberi dia kemudahan di dunia dan akhirat. Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

(izzah/infoabadi)

 

Israel Tempatkan Anak-Anak Palestina di Kandang Saat Musim Dingin

Israel Tempatkan Anak-Anak Palestina di Kandang Saat Musim Dingin

Selama badai musim dingin di Palestina, Israel menempatkan tahanan Palestina termasuk anak-anak di kandang besi luar fasilitas bangunan.

 

infoabadi.orgSejak tahun 2015, sudah ada lebih dari enam ribu anak-anak Palestina yang ditangkap oleh tentara Israel, kemudian mendapatkan interogasi dan ditahan.

Praktik mengejutkan lainnya, Israel menempatkan anak-anak tahanan Palestina tersebut di kandang besi saat musim dingin. Hal tersebut disorot dalam pernyataan kelompok advokasi Komite Publik Menentang Penyiksaan di Israel (PCATI) dan dibahas oleh parlemen Israel, Knesset.

Bagaimana kisah anak-anak tahanan Palestina yang ditahan di kandang besi saat musim dingin? Lembaga donasi kemanusiaan, Abadi menyajikan informasinya untuk anda!

Kandang Besi Sebagai Tempat Tinggal Tahanan

Keterangan: Anak-anak saat ditahan di penjara Israel(Foto: Cinta Yati)

Pada saat musim dingin datang, dua pengacara Palestina mengunjungi tahanan Israel yang diisi oleh orang-orang Palestina. Di dalamnya terlihat pemandangan yang mengejutkan. Saat tengah malam, puluhan tahanan dipindahkan ke kandang besi yang berada di luar fasilitas bangunan tahanan tersebut. Di kandang tersebut, para tahanan terpapar oleh cuaca dingin yang mencekam ditambah turunnya hujan.

Pembela umum tahanan Palestina meluncurkan permohonan darurat ke berbagai badan resmi di Palestina, termasuk kementerian kehakiman untuk mencegah kejahatan kemanusiaan dalam tahanan Israel. Lebih jahatnya lagi, di dalam kandang tersebut juga terdapat anak-anak di bawah umur.

Menteri kehakiman Israel segera memimta kepada Menteri Keamanan Publik Yitzhak Aharonovitch, untuk mengakhiri praktik tersebut. Masalah ini pun dibahas dalam komite petisi publik parlemen Israel, bahwa penangkapan dan kondisi di penahanan anak-anak Palestina telah melanggar hukum Israel dan internasional.

Anggaplah Permasalahan ini Serius

Keterangan: Anak-anak Palestina tidak hanya di tahan, tapi juga menerima tindakan kriminal oleh tentara Israel(Foto: World Bulletin)

Mengingat berbagai pelanggaran yang telah dilakukan oleh Israel, permasalahan tersebut harus segera diakhiri. Masyarakat luas harus melihat kasus tahanan di Israel sebagai penindasan yang dilakukan oleh kolonial untuk mengontrol dan menguasai tanah Palestina.

Akibat dari permasalahan tersebut anak-anak Palestina akan semakin tertekan, kehilangan masa kanak-kanak dan bahkan masa depan. Maka tindakan Israel harus dihentikan, dengan bersama-sama menganggap permasalahan ini serius.

Ketika permasalahan sudah dianggap serius, selanjutkan dunia harus mencari cara aksi konkret untuk menghentikan tindakan Israel. Bukan hanya sekedar pernyataan kecaman dan menolak keputusan sewenang-sewenang mereka.(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Electronic Intifada

Anak-Anak Pelosok Rangkap Status ‘Siswa’ Sekaligus ‘Pekerja’

Anak-Anak Pelosok Rangkap Status ‘Siswa’ Sekaligus ‘Pekerja’

Anak-anak pelosok bisa sekolah karena harus bekerja. Padahal bekerja di usia dini tidak baik bagi kesehatan mental dan fisik.

infoabadi – Data statistik tahun 2018 melaporkan, bahwa para pekerja di usia anak-anak mencapai angka 981,9 ribu atau 2,65 persen dari total anak usia 5-17 tahun. Data tersebut didominasi oleh anak-anak dari pedesaan atau pelosok negeri.

Masa anak-anak adalah waktunya untuk belajar, bermain, dan mencoba banyak kreativitas tanpa suatu paksaan baginya untuk melakukan. Sedangkan bekerja di usia anak-anak akan berpengaruh buruk bagi kesehatan fisik dan mental karena menghambat perkembangan mereka.

Lalu bagaimana dengan anak-anak pelosok yang merangkap status sebagai siswa sekaligus sebagai pekerja?

Keterangan: Anak-Anak Bekerja di Ladang (Foto: BBC)

Anak-anak yang hidup di wilayah pelosok sebagian besar kehilangan masa bermain, karena mereka harus bekerja membantu orang tua atau di tempat lain. Kondisi seperti itu menimbulkan sejumlah masalah seperti penuaan dini, kekurangan gizi, depresi, dan anak-anak menjadi tidak fokus pada pendidikan.

Melihat hal tersebut, hak anak-anak terenggut karena pekerjaan. Padahal mereka harus bertumbuh dengan baik, belajar banyak hal, serta mampu menggapai setiap apa yang dimimpikan.

Bekerja di usia anak-anak juga merupakan bentuk eksploitasi yang dilarang oleh pemerintahan. Hal ini karena lebih banyak dampak buruk dari pada manfaat yang didapatkan. Sejatinya anak-anak adalah makhluk yang harus mendapatkan perlindungan dan perlakuan khusus demi membantu tumbuh kembangnya.

 

Baca Juga: 5 Manfaat Zonasi Tak Dirasakan Siswa Pedalaman 

Keterangan: Siswa MI Darul Islah Sedang Berjalan (Foto: Fathul Rakhman)

Anak-anak di seluruh negeri ini tentu menginginkan hidup bahagia dan dapat mengejar mimpinya ingin menjadi apa saja tanpa ada hambatan yang berat. Akan tetapi nasib setiap orang berbeda, dan kenyataan tidak sama dengan yang diharapkan.

Siswa MI Darul Islah Jadi Pekerja

 

Di Lombok Tengah, siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Darul Islah pun merasakan hal tersebut. Pendidikan mereka kurang fokus dan efektif karena di luar jam sekolah harus bekerja. Tidak ada waktu untuk bermain atau mengulang kembali pelajaran yang sudah diterima dari sekolah.

Selain itu, kemungkinan mereka tidak fokus saat belajar di sekolah karena ada sesuatu yang mengganjal tentang pekerjaanya.

Sahabat Abadi, keadaan itu harus kita selesaikan bersama. Sebagai saudara satu bangsa kita harus menolong mereka agar mendapatkan haknya kembali menjadi seorang anak.

Mari kita bantu siswa-siswi MI Darul Islah, Kampung Montong Ajan, Lombok Tengah agar mendapatkan pendidikan yang baik. Sahabat bisa donasi bersama Abadi!(izzah/abadi)

Sumber: Gajimu

Yang Pasti Terjadi Saat Kita Menyantuni Yatim Palestina

Yang Pasti Terjadi Saat Kita Menyantuni Yatim Palestina

Santunan untuk yatim Palestina memiliki manfaat tidak hanya bagi yatimnya saja, melainkan juga untuk penyantunnya.

 

Anak yatim Palestina tergolong yang paling banyak di dunia. Data statistik menyebutkan jumlah anak yatim Palestina saat ini mencapai angka 23.000.

Angka yatim yang begitu besar membuat permasalahan Palestina semakin bertambah, sebab bantuan dari negara-negara yang mendukungnya sangat dibutuhkan oleh mereka.

Sahabat abadi, tahukah kalian bahwa manfaat donasi yatim Palestina tidak hanya akan memberikan kebahagiaan untuk yatimnya saja, melainkan juga para penyantun itu sendiri. Mengapa hal ini bisa terjadi? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Kebahagiaan Bagi Penyantun Anak Yatim

Keterangan: Melly Goeslaw Berfoto dengan Yatim Palestina di Gaza (Foto: Radar Pekalongan)

Menyantuni anak yatim merupakan kebaikan yang Allah perintahkan. Bahkan, Allah telah menyediakan hadiah terindah bagi yang sudah dengan ikhlas melakukannya. Hadiah tersebut tak hanya akan memberikan kebahagiaan untuk yatim yang disantuni, melainkan juga para penyantun yatim itu sendiri.

Di antaranya seorang penyantun anak yatim akan mendapatkan keberkahan, seperti yang disebutkan dalam Rasulullah Saw : “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)

 

Baca Juga: Mana yang Lebih Diutamakan Donasi Yatim Palestina atau Yatim di Sekitar Kita?

Keterangan: Seorang Penyantun Sedang Menyuapi Makan Yatim Palestina (Foto: Sketsa News)

Selain itu, seorang penyantun anak yatim juga akan mendapatkan jaminan dekat dengan Rasulullah, seperti yang disebutkan dalam hadist:

“Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut. Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.”  (HR. Ibnu Majah)

Sahabat, ternyata seseorang yang mengeluarkan harta untuk menyantuni anak yatim tidak akan pernah merugi. Bahkan Allah sudah menyiapkan pahala jariyah baginya. Masyaallah.

Kebahagiaan yang Dirasakan Yatim Palestina

Keterangan: Anak-Anak Yatim Palestina dapat Bahagia Karena Dapat Bersekolah (Foto: Akurat)

Anak yatim Palestina memang kehilangan orang tua, bahkan banyak di antara mereka yang sejak dini sudah merasakannya. Namun mereka harus tetap mendapatkan haknya sebagai seorang anak-anak dan manusia.

Ketika sahabat memberikan santunan untuk mereka, artinya sahabat sudah meringankan beban mereka untuk mendapatkan haknya kembali. Masa kecil yang tetap bahagia, dapat makan dan minum dengan baik, dapat bersekolah , hingga akan menjaga senyum mereka.

Yakin tidak mau mengirimkan donasi kemanusiaan untuk anak-anak yatim Palestina? Sayang sekali jika kesempatan kebaikan itu dilewatkan. Sahabat Abadi, yuk bersama-sama raih kebaikan dengan berbagi kepada yatim Palestina. (izzah/abadi)

 

Sumber: Suara Palestina, Detik News

Ayo kirimkan Donasi Yatim Palestina melalui Abadi

anda dapat donasi melalui link berikut: https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

5 Komunitas Muslim Dunia yang Tak Bisa Leluasa Beribadah

5 Komunitas Muslim Dunia yang Tak Bisa Leluasa Beribadah


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “RasulullahSaw.bersabda: “Sesungguhnya agama (Islam) mudah, tidak ada seorang pun yang hendak menyusahkan agama (Islam) kecuali ia akan kalah. Maka bersikap luruslah, mendekatlah, berbahagialah dan manfaatkanlah waktu pagi, sore dan ketika sebagian malam tiba” (HR. Bukhari)

Infoabadi.org – Islam adalah agama yang mudah, baik dalam akidah maupun amalan.Meski demikian, tak sedikit saudara Muslim kita di berbagai penjuru dunia yang belum bisa beribadah dengan mudah dan leluasa karena adanya kendala dari pemerintah setempat dan lain sebagainya.

Berikut kami rangkumkan Muslim dunia yang tidak bisa leluasa beribadah di negaranya sendiri:

Muslim Slovakia

Tidak mudah menjadi Muslim di Slovakia. Slovakia adalah salah satu dari sejumlah negara Eropa yang tidak memiliki masjid. Slovakia juga tidak memasukan pelajaran Islam dalam kurikulum pendidikannya.

Saat ini kurang lebih ada 5.000 Muslim di negara tersebut.  Seperti yang dikutip dalam TRT World, mereka tidak terdaftar secara resmi sebagai warga negara karena Parlemen Slovakia kerap mempersulit regulasi peresmian warga Muslim.

Muslim India

Dilansir dari Herald.dawn.com, jumlah Muslim di India mencapai 174 juta orang atau sekitar 14,4 persen dari jumlah penduduk India. Jumlahnya banyak dan disebut-sebut menjadi negara dengan berpenduduk Muslim terbanyak setelah Indonesia dan Pakistan.

Meski demikian, Muslim India tidak seleluasa kita untuk beribadah. Seperti yang terjadi pada akhir 2018 lalu. Muslim sebuah desa di India  dilarang untuk beribadah setelah kematian seekor anak sapi betina yang diduga dibunuh seorang remaja Muslim.

Baca juga: MASJID ISTIQLAL INDONESIA DI GAZA, SIMBOL HARAPAN KEMERDEKAAN PALESTINA

Muslim Uighur di Cina

Dilansir dari Anadolu Agency, pada 7 Mei 2019 lalu, pemerintah Cina menghancurkan belasan masjid di China secara bertahap sejak tahun 2016. Masjid yang dihancurkan termasuk yang berada di Provinsi Xianjiang, wilayah di Barat Laut China yang terdapat 50 etnis minoritas, termasuk Muslim Uighur.

Selain itu, Council on Foreign Relations mengatakan, Beijing melarang masyarakat Uighur menjalankan puasa Ramadan atau mengenakan cadar. Kamp tahanan yang berisi ratusan ribu kelompok Islam minoritas Cina yang ditahan oleh pemerintah juga menjadi isu hangat yang belakangan sering diberitakan.

Muslim Rohingya di Myanmar

Konflik antara etnis Rohingya dan mayoritas penduduk Myanmar seolah tak berkesudahan. Puluhan ribu warga Rohingya terlunta-lunta mengungsi ke negara lain, termasuk Indonesia.

Muslim Rohingya dilarang untuk beribadah, termasuk saat bulan Ramadan. Selain itu, mereka juga dipersulit memperoleh akses kesehatan, pendidikan dan perumahan yang layak.

Muslim Palestina

Meski dekat, tak mudah bagi Muslim Palestina beribadah Masjid al-Aqsha, masjid suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjid al-Haram dan Masjid an-Nabawi. Mereka harus melewati pos-pos pemeriksaan Israel untuk dapat memasuki Kota al-Quds, tempat al-Aqsha berada. Berbagai ancaman dan penistaan jemaah pun kerap kali dilakukan pasukan penjajah, seperti pengusiran, penganiayaan, bahkan penganiayaan jemaah.

Bukan hanya di al-Aqsha, serangan Israel ke wilayah Palestina juga sering kali menargetkan masjid-masjid. Contohnya pada tahun 2014, lebih dari 70 masjid di Palestina dihancurkan oleh serangan udara Israel. (history/abadi)

Sumber: TRT World, Tirto.id, Anadolu Agency