Qurban Abadi Jelajahi Negeri: Indonesia, Palestina, dan Suriah

Qurban Abadi Jelajahi Negeri: Indonesia, Palestina, dan Suriah

Setelah dipercaya masyarakat Indonesia untuk salurkan qurban ke penjuru negeri hingga bumi para nabi, tahun ini qurban Abadi hadir lagi untuk jangkau penjuru nasional hingga internasional.

 

Infoabadi.org—Idul Qurban bukan sekadar ibadah yang menghubungkan kita dengan Allah Swt., melainkan juga dengan sesama manusia. Ibadah ini sarat akan nilai sosial yang bisa menguatkan persaudaraan.

ABADI-Story 1-Qurban Abadi Jelajahi Negeri-www.infoabadi.org(2)
(Hewan-hewan qurban titipan Sahabat Abadi sedang dikuliti/Abadi)

Pada Idul Adha tahun ini akan terasa berbeda.  Selain dilaksanakan saat masa pandemi Covid-19, dampak wabah ini telah memukul perekonomian banyak negara. Banyak pekerjaan hilang, daya beli masyarakat berkurang, hingga ancaman kelaparan membayang-bayang. Bukan hanya Indonesia yang terdampak, negara yang sedang dilanda konflik seperti Suriah dan Palestina juga terkena akibatnya.

 

Baca juga: jejak kebaikanmu tahun lalu:Kurban Abdi Untuk Para Pengungsi di Indonesia dan Palestina

Qurbanmu Bantu Saudara-saudara Yang Membutuhkan

ABADI-Story 1-Qurban Abadi Jelajahi Negeri-www.infoabadi.org(3)
(Raut wajah bahagia anak Palestina mendapatkan daging qurban titipan Sahabat/Abadi)

Dalam situasi ekonomi yang fluktuatif seperti saat ini, pengurban terancam mengalami penurunan sehingga dapat berdampak serius pada keluarga-keluarga dhuafa yang biasa menerima qurban setiap tahunnya. Sementara itu, pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan himbauan menghadapi Idul Qurban tahun ini, agar masyarakat menerapkan berbagai protokol kesehatan, baik bagi penjual hewan qurban, maupun saat hari pelaksanaannya nanti.

Di belahan bumi lainnya, penduduk Palestina yang masih mengalami penjajahan tak berkesudahan juga akan menghadapi Idul Qurban. Namun, bahagianya menyantap daging qurban tak berani banyak mereka bayangkan. Mendapati hari raya yang tenang tanpa terjangan rudal sudah cukup mereka syukuri.

Tak beda jauh dengan penduduk Suriah yang harus terusir dan hidup seadanya dari balik tenda pengungsian, menyambut Idul Qurban hanya dengan suka cita dan berharap hari esok akan baik-baik saja.

ABADI-Story 1-Qurban Abadi Jelajahi Negeri-www.infoabadi.org(4)
(Distribusi daging qurban untuk pengungs bencana gempa Lombok-Indonesia/Abadi)

Berangkat dari nurani yang tergugah, sejak tahun 2018 silam berkat dukungan dari Sahabat, ABADI telah mendistribusikan paket qurban bagi pengungsi bencana di Indonesia hingga ke Palestina. Program ini diinisiasi sebagai bentuk empati terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan, di tanah air Indonesia, Palestina dan negara lainnya.

 

Kebaikan Sahabat pernah singgah di tanah anbia: Abadi Bagi-bagi Daging Kurban Sampai ke Palestina

 

Program Qurban Abadi Menjelajah Negeri Hingga Jauh

ABADI-Story 1-Qurban Abadi Jelajahi Negeri-www.infoabadi.org(5)
(Hewan-hewan qurban titipan Sahabat Abadi sedang dipotong/Abadi)

Tahun ini ABADI kembali mengajak Sahabat untuk berupaya mengulang kisah sukses yang sama dan semakin meluaskan manfaatnya. Dengan mengusung tagline Qurban Abadi Jelajahi Negeri, program ini akan menjangkau keluarga dhuafa di Indonesia, juga saudara-saudara yang membutuhkan di Suriah dan Palestina. Sahabat dapat ikut menjadi bagian program kebaikan ini dengan memilih paket:

Harga Hewan Qurban

20200619_ABADI_Qurban_06

Kirimkan qurban terbaik Sahabat melalui:

Bank Syariah Mandiri

711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

 

Mohon konfirmasi setelah donasi:
 0878 6455 6406 (WA/SMS/CALL)

 

Terima kasih Sahabat! Kebahagiaan qurban tidak selalu dapat dirasakan semua orang, namun berbagi keberkahannya dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk kita semua.(itari/abadi)

Memahami Konflik Uighur Bersama Abadi

Memahami Konflik Uighur Bersama Abadi

Permasalahan pada muslim Uighur adalah masalah kita bersama, tapi banyak di antara umat muslim tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi di sana. Itulah yang membuat penting adanya edukasi dunia Islam.

infoabadi.org – Alhamdulillah, Abadi telah berkontribusi memberikan kegiatan tentang dunia Islam kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat pada pekan ketiga di bulan Januari 2020. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula BP PAUD dan DIKMAS Nusa Tenggara Barat.

Talkshow dunia Islam dengan tema “Memahami Konflik Uighur” ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemasalahan yang sebenarnya terjadi pada muslim Uighur, China.

Keterangan: Direktur Abadi berikan sambutan pada acara talkshow “Memahami Konflik Uighur” (Foto: Dok. Abadi)

Akhir-akhir ini banyak media memberitakan tentang etnis minoritas muslim di Uighur yang mendapatkan perlakuan diskriminasi dan penghilangan identitas oleh mayoritas penganut komunis China. Sementara itu, umat muslim di Indonesia belum masih belum memahami dengan apa yang sebenarnya terjadi di sana.

Tak lama dari kehebohan berita tersebut, Abadi segera mengambil tindakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai apa yang terjadi di Uighur, China, dan apa yang harus muslim lakukan?

Keterangan: Peserta talkshow sedang ikut berinteraksi dengan (Foto: Dok. Abadi)

Pada acara kali ini, Abadi mendatangkan seorang aktivis kemanusiaan dan penulis aktif Republika yaitu Herry Cahyadi.  Sementara itu, kegiatan ini juga diikuti oleh peserta dari  beberapa instansi dan aktivis kemanusiaan Kota Mataram, seperti aktivis ACT, Ketua MUI Mataram, Dewan Dakwah, Kotak Amal Indonesia, FSLDK Nusram mahasiswa HI Univesritas Mataram, Mualaf Center, Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI), Yayasan Islam Al-Quds NTB, dan lainnya.

Baca Juga : Abadi Salurkan Donasi untuk Pendidikan Yatim Palestina

Keterangan:Sesi diskusi pada acara talkshow “Memahami Konflik Uighur” (Foto: Dok. Abadi) 

Sebagai umat muslim, wajib bagi kita untuk peduli dengan muslim lainnya. Bentuk peduli juga bermacam-macam, mulai dari memahami terlebih dahulu tentang permasalahan yang terjadi, kemudian memberikan solusinya nyata.

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadist bahwa umat muslim hendaklah untuk saling telong-menolong, karena mereka saling membutuhkan satu sama lain.

“Siapa saja yang meringankan beban seorang Mukmin di dunia, Allah pasti akan meringankan bebannya pada hari kiamat. Siapa saja yang memeberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan memberi dia kemudahan di dunia dan akhirat. Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

(izzah/infoabadi)

 

Masalah Utama yang Dihadapi Anak Yatim Palestina

Masalah Utama yang Dihadapi Anak Yatim Palestina

Anak-anak yatim Palestina memiliki kisah hidup yang cukup rumit. Mereka merasakan kesulitan yang berkali lipat dari anak-anak lainnya.

infoabadi.orgKomite Hak-Hak Anak International pernah menyatakan bahwa kondisi anak-anak di Palestina sangat memprihatinkan. Ada sekitar 23.000 anak-anak yang kehilangan ayahnya dan menjadi yatim.

Anak-anak yatim di Palestina hidup dalam keadaan yang lebih sulit jika dibandingkan di tempat lain. Mereka harus menghadapi masalah yang cukup serius sepanjang harinya. Berikut ini, lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan informasi mengenai masalah utama yang dihadapi anak yatim di Palestina untuk anda. Simak terus artikelnya!

Anak Yatim Jadi Korban Serangan Israel

Keterangan: Anak-anak yatim Palestina banyak yang jadi sasaran tantara Israel (Foto: Oxfam)

Dalam beberapa serangan yang dilangsungkan oleh tantara Israel terhadap Palestina, banyak kematian telah dilaporkan kepada pemerintah, di antaranya adalah anak-anak. Mereka terbunuh secara tidak sengaja atau bahkan kadang sengaja ditembaki tanpa alasan. Terlebih anak yatim, mereka dengan mudah menjadi sasaran penembakan karena tidak lagi memiliki pelindung.

Di Jalur Gaza, berbagai konfrontasi dan serangan Israel telah mengakibatkan kematian anak-anak. Serangan tersebut sering menargetkan tempat-tempat umum yang telah berubah menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil, seperti sekolah, rumah sakit, dll. Selain nyawa yang hilang, puluhan ribu anak-anak terluka dan beberapa dibiarkan cacat seumur hidup.

Hidup Dalam Kemiskinan

Keterangan: Anak-anak yatim di Palestina hidup dalam kemiskinan (Foto: Haaretz)

Israel telah membuat berbagai keputusan yang menyangkut sistem perekonomian penduduk Palestina, dari perkebunan, laut, dan perdagangannya.

Pada tahun 2012, tingkat pengangguran penduduk Palestina mencapai 27% dan 26% orang Palestina hidup di bawah garis kemiskinan. Dampak kemiskinan pada anak-anak yatim sangat banyak, di antaranya sulit mendapatkan makanan, hidup tidak layak, putus sekolah, harus mencari nafkah sejak dini.

Hak Atas Pendidikan

Keterangan: Anak-anak yatim di Palestina banyak yang tidak mendapatkan hak pendidikan (Foto: Wrmea)

Di Palestina, ada sekitar 70% anak-anak yang bisa sekolah termasuk anak yatim, namun akses mereka sangat sulit. Menurut sebuah studi UNICEF 2013, lebih dari 2.500 anak-anak dalam komunitas pendidikan harus melewati satu pos pemeriksaan setiap hari saat pergi ke sekolah.

Sementara itu jumlah kelas untuk sekolah anak-anak tidak mencukupi, karena bantuan pendidikan yang terbatas. Bahkan sumber daya guru di sana pun masih sangat kekurangan.

Hak atas Perawatan Kesehatan

Keterangan: Anak-anak yatim Palestina sulit mendapatkan pelayanan kesehatan (Foto: CNN International)

Angka kematian anak di Palestina, tujuh kali lebih tinggi dari pada anak-anak Israel. Sekitar 30% anak-anak Palestina meninggal sebelum usia lima tahun. Penyebab tingginya angka kematian  pada anak karena anemia, kekurangan gizi, atau bahkan gizi buruk. Hal ini pun dirasakan oleh anak-anak yatim Palestina.

Akses menuju layanan kesehatan dapat terbukti sangat bermasalah karena adanya dinding pemisah dan pos pemeriksaan. Kesaksian telah mencatat, bahwa kasus-kasus di mana keluarga menemukan diri mereka diblokir oleh tantara Israel ketika mendatangi rumah sakit. Terkadang, jika perawatan medis tertunda, hasilnya bisa berakibat fatal.

Selama serangan, Israel banyak menatgetkan rumah sakit atau klinik yang dihancurkan. Dalam hal ini, Israel telah merampas hak kesehatan anak-anak termasuk anak yatim.

Anak Yatim Mengalami Diskriminasi

Keterangan: Anak-anak yatim di Palestina menghadapi berbagai deskriminasi (Foto: Routers)

Anak-anak yatim di Palestina mengalami diskriminasi karena kondisi yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Tidak banyak anak-anak yatim yang mendapatkan perhatian dan bantuan untuk pendidikan atau kebutuhan sehari-harinya. Sehingga mereka harus hidup dengan segala keterbatasan.

Selain itu, Israel tidak pernah bertanggung jawab atas perlakuannya terhadap anak-anak yatim yang kehilangan orang tua, harta, dan rumahnya. Tentara Israel justru memperlakukan anak yatim dengan sewenang-wenang.

Sahabat Abadi, seperti itulah permasalahan yang harus dihadapi anak-anak yatim Palestina, mereka tidak bisa merasakan hidup yang damai. Mari kita berikan dukungan kepada anak-anak yatim Palestina dan membebaskan mereka dari belenggu kejahatan Israel.(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Humanium

Kondisi Anak-Anak Muslim di Tengah Konflik Kashmir

Kondisi Anak-Anak Muslim di Tengah Konflik Kashmir

Setelah berbagai negara di dunia melakukan peringatan konvensi hak-hak anak PBB (UNCRC) tahun 2019 ini. Rupanya anak- anak di Kashmir belum mendapatkan hak-haknya. Mereka masih dalam kondisi yang memprihatinkan.

 

infoabadi.orgSemenjak tahun 1947,Kashmir telah menjadi subjek sengketa tanah antara India, Pakistan, dan China. Sejak saat itu pula Kashmir menghadapi berbagai kekerasan dengan pendudukan militer yang besar.

Seorang penerima nobel pembela hak anak dan perempuan atas pendidikan asal Pakistan, Malala Yousafai mengatakan bahwa, selama tujuh dekade anak-anak dan perempuan Kashmir sudah tumbuh di tengah-tengah kekerasan. Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang beragama Islam.

Lalu bagaimanakah keadaan anak-anak muslim di Kashmir saat ini? Berikut ini lembaga donasi kemanusiaan, Abadi menyajikan informasi ini untuk sahabat!

Anak-anak di Kashmir Alami Kekerasan

Keterangan: Potret anak-anak di Kashmir, India (Foto: Humanium)

Masalah utama yang dihadapi anak-anak di Kashmir adalah kekerasan dan kurangnya pndidikan.  Anak-anak di Kashmir telah diculik selama penggerebekan tengah malam oleh pasukan keamanan. Anak-anak perempuan dan perempuan telah mendapatkan tindak kekerasan.

Para orang tua tidak berani untuk melaporkan anaknya yang hilang kepada  keamanan publik. Parnyataan orang tua tentang kehilangan anak  dapat menyebabkan penangkapan terhadap mereka yang melapor, dengan alasan telah mengganggu keamanan negara. Pada dasarnya kasus penggerebekan ini memang menimbulkan ketakutan pada warga Kashmir, sehingga banyak kasus yang disembunyikan.

Selain itu, anak-anak di Kashmir kekurangan makanan, susu, dan kebutuhan dasar di seluruh populasi. Hal ini memiliki efek negatif pada anak-anak yang masih dalam proses tumbuh kembang, karena mereka membutuhkan makanan dengan gizi ang baik untuk membantu proses pertumbuhannya.

Mengenai kesehatan, orang-orang Kashmir dicegah bepergian ke rumah sakit, terlalu tidak aman mengingat situasi saat ini. Adapula pemadaman media, di mana para wartawan tidak boleh meliput berita yang terjadi pada anak-anak Kashmir.

Kuragnya Pendidikan Bagi Anak-anak Kashmir

Keterangan: Anak-anak Teracam Saat Sekolah (Foto: BBC Indonesia)

Masalah yang sangat dasar kedua bagi anak-anak di Kashmir, yakni mereka kekurangan pendidikan. Pada sekitar pertengahan Agustus 2019, Otoritas India memerintahkan untuk membuka kembali sekolah dasar, sebelumnya sekolah tersebut telah ditutup pada tanggal 5 Agustus 2019.

Akan tetapi, para orang tua menolak mendudukkan anak-anaknya untuk bersekolah, lantaran tidak adanya jaminan keamanan. Terjadinya konflik membuat anak-anak bisa menjadi korban kapan saja dan diculik di mana saja. Dalam hal ini, para orang tua lebih baik mendidik anaknya di dalam rumah dari pada anaknya harus hilang ketika perjalanan menuju sekolah.

Praktik kekerasan yang terjadi di Kashmir bukanlah hal yang ringan, anak-anak di sana telah menjadi korbannya. Mereka seharusnya sedang belajar sambil bermain, atau makan makanan yang bergizi, dan tertawa bercanda bersama kawan-kawannya.  Namun kondisinya berbeda, hari ini anak-anak di Kashmir sedang mengalami duka yang medalam.(izzah/infoabadi)

 

Sumber : Humanium