Cara Jadi Orang Tua Asuh Yatim Al-Quds Palestina

Cara Jadi Orang Tua Asuh Yatim Al-Quds Palestina

Menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yatim Palestina kini menjadi sesuatu yang sangat mungkin terwujud dan mudah untuk dilakukan.

infoabadi.org Lebih dari 23.000 anak-anak di Palestina kehilangan ayahnya yang meninggal dunia akibat serangan udara Israel. Selain menjadi yatim, sebagian besar mereka hidup dalam kemiskinan. Berikut lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan informasi ini untuk anda.

Kondisi Yatim Palestina dan Alquds

Keterangan: Kondisi anak-anak yatim Palestina yang hidup dalam kemiskinan (Foto: The United National)

Akibat penjajahan Israel, hampir semua aktivitas penduduk Palestina dibatasi dan diatur oleh Israel. Sudah selama 13 tahun beberapa wilayah di Palestina mengalami pemblokadean, dan membuat lebih dari 1,9 juta penduduknya seperti berada di dalam penjara.

Hal itu membuat penduduk Palestina banyak yang kehilangan pekerjaan, hingga angka pengangguran di sana mencapai 42%. Selain itu lebih dari 47% keluarga Palestina juga menderita kekurangan bahan pangan.

Sedangkan dampak yang secara langsung dirasakan oleh anak-anak yatim Palestina adalah mereka harus kehilangan masa anak-anak. Di antaranya tidak mendapatkan hak pendidikan, bermain, makan makanan sehat, serta hidup tanpa tekanan.

Bagaimana Kondisi Yatim di Al-Quds, Palestina?

Keterangan: Izuddin Muhammad Iwad salah satu anak yatim Palestina binaan Abadi (Foto: Dok. Abadi)

Namanya Izuddin Muhammad Iwad. Ia adalah salah satu anak yatim asal Palestina binaan Abadi. Ia lahir pada tahun 2012. Izuddin termasuk dari salah satu anak-anak Palestina yang cerdas. Ia memiliki capaian akademik sempurna di sekolahnya.

Izuddin hanya tinggal berdua dengan ibunya, yaitu Iftikar Mansyur Husna Iwad. Meski tinggal di dalam rumah miliknya sendiri, Iftikar berjuang keras untuk dapat menyekolahkan anak tunggalnya. Hingga kini ibu satu anak itu tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan sangat sulit mendapatkan pekerjaan di sana, karena sistem perekonomian pun dikuasai oleh Israel.

Baca Juga : Impian Anak Palestina dari Bilik Pengungsian

Cara Jadi Orang Tua Asuh

Anak-anak yatim Palestina ingin terus melanjutkan sekolahnya hingga mampu meraih mimpi. Akan tetapi kondisi yang sulit di negara tersebut membuat banyak anak-anak yatim di sana tidak bisa melanjutkan sekolahnya dengan baik.

Sementara itu, bantuan kemanusiaan yang datang tidak tentu dan tidak merata, karena  sedikitnya jumlah bantuan yang masuk. Maka dari itu, mari bantu mereka dengan menjadi orang tua asuh yang siap menyayangi dan memberikan perhatian setiap hari kepada anak-anak yatim Palestina.

Keterangan: Direktur Abadi berjabat tangan dengan direktur Goz Bebekleri setelah tanda tangan komitmen bantuan untuk yatim Alquds (Foto: Dok. Abadi)

Sejak tahun 2019 lalu, Abadi telah melakukan komitmen bersama lembaga Goz Bebekleri di Alquds-Palestina untuk menghubungkan orang tua asuh Indonesia bagi 100 anak-anak yatim Palestina di sana. Lalu bagaimana caranya jadi orang tua asuh untuk yatim Palestina?

Caranya mudah sekali, yaitu sahabat bisa membantu anak-anak yatim Alquds-Palestina dari jauh melalui 3 pilihan paket yang tersedia.

Keterangan: Infografis pilihan paket bantu jadi orang tua asuh bagi anak-anak yatim Palestina (Foto: Dok. Abadi)

Pilihan paket Santunan Orang Tua Yatim Alquds:

1. Santunan Yatim Al-quds

Hanya dengan Rp. 1.000.000 setiap bulannya, sahabat dapat memenuhi kebutuhan berupa makanan, minuman dan pakaian

2. Beasiswa Penidikan Yatim Al-quds

Hanya dengan Rp. 1.025.000 setiap bulannya, sahabat dapat memberikan program pendidikan kebutuhan sekolah

3. Santunan Orang Tua Al-qids

Hanya dengan Rp 1.500.000 setiap bulannya, sahabat dapat membantu meringankan biaya kebutuhan para wali yatim di Alquds.

Sahabat, mari bergabung bersama Abadi menjadi salah satu orang tua asuh bagi 100 anak-anak yatim Alquds, Palestina. (izzah/infoabadi)

Sumber: Humanium

Ayo kirimkan Donasi Yatim Palestina melalui Abadi

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah

(451) 711 7976 337

a.n Amal Bakti Dunia Islam

atau melalui link donasi https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Konfirmasi donasi sahabat melalui nomor 0878 6455 6406

Curahan Hati Petani Palestina Pasca “Deal of Century”

Curahan Hati Petani Palestina Pasca “Deal of Century”

Deal Of The Century atau kesepakatan damai seharusnya disepakati oleh kedua belah pihak dan tidak mematikan satu dengan yang lainnya.

infoabadi.org –  Seorang petani laki-laki sekaligus aktivis politik yang bernama Fareed Tamallah mencurahkan isi hati mengenai keresahannya jika Deal Of The Century (DOTC) yang diusulkan oleh Donald Trump disahkan.

Fareed adalah petani Palestina yang memiliki tanah di Qira, di wilayah Salfit. Wilayah tersebut ada di antara Ramallah dan Nablus yang disebutkan dalam proposal Deal Of The Century akan menjadi wilayah kekuasaan Israel. Itu artinya berarti Fareed dan para petani lainnya akan kehilangan tanah pertaniannya.

Selanjutnya, jika tanah-tanah sumber kehidupan para petani Palestina menjadi milik Israel, bagaimana nasib mereka?  Berikut lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan informasi ini untuk anda.

Petani Palestina Terancam

Ketarangan: Fareed Tamallah bersama Um Ahmad Khdaish seorang petani Palestina yang kehilangan keluarganya (Foto: @fareedtamallah)

Fareed Tamallah berpendapat, bahwa rencana perdamaian antara Israel dan Palestina yang dibuat oleh Trump, sepenuhnya akan menguntungkan pihak Israel. Sebab, dengan adanya Deal Of The Century ini, Trump telah memberi lampu hijau kepada Israel untuk mencaplok pemukiman illegal di Tepi Barat. Kemudian membagi wilayah Palestina menjadi serangkaian tanah air bantu yang dihubungkan oleh terowongan dan jembatan, tanpa strategi yang layak karena sangat berdekatan dengan Palestina.

Dari peta yang direncanakan oleh Trump, semuanya sangat abstrak apakah Palestina akan digabungkan ke Israel, atau akan menjadi pulau yang terisolasi di antara pemukiman Israel? Dalam dua skenario ini, tentu akan menyulitkan para petani untuk mengolah tanahnya. Bahkan, kemungkinan besar para petani Palestina akan kehilangan kesempatan untuk mengolah tanah pertaniannya.

Baca Juga : Aksi Bantuan Kebakaran tolitoli Bersama Abadi

Kenangan Indah Masa Kecil Fareed Tamallah Jadi Petani

Ketarangan: Fareed Tamallah panen buah zaitun bersama keluarganya (Foto: Middle East Eye)

Sejak kecil Fareed sudah terbiasa mengolah tanah pertanian warisan dari leluhur bersama ibunya, karena sumber kehidupannya ada dari hasil tani. Banyak pohon yang ditanam oleh ibu dan ayahnya yang masih berdiri hingga kini di tanah pertaniannya. Sementara tanaman kecil lainnya ditanam oleh Fareed setiap akhir pekan.

Di kebunnya banyak ditanami pohon almond, ara, dan zaitun. Beberapa pohon zaitun itu tumbuh dan berdiri kokoh hingga berusia 700 tahun. Dari sinilah keluarga Fareed bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara khusus.

Baca Juga : Reaksi Jurnalis Eropa Saat Melihat Anak-Anak Gaza

Deal Of The Century Disusun Tanpa Kesepakatan

Deal Of The Century atau Kesepakatan Abad Ini disusun tanpa kesepakatan dari pemerintahan Palestina, atau kepada penduduk Palestina, terlebih kepada para petani yang akan merasakan langsung dampaknya.

Fareed juga mengatakan bahwa, kesepakatan damai sejatinya adalah sesuatu yang bisa disepakati oleh kedua belah pihak untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian. Akan tetapi rencana yang dibuat Trump tidak seperti itu, semuanya hanya akan menguntungkan pihak Israel sementara Palestina sangat dirugikan.

Jika rencana ini diterapkan, maka para petani Palestina tidak akan bisa lagi memasuki wilayah pertanian mereka dan melakukan aktivitas mencari nafkahnya seperti dulu. Hal ini akan menyebabkan kerugian besar dan semakin membuat penduduk Palesgtina menderita.

Sumber: Middle East Eye

Dongeng Kemanusiaan Tanamkan Jiwa Peduli Anak-Anak

Dongeng Kemanusiaan Tanamkan Jiwa Peduli Anak-Anak

Abadi berbagi cerita melalui dongeng kemanusiaan di tengah anak-anak sekolah dasar untuk menanamkan rasa cinta dan peduli kepada Palestina sejak dini

infoabadi.orgDongeng kemanusiaan adalah metode edukasi yang dilakukan oleh beberapa lembaga donasi kemanusiaan, untuk meningkatkan rasa peduli anak-anak kepada sesama manusia. Anak-anak adalah generasi penerus yang perlu disiapkan menjadi orang-orang besar dan hebat untuk memimpin dunia, tentunya mereka harus memiliki jiwa kepedulian yang tinggi.

Kepedulian adalah kunci suatu negara menjadi sejahtera dan bermartabat, karena itulah yang akan membuat semua orang merasa dirinya mampu dan beban tidak terasa begitu berat. Sementara itu, kepedulian tidaklah datang dengan sendirinya, melainkan harus ditanamkan agar menjadi kebiasaan yang baik.

Abadi Berbagi Dongeng Kemanusiaan Palestina

Keterangan: Siswa SD Negeri 1 Kuranji sedang menyimak dongeng yang dibawakan oleh Kak Fauzan (Foto: Dok. Abadi)

Lembaga donasi kemanusiaan Palestina Abadi, berikhtiar untuk menjadi lembaga yang dapat membantu masyarakat dengan tidak hanya menghimpun donasi saja, melainkan juga memberikan edukasi.

Pada bulan Januari 2020, Abadi kembali berbagi edukasi kemanusiaan melalui dongeng inspiratif tentang kondisi anak-anak Palestina kepada siwa SD Negeri 1 Kuranji, Lombok Barat.

Kak Fauzan, seorang pegiat dongeng dari Abadi menyampaikan beberapa kondisi anak-anak Palestina yang sedang dalam keadaan sulit dan tentang Masjid Al-Aqsa kiblat pertama umat Islam. Seluruh siswa yang hadir sangat antusias menyimak yang disampaikan oleh Kak Fauzan.

Peduli Tak Perlu Menunggu Sudah Besar dan Sukses

Keterangan: Para siswa menunjukkan sikap peduli kepada anak-anak Palestina (Foto: Dok. Abadi)

Selesai menyimak dongeng inspiratif, para siswa sekolah dasar yang ada di Lombok Barat itu menjadi tergerak hatinya. Kemudian, mereka mengikhlaskan sebagian uang jajannya untuk membantu saudara-saudara di Palestina yang sulit mendapatkan makanan atau tidak bisa pergi ke sekolah.

Para siswa sekolah dasar itu telah mengajarkan kepada kita, bahwa menjadi orang peduli itu tidak harus menunggu ketika sudah besar dan sukses nanti. Bahkan kita sendiri tidak pernah tahu kapan akan sukses atau sampai kapan kita akan diberi hidup. Masyaallah, semoga mereka diberikan panjang umur dan dijadikan sebagai anak-anak berprestasi serta sukses dunia akhirat. (izzah/infoabadi)

Abadi Salurkan Donasi untuk Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Abadi Salurkan Donasi untuk Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Terima kasih, Sahabat Abadi di Indonesia. Berkat dukunganmu, kami bisa menyumbang tahun baru dengan kebaikan dari pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza-Palestina.

infoabadi.orgAlhamdulillah, masyarakat Indonesia menghabiskan sisa akhir tahun 2019 dengan berlomba-lomba meningkatkan amal jariyahnya yaitu dengan mengikhlaskan harta untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza.

Pada akhir bulan November 2019, lembaga donasi kemanusiaan Palestina Abadi kembali mendapatkan amanah dari masyarakat Indonesia untuk menyalurkan donasi  pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Palestina

Abadi menyalurkan donasi yang terkumpul sebanyak 230 juta, dengan simbolisasi yang dilakukan oleh Direktur Abadi, Bapak Lauhul Hamdi kepada Ketua Jisru at-Taawun al-Insani di Istanbul, Turki.

Bentuk Dukungan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina

Keterangan: Simbolisasi Ucapan Terima Kasih dari Penduduk Gaza Atas Bantuan Pembangunan Masjid Istiqlal (Foto: Dok.Abadi)

 

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza merupakan persembahan masyarakat Indonesia kepada Palestina sebagai simbol kemerdekaan. Di mana masjid tersebut adalah bentuk dukungan agar Palestina segera merdeka dari jajahan zionis Israel.

Dukungan sekecil apapun akan sangat berarti bagi penduduk Palestina. Kita sebagai saudara sesama muslim, mari saling bahu-membahu meringankan beban mereka, karena kalau bukan kita lalu siapa lagi?

Baca Juga : Jejak Pengabdian Abadi untuk Dunia Islam 2019

Selesaikan Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Keterangan: Perkembangan Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza(Foto: Dok.Abadi)

 

Selama puluhan tahun penduduk Gaza, Palestina di bawah penjajahan Israel. Mereka banyak kehilangan masjid karena dihancurkan dan diratakan dengan tanah oleh penjajah. Sekalipun ada masjid, penduduk di sana dilarang memasuki atau beribadah di masjid.

Kesulitan yang dirasakan oleh penduduk Gaza tersebut membuat kita tersadar untuk memberikan uluran tangan dan kepedulian. Hal terpenting adalah istiqomahkan kontribusi kita untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza sampai selesai, agar penduduk Gaza dapat segera beribadah di dalam masjid tersebut dengan tenang.

Sahabat Abadi, mari kita doakan untuk kemerdekaan penduduk Gaza, Palestina, supaya segera diberi kemerdekaan dan dapat beribadah dengan tenang. (izzah/infoabadi)

5 Rahasia Menyulap Liburanmu Jadi Kian Bermakna

5 Rahasia Menyulap Liburanmu Jadi Kian Bermakna

Liburan tidak identik dengan kegiatan-kegiatan yang kurang berfaedah. Kita harus tahu rahasianya  memanfaatkan liburan agar bisa membuat liburan lebih bernilai.

 

infoabadi.orgSaat datang hari libur bersama, seringkali kita memanfaatkan waktu tersebut untuk mencari tempat yang bisa menyenangkan hati dan menenangkan pikiran. Menurut Islam, liburan adalah perkara dunia yang boleh saja dilakukan. Sejatinya tubuh manusia memiliki kewajiban untuk bekerja dan juga memiliki hak untuk beristirahat.

Rasulullah Saw bersabda, “Hendaknya (wajib) bagi kalian bekerja atau beramal yang tidak memberatkan. Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan sampai kalian sendiri merasa bosan.” (HR. Muslim)

Akan tetapi pastikan liburan kita tetap berfaedah, agar tidak hanya mendapatkan kesenangan semata. Bagaimana agar liburan kita menjadi lebih berfaedah? Yuk simak di lembaga donasi kemanusiaan Abadi berikut ini!

1. Niatkan Liburan karena Allah

Keterangan: Muslimah Sedang Menikmati Liburan di Pantai dengan Tetap Memperhatikan Adab (Foto: Moslem Life Style)

Manusia memiliki hak untuk rehat dari rasa penat, setelah melakukan pekerjaan selama berhari-hari. Akan tetapi istirahat yang baik adalah mengisi kembali ruhiyah yang semakin melemah, semangat yang memudar, dan ibadah yang mulai tak tepat waktu. Sehingga pastikan liburan kita diniatkan karena Allah Subhanahuwata’ala.

Ketika kita meniatkan liburan karena Allah, maka liburan tersebut pun diniatkan untuk hal-hal yang baik dan berfaedah. Kemudian perjalanan liburan kita akan senantiasa diselimuti dengan keberkahan dan pahala. Wallahua’lam bishowab.

2.Tadabur Alam

Keterangan:Lihat Keindahan Alam Untuk Melihat Indahnya Ciptaan Allah (Foto: Mina News)

Selain diniatkan karena Allah, selanjutnya kita melakukan tadabur alam atau memaknai sebuah perjalanan dan suatu tempat. Jika ada sejarah dari tempat liburan, maka ambillah pelajaran. Jika ada suatu peristiwa yang pernah terjadi, maka ambillah hikmah dari dalamnya.

Ada berbagai jenis tumbuhan yang berwarna-warni, orang-orang yang beragam ada yang berkulit putih, agak kekuningan, atau hitam. Semua karena ciptaan Allah, dan semua perbedaan itu adalah variasi yang indah.

3. Mendatangi Majelis Ilmu

Keterangan:Majelis Ilmu bersama Syekhoh Sajeda Abdasalam, Memnbahas Tentang Keberkahan Tanah Palestina (Foto: Aqsainstitute)

Liburan yang baik itu harus menyenangkan dan membangkitkan semangat kita untuk menjalani hari-hari selanjutnya. Kita dianjurkan untuk mendatangi majelis ilmu, karena dari majelis tersebut kita akan mendapatkan pengetahuan baru dan semangat baru dari orang-orang disekitar.

Majelis ilmu dapat menambah pengetahuan kita tentang semua yang terjadi di dunia ini, berdiskusi tentang masalah yang kita alami, dan mendapatkan solusi untuk mengilangkan penat yang kita rasakan. Selain itu, untuk menasehati dalam kebaikan.

4. Ikuti Kegiatan Relawan

 Keterangan: Mengikuti Kegiatan Relawan di Palestina (Foto: Mer-C)

Liburan lebih bermakna dapat dilakukan dengan menjadi relawan dalam kegiatan sosial. Dalam hal ini, kita akan berjumpa dengan realita kehidupan banyak orang yang bisa menambah pelajaran. Menjadi relawan biasanya kita akan menemui banyak hikmah yang membuat semakin bersyukur dalam hidup ini.

5.Menambah Softskill

Keterangan: Kegiatan Menambah Softsill dalam Workshop (Foto: Psikologi UB)

Beristirahat sejenak dari segala aktivitas dengan mengikuti kegiatan untuk menambah softskill merupakan liburan yang paling bermakna. Dalam kegiatan ini, seseorang akan menambah kembali kemampuan baik untuk menambah kualitas pekerjaannya maupun untuk meyalurkan hobi.

Sahabat Abadi, itulah berbagai cara agar liburan kita berfaedah. Lalu apakah sahabat sudah punya rekomendasi untuk tempat liburan nanti? Yuk manfaatkan hari liburanmu, dan pastikan liburannya berfaedah ya.(izzah/infoabadi.org)

 

Sumber: Safdah TV

Israel Tempatkan Anak-Anak Palestina di Kandang Saat Musim Dingin

Israel Tempatkan Anak-Anak Palestina di Kandang Saat Musim Dingin

Selama badai musim dingin di Palestina, Israel menempatkan tahanan Palestina termasuk anak-anak di kandang besi luar fasilitas bangunan.

 

infoabadi.orgSejak tahun 2015, sudah ada lebih dari enam ribu anak-anak Palestina yang ditangkap oleh tentara Israel, kemudian mendapatkan interogasi dan ditahan.

Praktik mengejutkan lainnya, Israel menempatkan anak-anak tahanan Palestina tersebut di kandang besi saat musim dingin. Hal tersebut disorot dalam pernyataan kelompok advokasi Komite Publik Menentang Penyiksaan di Israel (PCATI) dan dibahas oleh parlemen Israel, Knesset.

Bagaimana kisah anak-anak tahanan Palestina yang ditahan di kandang besi saat musim dingin? Lembaga donasi kemanusiaan, Abadi menyajikan informasinya untuk anda!

Kandang Besi Sebagai Tempat Tinggal Tahanan

Keterangan: Anak-anak saat ditahan di penjara Israel(Foto: Cinta Yati)

Pada saat musim dingin datang, dua pengacara Palestina mengunjungi tahanan Israel yang diisi oleh orang-orang Palestina. Di dalamnya terlihat pemandangan yang mengejutkan. Saat tengah malam, puluhan tahanan dipindahkan ke kandang besi yang berada di luar fasilitas bangunan tahanan tersebut. Di kandang tersebut, para tahanan terpapar oleh cuaca dingin yang mencekam ditambah turunnya hujan.

Pembela umum tahanan Palestina meluncurkan permohonan darurat ke berbagai badan resmi di Palestina, termasuk kementerian kehakiman untuk mencegah kejahatan kemanusiaan dalam tahanan Israel. Lebih jahatnya lagi, di dalam kandang tersebut juga terdapat anak-anak di bawah umur.

Menteri kehakiman Israel segera memimta kepada Menteri Keamanan Publik Yitzhak Aharonovitch, untuk mengakhiri praktik tersebut. Masalah ini pun dibahas dalam komite petisi publik parlemen Israel, bahwa penangkapan dan kondisi di penahanan anak-anak Palestina telah melanggar hukum Israel dan internasional.

Anggaplah Permasalahan ini Serius

Keterangan: Anak-anak Palestina tidak hanya di tahan, tapi juga menerima tindakan kriminal oleh tentara Israel(Foto: World Bulletin)

Mengingat berbagai pelanggaran yang telah dilakukan oleh Israel, permasalahan tersebut harus segera diakhiri. Masyarakat luas harus melihat kasus tahanan di Israel sebagai penindasan yang dilakukan oleh kolonial untuk mengontrol dan menguasai tanah Palestina.

Akibat dari permasalahan tersebut anak-anak Palestina akan semakin tertekan, kehilangan masa kanak-kanak dan bahkan masa depan. Maka tindakan Israel harus dihentikan, dengan bersama-sama menganggap permasalahan ini serius.

Ketika permasalahan sudah dianggap serius, selanjutkan dunia harus mencari cara aksi konkret untuk menghentikan tindakan Israel. Bukan hanya sekedar pernyataan kecaman dan menolak keputusan sewenang-sewenang mereka.(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Electronic Intifada

5 Fakta Musim Dingin Palestina

5 Fakta Musim Dingin Palestina

Musim dingin di Palestina berbeda dengan musim dingin yang dialami oleh negara lainnya.

infoabadiKetika membayangkan wilayah Timur Tengah, mungkin kita berpikir bahwa di sana tetap dalam cuaca hangat dan cerah sepanjang tahun. Ternyata ini salah besar. Palestina merupakan tanah di wilayah Timur Tengah yang mengalami musim dingin ekstrim.

Lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan 5 fakta musim dingin Palestina. Simak informasinya berikut ini!

1. Cuaca Ekstrim

Keterangan: Anak Kecil Kedinginan Karena Suhu terus Menurun (Foto: Adwon Line)

Selama musim dingin, suhu di Palestina akan menurun hingga 10 ° C (50 ° F). Bahkan ketika malam hari suhu akan lebih menurun hingga 3 ° atau 4 ° C (38 ° F).

Selain itu, pada musim dingin di Palestina ada tiupan angin besar serta hujan lebat selama berbulan-bulan. Awan di sana pun hampir tertutup matahari sepanjang hari.

 

2. Tidak Ada Alat Pemanas di Rumah atau Pengungsian

Keterangan: Alat Perapian Sederhana yang Digunakan Para Pengungsian Palestina (Foto: CNN Indonesia)

Kebanyakan di negara barat yang mengalami empat musim, mereka memiliki alat pemanas di setiap rumahnya. Tujuannya agar keluarga pemilik rumah tetap hangat ketika musim dingin datang. Namun berbeda dengan Palestina yang tidak memiliki alat pemanas apapun. Bahkan penduduknya sebagian besar hanya tinggal di pengungsian sederhana.

Bagi keluarga yang tinggal di rumahnya sendiri, mereka hanya memiliki satu atau dua pemanas portabel. Kemudian keluarga tersebut akan duduk di malam hari untuk pemanasan. Namun bagi keluarga yang tinggal di pengungsian, mereka tidak memiliki alat pemanas khusus.

Baca Juga : Dibalik Gubuk Pengungsian Musim Dingin Palestina Semakin Memilukan

3. Tidak Banyak Pakaian Musim Dingin

Keterangan: Anak-anak Palestina Menggunakan Pakaian Seadanya (Foto: Kasih Palestina)

Keluarga di Palestina hanya memiliki pakaian yang jumlahnya sangat terbatas. Mereka jarang memiliki pakaian tebal untuk musim dingin.

Hidup di pengungsian tidak seperti di rumah sendiri. Barang-barang yang dibawa oleh para pengungsi tidak banyak, bahkan bisa saja mereka hanya membawa pakaian yang sedang menempel di tubuhnya.

 

4. Tidak Bisa Tiduk Nyenyak

Keterangan: Para Pengungsi Palestina Tidak Bisa Tidur Nyenyak Karena Dingin yang Mencekam (Foto: Sahabat Al-Aqsha)

Saat musim dingin, itulah hari terberat bagi penduduk Palestina. Mereka tidak bisa tiduk nyenyak, lantaran rumah-rumah mereka dinding dan atapnya berlubang. Bangunan rusak tersebut membuat angin atau hujan masuk ke dalam rumah.

Terlebih para pengungsi yang hanya tinggal di sebuah tenda terpal plastik, tentu lebih mengalami kesulitan. Mereka pun tidak memiliki peralatan tidur yang lengkap seperti kasur, bantal, dan selimut.

 

5. Tidak Ada Air Panas

Keterangan: Musim Dingin di Palestina (Foto: Konfrontasi)

Penduduk Palestina tidak memiliki tangki air panas di rumah, apalagi di pengungsian. Mereka terus-menerus memanaskan air secara manual dengan kompor, jika membutuhkan air panas.

Sebagian rumah yang memiliki saklar untuk menyalakan pemanas untuk air, ini biasanya akan memakan waktu 15-20 menit. Hal ini tentu akan menyusahkan penduduk untuk menggunakan air panas.

Sahabat Abadi, mari kita berikan bantuan kepada saudara-saudara di Palestina. Bantuan sekecil apapun akan sangat bermanfaat dan berarti untuk kehidupan mereka.(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Excellent Center

 

Klik untuk donasi (https://infoabadi.org/donasi-abadi/)

Atau salurkan melalui rekening donasi Abadi:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

A.n Amal Bakti Dunia Islam

10 Lintasan Ekstrem Menuju Sekolah di Dunia

10 Lintasan Ekstrem Menuju Sekolah di Dunia

Infrastruktur yang belum merata membuat beberapa siswa daerah harus mengalami kesulitan menuju ke sekolahnya.

infoabadi.org – Pembangunan infrastruktur yang belum merata ke pelosok daerah, seringkali tidak mendapatkan perhatian. Padahal permasalahan ini cukup menghambat aktivitas masyarakat sekitar.

Hambatan itu pun dirasakan para siswa ketika hendak ke sekolah. Mereka harus berjuang lebih dengan melewati lintasan ekstrem dan jarak tempuh yang jauh.

Lembaga donasi kemanusiaan Abadi telah menyajikan informasi mengenai 10 lintasan ekstrem menuju sekolah di berbagai dunia. Simak ulasan berikut ini!

1. Tebing Sempit di Gulu, Tiongkok

Keterangan: Perjalanan Melewati Tebing Tinggi Selama 5 Jam di Gili, Tiongkok (Foto: China News)

Para siswa di Gulu, China harus melewati perjalanan panjang dan berbahaya selama 5 jam untuk menuju ke sekolahnya. Perjalanan tersebut dilakukan setiap hari, karena tidak adanya alternatif lain yang lebih memudahkan menuju ke sekolah.

2. Melewati Tebing Tinggi dengan Tangga di Desa Zhang Jiawan, Tiongkok Selatan

Keterangan: Melewati Tebing Tinggi Berbahaya di Desa Zhang Jiawan, Tiongkok Selatan (Foto: WSJ)

Siswa di Desa Zhang Jiawan, Tiongkok Selatan harus naik dan turun tangga melewati tebing tinggi untuk menuju ke sekolahnya. Selain itu, hambatan bertambah karena tangga tersebut licin berlumut.

3. Melewati Patahan Es Berbahaya di Zankar, Himalaya Bagian India

Keterangan: Melewati Patahan Es Menuju Sekolah Zankar, Himalaya (Foto: Indo Headline News)

Lintasan berbahaya dialami para siswa di Zankar, Himalaya bagian India. Mereka harus melewati patahan es yang kapan saja bisa runtuh atau membelah.

4. Melewati Tali Panjang 8 meter di Ketinggian 400 meter di Rio Negro, Colombia

Keterangan: Melewati Tali 8 meter Ketinggian 400 meter di Rio Negro, Colombia (Foto: Agentur Focus)

Siswa yang tinggal di pelosok Colombia pun merasakan lintasan yang berbahaya menuju sekolahya. Mereka harus melewati tali 8 meter dengan ketinggian 400 meter dan kecepatan 50 meter per jam.

Baca Juga: 5 Manfaat Zonasi Yak Dirasakan Siswa Pedalaman

5. Melewati Tebing Terjal 3 Km di Pili, China

Keterangan: Melewati Tebing Terjal 3 Km di Pili, China (Foto: China Hush)

Sebanyak 80 siswa yang belajar di sekolah asrama Pili harus berjuang keras. Mereka berjalan 125 mil dari rumah di atas pegunungan berbahaya. Selain itu, mereka harus melewati tebing berbahaya tanpa jalan setapak.

6. Melewati Sungai dengan Perahu Ban di Provinsi Rizal, Filipina

Keterangan: Melewati Sungai dengan Perahu Ban di Provinsi Rizal, Filiphina (Foto: Google )

Para siswa di pelosok Filipina harus berjuang di sungai untuk menuju sekolahnya. Mereka menyeberangi sungai hanya dengan menggunakan perahu ban. Selain harus seimbang antara kanan dan kiri agar tidak terjatuh, mereka juga harus berhati-hati melindungi tas dan bukunya.

7. Melewati Ciherang dengan Rakit Kayu di Cilangkap, Indonesia

Keterangan: Siswa melewati Sungai dengan Rakit Kayu untuk Menuju Sekolah, di Cilangkap, Indonesia (Foto: Routers )

Para siswa di pelosok Cilangkap harus menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit kayu sederhana. Perjalanan ini sangat menakutkan, karena seringkali mereka harus berhadapan dengan ular air.

8. Naik Perahu atau Canoe Tanpa Pendamping di Riau, Indonesia

Keterangan: Siswa Harus Melewati Sungai dengan Perahu Tanpa Pendamping di Riau, Indonesia (Foto: Aceh Tribun News )

Para siswa yang tinggal di pelosok Riau harus menyeberangi sungai untuk menuju ke sekolahnya. Mereka melakukannya dengan teman-teman tanpa ada pendamping orang dewasa.

9. Menapaki Kawat Besi Sisa Jembatan Rusak di Ketinggian 10 meter di Sumatera Barat, Indonesia

Keterangan: Siswa Harus Menyeberangi Sungai dengan Kawat Besi Menuju Sekolah di Sumatera, Indonesia (Foto: Generasi Muda)

Para siswa di Padang harus menyeberangi sungai untuk menuju ke sekolah. Mereka memanfaatkan kawat besi sisa dari jembatan yang rusak. Lintasan berbahaya ini dilalui karena tidak ada jembatan lain yang bisa digunakan.

10. Melewati Bukit Tandus dan Terjal di Lombok Tengah, Indonesia

Keterangan: Melewati Bukit Terjal dan Tandus di Lombok Tengah, Indonesia (Foto: Fathul Rakhman)

Para siswa di desa Desa Batu Payung, Lombok Tengah harus melewati perjalanan panjang menuju ke sekolahnya. Mereka harus berjuang menaki dan menuruni bukit terjal dan tandus untuk sampai ke sekolahnya.

Sahabat Abadi, begitulah berbagai usaha siswa menuju ke sekolah. Meskipun lintasan sangat berbahaya, tapi mereka tetap semangat menuju sekolah tanpa kenal lelah.

Sahabat bisa ikut membantu perjuangan anak-anak sekolah di pelosok Indonesia, salah satunya MI Darul Islah di Lombok Tengah. Meskipun keberadaannya jauh dan terpencil, MI Darul Islah merupakan satu-satunya sekolah yang bisa dijangkau anak-anak di kampung Batu Payung. Bersama Abadi, sahabat bisa mengirim donasi untuk temani perjuangan anak-anak tersebut.(izzah/infoabadi)

Sumber: Liputan6, Surya Malang

 

Menilik Keadaan Sekolah di Pedalaman Lombok

Menilik Keadaan Sekolah di Pedalaman Lombok

Orang-orang yang tinggal di pedalaman Lombok harus tetap sekolah dan merasakan kehidupan yang baik.

Infoabadi.orgSahabat, kali ini lembaga donasi kemanusiaan Amal Bakti Dunia Islam (Abadi) akan mengajakmu untuk menyambangi daerah pedalaman Indonesia, tepatnya di Lombok Tengah.

Daerah pedalaman tersebut berada di sebuah bukit yang jauh dari keramaian atau kota sebagai pusat kehidupan. Meski begitu, di daerah pedalaman anak-anak tetap membutuhkan sekolah untuk menunjang pendidikannya.

Sekolah adalah tempat yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak di Lombok Tengah. Mau bagaimanapun sekolah adalah kebutuhan atau hak yang harus didapatkan oleh anak-anak.

Keterangan: Bangunan Sekolag dengan Dinding Setengah Jadi (Foto: Fathul Rakhman)

Bangunan sederhana sekolah di daerah pedalaman tersebut berhasil dibangun dari usaha keras para guru honorer. Tidak peduli uang gaji yang kecil, para guru berhati mulia itu justru menggunakan uangnya untuk membangun sekolah.

Uang para guru honorer memang tak cukup untuk membangun sekolah yang bagus atau seperti layaknya sekolah. Namun setidaknya, ada ruangan kelas dengan bangku dan meja, papan tulis kecil, semen lantai yang mulai menganga, serta dinding setengah jadi yang dapat dijadikan sekolah.

Baca Juga: Setahun Berlalu Tenda-Tenda Pengungsi Palu Masih Ramai Penghuni 

Keterangan: Lemari Plastik Dibeli Dari Uang Iuran Guru Honorer Merupakan Satu-Satunya Barang Berharga (Foto: Fathul Rakhman)

Satu-satunya barang yang paling berharga dalam sekolah tersebut adalah lemari plastik, yang digunakan untuk menyimpan buku lama. Lemari itu pun dibeli dengan  uang iuran guru honorer.

Namun tahukah sahabat, meski keadaan sekolah yang sederhana, anak-anak dari Kampung Batu Payung, Desa Montong Ajan, Lombok Tengah itu tak kehilangan semangat. Mereka sangat senang untuk pergi ke sekolah.

Kaki kecil yang kotor terkena debu, dengan langkah kuat menyusuri jalanan ke sekolah dengan beralas kaki sandal. Di daerah tersebut hanya sebagian anak yang memiliki sepatu, dan itu menjadi keberuntungan tersendiri.

Keterangan: Anak-anak Tak Hilang Semangat dan Bahagia Berada di Sekolah Sederhana (Foto: Fathul Rakhman)

Bagi anak-anak, sekolah adalah tempat yang paling menyenangkan, karena mereka dapat belajar dan bermain setelahnya. Momen di sekolah selalu mereka nantikan, karena hal ini tidak mereka temui di rumah.

Para guru memberikan semangat yang luar biasa kepada murid-muridnya dan memberikan aturan di sekolah. Kegiatan belajar-mengajar itu dilakukan hingga pukul 12 siang, karena sang guru tahu kalau anak-anak tidak membawa bekal, maka aturannya mereka harus sarapan dari rumah.

Masyaallah, semangat anak-anak serta guru yang luar biasa meski dengan keadaan yang sederhana. Semoga kita dapat mengambil hikmahnya.

Abadi berikhtiar untuk segera mendatangi mereka dan membawa bantuan. Untuk itu, sahabat dapat menyalurkan donasi melaui Abadi. Yuk kita bantu anak-anak di Lombok Tengah agar dapat terus bersekolah dengan baik. (izzah/infoabadi)

Sumber: Fathul Rakhman

 Ayo Kirimkan Donasi melalui Abadi dengan cara:

Klik Link>>> https://kitabisa.com/campaign/bantudarulislah 

Atau Melalui:

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Berkenalan dengan Sosok Yatim Palestina yang Tumbuh Jadi Tokoh Besar Dunia

Berkenalan dengan Sosok Yatim Palestina yang Tumbuh Jadi Tokoh Besar Dunia

Tak ada yang menghalangi seorang yatim menjadi seseorang yang hebat, meski sejak kecil sudah dihadapkan pada kehidupan tanpa orang tua. Itulah yang juga terjadi pada tokoh besar Palestina, Ahmad Yasin.

Seluruh anak di dunia ini selalu membutuhkan kehadiran orang tuanya, terlebih dirinya masih kecil. Aktivitas sehari-harinya hanya akan dilakukan dengan ringan jika mendapatkan bantuan dari orang tua.

Namun bagi seorang yatim, harapan mendapatkan bantuan orang tua itu menjadi sesuatu yang harus dilupakan.

Kesulitan yang dihadapi seorang yatim pada akhirnya harus disingkirkan sendiri dengan mengandalkan keyakinan pada Sang Pencipta. Tidak ada yang mampu merubah nasib seseorang akan menjadi hebat atau biasa-biasa saja, kecuali dirinya sendiri dengan segenap ikhtiar yang dilakukan.

Seperti sosok satu ini, beliau adalah seseorang yang hebat bukan hanya bagi diri sendiri, tapi kehebatannya mampu bermanfaat bagi banyak orang. Latar belakang  seorang yatim tidak menghalanginya menjadi orang hebat. Siapakah orang itu?

Keterangan: Syekh Ahmad Yasin Seorang Yatim Palestina yang Menjadi Tokoh Hebat (Foto: Hidayatullah)

Dialah Syekh Ahmad Yasin. Seorang tokoh besar dunia yang menjadi yatim sejak usia tiga tahun. Beliau harus hidup dalam keterbatasan bersama empat saudara laki-laki dan dua saudara perempuannya di kamp pengungsian Gaza.

Ujian kembali datang pada Syekh Ahmad Yasin ketika beliau mengalami kecelakaan dan dinyatakan cacat serta tidak bisa berjalan sumur hidupnya. Meski keadaanya bertambah sulit, namun tidak menghalangi beliau untuk tetap menuntut ilmu. Ikhtiar dan kesabaran Syekh Ahmad Yasin mampu membuatnya menguasai berbagai cabang ilmu pengetahuan, khususnya tentang Islam.

Selain itu, beliau juga seorang ulama besar Palestina yang menjadi oratur ulung, ahli strategi politik, dan yang paling terkenal adalah sebagai pendiri salah satu gerakan pembela Palestina.

Baca Juga : Yang Pasti Terjadi Saat Kita Menyantuni Yatim Palestina 

 

Keterangan: Syekh Ahmad Yasin Seorang Yatim yang Dapat Dijadikan Tauladan (Foto: English Khanemei)

Syekh Ahmad Yasin bukanlah orang yang memiliki fisik kuat dan bisa melakukan banyak hal. Tapi jiwanyalah yang memiliki kekuatan super, juga semangat yang membara, dan niat yang kokoh untuk melakukan perubahan dalam negerinya.

Meskipun sejak kecil menjadi yatim, Syekh Ahmad Yasin mampu berkontribusi untuk orang-orang di Palestina melalui ilmu pengetahuannya yang dimiliki. Selain itu niat mulianya diteruskan oleh para pemuda di Palestina.

Sahabat Abadi, semangat seperti itulah yang juga harus tertanam pada 23.000 anak yatim Palestina lainnya saat ini. Mereka harus tetap bersekolah dengan baik agar mampu menggapai cita-cita dan melakukan perbubahan baik untuk tanah airnya dan dunia.

Maka dari itu, mari kita bantu anak-anak yatim Palestina, agar mereka dapat hidup lebih baik dan mampu menggapai cita-citanya.(izzah/abadi)

Sumber: Republika, Wikipedia

Ayo kirimkan Donasi Yatim Palestina Melalui Abadi

Anda dapat donasi memlalui link Berikut:

https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n  Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406