Kondisi Terkini Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Kondisi Terkini Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza menjadi harapan besar bagi umat Islam di Palestina. Kini proses pembangunan masjid tersebut sudah banyak perubahan.

infoabadi.org – Menjelang bulan Ramadhan, Alhamdulillah pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza sudah memasuki tahap kedua. Berkat dukungan dan bantuan sahabat, masjid tersebut sekarang sudah ditahap pendirian lantai tiga.

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza ini merupakan simbol kemerdekaan yang di persembahkan masyarakat indonesia. berikut ini lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi akan menginformasikan progres pembangunan mesjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza Sudah Ada Kubahnya

Keterangan: Bangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza Memili Halaman yang Cukup Luas (Foto: Dok. Abadi)

Tampak menawan, Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza sudah memiliki kubah-kubah kecil yang membuat mesjid dua bangsa ini terlihat lebih megah. Lebih dari itu, Kubah-kubah ini juga memiliki fungsi sebagai penanda arah kiblat dari bagian luar dan menerangi bagian interior masjid.

Baca Juga: Curahan Hati Petani Palestina Pasca Deal Of The Century

Bagian Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza dari Segala Sisi

Keterangan: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza tampak dari samping (Foto: Dok. Abadi)

Jika sahabat menyaksikan dari arah samping, maka mesjid ini sudah terlihat menjulang hingga lantai tiga, maka seperti itulah yang akan nampak.

Keterangan: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza tampak dari belakang (Foto: Dok. Abadi)

Selanjutnya, jika sahabat melihat dari arah sebaliknya, maka akan tampak sebuat bangunan kokoh dan seperti yang terlihat pada foto di atas.

Keterangan: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza tampak bagian dalam (Foto: Dok. Abadi)

Bagian dalam Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza juga semakin terlihat luas, Insyaallah bangunan ini kelak bisa digunakan oleh ribuan jamaah untuk beribadah.

Baca Juga : Pohon Zaitun yang Diberkahi Banyak tumbuh di Palestina

Bersama Abadi Selesaikan Bangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza 

“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah, no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Sahabat Abadi, mari kita bersama-sama selesaikan 100% pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, agar masjid tersebut dapat segera digunakan untuk pusat kegiatan keagamaan bagi jamaah muslim.

Saat ini pembangunan masjid tersbeut membutuhkan banyak material-material bangunan di antaranya:

  • Pasir : 1 truk Rp1,8 juta
  • Keramik : 1 m/segi Rp600.000
  • Semen : 1 /zak Rp170.000
  • Batu bata (Batako)  : 1/batubata Rp20.000

Sahabat dapat mengirimkan donasi pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, melalui:
BSM (451) 711 7976 337
a.n Amal Bakti Dunia Islam

Selanjutnya, lakukan konfirmasi donasi dapat menghubungi nomor 0878 6455 6406

(izzah/infoabadi)

Sumber: Republika

Pohon Zaitun yang Diberkahi Banyak Tumbuh di Palestina

Pohon Zaitun yang Diberkahi Banyak Tumbuh di Palestina

Buah zaitun memiliki banyak sekali manfaat, wajar saja saat ini minyak zaitun sedang ramai di pasaran. Hal ini ada kaitannya dengan keberkahan yang Allah turunkan pada buah zaitun.

infoabadi.orgPohon zaitun merupakan jenis pohon yang unik, ia bisa tumbuh di berbagai daerah dan cuaca. Ada yang tumbuh di terik panas matahari, ada pula yang tumbuh di daerah dingin. Pohon ini mulai berbuah saat umur lima tahun. Di Palestina pernah ditemukan pohon zaitun yang hidup selama ribuan tahun hingga tahun 2000.

Buah zaitun memiliki banyak manfaat, selain buahnya yang enak, kualitas kayu dari pohonnya bagus, keras, dan indah. Buah zaitun juga bisa dijadikan sebagai penyedap makanan yang sangat sehat, karena buah zaitun memiliki kandungan 80% air, 15% minyak, dan 5% protein, karbohidrat dan serat. Selain itu, buah zaitun banyak digunakan sebagai bahan make up atau skin care, karena terbukti sangat baik untuk kulit.

Namun, tahukah sahabat? Bahwa buah zaitun yang memiliki banyak manfaat itu ternyata sudah di sediakan oleh Allah Swt, sebagai buah yang diberkahi dan buah ini banyak tumbuh di Palestina. Berikut lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan informasinya untuk sahabat.

Buah Zaitun Diberkahi Allah Swt.

Keterangan: Anak Palestina (Foto: Save Zaitun 4 Palestine)

Pohon zaitun adalah pohon yang diberkahi Allah Swt dan telah disediakan untuk kebutuhan hidup manusia.  Di mana keberkahannya itu karena pohon zaitun memiliki banyak sekali manfaat baik untuk manusia. Sehingga pohon ini sangat istimewa.

Sebagaimana firman Allah Swt berikut ini:

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon Zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api” (QS. An Nur: 35).

Selain itu, Rasulullah Saw juga menganjurkan makan buah zaitun dan meminyaki rambut dengan minyak zaitun. Dari Umar bin Khathab radhiallahu’anhu, Rasulullah Saw bersabda: “Jadikanlah Zaitun sebagai idam (makanan pendamping) dan minyakilah rambut dengan Zaitun. Karena ia dari pohon yang berkah.” (HR. Ibnu Majah no.2698, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Pohon Zaitun Banyak Tumbuh di Palestina

Keterangan: Abadi menyumbangkan ratusan bibit pohon zaitun (Foto:Dok. IAI)

Pohon zaitun adalah tanaman pertanian utama di wilayah Palestina. Petani Palestina sebagian besar menanam pohon zaitun untuk memproduksi minyak. Setiap tahunnya, petani  Palestina menyumbang minyak zaitun sabanyak 57% dari 7,8 juta pohon zaitun.

Pada tahun 2014, para petani Palestina menghasilkan 108.000 ton zaitun, kemudian diproduksi menghasilkan 24.700 ton minyak zaitun, dari hasil itu telah menyumbang US $ 10,9 juta dan telah mencukupi 100.000 keluarga.

Selain itu, pohon zaitun merupakan simbol perjuangan rakyat Palestina, sehingga banyak petani di sana yang menanam pohon zaitun dan mempertahankannya.

Bagi rakyat Palestina, pohon zaitun bukan hanya sebagai pohon biasa, melainkan sumber kehidupan dan inspirasi. Selama pohon zaitun berdiri kokoh, maka Israel akan sulit mengalahkan perjuangan Palestina, karena dengan adanya pohon zaitun ketahanan pangan rakyat Palestina akan terjaga. Sehingga tubuh mereka akan tetap kuat dan mampu melakukan perjuangan untuk malawan penjajah Israel. (izzah/infoabadi)

 

Sumber: Hidayatullah, Muslimar.or, Wikipedia

Reaksi Jurnalis Eropa Saat Melihat Anak-Anak Gaza

Reaksi Jurnalis Eropa Saat Melihat Anak-Anak Gaza

Masa anak-anak di Gaza seperti mimpi buruk yang nyata. Anak-anak di sana hidup dalam kesulitan luar biasa yang membuat dunia ini menangis.

infoabadi.orgMajed Abu Salama, adalah seorang jurnalis, pekerja kemanusiaan dan pembela HAM yang tinggal di Eropa. Pada suatu hari ia melakukan perjalanan ke Gaza, untuk meliput apa yang terjadi di sana. Selain itu, Abu Salama memiliki keluarga yang tinggal di Gaza, sehingga ia mengkhawatirkan keadaan keluarganya itu.

Ketika Israel meningkatkan operasi militernya di Gaza, ia hanya memikirkan kondisi keponakannya yang masih berusia satu tahun dan keluarga di sana.  Mereka tinggal di sebuah kamp pengungsian dan tanpa perlindungan.

Menurut Abu Salama, meskipun ponakannya masih balita, tapi anak itu sudah bisa bergegas dan bersembunyi di balik kursi atau di bawah meja setiap kali mendengar ledakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel.

Keponakannya sama seperti anak-anak lain di Gaza, mereka memulai masa kecilnya di tempat yang secara terus-menerus dijadikan sebagai sasaran penjajahan Israel.

Perjalanan Jurnalis Saat di Gaza

Keterangan: Anak-anak Gaza Kekurangan Air dan Hidup di Pengungsian (Foto: Peace Andjustice)

Abu Salama melakukan perjalanan ke Gaza karena ingin membantu mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan oleh tantara Israel agar bisa dilihat oleh dunia. Pada tahun 2014, ketika Abu Salama mengorganisir aksi damai di dekat zona penyangga di timur Gaza dengan para pemuda, ia mendapatkan tembakan di bagian kakinya.

Jika tentara Israel tidak mengakhiri serangannya, maka keadaan tidak berubah. Anak-anak di Gaza akan menghabiskan masa kecilnya untuk bersembunyi dari rudal Israel di belakang kursi atau di bawah meja.

Kondisi lainnya, air di Gaza telah terkontaminasi dengan bahan-bahan peledak Israel dan sangat langka, listrik hanya dinyalakan selama enam sampai delapan jam per hari saat malam datang, bahkan kadang tidak mendapatkan listrik selama 24 jam penuh. Kerawanan pangan juga tinggi, karena para petani tidak diizinkan menanam bahan makanan. Selain itu, nelayan tidak bisa melempar jala mereka dengan bebas, karena Israel memberlakukan blokade di wilayah perairan.

Rumah keluarga Abu Salama di Gaza berjarak 1,5 km dari laut dan mereka sering mendengar suara peluru menembaki para nelayan Palestina.

Anak-Anak di Gaza dan Mimpi Buruk yang Nyata

Keterangan: Anak-anak di Gaza Kekurangan Bahan Makanan (Foto: The Generation)

Abu Salama bisa kembali ke Eropa dengan selamat, akan tetapi ia terus memikirkan kondisi ponakannya yang masih balita dan anak-anak lainnya di Gaza. Menurutnya, anak-anak di Gaza bagaikan sedang mimpi buruk, tapi semuanya kenyataan.

Anak-anak di sana tidak bisa hidup dengan baik dan tidak mendapatkan haknya. Selain itu, tidak ada yang bisa memastikan mereka bisa hidup dan tenang, karena pemerintahan di Palestina pun kondisinya tidak stabil.

Banyak di antara anak-anak Gaza yang putus sekolah, mengalami gizi buruk, menjadi sasaran peluru, dan tindak kriminal seperti penculikan dan penahanan oleh tantara Israel.

Sahabat, Abu Salama telah berbagi kisahnya tentang perjalanan ke Gaza, dan semua yang diceritakannya itu nyata. Tentu hal ini sangat menyayat hati semua sebagai sesama muslim. Maka, mari kita berikan dukungan dan bantuan untuk anak-anak di Gaza. (izzah/infoabadi)

Sumber: Aljazeera

Dongeng Kemanusiaan Tanamkan Jiwa Peduli Anak-Anak

Dongeng Kemanusiaan Tanamkan Jiwa Peduli Anak-Anak

Abadi berbagi cerita melalui dongeng kemanusiaan di tengah anak-anak sekolah dasar untuk menanamkan rasa cinta dan peduli kepada Palestina sejak dini

infoabadi.orgDongeng kemanusiaan adalah metode edukasi yang dilakukan oleh beberapa lembaga donasi kemanusiaan, untuk meningkatkan rasa peduli anak-anak kepada sesama manusia. Anak-anak adalah generasi penerus yang perlu disiapkan menjadi orang-orang besar dan hebat untuk memimpin dunia, tentunya mereka harus memiliki jiwa kepedulian yang tinggi.

Kepedulian adalah kunci suatu negara menjadi sejahtera dan bermartabat, karena itulah yang akan membuat semua orang merasa dirinya mampu dan beban tidak terasa begitu berat. Sementara itu, kepedulian tidaklah datang dengan sendirinya, melainkan harus ditanamkan agar menjadi kebiasaan yang baik.

Abadi Berbagi Dongeng Kemanusiaan Palestina

Keterangan: Siswa SD Negeri 1 Kuranji sedang menyimak dongeng yang dibawakan oleh Kak Fauzan (Foto: Dok. Abadi)

Lembaga donasi kemanusiaan Palestina Abadi, berikhtiar untuk menjadi lembaga yang dapat membantu masyarakat dengan tidak hanya menghimpun donasi saja, melainkan juga memberikan edukasi.

Pada bulan Januari 2020, Abadi kembali berbagi edukasi kemanusiaan melalui dongeng inspiratif tentang kondisi anak-anak Palestina kepada siwa SD Negeri 1 Kuranji, Lombok Barat.

Kak Fauzan, seorang pegiat dongeng dari Abadi menyampaikan beberapa kondisi anak-anak Palestina yang sedang dalam keadaan sulit dan tentang Masjid Al-Aqsa kiblat pertama umat Islam. Seluruh siswa yang hadir sangat antusias menyimak yang disampaikan oleh Kak Fauzan.

Peduli Tak Perlu Menunggu Sudah Besar dan Sukses

Keterangan: Para siswa menunjukkan sikap peduli kepada anak-anak Palestina (Foto: Dok. Abadi)

Selesai menyimak dongeng inspiratif, para siswa sekolah dasar yang ada di Lombok Barat itu menjadi tergerak hatinya. Kemudian, mereka mengikhlaskan sebagian uang jajannya untuk membantu saudara-saudara di Palestina yang sulit mendapatkan makanan atau tidak bisa pergi ke sekolah.

Para siswa sekolah dasar itu telah mengajarkan kepada kita, bahwa menjadi orang peduli itu tidak harus menunggu ketika sudah besar dan sukses nanti. Bahkan kita sendiri tidak pernah tahu kapan akan sukses atau sampai kapan kita akan diberi hidup. Masyaallah, semoga mereka diberikan panjang umur dan dijadikan sebagai anak-anak berprestasi serta sukses dunia akhirat. (izzah/infoabadi)

Memahami Konflik Uighur Bersama Abadi

Memahami Konflik Uighur Bersama Abadi

Permasalahan pada muslim Uighur adalah masalah kita bersama, tapi banyak di antara umat muslim tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi di sana. Itulah yang membuat penting adanya edukasi dunia Islam.

infoabadi.org – Alhamdulillah, Abadi telah berkontribusi memberikan kegiatan tentang dunia Islam kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat pada pekan ketiga di bulan Januari 2020. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula BP PAUD dan DIKMAS Nusa Tenggara Barat.

Talkshow dunia Islam dengan tema “Memahami Konflik Uighur” ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemasalahan yang sebenarnya terjadi pada muslim Uighur, China.

Keterangan: Direktur Abadi berikan sambutan pada acara talkshow “Memahami Konflik Uighur” (Foto: Dok. Abadi)

Akhir-akhir ini banyak media memberitakan tentang etnis minoritas muslim di Uighur yang mendapatkan perlakuan diskriminasi dan penghilangan identitas oleh mayoritas penganut komunis China. Sementara itu, umat muslim di Indonesia belum masih belum memahami dengan apa yang sebenarnya terjadi di sana.

Tak lama dari kehebohan berita tersebut, Abadi segera mengambil tindakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai apa yang terjadi di Uighur, China, dan apa yang harus muslim lakukan?

Keterangan: Peserta talkshow sedang ikut berinteraksi dengan (Foto: Dok. Abadi)

Pada acara kali ini, Abadi mendatangkan seorang aktivis kemanusiaan dan penulis aktif Republika yaitu Herry Cahyadi.  Sementara itu, kegiatan ini juga diikuti oleh peserta dari  beberapa instansi dan aktivis kemanusiaan Kota Mataram, seperti aktivis ACT, Ketua MUI Mataram, Dewan Dakwah, Kotak Amal Indonesia, FSLDK Nusram mahasiswa HI Univesritas Mataram, Mualaf Center, Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI), Yayasan Islam Al-Quds NTB, dan lainnya.

Baca Juga : Abadi Salurkan Donasi untuk Pendidikan Yatim Palestina

Keterangan:Sesi diskusi pada acara talkshow “Memahami Konflik Uighur” (Foto: Dok. Abadi) 

Sebagai umat muslim, wajib bagi kita untuk peduli dengan muslim lainnya. Bentuk peduli juga bermacam-macam, mulai dari memahami terlebih dahulu tentang permasalahan yang terjadi, kemudian memberikan solusinya nyata.

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadist bahwa umat muslim hendaklah untuk saling telong-menolong, karena mereka saling membutuhkan satu sama lain.

“Siapa saja yang meringankan beban seorang Mukmin di dunia, Allah pasti akan meringankan bebannya pada hari kiamat. Siapa saja yang memeberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan memberi dia kemudahan di dunia dan akhirat. Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

(izzah/infoabadi)

 

Kehidupan Sulit Membelit Anak-anak Yatim Palestina

Kehidupan Sulit Membelit Anak-anak Yatim Palestina

Ada sebanyak 1,5 juta jiwa yatim Palestina yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka tak mendapatkan haknya sebagai anak-anak.

infoabadi.org –   Lebih dari 23.000 anak-anak di Palestina kehilangan ayahnya , karena terbunuh oleh tantara-tentara Israel. Tidaklah mudah bagi anak-anak yatim untuk bisa bertahan hidup di Jalur Gaza. Jalur Gaza yang luasnya hanya 267 km persegi seperti  Kota Jakarta, dengan jumlah penduduk 2 juta jiwa. Namun yang menjadi prihatin, dari jumlah itu, sebanyak 1,5 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.

Kenapa terjadi kemiskinan di Palestina? Tanah di Palestina dijadikan sebagai wilayah target serangan oleh Israel. Selain itu, di Jalur Gaza diberlakukan pemblokadean oleh Israel. Hal itu membuat aktivitas ekonomi, politik, sosial penduduk Palestina menjadi sulit.

Dampak kemiskinan di Palestina sangat mempengaruhi kehidupan anak-anak yatim di sana, berikut lembaga donasi kemanusiaan Palestina menyajikan informasinya untuk sahabat.

Kurangnya Sumber Makanan Bergizi

 Keterangan: Potret Anak-anak Palestina Mengantri Mendapatkan Makanan (Foto: Islamic Invitation Turkey)

 

Hari demi hari anak-anak yatim Palestina harus bertaruh dengan kondisi terjajah. Mereka sangat kekurangan bahan makanan, jangankan makanan bergizi sempurna, bahkan makanan pokokpun tidak terpenuhi. Terlebih saat bantuan UNRWA semakin berkurang, karena AS menghentikan dana bantuannya kepada Palestina sebesar Rp836 miliar. Sekitar 80 persen keluarga Palestina yang tidak mampu, tidak mendapatkan penghasilan, dan kekurangan gizi.

Kurangnya sumber makanan bergizi berpengaruh besar terhadap kehidupan penduduk Palestina, khususnya anak-anak yatim. Tubuh anak-anak masih dalam proses pertumbuhan, sedangkan makanan bergizi dapat membantu proses tersebut dengan baik dan menjaga kesehatan mereka.

Pendidikan Yatim Palestina Belum Merata

Keterangan: Potret Anak-anak Palestina Pergi Ke Sekolah (Foto:Media Indonesia)

 

Pendidikan menjadi salah satu sektor yang ditargetkan oleh penjajah Israel, agar mereka bisa melemahkan generasi Palestina.  Di Jalur Gaza hanya ada 550.000 anak-anak bisa bersekolah termasuk anak-anak yatim. Itu pun dua pertiga sekolah dipaksa untuk beroperasi secara bergiliran, karena kurangnya bangunan sekolah.

Sebagian besar bantuan pendidikan hanya diberikan kepada anak-anak yang benar-benar tidak mampu saja, itu pun belum terdata seluruhnya. Kementrian pendidikan di Palestina menghadapi kekurangan bantuan dana sekolah, selain itu mereka juga kekurangan 800 guru dan staff administrasi. Sementara mereka berjuang untuk menutupi gaji guru  yang defisit hingga US $ 300.000 atau sekitar Rp 4.096.350 per bulan.

Sahabat Abadi, begitulah kondisi sulit yang dirasakan oleh anak-anak yatim di Palestina. Mereka membutuhkan dukungan dari kita semua. Mari kita tingkatkan doa-doa terbaik untuk mereka, dan mulai sekarang belajar berikhtiar untuk memberikan donasi kemanusiaan kepada mereka. Semoga kelak kehidupan anak-anak yatim Palestina bisa berubah lebih baik. (izzah/infoabadi)

 

Sumber: BBC Indonesia, CNN Indonesia, Occupied Palestinian Territory

Abadi Salurkan Donasi untuk Pendidikan Yatim Palestina

Abadi Salurkan Donasi untuk Pendidikan Yatim Palestina

Terima kasih kepada para donatur yang sudah ikut berkontribusi untuk membantu biaya pendidikan anak-anak yatim Palestina.

infoabadi.orgAlhamdulillah, pada tanggal 4 Desember 2019 lembaga donasi kemanusiaan Abadi menyalurkan santunan untuk anak-anak yatim Palestina dari masyarakat Indonesia. Penyaluran dilakukan oleh direktur Abadi kepada ketua lembaga GOZ Bebekleri di Alquds, Palestina.

Pada kesempatan tersebut, Abadi berkomitmen memberikan donasi dana pendidikan kepada 100 anak yatim Palestina selama satu tahun ke depan. Komitmen ini tertulis dalam MOU dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Abadi memiliki komitmen untuk memberikan kepedulian terhadap anak-anak yatim Palestina. Komitmen tersebut lahir karena melihat kondisi yatim Palestina yang hidup dalam kemiskinan dan belum bisa merasakan pendidikan yang layak.

Anak-anak Yatim Palestina Hidup Dalam Kemiskinan

Keterangan: Anak-anak Yatim Palestina Hidup Dalam Kemiskinan (Foto: Tempo)

Lebih dari 23.000 anak-anak yatim di Palestina hidup dalam kemiskinan. Mereka kehilangan ayahnya yang meninggal dunia karena serangan Israel. Sementara ibunya tidak bisa bekerja karena blokade Israel.

Selain blokade, sistem perekonomian, politik, sosial di Palestina diatur oleh Israel. Akibatnya, orang-orang Palestina tidak memiliki kuasa lagi untuk memenuhi hak-hak hidupnya untuk bekerja. Sehingga anak-anak yatim Palestina hidup di bawah garis kemiskinan.

Anak-Anak Yatim Palestina Harus Sekolah

Keterangan: Anak-anak Yatim Palestina Harus Melanjutkan Sekolah (Foto: Detik News)

Pendidikan sangat penting bagi anak-anak yatim di Palestina. Mereka memiliki hak yang sama seperti anak-anak di negara lain dan boleh memiliki mimpi apapun serta mewujudkannya.

Sebagai sesama manusia, sudah seharusnya kita membantu orang lain yang sedang dirundung kesulitan. Menyikapi permasalahan dunia Islam di Palestina, Abadi menaruh kepedulian terhadap anak-anak yatim Palestina.

Sahabat Abadi, mari kita berikan dukungan untuk anak-anak yatim Palestina, agar mereka dapat melanjutkan pendidikannya. (izzah/infoabadi)

Sumber: Melayu Palinfo

Israel Tempatkan Anak-Anak Palestina di Kandang Saat Musim Dingin

Israel Tempatkan Anak-Anak Palestina di Kandang Saat Musim Dingin

Selama badai musim dingin di Palestina, Israel menempatkan tahanan Palestina termasuk anak-anak di kandang besi luar fasilitas bangunan.

 

infoabadi.orgSejak tahun 2015, sudah ada lebih dari enam ribu anak-anak Palestina yang ditangkap oleh tentara Israel, kemudian mendapatkan interogasi dan ditahan.

Praktik mengejutkan lainnya, Israel menempatkan anak-anak tahanan Palestina tersebut di kandang besi saat musim dingin. Hal tersebut disorot dalam pernyataan kelompok advokasi Komite Publik Menentang Penyiksaan di Israel (PCATI) dan dibahas oleh parlemen Israel, Knesset.

Bagaimana kisah anak-anak tahanan Palestina yang ditahan di kandang besi saat musim dingin? Lembaga donasi kemanusiaan, Abadi menyajikan informasinya untuk anda!

Kandang Besi Sebagai Tempat Tinggal Tahanan

Keterangan: Anak-anak saat ditahan di penjara Israel(Foto: Cinta Yati)

Pada saat musim dingin datang, dua pengacara Palestina mengunjungi tahanan Israel yang diisi oleh orang-orang Palestina. Di dalamnya terlihat pemandangan yang mengejutkan. Saat tengah malam, puluhan tahanan dipindahkan ke kandang besi yang berada di luar fasilitas bangunan tahanan tersebut. Di kandang tersebut, para tahanan terpapar oleh cuaca dingin yang mencekam ditambah turunnya hujan.

Pembela umum tahanan Palestina meluncurkan permohonan darurat ke berbagai badan resmi di Palestina, termasuk kementerian kehakiman untuk mencegah kejahatan kemanusiaan dalam tahanan Israel. Lebih jahatnya lagi, di dalam kandang tersebut juga terdapat anak-anak di bawah umur.

Menteri kehakiman Israel segera memimta kepada Menteri Keamanan Publik Yitzhak Aharonovitch, untuk mengakhiri praktik tersebut. Masalah ini pun dibahas dalam komite petisi publik parlemen Israel, bahwa penangkapan dan kondisi di penahanan anak-anak Palestina telah melanggar hukum Israel dan internasional.

Anggaplah Permasalahan ini Serius

Keterangan: Anak-anak Palestina tidak hanya di tahan, tapi juga menerima tindakan kriminal oleh tentara Israel(Foto: World Bulletin)

Mengingat berbagai pelanggaran yang telah dilakukan oleh Israel, permasalahan tersebut harus segera diakhiri. Masyarakat luas harus melihat kasus tahanan di Israel sebagai penindasan yang dilakukan oleh kolonial untuk mengontrol dan menguasai tanah Palestina.

Akibat dari permasalahan tersebut anak-anak Palestina akan semakin tertekan, kehilangan masa kanak-kanak dan bahkan masa depan. Maka tindakan Israel harus dihentikan, dengan bersama-sama menganggap permasalahan ini serius.

Ketika permasalahan sudah dianggap serius, selanjutkan dunia harus mencari cara aksi konkret untuk menghentikan tindakan Israel. Bukan hanya sekedar pernyataan kecaman dan menolak keputusan sewenang-sewenang mereka.(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Electronic Intifada

Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina diberikan pada tahun 1953. Hal ini merupakan wujud persaudaraan, atas bantuan kemerdekaan Indonesia oleh Palestina.

infoabadi.orgTerkenalnya Indonesia dengan budaya ramah tamah dan suka tolong-menolong, membuat negeri ini selalu dinomorsatukan oleh Palestina. Padahal, jika dibandingkan dengan negara lain, dana donasi kemanusiaan yang digelontorkan Indonesia untuk Palestina masih belumlah seberapa.

Padahal, pada faktanya, jika kita berbicara tentang donasi kemanusiaan Palestina, Indonesia tidaklah tercatat sebagai negara yang pertama kali membantu Palestina dengan dukungan dan harta. Menurut sejarah, tahun 1953 adalah awal mula sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina disalurkan. Pada saat itu, Indonesia menyalurkan donasi kemanusiaan kepada para pengungsi Palestina yang menjadi korban pengusiran tragedi Nakba tahun 1948.

Lalu, bagaimana cerita awal mulanya Indonesia dapat memberikan sumbangsih pertama untuk pengungsi Palestina? Yuk simak kisah uniknya!

Sumbangsih Pertama Indonesia adalah Paket Musim Dingin untuk Pengungsi

Keterangan: Musim Dingin di Palestina. (Foto:Satu Harapan)

Perlu kita ketahui, bahwa sumbangsih perdana Indonesia untuk Palestina ditujukan kepada para pengungsi Palestina yang sedang melewati musim dinginnya di kamp-kamp pengungsian.

Pada pertengahan Desember 1953, Menlu Sunario Sastrowardoyo mengirim Ahmad Subardjo sebagai Duta Besar Keliling, bersama Siradjuddin Abbas, Salim Al-Rasjidi, dan Abdul Mukti Ali pergi ke Kota Alquds untuk memenuhi undangan Muktamar Umum Islam dengan berbagai negara lainnya.

Pada muktamar tersebut, masing-masing perwakilan negara peserta menyuarakan pandangan tentang situasi Palestina, khususnya serangan-serangan Israel untuk merebut Alquds.

Setelah kegiatan selesai, para partisipan mengunjungi kamp-kamp pengungsian di perbatasan Israel-Palestina. Perwakilan dari Indonesia turut prihatin dengan kondisi para pengungsi yang serba kekurangan, dari mulai makanan pokok hingga pakaian tebal untuk melewati musim dingin.

Pada saat itulah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan untuk pertama kalinya kepada Palestina sebesar 60 ribu dolar Amerika.

Baik Dulu atau Sekarang Indonesia Tetap Setia Bantu Palestina

Keterangan: Para Penguingsi Palestina Sedang Hadapi Musim Dingin. (Foto: Asociaci on Palmira)

Sahabat Abadi, sumbangan bersejarah Indonesia untuk Palestina itu terjadi sudah sangat lama. Meski begitu, sumbangsih pertama tersebut tidak menjadikan upaya untuk mendukung Palestina hanya sebagai peristiwa sejarah. Hingga kini, Indonesia tetap menjadi yang paling pertama memberikan dukungan juga bantuan untuk para pengungsi Palestina.

Bersama lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi dan Jisr Ta’awun (mitra penyaluran donasi dari Turki), mari kita kirimkan 1000 paket musim dingin kepada para pengungsi Palestina.

Insyaallah paket musim dingin tersebut akan dikirim kepada warga Palestina yang kini tengah melewati musim dingin di pengungsian Gaza, Tepi Barat, dan Turki. Sedikit hartamu akan menghangatkan para pengungsi Palestina. (izzah/infoabadi)

Sumber: Histori Aktual

Ayo Kirimkan Donasi Musim Dingin untuk Palestina melalui Abadi

Anda dapat berdonasi melalui Link berikut:

https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

a.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

 

Ulama Palestina Ajak Masyarakat Muhasabah dari Tragedi Tsunami

Ulama Palestina Ajak Masyarakat Muhasabah dari Tragedi Tsunami

Satu tahun pasca tsunami, masyarakat Palu Mengadakan kegiatan muhasabah bersama ulama Palestina.

Infoabadi.orgPasca satu tahun tragedi tsunami dan likuefaksi yang menerjang Kota Palu dan Donggala, lembaga donasi kemanusiaan Abadi bersama organisasi keislaman mengadakan Dzikir dan Doa bersama, Dauroh Quran di Kec. Palolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah, pada tanggal 22 September – 02 Oktober 2019.

Setahun berlalu bencana tsunami akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Kota Palu dan Donggala, tepatnya pada tanggal 28 September 2018. Bencana hebat tersebut memakan korban hingga 2.113 jiwa, yang mana sebanyak 4.612 orang mengalami luka berat.

Sementara itu, bagi warga yang masih diberi kesempatan untuk hidup, mereka tinggal di pengungsian dengan kondisi memiliki tauma yang cukup kuat dan kesedihan mendalam.

Baca Juga : Menilik Keadaan Sekolah di Pedalaman Lombok

Penyebab Tsunami Menurut Para Ahli

Keterangan: Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Berikan Pemaparan Mengenai Gempa Bumi di Palu dan Donggala (Foto: Kompas)

Menurut analisis para ahli dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami tersebut disebabkan oleh adanya longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter di Teluk Palu. Sedimen dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Palu belum terkonsolidasi kuat sehingga runtuh dan longsor saat gempa, dan memicu terjadinya tsunami.

Meski menurut teori itulah penyebabnya, namun jauh di atas teori ada hal lain yang harus kita coba baca dan renungi. Mengapa bisa terjadi tsunami? Apakah ada hubungannya dengan perilaku manusia yang semakin berbuat kerusakan?

Sahabat Abadi, terkadang kita sebagai manusia tidak bisa merasa baik-baik saja dengan segala aktivitas yang dilakukan. Barangkali ada kesalahan-kesalahan yang terselip di antara aktivitas-aktivitas yang kita lakukan dan membuat kita harus mendapatkan peringatan dari Sang Pencipta.

Keterangan: Warga Kec. Palolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah Sedang Mnegikuti Doa dan Dzukir Bersama yang Diadakan Oleh Abadi (Foto: Dok. Abadi)

Seperti yang dilakukan oleh warga dari Kec. Palolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah, akhirnya menyadari bahwa bencana gempa dan tsunami merupakan kuasa dari Allah yang dapat dijadikan bahan renungan.

Sebagai wadah untuk refleksi dan intropeksi, Abadi mengadakan dzikir dan doa bersama. Acara ini bertambah spesial dengan hadirnya Syekh Abdullah Ar-Rayan, ulama Palestina.

Acara ini ikhtiar Abadi untuk mewadahi kegiatan bermanfaat di tengah masyarakat. Abadi akan terus berupaya menghadirkan edukasi, membersamai para korban terdampak bencana di manapun berada.

Mereka merasa bahwa bencana tersebut adalah pengingat agar manusia senantiasa memohon ampunan, melakukan perbaikan, dan lebih taat kepada Allah.  (izzah/infoabadi)

Sumber: Media Indonesia, Kompas