Wabah Virus Corona Kembalikan Umat Islam Pada Sunnah

Wabah Virus Corona Kembalikan Umat Islam Pada Sunnah

Tim Medis Menggunakan Alat Pelindung Diri (Foto: Liputan 6) 

Sunnah Nabi Muhammad Saw memang tidak pernah menyesatkan, apalagi membahayakan. Justru sekarang hampir seluruh umat manusia mengamalkannya.

InfoabadiDunia saat ini sedang tidak stabil karena harus menghadapi wabah virus corona yang cukup berbahaya. Virus corona yang kini menjadi epidemi global, ternyata mampu mengembalikan umat Islam kepada sunnah-sunnah yang dititah oleh Nabi Muhammad Saw. Berikut lembaga donasi kemanusiaan, Abadi menyajikan informasi ini untuk anda.

Langkah Pencegahan Dasar dengan Cuci Tangan

Cuci Tangan dengan Sabun Pencegahan Dasar Terhadap Virus Corona (Foto: Tirto) 

Dalam menyikapi wabah virus corona, WHO atau Badan Kesehatan Dunia menyarankan seluruh masyarakat dunia melakukan pencegahan dasar terhadap virus tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan mencuci tangan sesering mungkin, dan memakai masker bagi yang merasakan tubuhnya tidak sehat.

Sahabat harus tahu, bahwa langkah yang disarankan WHO itu adalah sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw sejak abad ke 14.

Dalam penjelasan hadis, Abu Hurairah ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, janganlah dia memasukkan tangannya ke bejana air sebelum membasuhnya sebanyak tiga kali, karena dia tidak tahu di mana tangannya bermalam.”(HR. Muslim)

Baja Juga: Bantu Cukupi Kebutuhan Yatim Al-Quds, Palestina

Selain itu, Dari Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwa  Rasul bersabda. “Basuhlah jari-jemari dengan air secara mantap atau api neraka akan membakarnya dengan dahsyat.” (Shahih Targhib Wa At Tarhib no. 218)

Bahkan mencuci tangan dianggap sebagai sebuah fitrah dalam Islam, hal ini sesuai dengan riwayat Sayyidina Aisyah ra. Yang menyatakan bahwa Rasul bersabda, “Sepuluh perkara yang termasuk dari fitrah adalah…, membasuh al barajim (jemari tangan).” (HR. Muslim)

 

Menjaga Pola Hidup Sehat

Ilustrasi Pola Hidup Sehat (Foto: Nusa Bali) 

Selain memembiasakan mencuci tangan sesering mungkin dalam upaya pencegahan virus corona, WHO juga mengumumkan untuk menjaga pola hidup yang sehat agar imunitas tubuh terjaga dengan baik. Nah ajaran ini pun, mengingatkan umat Islam akan pola hidup sehat yang dijalankan oleh Nabi Muhammad Saw.

Di mana, Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya hanya mengalami 2 kali sakit, itupun karena diracun oleh wanita Yahudi dan satu lagi menjelang akhir hidupnya. Artinya, beliau itu memiliki tubuh yang sangat sehat dan kuat.

Baca Juga : 3 Objek Fenomenal dari Peristiwa Isra Miraj di Masjid Al-Aqsa

 Semenjak kampanye hidup sehat itu dikeluarkan oleh WHO, hampir seluruh masyarakat di dunia melihat bagaimana pola hidup sehat yang dijalankan oleh Nabi Muhammad Saw. Di antaranya seperti, tidak begadang, makan makanan yang sehat dan bernutrisi, rajin berolahraga, membersihkan tubuh setiap hari, dan tidak bersentuhan kepada yang bukan mahram. Masyaallah.

Sahabat sadar tidak, Islam semakin memberikan bukti bahwa ajarannya itu tidak pernah salah dan sangat bermanfaat semua orang di dunia ini. Yuk tetap jaga sunnah-sunnah Rasul, agar kita bisa hidup dengan baik di dunia dan di akhirat.(izzah/infoabadi)

Cegah Corona di NTB, Abadi Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Cegah Corona di NTB, Abadi Lakukan Penyemprotan Disinfektan

(Foto: Dok. Abadi)
Tim Abadi Sedang Melakukan Penyemprotan Disinfektan di Salah Satu Masjid di Nusa Tenggara Barat. (Foto: Dok. Abadi)

Di tengah wabah corona yang melanda penduduk Indonesia, kita harus bersama-sama waspada dengan melakukan pencegahannya seperti menjaga kebersihan diri  dan lingkungan.

infoabadi.org – Dalam upaya melawan corona, lembaga donasi kemanusiaan Abadi membantu warga Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya di Kota Mataram dan Kota Bima untuk melakukan pencegahan virus corona.

Virus yang menyerang alat vital pada pernapasan tersebut memang sangat cepat penyebarannya. Akan tetapi juga bisa dicegah, berikut ini yang dilakukan Abadi untuk bantu mencegah virus corona.

Penyemprotan Disinfektan di Masjid-Masjid

Tim Abadi Meminta Izin Kepada Para Pengurus Masjid untuk Melakukan Penyemprotan Disinfektan (Foto: Dok. Abadi)

Tepatnya pada hari Minggu, (29/03) kemarin, tim Abadi melakukan kegiatan bakti sosial dalam bentuk penyemprotan disinfektan di 10 titik masjid yang ada di Kota Mataram dan Kota Bima.

Penyemprotan disinfektan ini bertujuan untuk membunuh bakteri dan virus jahat yang dapat membahayakan manusia. Sehingga dengan penyemprotan tersebut, lingkungan menjadi bersih dan meminimalisir terjadinya penyebaran virus corona.

Selanjutnya, Abadi terus berikhtiar agar penyemprotan disinfektan ini dapat menjangkau masjid-masjid lainnya. Bahkan tidak hanya masjid saja, Abadi juga menargetkan penyemprotan disinfektan di sekolah, kantor, perusahaan-perusahaan agar lingkungan kembali bersih dan sehat.

Baca Juga: Bagaimana Masjid-Masjid di Dunia Hadapi Corona?

 

Program Pencegahan Virus Corona Bersama Abadi

Tim Abadi Juga Melakukan Penyemprotan Disinfektan di Halaman Masjid (Foto: Dok. Abadi)

Kegiatan penyemprotan disinfektan merupakan salah satu program nasional Abadi dalam penanggulangan virus corona.

Selain itu, Abadi juga memiliki program pembagian paket hand sanitizer dan masker untuk masyarakat yang terpaksa harus keluar mencari nafkah, serta Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim medis yang menjadi garda terdepan dalam menyembuhkan pasien suspect corona.

Baca Juga: Bantu Cukupi Kebutuhan Yatim Al-Quds, Palestina

 

Mengenai hal itu, Abadi mengajak sahabat di manapun berada untuk bersama-sama membantu mencegah dan memutus rantai penyebaran virus corona, dengan mengikuti program pencegahan virus corona.

Caranya mudah sekali, sahabat kirimkan donasi kalian untuk saudara-saudara di Indonesia melalui:

Bank Mandiri Syariah
(451) 711 7976 337
a.n Amal Bakti Dunia Islam

Setelah itu, sahabat lakukan konfirmasi donasi melalui call center kami di nomor 087 864 556 406.
Semoga kita semua selalu dimudahkan oleh Allah Swt untuk melakukan kebaikan. (izzah/abadi)

Bagaimana Masjid-Masjid di Dunia Hadapi Corona?

Bagaimana Masjid-Masjid di Dunia Hadapi Corona?

“Langkah preventif untuk menekan penyebaran virus Corona, menyebabkan masjid-masjid besar dibelahan dunia terpaksa harus ditutup sementara”

Infoabadi.orgPenyebaran virus Corona atau dikenal juga dengan sebutan virus COVID-19 ini telah membuat sejumlah negara menerapkan peraturan yang ketat bagi warga negaranya. Aturan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, mengurangi kegiatan berkumpul dan menjaga jarak aman ketika harus melakukan kegiatan bersama orang lain.

Kebijakan ini juga berlaku bagi pelaksanaan ibadah shalat berjama’ah lima waktu, serta shalat jumat yang dilaksanakan di masjid dengan jamaah yang tidak sedikit. Amal Bakti Dunia Islam, lembaga penghimpun donasi Palestina resmi menyajikan informasi selengkapnya tentang “Bagaimana Masjid-masjid di Dunia Hadapi Corona?”

Masjid-masjid Ditutup Sementara

(Kakbah yang sedang disterilkan untuk mecegah penyebaran virus Corona/foto:Idn Times)

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah memberlakukan penutupan sementara di Masjidil Haram, umat muslim yang akan melaksanakan umrah pun dengan berat hati tidak dapat berangkat. Langkah ini diambil untuk menjaga agar penularan virus Corona tidak semakin menyebar luas.

Tindakan penutupan sementara masjid serta tempat besejarah lainnya juga dilakukan oleh Departemen Wakaf Islam yang mengawasi situs-situs suci umat Islam di Al-Quds, dengan menutup sementara Kompleks Masjid Al-Aqsa.

Masjid Biru Istanbul, dengan menara-menara pensilnya dan kubah-kubah yang berjuntai,  juga turut ditutup oleh otoritas pemerintahan setempat. Penutupan sementara tempat ibadah ini juga terjadi di Maroko. Di belahan bumi lainnya, ada Nairobi, masjid terbesar di Kenya juga ditutup sementara. Di Negara Suriah, yang sudah dilanda perang, Masjid Ummayad di Damaskus juga ditutup sementara untuk pertama kalinya dalam lebih dari seribu tahun berdiri.

(Masjid Istiqlal, Indonesia tutup sementara kunjungan non-ibadah /foto:Kumparan)

Sementara di Indonesia sendiri, Masjid Istiqlal Jakarta juga telah menutup sementara dari kunjungan wisatawan asing dimulai dari Rabu, 18 Maret 2020 lalu. Namun, untuk jamaah yang ingin melaksanakan shalat, masih dipersilahkan dan diberi tenggat waktu secapat mungkin untuk meninggalkan Masjid, dan selama tidak memiliki kepentingan lainnya seperti ziarah.

Membatasi Kegiatan di Masjid

Lain halnya dengan Masjid Al-Azhar yang berada di Kairo, Mesir. Pengurus masjid tidak menutup sementara kegiatan keagamaan yang berlangsung di masjid, tetapi pengurus masjid menghimbau kepada seluruh khotib shalat Jum’at untuk mempersingkat isi khutbahnya. Sehingga jamaah tidak berada terlalu lama di dikerumunan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dibeberapa negara, masjid masih tetap ramai dikunjungi oleh jamaah meski himbauan tentang bahayanya virus Corona itu telah disosialisasilan. Seperti di daerah Karachi, kota terbesar di Pakistan, masjid-masjid masih ramai ketika seorang ulama mengatakan kepada jamaahnya melalui pengeras suara: “Kami tidak terlalu lemah untuk membiarkan virus yang satu ini mengosongkan masjid kami.”

Sahabat Abadi, dalam situasi seperti saat ini penting bagi kita semua untuk lebih mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Tentunya dengan tetap menjaga kebersihan, kesehatan, menjaga asupan makanan, dan jika diharuskna untuk berpergian keluar rumah, maka persiapkanlah segala perlengkapan yang dapat membuat kita aman dalam perjalanan dan saat akan kembali pulang. (itari/infoabadi)

Sumber: Reuters