10 Pintu Iblis untuk Mendatangi Manusia

10 Pintu Iblis untuk Mendatangi Manusia

Iblis memiliki banyak sekali kesempatan untuk mendatangi manusia dan melakukan aksinya untuk menyesatkan. Namun hal ini bisa dicegah dengan menghindari pintu-pintunya.

 

infoabadi.orgSahabat, ketahuilah bahwa hati seorang umat Islam itu benteng, sedangkan iblis adalah musuh kita yang setiap saat berusaha untuk membobol benteng tersebut.

 

Maka sebagai pemilik hati, kita harus senantiasa menjaganya dengan ketat dan mempelajari apa-apa yang bisa merusaknya. Berikut lembaga donasi kemanusiaan, Abadi telah menyajikan informasinya untuk anda.

 

Pintu pertama : Ambisi dan Buruk Sangka

Ambisi dan buruk sangka, orang yang memiliki sifat ambisi berlebihan terhadap sesuatu maka ia rentan tertular sifat berburuk sangka kepada orang lain tanpa dasar. Sifat ini akan mendatangkan iblis di hati manusia, serta sejak itu pula ia akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi ambisinya.

 

Pintu kedua : Kecintaan Kepada Hidup dan Panjang Angan-angan

Kecintaan kepada hidup dan panjang angan-angan, hal ini akan membuat seseorang hanya memikirkan urusan dunia saja dan mementingkan cita-cita di dunia. Sehingga yang difokuskan hanyalah bekerja dan mengesampingkan ibadah.

 

Pintu ketiga : Keinginan untuk Santai dan Bersenang-senang

Keinginan untuk santai dan bersenang-senang, orang yang menginginkan hal demikian berarti ia akan sia-sia. Hidup santai dan senang-senang akan mendekatkan seseorang pada kemungkaran. Islam pun mengajarkan umatnya untuk mengerjakan suatu urusan, dan setelah satu urusan selesai maka lakukan urusan yang lain.

 

Baca Juga: Tips Persiapan Ramadhan yang Sering Kita Lupakan

 

Pintu keempat: Bangga Diri

Bangga diri, sifat ini akan membuat seseorang cepat merasa puas terhadap apa yang dikerjakan dan merendahkan orang lain. Hal ini tentu akan menimbulkan keburukan bagi diri sendiri dan merugikan orang lain.

 

Pintu kelima : Pemarah

Pemarah, sifat ini akan merusak akal seseorang. Jika akal lemah, maka keimanan pun akan lemah mengikuti akal, sehingga bisa dengan mudah melakukan kemungkaran secara sadar.

 

Pintu keenam: Iri Dengki

Dengki, jika seseorang memiliki sifat dengki maka mata dan hatinya akan tertutup untuk melihat hal baik yang terdapat pada seseorang atau apa-apa yang dilakukan oleh orang lain. Sehingga, orang yang memiliki sifat ini tidak akan bisa menilai objektif, melainkan dengan nafsunya saja.

 

Pintu ketujuh : Riya (Pamer)

Riya yakni sifat yang akan membuat amalan seseorang menjadi sia-sia, karena niat hati yang salah bukan untuk Allah Swt melainkan agar bisa dilihat oleh orang lain. Selain itu, di era media sosial seperti sekarang ini, sifat riya juga bisa membuat orang lain sakit hati atau menimbulkan perasaan lainnya yang negatif.

 

Baca Juga: 3 Objek Fenomenal dari Peristiwa Isra Miraj di Masjid Al-Aqsa

Pintu kedelapan: Kikir (Pelit)

Kikir yakni sifat yang membuat seseorang hilang rasa kepedulian terhadap sesama muslim dan hobi menimbun harta demi kepentingan pribadinya. Dalam hal ini, sifat kikir juga bisa membuat seseorang berbahagia di atas penderitaan orang lain.

 

Pintu kesembilan: Sombong

Sombong, sifat ini dapat membinasakan seluruh amal ibadah kita dan menjadikan seseorang tidak beriman lagi. Sifat sombong, akan membuat seseorang menduakan Allah dengan sesuatu yang dipercayainya dapat memenuhi cita-cita atau keinginannya, seperti terlalu percaya diri dengan kemampuannya, usaha, dan kerja kerasnya. Seolah-olah semua yang dilakukan tidak ada campur tangan dari Allah.

 

Pintu kesepuluh: Tamak Kepada Orang Lain

Tamak kepada orang lain. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan merugikan orang lain atau mencelakai orang lain. Orang yang memiliki sifat tamak, ia akan berusaha mengambil apa bagian orang lain demi memenuhi nafsunya.

 

Sumber: Komitmen Muslim Sejati- Fathi Yakan, Rumaysho

Sedekah di Tengah Ancaman Wabah

Sedekah di Tengah Ancaman Wabah

“Sedekah tentu memiliki banyak  pahala serta keutamaannya, apalagi pada masa-masa pandemi seperti ini.”

Infoabadi.orgPandemi yang melanda dunia telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat manusia, bahwa sejatinya manusia hanyalah makhluk lemah yang tidak berdaya jika bukan karena pertolongan Allah Swt semata. Akankah wabah yang terjadi ini menggugah rasa kemanusiaan kita semua? Simak penjelasan komprehensipnya di lama Amal Bakti Dunia Islam, lembaga penghimpun donasi kemanusiaan terpercaya.

Keutamaan Sedekah

Sedekah sebagai ibadah memiliki keistimewaannya tersendiri. Lantas apa saja keistimewaan sedekah di tengah pandemi ini? Melalui Kajian Sore Plus (KaSeP) yang digelar pada 12 Aptil 2020, Tuan Guru Haji Achmad Muchlis menyampaikan pesan-pesannya kepada kita semua sebagai berikut ini:

  • Sedekah menjadi amalan utama yang ingin dilakukan jika manusia kembali dihidupkan.

Setelah waktu ajal itu tiba, sebagian manusia memohon kepada Allah Swt untuk dihidupkan kembali ke dunia walau barang sebentar saja. Untuk dapat melakukan amal kebaikan yang luput dikerjakan selama di dunia, dan amalan yang akan dilakukannya itu adalah bersedekah.

 

Allah Swt telah menjelaskan hal ini dalam Qs: Al Munafiqun: 10 yang artinya:

“Infakkan sebagian harta yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang menejmputmu. Lalu. ada yang menyesali, “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sesaat saja agar aku dapat bersedekah dan menjadi orang-orang saleh”” (Qs: Al Munafiqun: 10)

 

Makna “…illa ajalin qoriib” dalam ayat ini mengandung arti sangat singkat, pendek sekali. Kalau kita dihidupkan kembali misalnya maka bersedekah dengan apa yang kita miliki. Kendati demikian, tidak ada orang yang akan dihidupkan kembali kecuali dalam peristiwa-peristiwa besar, seperti kelak kembalinya Nabi Isa ke dunia ini.

 

Kenapa dalam ayat tersebut menjelaskan tentang bersedekah? Kenapa tidak sholat ataupun shaum? Karena jika kita diberikan waktu sekadar 5-10 menit, maka ibadah yang paling mungkin dikerjakan adalah bersedekah. Kemudian sedekah juga merupakan salah satu ibadah yang memiliki nilai pahala yang besar, sehingga sangat dianjurkan.

 

  • Sedekah Pembersih Harta

Sedekah atau shodaqoh memiliki makna lain yakni zakat. Dalam bahasa lain, zakat itu disebut dengan shodaqoh, dalam kitab fiqih disebut dengan zakat. Penting untuk kita pahami bahwa sedekah itu akan membersihkan hati-hati orang yang beriman dari pelit dan kikir. Selain membersihkan hati, keutamaan sedekah yang selanjutnya adalah sebagai pembersih harta. Barangkali dalam harta kita terdapat kewajiban yang kita lalaikan, sehingga harus dibersihkan dengan sedekah sebagaimana terkandung dalam Qs. At Taubah ayat 103 berikut ini:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

(Qs. At-Taubah 103).

Juga tentunya masih banyak keutamaan-keutamaan yang didapat dari amalan bersedekah ini.

 

Anjuran Bersedekah Kala Wabah Melanda

ABADI -1- Sedekah di Tengah Wabah-www.infoabadi.org(2)
(Pahala koin sedekah darimu akan terus bertumbuh/Islampos)

Dalam situasi saat ini manusia tengah diuji dengan berbagai hal, mulai dari sisi ekonomi yang semakin merosot tajam, bisnis yang kian layu seperti pariwisata, perhotelan, toko-toko banyak yang terancam gulung tikar, juga ribuan karyawan yang terpaksa harus dirumahkan. Tentu apa-apa yang terjadi di dunia ini tidak pernah terlepas dari kehendak Allah Swt.

Allah Swt telah menjelaskan dalam Qs: Al-Balad ayat 12-14 yang artinya:

“Tahukah kamu, apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? Yaitu, jalan melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makanan pada hari terjadi kelaparan” (Qs: Al Balad: 12-14)

Keadaan hari ini telah menjadi sebuah gambaran bagi kita semua bahwa dalam kondisi yang serba tidak pasti dan serba terbatas ini, Allah Swt memberikan perintah kepada kita untuk tetap berbagi dengan saudara-saudara kita lainnya yang membutuhkan. Berbagi dapat dimulai dari keluarga terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tetangga terdekat rumah. Kemudian jika masih memiliki kelebihan harta, sedekah dapat diperluas kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan lainnya.

Dalam kondisi saat ini, Tuan Guru Haji Achmad Muchlis juga mengingatkan agar menghadapi situasi saat ini kita dapat semakin berderma, saling membantu dan  tolong menolong. Apalagi memasuki bulan suci Ramadhan, di mana pada bulan tersebutlah pahala dilipat gandakan, juga saat kita semua dilatih untuk merasakan lapar dan haus sebagaimana banyak saudara-saudara kita selama ini yang merasakan seperti itu.

 

Sedekah Dapat Memadamkan Murka Allah dan Mendinginkan Gejolak Api Neraka.

Tuan Guru Haji Achmad Muchlis juga mengingatkan bahwa sedekah dapat memadamkan murka Allah dan mendinginkan panasnya gejolak api neraka. Harta yang disedekahkan tidak akan berkurang sepeserpun nilainya, namun justru akan Allah lipat gandakannya. Semisal kita bersedekah sebesar biji kurma, maka Allah Swt. akan melipat gandakannya sebesar gunung.

Allah Swt. sejatinya tidak akan menyia-nyiakan amalan sekecil apapun yang kita lakukan, termasuk saat wabah COVID-19 ini melanda, kemudian kita ingin bersedekah sedangkan diri kita sendiri memerlukannya, maka niat ibadah itu sejatinya sudah dicatat oleh Allah Swt, dan tetap mendapatkan ganjaran pahala.

“Aku (Allah) akan semakin dermawan kepada hamba-Ku yang dermawan”

Maka mari sejak muda, sejak sekarang kita selalu berniat untuk menjadi orang yang ringan dalam bersedekah. Menjadi orang yang tangannya di atas, bukan orang yang tangannya menengadah dari bawah. Mudah-mudahan kita semua dapat menjaga iffah diri kita, menjaga kebersihan hati dan juga harta kita dengan bersedekah. (itari/infoabadi)

5 Masjid di Palestina yang Wajib Dikenali Orang Indonesia!

5 Masjid di Palestina yang Wajib Dikenali Orang Indonesia!

Bukan hanya Masjid Al-Aqsa, di Palestina ada banyak masjid yang memiliki sejarah dan hingga kini menjadi tempat favorit bagi penduduknya.

 

infoabadi.org –  Sebagian besar dari kita hanya mengetahui Masjid Al-Aqsa saja yang bersejarah dan penting bagi penduduk Palestina. Padahal ternyata banyak sekali masjid-masjid lainnya yang juga penting dan masih diperjuangkan untuk merdeka.

 

Berikut lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan informasi tentang 5 masjid di Palestina yang wajib dikenali untuk anda.

 

 

Masjid Ibrahimi

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(2)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid Ibrahimi yang terletak di Kompleks Hebron (Foto : Dream)

Masjid Ibrahimi atau Masjid Al-Khalil merupakan masjid peninggalan Nabi Ibrahim a.s.  Masjid ini terletak di Kompleks Hebron. Tepat di bawah lantai Masjid Ibrahim (Gua Machpelah) terdapat makam Nabi Ibrahim a.s beserta istrinya Sarah, putra beliau yakni Nabi Ishak a.s. dan cucu beliau yakni Nabi Ya’qub a.s.

 

Masjid ini merupakan kebanggaan umat Islam di Palestina, dianggap sebagai tempat suci kedua di Palestina setelah Masjid Al-Aqsa. Masjid ini juga pernah mengalami penistaan, di antaranya pada tahun 1994 ketika seorang pemukim Israel yang bernama Brunch Goldstein membantai 29 orang Palestina di masjid tersebut.

 

Hampir setiap tahun puluhan ribu pemukim menyerbu Masjid Ibrahimi di bawah perlindungan polisi bersenjata. Selain itu, pelarangan adzan di masjid tersebut juga sempat terjadi. Kemudian pada 18 April 2018 ada pengibaran bendera Israel dan perayaan kembang api zionis.

 

Masjid Al-Omar

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(3)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid Al-Omar berada di Distrik A-Darraj, Gaza (Foto: Sekolah Umroh)

Masjid Al-Omari atau The Great Mosque terletak di Distrik Al-Darraj, Kota Gaza. Masjid ini memiliki luas 4.100 meter dan merupakan masjid arkeologis yang paling penting di Gaza.

Awalnya banguanan ini dibangun sebagai tempat beribadah non muslim karena ketika itu orang-orang Gaza masih menyembah berhala. Lalu pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab diubahlah tempat tersebut menjadi masjid karena penduduk sudah menyatakan ketauhidan kepada Allah Swt.

 

Baca Juga : Objek Fenomenal dari Peristiwa Isra Miraj di Masjid Al-Aqsa

 

Masjid Yunus

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(4)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid Yunus yang berada di utara Kota Hebron- Palestina (Foto : Maqna)

Orang Islam percaya Nabi Yunus a.s dimakamkan di utara Hebron-Palestina. Kemudian Masjid Nabi Yunus dibangun oleh Al-Malik Mu’addam Isa bin Al-Malik Al-Adil Al-Ayyubi di lokasi makam itu pada tahun 1226.

Masjid ini dibangun di puncak tertinggi di tepi Barat (Gunung Nabi Yunus) yang terletak di Hebron.

 

Masjid An-Nasr

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(5)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid An-Nasr yang berada di Kota Nablus, Palestina (Foto: Aqsa Institute)

 

Masjid An-Nasr memiliki arti “kemenangan”. Masjid ini merupakan masjid tertua dan terbesar di kota Nablus, Palestina. Masjid ini juga menjadi simbol “Nablus” yang terletak di persimpangan jalan-jalan utama kota tua, di sepanjang tepi timur distrik.

 

Awalnya, bangunan ini adalah gereja Bizantium yang diubah menjadi masjid pada saat kepemimpinan Islam. Tentara Salib mengubahnya menjadi sebuah gereja di abad ke-11, tetapi tak bertahan lama. Kemudian, banguann diubah kembali sebagai masjid oleh Ayyubiyah pada abad ke-12.

 

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza-Palestina

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(6)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza (Foto: Dok. Abadi) 

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza dibangun pada 19 Januari 2019 di wilayah Khan Yunis, Gaza. Masjid ini merupakan persembahan dari masyarakat Indonesia untuk Palestina sebagai simbol “kemerdekaan”.

Bangunan masjid Istiqlal Indonesia di Gaza ini masih dalam proses pengerjaan dan sudah sampai lantai tiga. Kita semua berharap bisa segera menyelesaikannya sebelum bulan Ramadhan tahun 2020. Kita juga berharap dengan berdirinya masjid ini, maka para penduduk Gaza dapat segera mewujudkan kemerdekaan mereka. (Izzah/Infoabadi)

 

Sumber: Republika, Aqsa Institute

Makmurkan Masjid Di Tengah Pandemi

Makmurkan Masjid Di Tengah Pandemi

Pandemi yang menyerang membuat banyak masjid harus ditutup sementara. Walau demikian, kita tetap dapat memakmurkannya dengan menjaga kebersihannya

 

Infoabadi.orgPemerintah serta Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan himbauan untuk melaksanakan ibadah shalat di rumah, untuk mencegah penularan virus COVID-19 ketika melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

Bagaimana kabar masjid-masjid yang kini telah banyak ditutup sementara waktu? Lembaga penghimpun donasi kemanusiaa, Amal Bakti Dunia Islam telah siapkan informasi selengkapnya.

 

 

Penutupan Masjid Sementara Antisipasi Penyebaran Virus Corona.

Himbauan dari pemerintah serta ulama membuat banyak masjid-masjid yang akhirnya terpaksa untuk ditutup sementara. Kebijakan ini juga turut diambil oleh sejumlah pemimpin dunia, seperti pemerintah Kerajaan Saudi Arabia yang melarang sementara pelaksanaan ibadah Umrah, juga menutup sementara wisatawan mengunjungi situs-situs suci Islam. Pada Jum’at (13/03) lalu, pemerintah Singapura juga mengambil tindakan dengan menutup sementara masjid-masjid yang ada di sana dan menghimbau untuk shalat Jum’at ditiadakan sementara waktu.

ABADI -1- Makmurkan Masjid Di Tengah Pandemi-www.infoabadi.org(2)
(Potret Masjid Istiqlal di Jakarta/Elshinta)

Hal ini sebagai langkah antisipasi untuk menekan penyebaran virus Corona.  Kendati demikian, umat Muslim dianjurkan untuk tetap melaksanakan ibadah shalat berjama’ah ketika sedang berada di rumah.

Majelis Ulama Indonesia juga menghimbau pelaksanaan ibadah shalat Jum’at bagi daerah-daerah terdampak virus Corona yang begitu tinggi, untuk diganti dengan shalat zuhur di rumah. Sedangkan, untuk sebagian daerah dengan tingkat penyebaran virus Corona yang rendah, masih diperbolehkan menyelenggarakan shalat Jum’at berjama’ah. Dengan syarat harus disiplin dalam menjaga kebersihan, serta menjaga jarak aman dengan setiap orang. Bahkan himbauan untuk membawa sajadah masing-masing menjadi salah satu antisipasi yang dilakukan oleh para pengurus masjid yang hendak menggelar shalat Jum’at

 

Tetap Makmurkan Masjid Meski Di Tengah Pandemi

ABADI -1- Makmurkan Masjid Di Tengah Pandemi-www.infoabadi.org(3)
(Proses penyemprotan masjid yang dilakukan oleh Tim Abadi/Amal Bakti Dunia Islam)

Kondisi penyebaran virus ini sejatinya tidak menutup kesempatan kita untuk tetap beramal dan beribadah kepada Allah Swt. Justru kesempatan ini harus dijadikan sebagai momentum untuk semakin mendekat kepada-Nya serta bermuhasabah diri.  Ujian adanya virus menjadikan kesadaran bahwa manusia sebagai hamba, nyatanya begitu lemah, tiada daya dan upaya melainkan hanya kekuatan Allah Swt. yang dapat membantu setiap insan untuk kuat menghadapi cobaan ini.

Di tengah pandemi ini, kita masih tetap dapat memakmurkan masjid dengan tidak membiarkan masjid-masjid menjadi sarang penyebaran virus-virus yang bertebaran. Menjaga kebersihan serta keamanan dari virus menjadi salah satu bentuk amalan yang dapat kita lakukan bersama.

(Diambil dari berbagai sumber)

 

Amal Bakti Dunia Islam telah mengawali langkah ini dengan melakukan penyemprotan disinfektan, untuk masjid-masjid yang ada di Kota Mataram dan Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Inisiasi gerakan ini akan terus digalakan sebagai bentuk kecintaan menjaga rumah Allah Swt. agar tidak menjadi sarang virus yang mematikan.

Sahabat dapat berpartisipasi langsung dalam gerakan ini. Dengan berdonasi Rp 750 ribu untuk satu lokasi. Donasi Sahabat telah membantu program penyemprotan di lebih dari 500 titik lainnya di seluruh Indonesia.

Salurkan donasi terbaik Sahabat melalui rekening kami:

Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Call Center kami di nomor

0878 6455 6406

Terima kasih Sahabat!

Mari bersama kita lawan Corona

(itari/infoabadi)

Nasib Ibadah Haji di Tengah Lockdown Dua Kota Suci

Nasib Ibadah Haji di Tengah Lockdown Dua Kota Suci

Potensi penyebaran yang begitu masif membuat pemerintah Arab Saudi harus memberlakukan perpanjangan jam malam 24 jam di Mekah dan Madinah

 

Infoabadi.orgSetelah pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara ibadah umrah sepanjang tahun ini karena adanya penyebaran virus Corona. Kini, keberlangsungan gelaran ibadah haji pun sedang menjadi pertimbangan penting pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Bagaimana kemungkinan pelaksanaan ibadah haji tahun ini dan kondisi Mekah terkini? Simak informasi lengkapnya di laman Amal Bakti Dunia Islam, lembaga donasi kemanusiaan Palestina telah sajikan untuk anda.

Mekah dan Madinah di Lockdown Untuk Menekan Persebaran Virus.

ABADI -2- Dua Kota Suci Umat Islam Lockdown!-www.infoabadi.org(2) - Amal Bhakti Dunia Islam
(Potret Kompleks Masjidil Haram yang sepi/RMOL)

 

Pemerintah Arab Saudi memperpanjang jam malam di dua kota suci umat Islam, yakni di Mekah dan Madinah. Perpanjangan jam malam hingga 24 jam ini, diyakini sebagai langkah untuk menghentikan virus Corona. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi memberikan pengecualian kepada penduduk yang ingin membeli makanan dan penduduk yang membutuhkan akses pelayanan kesehatan dapat meniggalkan rumah.

Data per 4 April 2020 dilansir dair CSSE Jhon Hopkins, menunjukan bahwa 2.932 kasus positif COVID-19 terkonfirmasi di Arab Saudi, dengan 41 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 615 orang dinyatakan sembuh. Presentase ini merupakan terbanyak di antara negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang beranggotakan 6 negara lainnya.

Arab Saudi sendiri telah mengambil kebijakan dengan menghentikan rute penerbangan internasional, menghentikan sementara kegiatan umrah sepanjang tahun ini, menutup tempat-tempat umum, dan sangat membatasi aktivitas-aktivitas di luar rumah.

Dilansir dari laman Aljazeera, bahwa Menteri Haji dan Umrah, Mohammed Saleh Benten, meminta umat Islam untuk menunda persiapan ibadah haji yang dijadwalkan akhir Juli ini. karena pandemi Corona telah lebih dulu menyerang. Beberapa lingkungan di Mekah dan Madinah telah dikunci penuh oleh pemerintah setempat.

 

Kebijakan Ibadah Haji Masih Menjadi Pertimbangan.

Kebijakan ibadah haji di tengah pandemi ini menjadi suatu hal yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah setempat. Menteri Haji dan Umrah dalam kesempatannya di TV Pemerintah mengatakan meminta umat Islam untuk menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang pandemi Corona, sebelum pelaksanaan ibadah haji dimulai.

Diperkirakan sekitar 2,5 juta umat muslim datang berduyun-duyun ke Kota Mekah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir Juli nanti.

“Pemerintahan Arab Saudi sepenuhnya telah siap untuk melayani para jama’ah. Tetapi dengan keadaan sekarang dengan ancaman pandemi yang melanda dunia. Sehingga Arab Saudi lebih memilih mengutamakan kesehatan umat muslim dan warga negaranya.” tambahnya

 

Penutupan Dua Kota Suci, Bukan Hanya Terjadi Kali Ini Saja.

ABADI -2- Dua Kota Suci Umat Islam Lockdown!-www.infoabadi.org(3) - Amal Bhakti Dunia Islam
(Potret Masjid Nabawi di Madinah /Wikipedia)

Kebijakan tentang penguncian atau lockdown yang terjadi di Mekah dan Madinah, tidak hanya terjadi kali ini saja. Penguncian karena wabah juga pernah tercatat pada tahun 632 M ketika jama’ah harus berjuang dengan malaria yang tengah menjangkit saat itu. Kemudian wabah kolera pada tahun 1821 yang merenggut korban jiwa 20.000 jama’ah.

Tahun 1865, wabah kolera lainnya juga kembali memakan korban jiwa sebanyak 15.000 jama’ah, wabah ini pun kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Virus Corona juga memiliki potensi yang tidak kalah berbahaya, apalagi proses penyebaran yang begitu cepat dari satu orang ke orang lain kala berinteraksi maupun berdekatan, sehingga pemerintah harus tanggap dalam menyikapinya. Kendati demikian, pemerintah Arab Saudi menyebutkan bahwa pengalaman menghadapi wabah MERS yang pernah dilalui membuat pemerintah berbenah dan peristiwa tersebut telah membantu menyiapkan pemerintah melawan wabah baru ini. (itari/infoabadi)

(Sumber: Aljazeera)

Kisah Teladan Al-Khansa ‘Sang Penyair Pencetak Para Mujahid’

Kisah Teladan Al-Khansa ‘Sang Penyair Pencetak Para Mujahid’

Tidak mudah bagi seorang ibu yang harus melepas kepergian anak-anaknya. Akan tetapi jika semuanya berbuah surga, maka ikhlas adalah pilihan pertamanya.

 

infoabadi.org Al-Khansa adalah seorang wanita Arab pertama yang sangat mahir bersyair. Bahkan para sejarawan sepakat bahwa saat itu tidak ada wanita yang lebih mahir dalam bersyair daripada Al-Khansa. Namanya sangat dikenal pada zaman Nabi, berkat keteladanannya bersyair dan berhasil mencetak para mujahid.

 

Lalu bagaimanakah kisah teladan dari Al-Khansa ‘Sang Penyair Pencetak Para Mujahid’ tersebut? Berikut lembaga donasi kemanusiaan Abadi, menyajikan kisahnya untuk anda.

 

Awal Mula Munculnya Bakat Bersyair

Mulanya, Al-Khansa tidak mengetahui tentang bakat bersyairnya, ia hanya mampu melantunkan dua atau tiga bait saja. Akan tetapi pada saat saudara kandungnya yang bernama Mu’awiyah bin Amru as-Sulamy meninggal dunia karena terbunuh, Al-Khansa pun mengungkapkan kesedihannya melalui syair.

 

Kemudian, menyusul kabar tentang kepergian saudara seayahnya yang bernama Shakher karena terbunuh juga. Ia pun sangat terpukul. Konon Al-Khansa sangat mencintai saudaranya yang satu ini karena akhlaknya sangat penyabar, penyantun, dan penuh perhatian kepada keluarga. Dari kesedihan ini, Al-Khansa kembali menuangkannya dalam syair yang lebih panjang. Semenjak itulah ia dikenal sebagai penyair yang mahir karena syairnya indah.

 

Bahkan pernah suatu ketika Rasulullah Saw menyuruhnya untuk melantunkan syairnya, kemudian karena kagum atas keindahan syair yang dibuat oleh Al-Khansa, beliau pun mengatakan “Ayo teruskan, tambah lagi syairnya hai Khansa.”

 

Baca Juga: Bantu Cukupi Kebutuhan Yatim Al-Quds, Palestina

 

 

Peran Al-Khansa bagi Keempat Putranya Sebelum Syahid

Donasi Kemanusiaan_Abadi_Kisah Teladan Al-Khansa ‘Sang Penyair Pencetak Para Mujahid’(2)_www.infoabadi.org - Amal Bhakti Dunia Islam
Keterangan: Ilustrasi Putera-putera Al-Khansa Menuju Al-Qadisiyyah untuk Mengikuti Perang (Foto: Deam)

 

 

Al-Khansa dan keempat putranya turut mengikuti perang di Al-Qadisiyyah yaitu pertempuran antara kaum Muslimin dengan tentara Persia, pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab tahun 16 H.

 

Menjelang malam pertama mereka di Al-Qadisiyyah, Al-Khansa memberikan nasihat kepada keempat puteranya; “Wahai anak-anakku, kalian telah masuk Islam dengan taat, dan berhijrah dengan penuh kerelaan. Demi Allah yang tiada Ilah selain Dia, kalian adalah putera dari laki-laki yang satu sebagaimana kalian juga putera dari wanita yang satu, aku tak pernah mengkhianati ayah kalian, tak pernah mempermalukan khal (paman dari ibu) kalian, dan tak pernah menyamarkan nasab kalian.

 

Kalian semua tahu betapa besar pahala yang Allah siapkan bagi orang-orang beriman ketika berjihad melawan orang-orang kafir. Ketahuilah bahwa negeri akhirat yang kekal jauh lebih baik dari negeri dunia yang fana.

 

Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu, dan tetapkanlah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) serta bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)

 

Baca Juga:Objek Fenomenal dari Peristiwa Isra Miraj di Masjid Al-Aqsa

 

Andaikata esok kalian masih diberi kesehatan oleh Allah, maka perangilah musuh kalian dengan gagah berani, mintalah kemenangan atas musuhmu dari Ilahi. Apabila pertempuran mulai sengit dan api peperangan mulai menyala, terjunlah ke jantung musuh. Habisilah pemimpin mereka saat perang tengah berkecamuk. Mudah-mudahan kalian meraih ghanimah dan kemuliaan di negeri yang kekal dan penuh kenikmatan.”

 

Keempat putera Al-Khansa pun bangkit untuk berperang, mewujudkan nasihat sang ibu dengan penuh semangat dan berani. Namun sudah menjadi takdir Allah, di tengah perjalanan peperangan tersebut, satu persatu puteranya gugur.

 

Akhirnya berita itu sampai kepada Al-Khansa, ia pun berpasrah dan tabah kepada Allah Swt. Kemudian mengatakan: “Segala puji bagi Allah yang memuliakanku dengan kematian mereka. Aku berharap kepada-Nya agar mengumpulkanku bersama mereka dalam naungan rahmat-Nya.” (Izzah/Infoabadi)

 

Sumber: Ibunda Para Ulama- Dr. Sufyan bin Fuad Baswedan, MA.

Bagaimana Suasana Ramadhan di Palestina?

Bagaimana Suasana Ramadhan di Palestina?

“Khusyu dalam beribadah menjadi sebuah kerinduan bagi warga Palestina yang tinggal di Gaza. Ramadhan seharusnya menjadi momentum untuk memanen pahala, bukan untuk menghadapai serangan rudal udara.”

 

Infoabadi.org— Menjelang Ramadhan, persiapan demi persiapan harusnya telah kita mulai dari sejak jauh-jauh hari. Di tengah persebaran virus Corona atau Covid-19 ini, persiapan menghadapi Ramadhan jangan sampai kendur apalagi sampai mundur.

Tetapi pernahkah Sahabat membayangkan bagaimana menjalani Ramadhan di daerah konflik yang rawan kerusuhan, dan ketegangan? Saudara-saudara kita di Palestina seyogyanya telah menjalani bertahun-tahun bulan suci Ramadhan dalam keadaan keterbatasan dan ancaman perang yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Lantas bagaimana perjuangan penduduk Palestina menjalani Ramadhannya?

Amal Bakti Dunia Islam, lembaga penghimpun donasi kemanusiaan Palestina resmi hadirkan informasi selengkapnya untuk Sahabat semua.

 

Ramadhan Di Tengah Konflik Berkepanjangan

Berada dalam situasi yang tidak menentu membuat warga Palestina harus siap siaga setiap waktu. Ketika penduduk di belahan bumi lainnya sedang khusyu memenuhi target ibadah Ramadhan, di Palestina sendiri, awal Ramadhan 1441 H adalah hari di mana mendapat serangan rudal udara dari Israel.

ABADI -1- Bagaimana Suasana Ramadhan di Palestina-www.infoabadi.org(2)
(Keterangan; Kepulan asap hitam saat rudal udara Israel menghantam wilayah Palestina:foto:Tempo)

 

 

Israel berdalih melakukan serangan sebagai bentuk balasan terhadap rudal yang dilancarkan oleh Palestina. Akan tetapi rudal yang ditembakan oleh Israel telah menewaskan 23 orang penduduk Palestina, termasuk di dalamnya seorang perempuan yang sedang mengandung turut menjadi korban.

Jatuhnya korban jiwa akibat serangan rudal Israel, tidak lantas membuat serangan berhenti begitu saja, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru memerintahkana agar tentara Israel menambah gempuran ke wilayah Gaza.

 

Simak informasi menarik lainnya “5 Tips Persiapan Ramadhan yang Sering Kita Lupakan”

 

 

 

Ibadah Ramadhan Tetap Berjalan, Walau Dalam Keterbatasan

ABADI -1- Bagaimana Suasana Ramadhan di Palestina-www.infoabadi.org(3)
(Keterangan; Potret penduduk Palestina saat menyantap makanan/foto:Liputan 6)

 

 

Jalur Gaza sendiri telah diblokade sejak lebih dari satu dekade yang lalu. Terbatasnya akses jalur masuk dan keluar wilayah Gaza membuat aktvitas ekonomi jelas semakin terjun bebas.  Daya beli masyarakat semakin menurun, pengangguran merajalela, sedangkan kebutuhan akan pangan sehari-hari nyaris habis tak bersisa. Kondisi ini diperparah dengan akses listrik yang menerangi Gaza terbatas hanya 4 jam setiap harinya, dan dilengkapi sudah dengan krisis air bersih yang melanda daerah tersebut. Jangan bayangkan waktu 4 jam bisa digunakan untuk keperluan membuka media sosial, sekadar membuat lampu pijar menyala saja begitu terbatas.

Kendati berada dalam berbagai himpitan dan kesulitan, namun warga Gaza Palestina, tetap yakin bahwa Allah Swt. akan membantu selama Allah selalu terpatri dalam hati. Oleh karenanya, penduduk Palestina tetap menjalankan ibadah shaum sebagaimana mestinya sampai waktu berbuka tiba. Namun, jangan membayangkan es segar dan manis akan memamjakam lidah begitu waktu berbuka tiba. Penduduk Palestina terbiasa berbuka dengan menu sederhana yang penting dapat menjadi asupan tenaga.

Sahabat, kisah perjuangan menjalankan Ramadhan di tanah Palestina begitu menuai banyak tantangan. Hal ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua, agar semakin menguatkan istiqomah dan menambah porsi ibadah, agar pahala taqwa selepas Ramadhan pergi, dapat kita raih bersama. (itari/infoabadi)

Sumber: Diambil dari berbagai sumber

BERGERAK BERSAMA LAWAN CORONA

BERGERAK BERSAMA LAWAN CORONA

Infoabadi.orgPersebaran Virus Corona semakin nyata dihadapi masyarakat Indonesia. Virus ini juga telah sampai di Pulau Seribu Masjid yakni Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan data yang dilansir pemerintah Provinsi setempat, Kota Mataram meraih urutan ketiga setelah Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Bima dalam persebaran virus Corona.

Hingga 31 Maret 2020, angka pasien di wilayah ini sudah merangkak hingga 195 orang. Angka tersebut meliputi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 19 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 176. Pulau kecil seperti Nusa Tenggara Barat sudah sangat kewalahan menangani pasien, bagaimana dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia?

Meskipun masyarakat sudah dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, tidak semuanya dapat melakukan perlindungan secara optimal. Pedagang kaki lima hingga pedagang asongan harus tetap mencari nafkah harian. Petugas parkir, supir angkutan umum, hingga supir ojek online masih harus bergelut dengan lingkungan luar. Bahkan, tenaga kesehatan harus siap pasang badan menangani pasien yang butuh perawatan.

 

Ayo Bergerak Bersama Lawan Corona!

Dengan kondisi Kota Mataram yang semakin rentan penyebaran virus COVID-19 ini, Amal Bakti Dunia Islam berinisiatif menggalakan gerakan penyemprotan disinfektan di berbagai masjid yang tersebar di Kota Bima dan Kota Mataram. Gerakan ini menjadi langkah pencegahan agar penyebaran virus tidak semakin meluas.

[2020-04-02] ABADI - Bergerak Bersama Lawan Corona 1 www.infoabadi.org
(Relawan Abadi tengah melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid-masjid sekitar Kota Mataram/Amal Bakti Dunia Islam)

Pembagian hand sanitizer kepada warga-warga yang membutuhkan juga tidak luput menjadi bagian, agar warga yang tidak punya pilihan untuk tetap beraktivitas di luar tetap mendapatkan perlindungan yang maksimal.

 

Melalui Program Nasional Lawan COVID-19, Amal Bakti Dunia Islam mengajak Sahabat untuk turut serta melawan penyebaran virus Corona di berbagai wilayah Indonesia. Sahabat dapat menyalurkan bantuan meski sedang di rumah saja, dengan ikut berdonasi dalam paket berikut ini:

  1. Penyemprotan Disinfektan Corona. Program ini menargetkan dapat menjangkau hingga lebih dari 500 titik lokasi. Sahabat dapat berdonasi hanya sebesar Rp 750.000 untuk satu lokasi.
  2. Pembagian Paket Masker dan Hand Sanitizer. Hanya dengan Rp 35.000. Sahabat dapat turu memberikan pengamanan kepada warga yang membutuhkan.
  3. Paket Alat Pelindung Diri Untuk Tenaga Medis. Lengkapi donasi sahabat dengan membantu mencukupi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD), bagi setiap tenaga medis dengan berdonasi Rp 1.500.000/paket.

Sahabat dapat menyalurkan sebentuk kepeduliannya melalui:

Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Call Center kami di nomor

0878 6455 6406

Cegah Corona di NTB, Abadi Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Cegah Corona di NTB, Abadi Lakukan Penyemprotan Disinfektan

(Foto: Dok. Abadi)
Tim Abadi Sedang Melakukan Penyemprotan Disinfektan di Salah Satu Masjid di Nusa Tenggara Barat. (Foto: Dok. Abadi)

Di tengah wabah corona yang melanda penduduk Indonesia, kita harus bersama-sama waspada dengan melakukan pencegahannya seperti menjaga kebersihan diri  dan lingkungan.

infoabadi.org – Dalam upaya melawan corona, lembaga donasi kemanusiaan Abadi membantu warga Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya di Kota Mataram dan Kota Bima untuk melakukan pencegahan virus corona.

Virus yang menyerang alat vital pada pernapasan tersebut memang sangat cepat penyebarannya. Akan tetapi juga bisa dicegah, berikut ini yang dilakukan Abadi untuk bantu mencegah virus corona.

Penyemprotan Disinfektan di Masjid-Masjid

Tim Abadi Meminta Izin Kepada Para Pengurus Masjid untuk Melakukan Penyemprotan Disinfektan (Foto: Dok. Abadi)

Tepatnya pada hari Minggu, (29/03) kemarin, tim Abadi melakukan kegiatan bakti sosial dalam bentuk penyemprotan disinfektan di 10 titik masjid yang ada di Kota Mataram dan Kota Bima.

Penyemprotan disinfektan ini bertujuan untuk membunuh bakteri dan virus jahat yang dapat membahayakan manusia. Sehingga dengan penyemprotan tersebut, lingkungan menjadi bersih dan meminimalisir terjadinya penyebaran virus corona.

Selanjutnya, Abadi terus berikhtiar agar penyemprotan disinfektan ini dapat menjangkau masjid-masjid lainnya. Bahkan tidak hanya masjid saja, Abadi juga menargetkan penyemprotan disinfektan di sekolah, kantor, perusahaan-perusahaan agar lingkungan kembali bersih dan sehat.

Baca Juga: Bagaimana Masjid-Masjid di Dunia Hadapi Corona?

 

Program Pencegahan Virus Corona Bersama Abadi

Tim Abadi Juga Melakukan Penyemprotan Disinfektan di Halaman Masjid (Foto: Dok. Abadi)

Kegiatan penyemprotan disinfektan merupakan salah satu program nasional Abadi dalam penanggulangan virus corona.

Selain itu, Abadi juga memiliki program pembagian paket hand sanitizer dan masker untuk masyarakat yang terpaksa harus keluar mencari nafkah, serta Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim medis yang menjadi garda terdepan dalam menyembuhkan pasien suspect corona.

Baca Juga: Bantu Cukupi Kebutuhan Yatim Al-Quds, Palestina

 

Mengenai hal itu, Abadi mengajak sahabat di manapun berada untuk bersama-sama membantu mencegah dan memutus rantai penyebaran virus corona, dengan mengikuti program pencegahan virus corona.

Caranya mudah sekali, sahabat kirimkan donasi kalian untuk saudara-saudara di Indonesia melalui:

Bank Mandiri Syariah
(451) 711 7976 337
a.n Amal Bakti Dunia Islam

Setelah itu, sahabat lakukan konfirmasi donasi melalui call center kami di nomor 087 864 556 406.
Semoga kita semua selalu dimudahkan oleh Allah Swt untuk melakukan kebaikan. (izzah/abadi)

Bagaimana Masjid-Masjid di Dunia Hadapi Corona?

Bagaimana Masjid-Masjid di Dunia Hadapi Corona?

“Langkah preventif untuk menekan penyebaran virus Corona, menyebabkan masjid-masjid besar dibelahan dunia terpaksa harus ditutup sementara”

Infoabadi.orgPenyebaran virus Corona atau dikenal juga dengan sebutan virus COVID-19 ini telah membuat sejumlah negara menerapkan peraturan yang ketat bagi warga negaranya. Aturan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, mengurangi kegiatan berkumpul dan menjaga jarak aman ketika harus melakukan kegiatan bersama orang lain.

Kebijakan ini juga berlaku bagi pelaksanaan ibadah shalat berjama’ah lima waktu, serta shalat jumat yang dilaksanakan di masjid dengan jamaah yang tidak sedikit. Amal Bakti Dunia Islam, lembaga penghimpun donasi Palestina resmi menyajikan informasi selengkapnya tentang “Bagaimana Masjid-masjid di Dunia Hadapi Corona?”

Masjid-masjid Ditutup Sementara

(Kakbah yang sedang disterilkan untuk mecegah penyebaran virus Corona/foto:Idn Times)

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah memberlakukan penutupan sementara di Masjidil Haram, umat muslim yang akan melaksanakan umrah pun dengan berat hati tidak dapat berangkat. Langkah ini diambil untuk menjaga agar penularan virus Corona tidak semakin menyebar luas.

Tindakan penutupan sementara masjid serta tempat besejarah lainnya juga dilakukan oleh Departemen Wakaf Islam yang mengawasi situs-situs suci umat Islam di Al-Quds, dengan menutup sementara Kompleks Masjid Al-Aqsa.

Masjid Biru Istanbul, dengan menara-menara pensilnya dan kubah-kubah yang berjuntai,  juga turut ditutup oleh otoritas pemerintahan setempat. Penutupan sementara tempat ibadah ini juga terjadi di Maroko. Di belahan bumi lainnya, ada Nairobi, masjid terbesar di Kenya juga ditutup sementara. Di Negara Suriah, yang sudah dilanda perang, Masjid Ummayad di Damaskus juga ditutup sementara untuk pertama kalinya dalam lebih dari seribu tahun berdiri.

(Masjid Istiqlal, Indonesia tutup sementara kunjungan non-ibadah /foto:Kumparan)

Sementara di Indonesia sendiri, Masjid Istiqlal Jakarta juga telah menutup sementara dari kunjungan wisatawan asing dimulai dari Rabu, 18 Maret 2020 lalu. Namun, untuk jamaah yang ingin melaksanakan shalat, masih dipersilahkan dan diberi tenggat waktu secapat mungkin untuk meninggalkan Masjid, dan selama tidak memiliki kepentingan lainnya seperti ziarah.

Membatasi Kegiatan di Masjid

Lain halnya dengan Masjid Al-Azhar yang berada di Kairo, Mesir. Pengurus masjid tidak menutup sementara kegiatan keagamaan yang berlangsung di masjid, tetapi pengurus masjid menghimbau kepada seluruh khotib shalat Jum’at untuk mempersingkat isi khutbahnya. Sehingga jamaah tidak berada terlalu lama di dikerumunan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dibeberapa negara, masjid masih tetap ramai dikunjungi oleh jamaah meski himbauan tentang bahayanya virus Corona itu telah disosialisasilan. Seperti di daerah Karachi, kota terbesar di Pakistan, masjid-masjid masih ramai ketika seorang ulama mengatakan kepada jamaahnya melalui pengeras suara: “Kami tidak terlalu lemah untuk membiarkan virus yang satu ini mengosongkan masjid kami.”

Sahabat Abadi, dalam situasi seperti saat ini penting bagi kita semua untuk lebih mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Tentunya dengan tetap menjaga kebersihan, kesehatan, menjaga asupan makanan, dan jika diharuskna untuk berpergian keluar rumah, maka persiapkanlah segala perlengkapan yang dapat membuat kita aman dalam perjalanan dan saat akan kembali pulang. (itari/infoabadi)

Sumber: Reuters