Cara Jadi Orang Tua Asuh Yatim Al-Quds Palestina

Cara Jadi Orang Tua Asuh Yatim Al-Quds Palestina

Menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yatim Palestina kini menjadi sesuatu yang sangat mungkin terwujud dan mudah untuk dilakukan.

infoabadi.org Lebih dari 23.000 anak-anak di Palestina kehilangan ayahnya yang meninggal dunia akibat serangan udara Israel. Selain menjadi yatim, sebagian besar mereka hidup dalam kemiskinan. Berikut lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan informasi ini untuk anda.

Kondisi Yatim Palestina dan Alquds

Keterangan: Kondisi anak-anak yatim Palestina yang hidup dalam kemiskinan (Foto: The United National)

Akibat penjajahan Israel, hampir semua aktivitas penduduk Palestina dibatasi dan diatur oleh Israel. Sudah selama 13 tahun beberapa wilayah di Palestina mengalami pemblokadean, dan membuat lebih dari 1,9 juta penduduknya seperti berada di dalam penjara.

Hal itu membuat penduduk Palestina banyak yang kehilangan pekerjaan, hingga angka pengangguran di sana mencapai 42%. Selain itu lebih dari 47% keluarga Palestina juga menderita kekurangan bahan pangan.

Sedangkan dampak yang secara langsung dirasakan oleh anak-anak yatim Palestina adalah mereka harus kehilangan masa anak-anak. Di antaranya tidak mendapatkan hak pendidikan, bermain, makan makanan sehat, serta hidup tanpa tekanan.

Bagaimana Kondisi Yatim di Al-Quds, Palestina?

Keterangan: Izuddin Muhammad Iwad salah satu anak yatim Palestina binaan Abadi (Foto: Dok. Abadi)

Namanya Izuddin Muhammad Iwad. Ia adalah salah satu anak yatim asal Palestina binaan Abadi. Ia lahir pada tahun 2012. Izuddin termasuk dari salah satu anak-anak Palestina yang cerdas. Ia memiliki capaian akademik sempurna di sekolahnya.

Izuddin hanya tinggal berdua dengan ibunya, yaitu Iftikar Mansyur Husna Iwad. Meski tinggal di dalam rumah miliknya sendiri, Iftikar berjuang keras untuk dapat menyekolahkan anak tunggalnya. Hingga kini ibu satu anak itu tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan sangat sulit mendapatkan pekerjaan di sana, karena sistem perekonomian pun dikuasai oleh Israel.

Baca Juga : Impian Anak Palestina dari Bilik Pengungsian

Cara Jadi Orang Tua Asuh

Anak-anak yatim Palestina ingin terus melanjutkan sekolahnya hingga mampu meraih mimpi. Akan tetapi kondisi yang sulit di negara tersebut membuat banyak anak-anak yatim di sana tidak bisa melanjutkan sekolahnya dengan baik.

Sementara itu, bantuan kemanusiaan yang datang tidak tentu dan tidak merata, karena  sedikitnya jumlah bantuan yang masuk. Maka dari itu, mari bantu mereka dengan menjadi orang tua asuh yang siap menyayangi dan memberikan perhatian setiap hari kepada anak-anak yatim Palestina.

Keterangan: Direktur Abadi berjabat tangan dengan direktur Goz Bebekleri setelah tanda tangan komitmen bantuan untuk yatim Alquds (Foto: Dok. Abadi)

Sejak tahun 2019 lalu, Abadi telah melakukan komitmen bersama lembaga Goz Bebekleri di Alquds-Palestina untuk menghubungkan orang tua asuh Indonesia bagi 100 anak-anak yatim Palestina di sana. Lalu bagaimana caranya jadi orang tua asuh untuk yatim Palestina?

Caranya mudah sekali, yaitu sahabat bisa membantu anak-anak yatim Alquds-Palestina dari jauh melalui 3 pilihan paket yang tersedia.

Keterangan: Infografis pilihan paket bantu jadi orang tua asuh bagi anak-anak yatim Palestina (Foto: Dok. Abadi)

Pilihan paket Santunan Orang Tua Yatim Alquds:

1. Santunan Yatim Al-quds

Hanya dengan Rp. 1.000.000 setiap bulannya, sahabat dapat memenuhi kebutuhan berupa makanan, minuman dan pakaian

2. Beasiswa Penidikan Yatim Al-quds

Hanya dengan Rp. 1.025.000 setiap bulannya, sahabat dapat memberikan program pendidikan kebutuhan sekolah

3. Santunan Orang Tua Al-qids

Hanya dengan Rp 1.500.000 setiap bulannya, sahabat dapat membantu meringankan biaya kebutuhan para wali yatim di Alquds.

Sahabat, mari bergabung bersama Abadi menjadi salah satu orang tua asuh bagi 100 anak-anak yatim Alquds, Palestina. (izzah/infoabadi)

Sumber: Humanium

Ayo kirimkan Donasi Yatim Palestina melalui Abadi

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah

(451) 711 7976 337

a.n Amal Bakti Dunia Islam

atau melalui link donasi https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Konfirmasi donasi sahabat melalui nomor 0878 6455 6406

Masalah Utama yang Dihadapi Anak Yatim Palestina

Masalah Utama yang Dihadapi Anak Yatim Palestina

Anak-anak yatim Palestina memiliki kisah hidup yang cukup rumit. Mereka merasakan kesulitan yang berkali lipat dari anak-anak lainnya.

infoabadi.orgKomite Hak-Hak Anak International pernah menyatakan bahwa kondisi anak-anak di Palestina sangat memprihatinkan. Ada sekitar 23.000 anak-anak yang kehilangan ayahnya dan menjadi yatim.

Anak-anak yatim di Palestina hidup dalam keadaan yang lebih sulit jika dibandingkan di tempat lain. Mereka harus menghadapi masalah yang cukup serius sepanjang harinya. Berikut ini, lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan informasi mengenai masalah utama yang dihadapi anak yatim di Palestina untuk anda. Simak terus artikelnya!

Anak Yatim Jadi Korban Serangan Israel

Keterangan: Anak-anak yatim Palestina banyak yang jadi sasaran tantara Israel (Foto: Oxfam)

Dalam beberapa serangan yang dilangsungkan oleh tantara Israel terhadap Palestina, banyak kematian telah dilaporkan kepada pemerintah, di antaranya adalah anak-anak. Mereka terbunuh secara tidak sengaja atau bahkan kadang sengaja ditembaki tanpa alasan. Terlebih anak yatim, mereka dengan mudah menjadi sasaran penembakan karena tidak lagi memiliki pelindung.

Di Jalur Gaza, berbagai konfrontasi dan serangan Israel telah mengakibatkan kematian anak-anak. Serangan tersebut sering menargetkan tempat-tempat umum yang telah berubah menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil, seperti sekolah, rumah sakit, dll. Selain nyawa yang hilang, puluhan ribu anak-anak terluka dan beberapa dibiarkan cacat seumur hidup.

Hidup Dalam Kemiskinan

Keterangan: Anak-anak yatim di Palestina hidup dalam kemiskinan (Foto: Haaretz)

Israel telah membuat berbagai keputusan yang menyangkut sistem perekonomian penduduk Palestina, dari perkebunan, laut, dan perdagangannya.

Pada tahun 2012, tingkat pengangguran penduduk Palestina mencapai 27% dan 26% orang Palestina hidup di bawah garis kemiskinan. Dampak kemiskinan pada anak-anak yatim sangat banyak, di antaranya sulit mendapatkan makanan, hidup tidak layak, putus sekolah, harus mencari nafkah sejak dini.

Hak Atas Pendidikan

Keterangan: Anak-anak yatim di Palestina banyak yang tidak mendapatkan hak pendidikan (Foto: Wrmea)

Di Palestina, ada sekitar 70% anak-anak yang bisa sekolah termasuk anak yatim, namun akses mereka sangat sulit. Menurut sebuah studi UNICEF 2013, lebih dari 2.500 anak-anak dalam komunitas pendidikan harus melewati satu pos pemeriksaan setiap hari saat pergi ke sekolah.

Sementara itu jumlah kelas untuk sekolah anak-anak tidak mencukupi, karena bantuan pendidikan yang terbatas. Bahkan sumber daya guru di sana pun masih sangat kekurangan.

Hak atas Perawatan Kesehatan

Keterangan: Anak-anak yatim Palestina sulit mendapatkan pelayanan kesehatan (Foto: CNN International)

Angka kematian anak di Palestina, tujuh kali lebih tinggi dari pada anak-anak Israel. Sekitar 30% anak-anak Palestina meninggal sebelum usia lima tahun. Penyebab tingginya angka kematian  pada anak karena anemia, kekurangan gizi, atau bahkan gizi buruk. Hal ini pun dirasakan oleh anak-anak yatim Palestina.

Akses menuju layanan kesehatan dapat terbukti sangat bermasalah karena adanya dinding pemisah dan pos pemeriksaan. Kesaksian telah mencatat, bahwa kasus-kasus di mana keluarga menemukan diri mereka diblokir oleh tantara Israel ketika mendatangi rumah sakit. Terkadang, jika perawatan medis tertunda, hasilnya bisa berakibat fatal.

Selama serangan, Israel banyak menatgetkan rumah sakit atau klinik yang dihancurkan. Dalam hal ini, Israel telah merampas hak kesehatan anak-anak termasuk anak yatim.

Anak Yatim Mengalami Diskriminasi

Keterangan: Anak-anak yatim di Palestina menghadapi berbagai deskriminasi (Foto: Routers)

Anak-anak yatim di Palestina mengalami diskriminasi karena kondisi yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Tidak banyak anak-anak yatim yang mendapatkan perhatian dan bantuan untuk pendidikan atau kebutuhan sehari-harinya. Sehingga mereka harus hidup dengan segala keterbatasan.

Selain itu, Israel tidak pernah bertanggung jawab atas perlakuannya terhadap anak-anak yatim yang kehilangan orang tua, harta, dan rumahnya. Tentara Israel justru memperlakukan anak yatim dengan sewenang-wenang.

Sahabat Abadi, seperti itulah permasalahan yang harus dihadapi anak-anak yatim Palestina, mereka tidak bisa merasakan hidup yang damai. Mari kita berikan dukungan kepada anak-anak yatim Palestina dan membebaskan mereka dari belenggu kejahatan Israel.(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Humanium

5 Kiat Bijak dalam Bermedia Sosial

5 Kiat Bijak dalam Bermedia Sosial

Penggunaan media sosial secara bijak dapat meningkatkan produktivitas dan manfaat yang sangat luar biasa.

infoabadi.org – Menggunakan media sosial memang sangat menyenangkan bagi semua kalangan, khusunya anak-anak muda. Akan tetapi penggunaan yang tidak bijak dapat membuat media sosial tidak tepat guna.

Sebelum bermain media sosial, penting bagi kita untuk mengetahui rambu-rambunya, agar tidak salah melangkah dan sia-sia. Ini dia, lembaga donasi kemanusiaan Abadi menyajikan tips bijak menggunakan media sosial untuk sahabat. Yuk simak sampai selesai!

1. Follow Akun-Akun Positif

Keterangan: Pastikan follow akun yang positif dan bermanfaat untuk hidup anda (Foto: Shutterstock)

Manfaatkan media sosial untuk memperluas pengetahuan dan mengembangkan kompetensi sahabat. Caranya ikuti akun-akun media sosial positif yang mampu dijadikan teladan dan mengubah hidup sahabat lebih baik lagi.

Misalnya ikuti akun kajian, menulis bareng, motivasi hidup, desain interior, atau akun lainnya yang sesuai dengan minat sahabat. Pastikan akun tersebut mampu membuat sahabat belajar banyak hal.

2. Gunakan Media Sosial untuk Menyebarkan Konten Positif

Keterangan: Gunakan media sosial untuk memposting konten positif (Foto: Xakata)

Bagikanlah konten positif kepada teman-teman di media sosial dengan tujuan untuk berbagi kebaikan dan belajar bersama. Sejatinya aktivitas kita di media sosial pun akan diminta pertanggungjawaban di akhirat nanti, sehingga alangkah baiknya untuk memanfaatkan dengan baik.

Konten positif yang sahabat bagikan InsyaaAllah akan menjadi amal jariyah yang mampu membawa kita ke surga-Nya kelak. Aamiin.

Baca Juga : Jejak Pengabdian Abadi untuk Dunia Islam 2019

3. Jadikan Medsos Sarana Membangun Jaringan dan Silaturahim

Keterangan: Gunakan media sosial untuk menjalin komunikasi dengan saudara atau kerabat jauh (Foto: Shutterstock)

Fitur pencarian teman di media sosial memungkinkan sahabat mencari informasi mengenai orang lain tanpa perlu mendatangi secara langsung karena beberapa hambatan. Misalnya jarak yang jauh atau waktu yang sempit. Sahabat dapat tetap bersilaturahim dengan saudara jauh dengan media sosial, masih bisa bertegur sapa dan menanyakan kabar atau lebih luas lagi.

Selain itu, sahabat dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai acara edukasi yang diadakan tokoh-tokoh teladan yang diikuti. Sehingga dapat dengan mudah untuk mengikuti acaranya secara langsung.

4. Gunakan Media Sosial untuk Mengakses Berita

Keterangan: Akses berita di media sosial dapat meningkatkan pengetahuan (Foto: IDN Times)

Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa melupakan penggunaan media sosial untuk mencari sumber berita di setiap sudut kehidupan manusia lainnya. Tujuannya untuk mengetahui kondisi sesama manusia, meningkatkan budaya tolong menolong ketika ada bencana, budaya kritis dalam pemerintahan, dan saling mengingatkan satu dengan yang lainnya.

5. Batasi Waktu Bermedsos

Keterangan: Kendalikan diri untuk gunakan waktu bermedsos dengan baik (Foto: Kompas Lifestyle)

Kenikmatan bermain dengan media sosial membuat banyak orang terlena hingga lupa segala aktivitas fisiknya. Sahabat, hal inilah yang harus dibenahi.

Sahabat, gunakan media sosial untuk hal-hal yang penting saja, tidak meninggalkan atau menunda salat, tilawah, dan belajar ilmu agama/pengetahuan. Sesuatu yang dilakukan secara berlebihan akan menimbulkan keburukan, begitupun ketika menggunakan media sosial tidak kenal waktu yang akan dihasilkan adalah hal negatif.

Sahabat itulah tips menggunakan media sosial dengan bijak. Mari kita memaksimalkan penggunaan media sosial dengan baik, agar tidak merugikan.(izzah/infoabadi)

Sumber: Yaumi

Kehidupan Sulit Membelit Anak-anak Yatim Palestina

Kehidupan Sulit Membelit Anak-anak Yatim Palestina

Ada sebanyak 1,5 juta jiwa yatim Palestina yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka tak mendapatkan haknya sebagai anak-anak.

infoabadi.org –   Lebih dari 23.000 anak-anak di Palestina kehilangan ayahnya , karena terbunuh oleh tantara-tentara Israel. Tidaklah mudah bagi anak-anak yatim untuk bisa bertahan hidup di Jalur Gaza. Jalur Gaza yang luasnya hanya 267 km persegi seperti  Kota Jakarta, dengan jumlah penduduk 2 juta jiwa. Namun yang menjadi prihatin, dari jumlah itu, sebanyak 1,5 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.

Kenapa terjadi kemiskinan di Palestina? Tanah di Palestina dijadikan sebagai wilayah target serangan oleh Israel. Selain itu, di Jalur Gaza diberlakukan pemblokadean oleh Israel. Hal itu membuat aktivitas ekonomi, politik, sosial penduduk Palestina menjadi sulit.

Dampak kemiskinan di Palestina sangat mempengaruhi kehidupan anak-anak yatim di sana, berikut lembaga donasi kemanusiaan Palestina menyajikan informasinya untuk sahabat.

Kurangnya Sumber Makanan Bergizi

 Keterangan: Potret Anak-anak Palestina Mengantri Mendapatkan Makanan (Foto: Islamic Invitation Turkey)

 

Hari demi hari anak-anak yatim Palestina harus bertaruh dengan kondisi terjajah. Mereka sangat kekurangan bahan makanan, jangankan makanan bergizi sempurna, bahkan makanan pokokpun tidak terpenuhi. Terlebih saat bantuan UNRWA semakin berkurang, karena AS menghentikan dana bantuannya kepada Palestina sebesar Rp836 miliar. Sekitar 80 persen keluarga Palestina yang tidak mampu, tidak mendapatkan penghasilan, dan kekurangan gizi.

Kurangnya sumber makanan bergizi berpengaruh besar terhadap kehidupan penduduk Palestina, khususnya anak-anak yatim. Tubuh anak-anak masih dalam proses pertumbuhan, sedangkan makanan bergizi dapat membantu proses tersebut dengan baik dan menjaga kesehatan mereka.

Pendidikan Yatim Palestina Belum Merata

Keterangan: Potret Anak-anak Palestina Pergi Ke Sekolah (Foto:Media Indonesia)

 

Pendidikan menjadi salah satu sektor yang ditargetkan oleh penjajah Israel, agar mereka bisa melemahkan generasi Palestina.  Di Jalur Gaza hanya ada 550.000 anak-anak bisa bersekolah termasuk anak-anak yatim. Itu pun dua pertiga sekolah dipaksa untuk beroperasi secara bergiliran, karena kurangnya bangunan sekolah.

Sebagian besar bantuan pendidikan hanya diberikan kepada anak-anak yang benar-benar tidak mampu saja, itu pun belum terdata seluruhnya. Kementrian pendidikan di Palestina menghadapi kekurangan bantuan dana sekolah, selain itu mereka juga kekurangan 800 guru dan staff administrasi. Sementara mereka berjuang untuk menutupi gaji guru  yang defisit hingga US $ 300.000 atau sekitar Rp 4.096.350 per bulan.

Sahabat Abadi, begitulah kondisi sulit yang dirasakan oleh anak-anak yatim di Palestina. Mereka membutuhkan dukungan dari kita semua. Mari kita tingkatkan doa-doa terbaik untuk mereka, dan mulai sekarang belajar berikhtiar untuk memberikan donasi kemanusiaan kepada mereka. Semoga kelak kehidupan anak-anak yatim Palestina bisa berubah lebih baik. (izzah/infoabadi)

 

Sumber: BBC Indonesia, CNN Indonesia, Occupied Palestinian Territory

Abadi Salurkan Donasi untuk Pendidikan Yatim Palestina

Abadi Salurkan Donasi untuk Pendidikan Yatim Palestina

Terima kasih kepada para donatur yang sudah ikut berkontribusi untuk membantu biaya pendidikan anak-anak yatim Palestina.

infoabadi.orgAlhamdulillah, pada tanggal 4 Desember 2019 lembaga donasi kemanusiaan Abadi menyalurkan santunan untuk anak-anak yatim Palestina dari masyarakat Indonesia. Penyaluran dilakukan oleh direktur Abadi kepada ketua lembaga GOZ Bebekleri di Alquds, Palestina.

Pada kesempatan tersebut, Abadi berkomitmen memberikan donasi dana pendidikan kepada 100 anak yatim Palestina selama satu tahun ke depan. Komitmen ini tertulis dalam MOU dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Abadi memiliki komitmen untuk memberikan kepedulian terhadap anak-anak yatim Palestina. Komitmen tersebut lahir karena melihat kondisi yatim Palestina yang hidup dalam kemiskinan dan belum bisa merasakan pendidikan yang layak.

Anak-anak Yatim Palestina Hidup Dalam Kemiskinan

Keterangan: Anak-anak Yatim Palestina Hidup Dalam Kemiskinan (Foto: Tempo)

Lebih dari 23.000 anak-anak yatim di Palestina hidup dalam kemiskinan. Mereka kehilangan ayahnya yang meninggal dunia karena serangan Israel. Sementara ibunya tidak bisa bekerja karena blokade Israel.

Selain blokade, sistem perekonomian, politik, sosial di Palestina diatur oleh Israel. Akibatnya, orang-orang Palestina tidak memiliki kuasa lagi untuk memenuhi hak-hak hidupnya untuk bekerja. Sehingga anak-anak yatim Palestina hidup di bawah garis kemiskinan.

Anak-Anak Yatim Palestina Harus Sekolah

Keterangan: Anak-anak Yatim Palestina Harus Melanjutkan Sekolah (Foto: Detik News)

Pendidikan sangat penting bagi anak-anak yatim di Palestina. Mereka memiliki hak yang sama seperti anak-anak di negara lain dan boleh memiliki mimpi apapun serta mewujudkannya.

Sebagai sesama manusia, sudah seharusnya kita membantu orang lain yang sedang dirundung kesulitan. Menyikapi permasalahan dunia Islam di Palestina, Abadi menaruh kepedulian terhadap anak-anak yatim Palestina.

Sahabat Abadi, mari kita berikan dukungan untuk anak-anak yatim Palestina, agar mereka dapat melanjutkan pendidikannya. (izzah/infoabadi)

Sumber: Melayu Palinfo

Abadi Salurkan Donasi untuk Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Abadi Salurkan Donasi untuk Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Terima kasih, Sahabat Abadi di Indonesia. Berkat dukunganmu, kami bisa menyumbang tahun baru dengan kebaikan dari pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza-Palestina.

infoabadi.orgAlhamdulillah, masyarakat Indonesia menghabiskan sisa akhir tahun 2019 dengan berlomba-lomba meningkatkan amal jariyahnya yaitu dengan mengikhlaskan harta untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza.

Pada akhir bulan November 2019, lembaga donasi kemanusiaan Palestina Abadi kembali mendapatkan amanah dari masyarakat Indonesia untuk menyalurkan donasi  pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Palestina

Abadi menyalurkan donasi yang terkumpul sebanyak 230 juta, dengan simbolisasi yang dilakukan oleh Direktur Abadi, Bapak Lauhul Hamdi kepada Ketua Jisru at-Taawun al-Insani di Istanbul, Turki.

Bentuk Dukungan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina

Keterangan: Simbolisasi Ucapan Terima Kasih dari Penduduk Gaza Atas Bantuan Pembangunan Masjid Istiqlal (Foto: Dok.Abadi)

 

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza merupakan persembahan masyarakat Indonesia kepada Palestina sebagai simbol kemerdekaan. Di mana masjid tersebut adalah bentuk dukungan agar Palestina segera merdeka dari jajahan zionis Israel.

Dukungan sekecil apapun akan sangat berarti bagi penduduk Palestina. Kita sebagai saudara sesama muslim, mari saling bahu-membahu meringankan beban mereka, karena kalau bukan kita lalu siapa lagi?

Baca Juga : Jejak Pengabdian Abadi untuk Dunia Islam 2019

Selesaikan Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Keterangan: Perkembangan Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza(Foto: Dok.Abadi)

 

Selama puluhan tahun penduduk Gaza, Palestina di bawah penjajahan Israel. Mereka banyak kehilangan masjid karena dihancurkan dan diratakan dengan tanah oleh penjajah. Sekalipun ada masjid, penduduk di sana dilarang memasuki atau beribadah di masjid.

Kesulitan yang dirasakan oleh penduduk Gaza tersebut membuat kita tersadar untuk memberikan uluran tangan dan kepedulian. Hal terpenting adalah istiqomahkan kontribusi kita untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza sampai selesai, agar penduduk Gaza dapat segera beribadah di dalam masjid tersebut dengan tenang.

Sahabat Abadi, mari kita doakan untuk kemerdekaan penduduk Gaza, Palestina, supaya segera diberi kemerdekaan dan dapat beribadah dengan tenang. (izzah/infoabadi)

Jejak Pengabdian Abadi untuk Dunia Islam 2019

Jejak Pengabdian Abadi untuk Dunia Islam 2019

Perjalanan Abadi selama tahun 2019 menjadi lembaga donasi kemanusiaan yang berfokus untuk membantu permasalahan dunia Islam.

infoabadi.orgAlhamdulillah, Abadi berhasil mengadakan berbagai kegiatan keislaman dan menyalurkan donasi yang diamanahkan masyarakat Indonesia untuk dunia Islam pada tahun 2019 ini. Perjalanan selama satu tahun Abadi menyalurkan donasi telah tersusun dalam dalam catatan berikut ini:

Januari

Keterangan: Membangun kembali masjid yang hancur akibat gempa bumi di dusun Tempo Sodo-Lombok (Foto: Dok. Abadi)

Pada bulan pertama di tahun 2019, Abadi membantu proses pembangunan pondasi Masjid Tempo Sodo. Masjid tersebut pernah berdiri sebelumnya, akan tetapi rangkaian gempa yang mengguncang Lombok pada pertengahan tahun 2018 lalu, membuat masjid tersebut turut hancur.

Menangani permasalahan tersebut, Abadi mengambil peran dengan mengajak masyarakat Indonesia untuk bmembangun kembali masjid satu-satunya yang ada di dusun Tempo Sodo, Lombok.

Februari

Keterangan: Pembangunan Hunian Sementara dari Abadi kepada korban gempa bumi dan likuefaksi Palu (Foto: Dok. Abadi) 

Pada bulan kedua, Abadi melakukan penyaluran donasi untuk korban gempa bumi dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala. Salah satunya dengan membangun beberapa huntara bagi masyarakat yang menjadi korban bencana tersebut di Palu.

Selain itu, Abadi juga memberikan hiburan kepada anak-anak di Sumbawa Barat melalui dongeng kemanusiaan. Tujuan dari dongeng tersebut untuk memberikan motivasi dan hiburan kepada anak-anak setempat di Sumbawa.

Maret

Keterangan: Masyarakat Lombok Mengadakan Roadshow Bersama Ulama Palestina (Foto: Dok. Abadi) 

Pada bulan ketiga, Abadi mengadakan roadshow Ulama Palestina di tengah-tengah warga korban bencana gempa Lombok. Roadshow tersebut berisikan rangkaian ceramah, doa bersama, dan kegiatan muhasabah

April

Pada bulan keempat, Abadi mengadakan Roadshow Ulama Palestina bersama Syekhah Asma Abu Samha dan Syekh Muraweh Mosa Naser Nassar di Sumbawa- Bima.

Acara Roadshow ditujukan kepada masyarakat Sumbawa untuk memberikan edukasi tentang Kepalestinaan, serta memberikan motivasi dari kisah hidup para penduduk Palestina kepada masyarakat Sumbawa.

Mei

Keterangan: Pemasangan Atap Masjid Tempo Sodo Pada Bulan Mei, 2019 (Foto: Dok. Abadi)

 

Pada bulan kelima, Abadi kembali menyalurkan donasi dari masyarakat Indonesia untuk pembangunan Masjid Tempo Sodo, yakni untuk melanjutkan tahap pemasangan atap masjid.

Selain itupada bulan ini, Abadi mengadakan sejumlah Roadshow bersama Ulama Palestina untuk menyemarakkan bulan Ramadhan di tengah-tengah masyarakat Lombok. Kegiatan ini untuk mengisi waktu-waktu agar lebih bermanfaat di bulan Ramadhan.

Juni

Keterangan: Proses Pemasangan Keramik di Masjid Tempo Sodo (Foto: Dok. Abadi)

Pada bulan keenam, Abadi menyalurkan donasi tahap lanjutan untuk pembangunan Masjid Tempo Sodo yakni pemasangan keramik. Pemasangan keramik ini dilakukan bersama-sama dengan masyarakat di sekitar dusun Tempo Sodo.

Tahap pemasangan keramik tersebut merupakan tahap penyelesaian, karena setelah keramik terpasang, masjid Tempo Sodo sudah digunakan untuk salat dan kegiatan keagamaan.

Juli

Keterangan: Penyerahan Donasi dari Masyarakat Indonesia untuk Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza (Foto: Dok. Abadi)

Pada bulan ketujuh, Abadi menyalurkan donasi dari masyarakat Indonesia untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza. Penyaluran donasi tersebut dilakukan di Turki.

Masjid Istiqlal Indonesia ini merupakan simbol kemerdekaan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia kepada penduduk Palestina di Khan Yunis, Gaza. Kita semua mendoakan dengan berdirinya masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, maka para penduduk Gaza dapat dengan mudah beribadah dan menjalankan segala aktivitas Pendidikan Islam di masjid tersebut.

Agustus

Pada bulan kedelapan, Abadi kembali mengadakan roadshow Ulama Palestina di Mataram. Roadshow ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang Kepalestinan dan kisah inspiratif kemanusiaan dari Palestina kepada masyarakat Mataram.

Agenda kedua pada bulan Agustus 2019 ini, Abadi mengadakan dongeng kemanusiaan untuk anak-anak di Mataram. Dongeng adalah media belajar yang paling menyenangkan bagi anak-anak, sehingga anak-anak di sana sangat antusias dalam kegiatan tersebut.

September

Keterangan: Penyaluran Donasi Beasiswa untuk Pendidikan Anak-Anak Yatim di Gaza (Foto: Dok. Abadi)

Pada bulan kesembilan, Abadi menyalurkan santunan untuk anak yatim Gaza yang dilakukan di Malaysia. Beasiswa tersebut ditujukkan kepada anak-anak yatim yang sedang menempuh pendidikan tahfidz di Gaza.

Selain itu, pada bulan September ini ada event besar Abadi, yakni Nonton Bareng Film “Hayya”. Pada acara nobar ini, Abadi berperan menjadi mitra penyaluran donasi dalam prosesi pemutaran perdana film tersebut di Lombok.

Kegiatan lainnya tetap berjalan, seperti roadshow Ulama Palestina untuk masyarakat Palu dan dongeng kemanusiaan Kepalestinaan.

Oktober

Pada bulan kesepuluh, Abadi mengadakan roadshow Ulama Palestina untuk masyarakat Lombok Timur. Kegiatan ini tidak lain untuk mengedukasi masyarakat Lombok tentang keberadaan Palestina saat ini.

Selain itu, ada Malam Amal Kemanusiaan bersama JSIT di Nusa Tenggara Barat. Pada kesempatan ini Abadi menjadi bagian untuk menghimpun donasi kemanusiaan, sekaligus memperkenalkan lembaga kepada masyarakat NTB.

November

Keterangan: Penyaluran Donasi Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza (Foto: Dok. Abadi)

 

Pada bulan kesebelas, Abadi mengadakan Palestina Solidarity Day bersama Ponpes Ashohwah Gerung di Lombok Barat. Kemudian,di bulan yang sama Abadi mengadakan peresmian Masjid Tempo Sodo, sebagai tanda masjid tersebut sudah bisa digunakan untuk salat dan kegiatan keagamaan.

Selain itu, Abadi juga menyalurkan donasi dari masyarakan Indonesia untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, penyaluran ini dilakukan di Turki.

Kegiatan penutup di bukan November 2019 ini, Abadi mengadakan stand kemanusiaan di CFD Udayana. Dalam hal tersebut Abadi mengajak masyarakat Lombok untuk lebih peduli dengan sesama.

Desember

Keterangan: Penyaluran Santunan untuk Anak-Anak Yatim di Gaza (Foto: Dok. Abadi

Pada bulan terakhir, Abadi menyalurkan donasi untuk anak yatim Gaza dan melakukan perjanjian atau MOU untuk penyaluran lanjutan selama satu tahun ke depan.

Selain itu, Abadi juga mengadakan roadshow Bersama Ulama Palestina untuk masyarakat Lombok Tengah. Selanjutnya melakukan evaluasi tahunan, tujuannya untuk melihat hasil satu tahun kerja dan membuat targetan baru di tahun 2020 mendatag.

Inilah perjalanan Abadi selama tahun 2019, tidak hanya melakuka penyaluran donasi, tapi Abadi juga mengadakan kegiatan edukasi untuk masyarakat luas. Donasi yang sahabat berikan tentunya sudah menolong banyak orang, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia saja, akan tetapi untuk dunia Islam khususnya Palestina.

Sahabat, terima kasih atas kepercayaan anda sudah menyalurkan donasi melalui  Abadi. Mari kita teruskan kebaikan ini, agar lebih banyak yang dapat merasakan manfaatnya.(izzah/infoabadi)

5 Rahasia Menyulap Liburanmu Jadi Kian Bermakna

5 Rahasia Menyulap Liburanmu Jadi Kian Bermakna

Liburan tidak identik dengan kegiatan-kegiatan yang kurang berfaedah. Kita harus tahu rahasianya  memanfaatkan liburan agar bisa membuat liburan lebih bernilai.

 

infoabadi.orgSaat datang hari libur bersama, seringkali kita memanfaatkan waktu tersebut untuk mencari tempat yang bisa menyenangkan hati dan menenangkan pikiran. Menurut Islam, liburan adalah perkara dunia yang boleh saja dilakukan. Sejatinya tubuh manusia memiliki kewajiban untuk bekerja dan juga memiliki hak untuk beristirahat.

Rasulullah Saw bersabda, “Hendaknya (wajib) bagi kalian bekerja atau beramal yang tidak memberatkan. Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan sampai kalian sendiri merasa bosan.” (HR. Muslim)

Akan tetapi pastikan liburan kita tetap berfaedah, agar tidak hanya mendapatkan kesenangan semata. Bagaimana agar liburan kita menjadi lebih berfaedah? Yuk simak di lembaga donasi kemanusiaan Abadi berikut ini!

1. Niatkan Liburan karena Allah

Keterangan: Muslimah Sedang Menikmati Liburan di Pantai dengan Tetap Memperhatikan Adab (Foto: Moslem Life Style)

Manusia memiliki hak untuk rehat dari rasa penat, setelah melakukan pekerjaan selama berhari-hari. Akan tetapi istirahat yang baik adalah mengisi kembali ruhiyah yang semakin melemah, semangat yang memudar, dan ibadah yang mulai tak tepat waktu. Sehingga pastikan liburan kita diniatkan karena Allah Subhanahuwata’ala.

Ketika kita meniatkan liburan karena Allah, maka liburan tersebut pun diniatkan untuk hal-hal yang baik dan berfaedah. Kemudian perjalanan liburan kita akan senantiasa diselimuti dengan keberkahan dan pahala. Wallahua’lam bishowab.

2.Tadabur Alam

Keterangan:Lihat Keindahan Alam Untuk Melihat Indahnya Ciptaan Allah (Foto: Mina News)

Selain diniatkan karena Allah, selanjutnya kita melakukan tadabur alam atau memaknai sebuah perjalanan dan suatu tempat. Jika ada sejarah dari tempat liburan, maka ambillah pelajaran. Jika ada suatu peristiwa yang pernah terjadi, maka ambillah hikmah dari dalamnya.

Ada berbagai jenis tumbuhan yang berwarna-warni, orang-orang yang beragam ada yang berkulit putih, agak kekuningan, atau hitam. Semua karena ciptaan Allah, dan semua perbedaan itu adalah variasi yang indah.

3. Mendatangi Majelis Ilmu

Keterangan:Majelis Ilmu bersama Syekhoh Sajeda Abdasalam, Memnbahas Tentang Keberkahan Tanah Palestina (Foto: Aqsainstitute)

Liburan yang baik itu harus menyenangkan dan membangkitkan semangat kita untuk menjalani hari-hari selanjutnya. Kita dianjurkan untuk mendatangi majelis ilmu, karena dari majelis tersebut kita akan mendapatkan pengetahuan baru dan semangat baru dari orang-orang disekitar.

Majelis ilmu dapat menambah pengetahuan kita tentang semua yang terjadi di dunia ini, berdiskusi tentang masalah yang kita alami, dan mendapatkan solusi untuk mengilangkan penat yang kita rasakan. Selain itu, untuk menasehati dalam kebaikan.

4. Ikuti Kegiatan Relawan

 Keterangan: Mengikuti Kegiatan Relawan di Palestina (Foto: Mer-C)

Liburan lebih bermakna dapat dilakukan dengan menjadi relawan dalam kegiatan sosial. Dalam hal ini, kita akan berjumpa dengan realita kehidupan banyak orang yang bisa menambah pelajaran. Menjadi relawan biasanya kita akan menemui banyak hikmah yang membuat semakin bersyukur dalam hidup ini.

5.Menambah Softskill

Keterangan: Kegiatan Menambah Softsill dalam Workshop (Foto: Psikologi UB)

Beristirahat sejenak dari segala aktivitas dengan mengikuti kegiatan untuk menambah softskill merupakan liburan yang paling bermakna. Dalam kegiatan ini, seseorang akan menambah kembali kemampuan baik untuk menambah kualitas pekerjaannya maupun untuk meyalurkan hobi.

Sahabat Abadi, itulah berbagai cara agar liburan kita berfaedah. Lalu apakah sahabat sudah punya rekomendasi untuk tempat liburan nanti? Yuk manfaatkan hari liburanmu, dan pastikan liburannya berfaedah ya.(izzah/infoabadi.org)

 

Sumber: Safdah TV

5 Fakta Musim Dingin Palestina

5 Fakta Musim Dingin Palestina

Musim dingin di Palestina berbeda dengan musim dingin yang dialami oleh negara lainnya.

infoabadiKetika membayangkan wilayah Timur Tengah, mungkin kita berpikir bahwa di sana tetap dalam cuaca hangat dan cerah sepanjang tahun. Ternyata ini salah besar. Palestina merupakan tanah di wilayah Timur Tengah yang mengalami musim dingin ekstrim.

Lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan 5 fakta musim dingin Palestina. Simak informasinya berikut ini!

1. Cuaca Ekstrim

Keterangan: Anak Kecil Kedinginan Karena Suhu terus Menurun (Foto: Adwon Line)

Selama musim dingin, suhu di Palestina akan menurun hingga 10 ° C (50 ° F). Bahkan ketika malam hari suhu akan lebih menurun hingga 3 ° atau 4 ° C (38 ° F).

Selain itu, pada musim dingin di Palestina ada tiupan angin besar serta hujan lebat selama berbulan-bulan. Awan di sana pun hampir tertutup matahari sepanjang hari.

 

2. Tidak Ada Alat Pemanas di Rumah atau Pengungsian

Keterangan: Alat Perapian Sederhana yang Digunakan Para Pengungsian Palestina (Foto: CNN Indonesia)

Kebanyakan di negara barat yang mengalami empat musim, mereka memiliki alat pemanas di setiap rumahnya. Tujuannya agar keluarga pemilik rumah tetap hangat ketika musim dingin datang. Namun berbeda dengan Palestina yang tidak memiliki alat pemanas apapun. Bahkan penduduknya sebagian besar hanya tinggal di pengungsian sederhana.

Bagi keluarga yang tinggal di rumahnya sendiri, mereka hanya memiliki satu atau dua pemanas portabel. Kemudian keluarga tersebut akan duduk di malam hari untuk pemanasan. Namun bagi keluarga yang tinggal di pengungsian, mereka tidak memiliki alat pemanas khusus.

Baca Juga : Dibalik Gubuk Pengungsian Musim Dingin Palestina Semakin Memilukan

3. Tidak Banyak Pakaian Musim Dingin

Keterangan: Anak-anak Palestina Menggunakan Pakaian Seadanya (Foto: Kasih Palestina)

Keluarga di Palestina hanya memiliki pakaian yang jumlahnya sangat terbatas. Mereka jarang memiliki pakaian tebal untuk musim dingin.

Hidup di pengungsian tidak seperti di rumah sendiri. Barang-barang yang dibawa oleh para pengungsi tidak banyak, bahkan bisa saja mereka hanya membawa pakaian yang sedang menempel di tubuhnya.

 

4. Tidak Bisa Tiduk Nyenyak

Keterangan: Para Pengungsi Palestina Tidak Bisa Tidur Nyenyak Karena Dingin yang Mencekam (Foto: Sahabat Al-Aqsha)

Saat musim dingin, itulah hari terberat bagi penduduk Palestina. Mereka tidak bisa tiduk nyenyak, lantaran rumah-rumah mereka dinding dan atapnya berlubang. Bangunan rusak tersebut membuat angin atau hujan masuk ke dalam rumah.

Terlebih para pengungsi yang hanya tinggal di sebuah tenda terpal plastik, tentu lebih mengalami kesulitan. Mereka pun tidak memiliki peralatan tidur yang lengkap seperti kasur, bantal, dan selimut.

 

5. Tidak Ada Air Panas

Keterangan: Musim Dingin di Palestina (Foto: Konfrontasi)

Penduduk Palestina tidak memiliki tangki air panas di rumah, apalagi di pengungsian. Mereka terus-menerus memanaskan air secara manual dengan kompor, jika membutuhkan air panas.

Sebagian rumah yang memiliki saklar untuk menyalakan pemanas untuk air, ini biasanya akan memakan waktu 15-20 menit. Hal ini tentu akan menyusahkan penduduk untuk menggunakan air panas.

Sahabat Abadi, mari kita berikan bantuan kepada saudara-saudara di Palestina. Bantuan sekecil apapun akan sangat bermanfaat dan berarti untuk kehidupan mereka.(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Excellent Center

 

Klik untuk donasi (https://infoabadi.org/donasi-abadi/)

Atau salurkan melalui rekening donasi Abadi:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

A.n Amal Bakti Dunia Islam

Belajar Tidak Korupsi dari Para Pemimpin Terdahulu

Belajar Tidak Korupsi dari Para Pemimpin Terdahulu

Sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang mampu memberikan tauladan untuk umatnya dan memberikan kesejahteraan.

infoabadi.orgKasus korupsi banyak terjadi di Indonesia ataupun di dunia. Perbuatan tersebut tidak hanya merugikan pelaku, namun juga merugikan banyak pihak, khususnya masyarakat luas.

Penting bagi kita untuk membuka kembali sejarah dan belajar kepada keteladanan para pemimpin terdahulu. Lembaga donasi kemanusiaan Abadi telah merangkumnya untuk anda.

 

1. Abu Bakar As-Shidiq Berwasiat Kembalikan Uang Negara

Keterangan: Ilustrasi Khalifah Abu Bakar As-Shidiq (Abas)

Abu Bakar As-Shidiq adalah khalifah kedua setelah Rasulullah Saw. Beliau merupakan sahabat yang sangat disayang oleh Rasul, karena akhlaknya yang sangat mulia.

Pada suatu waktu, sebelum Abu Bakar wafat. Beliau menyampaikan wasiat kepada anaknya, Aisyah. Beliau mengatakan “Aisyah, tolong periksa seluruh hartaku. Jika ada yang betambah setelah aku menjabat sebagai khalifah, kembalikan kepada negara melalui khalifah yang terpilih setelahku,”

Keteladanan Abu Bakar As-Shidiq tersebut mengajarkan kepada kita untuk hati-hati dalam menggunakan harta yang bukan hak. Perhitungan harus jelas dan pastikan tidak ada yang terpakai untuk kepentingan pribadi.

 

Baca Juga: Gaya Belajar Tokoh Besar Terdahulu yang Harus Milenial Tiru

2. Umar bin Abdul Aziz Matikan Lilin Negara untuk Kepentingan Pribadi

Keterangan: Ilustrasi Khalifah Umar bin Abdul Aziz(Uniq Pos)

Umar bin Abdul Aziz merupakan salah seorang khalifah Bani Umayah, keturunan Umar bin Khattab. Ketika beliau menjabat sebagai pemimpin, Umar bin Abdul Aziz menjaga baik amanah dari rakyat.

Suatu ketika datanglah seorang utusan dari daerah di kediaman Umar. Utusan tersebut menceritakan keadaan rakyat dan penguasa di daerahnya. Pada saat itu Umar menyuruh pelayan untuk menyalakan lilin agar ruangannya terang.

Selanjutnya, utusan tersebut bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz tentang keadaan diri dan keluarganya. Tiba-tiba Umar bin Abdul Aziz mematikan lilin tersebut dan menyuruh pelayan untuk menyalakan lilin kecil. Cahaya lilin kecil itu tidak bisa menerangi ruangan. Kemudian Umar menceritakan tentang diri dan keluarganya.

Keteladanan Umar bin Abdul Aziz ini mengajarkan kepada kita untuk tidak menggunakan fasilitas negara untuk keperluan pribadi. Meskipun fasilitas yang dimilikinya lebih sederhana, namun lebih baik dari pada yang bukan haknya.

Sahabat Abadi, mari kita belajar untuk terus menjauhi dan menghindari tindakan korupsi. Selain berdosa, korupsi juga sangat merugikan negara atau orang banyak, sehingga kita akan menyakiti mereka.(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Global News, Khazanah Republika