Makmurkan Masjid Di Tengah Pandemi

Makmurkan Masjid Di Tengah Pandemi

Pandemi yang menyerang membuat banyak masjid harus ditutup sementara. Walau demikian, kita tetap dapat memakmurkannya dengan menjaga kebersihannya

 

Infoabadi.orgPemerintah serta Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan himbauan untuk melaksanakan ibadah shalat di rumah, untuk mencegah penularan virus COVID-19 ketika melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

Bagaimana kabar masjid-masjid yang kini telah banyak ditutup sementara waktu? Lembaga penghimpun donasi kemanusiaa, Amal Bakti Dunia Islam telah siapkan informasi selengkapnya.

 

 

Penutupan Masjid Sementara Antisipasi Penyebaran Virus Corona.

Himbauan dari pemerintah serta ulama membuat banyak masjid-masjid yang akhirnya terpaksa untuk ditutup sementara. Kebijakan ini juga turut diambil oleh sejumlah pemimpin dunia, seperti pemerintah Kerajaan Saudi Arabia yang melarang sementara pelaksanaan ibadah Umrah, juga menutup sementara wisatawan mengunjungi situs-situs suci Islam. Pada Jum’at (13/03) lalu, pemerintah Singapura juga mengambil tindakan dengan menutup sementara masjid-masjid yang ada di sana dan menghimbau untuk shalat Jum’at ditiadakan sementara waktu.

ABADI -1- Makmurkan Masjid Di Tengah Pandemi-www.infoabadi.org(2)
(Potret Masjid Istiqlal di Jakarta/Elshinta)

Hal ini sebagai langkah antisipasi untuk menekan penyebaran virus Corona.  Kendati demikian, umat Muslim dianjurkan untuk tetap melaksanakan ibadah shalat berjama’ah ketika sedang berada di rumah.

Majelis Ulama Indonesia juga menghimbau pelaksanaan ibadah shalat Jum’at bagi daerah-daerah terdampak virus Corona yang begitu tinggi, untuk diganti dengan shalat zuhur di rumah. Sedangkan, untuk sebagian daerah dengan tingkat penyebaran virus Corona yang rendah, masih diperbolehkan menyelenggarakan shalat Jum’at berjama’ah. Dengan syarat harus disiplin dalam menjaga kebersihan, serta menjaga jarak aman dengan setiap orang. Bahkan himbauan untuk membawa sajadah masing-masing menjadi salah satu antisipasi yang dilakukan oleh para pengurus masjid yang hendak menggelar shalat Jum’at

 

Tetap Makmurkan Masjid Meski Di Tengah Pandemi

ABADI -1- Makmurkan Masjid Di Tengah Pandemi-www.infoabadi.org(3)
(Proses penyemprotan masjid yang dilakukan oleh Tim Abadi/Amal Bakti Dunia Islam)

Kondisi penyebaran virus ini sejatinya tidak menutup kesempatan kita untuk tetap beramal dan beribadah kepada Allah Swt. Justru kesempatan ini harus dijadikan sebagai momentum untuk semakin mendekat kepada-Nya serta bermuhasabah diri.  Ujian adanya virus menjadikan kesadaran bahwa manusia sebagai hamba, nyatanya begitu lemah, tiada daya dan upaya melainkan hanya kekuatan Allah Swt. yang dapat membantu setiap insan untuk kuat menghadapi cobaan ini.

Di tengah pandemi ini, kita masih tetap dapat memakmurkan masjid dengan tidak membiarkan masjid-masjid menjadi sarang penyebaran virus-virus yang bertebaran. Menjaga kebersihan serta keamanan dari virus menjadi salah satu bentuk amalan yang dapat kita lakukan bersama.

(Diambil dari berbagai sumber)

 

Amal Bakti Dunia Islam telah mengawali langkah ini dengan melakukan penyemprotan disinfektan, untuk masjid-masjid yang ada di Kota Mataram dan Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Inisiasi gerakan ini akan terus digalakan sebagai bentuk kecintaan menjaga rumah Allah Swt. agar tidak menjadi sarang virus yang mematikan.

Sahabat dapat berpartisipasi langsung dalam gerakan ini. Dengan berdonasi Rp 750 ribu untuk satu lokasi. Donasi Sahabat telah membantu program penyemprotan di lebih dari 500 titik lainnya di seluruh Indonesia.

Salurkan donasi terbaik Sahabat melalui rekening kami:

Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Call Center kami di nomor

0878 6455 6406

Terima kasih Sahabat!

Mari bersama kita lawan Corona

(itari/infoabadi)

Nasib Ibadah Haji di Tengah Lockdown Dua Kota Suci

Nasib Ibadah Haji di Tengah Lockdown Dua Kota Suci

Potensi penyebaran yang begitu masif membuat pemerintah Arab Saudi harus memberlakukan perpanjangan jam malam 24 jam di Mekah dan Madinah

 

Infoabadi.orgSetelah pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara ibadah umrah sepanjang tahun ini karena adanya penyebaran virus Corona. Kini, keberlangsungan gelaran ibadah haji pun sedang menjadi pertimbangan penting pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Bagaimana kemungkinan pelaksanaan ibadah haji tahun ini dan kondisi Mekah terkini? Simak informasi lengkapnya di laman Amal Bakti Dunia Islam, lembaga donasi kemanusiaan Palestina telah sajikan untuk anda.

Mekah dan Madinah di Lockdown Untuk Menekan Persebaran Virus.

ABADI -2- Dua Kota Suci Umat Islam Lockdown!-www.infoabadi.org(2) - Amal Bhakti Dunia Islam
(Potret Kompleks Masjidil Haram yang sepi/RMOL)

 

Pemerintah Arab Saudi memperpanjang jam malam di dua kota suci umat Islam, yakni di Mekah dan Madinah. Perpanjangan jam malam hingga 24 jam ini, diyakini sebagai langkah untuk menghentikan virus Corona. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi memberikan pengecualian kepada penduduk yang ingin membeli makanan dan penduduk yang membutuhkan akses pelayanan kesehatan dapat meniggalkan rumah.

Data per 4 April 2020 dilansir dair CSSE Jhon Hopkins, menunjukan bahwa 2.932 kasus positif COVID-19 terkonfirmasi di Arab Saudi, dengan 41 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 615 orang dinyatakan sembuh. Presentase ini merupakan terbanyak di antara negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang beranggotakan 6 negara lainnya.

Arab Saudi sendiri telah mengambil kebijakan dengan menghentikan rute penerbangan internasional, menghentikan sementara kegiatan umrah sepanjang tahun ini, menutup tempat-tempat umum, dan sangat membatasi aktivitas-aktivitas di luar rumah.

Dilansir dari laman Aljazeera, bahwa Menteri Haji dan Umrah, Mohammed Saleh Benten, meminta umat Islam untuk menunda persiapan ibadah haji yang dijadwalkan akhir Juli ini. karena pandemi Corona telah lebih dulu menyerang. Beberapa lingkungan di Mekah dan Madinah telah dikunci penuh oleh pemerintah setempat.

 

Kebijakan Ibadah Haji Masih Menjadi Pertimbangan.

Kebijakan ibadah haji di tengah pandemi ini menjadi suatu hal yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah setempat. Menteri Haji dan Umrah dalam kesempatannya di TV Pemerintah mengatakan meminta umat Islam untuk menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang pandemi Corona, sebelum pelaksanaan ibadah haji dimulai.

Diperkirakan sekitar 2,5 juta umat muslim datang berduyun-duyun ke Kota Mekah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir Juli nanti.

“Pemerintahan Arab Saudi sepenuhnya telah siap untuk melayani para jama’ah. Tetapi dengan keadaan sekarang dengan ancaman pandemi yang melanda dunia. Sehingga Arab Saudi lebih memilih mengutamakan kesehatan umat muslim dan warga negaranya.” tambahnya

 

Penutupan Dua Kota Suci, Bukan Hanya Terjadi Kali Ini Saja.

ABADI -2- Dua Kota Suci Umat Islam Lockdown!-www.infoabadi.org(3) - Amal Bhakti Dunia Islam
(Potret Masjid Nabawi di Madinah /Wikipedia)

Kebijakan tentang penguncian atau lockdown yang terjadi di Mekah dan Madinah, tidak hanya terjadi kali ini saja. Penguncian karena wabah juga pernah tercatat pada tahun 632 M ketika jama’ah harus berjuang dengan malaria yang tengah menjangkit saat itu. Kemudian wabah kolera pada tahun 1821 yang merenggut korban jiwa 20.000 jama’ah.

Tahun 1865, wabah kolera lainnya juga kembali memakan korban jiwa sebanyak 15.000 jama’ah, wabah ini pun kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Virus Corona juga memiliki potensi yang tidak kalah berbahaya, apalagi proses penyebaran yang begitu cepat dari satu orang ke orang lain kala berinteraksi maupun berdekatan, sehingga pemerintah harus tanggap dalam menyikapinya. Kendati demikian, pemerintah Arab Saudi menyebutkan bahwa pengalaman menghadapi wabah MERS yang pernah dilalui membuat pemerintah berbenah dan peristiwa tersebut telah membantu menyiapkan pemerintah melawan wabah baru ini. (itari/infoabadi)

(Sumber: Aljazeera)

Kisah Teladan Al-Khansa ‘Sang Penyair Pencetak Para Mujahid’

Kisah Teladan Al-Khansa ‘Sang Penyair Pencetak Para Mujahid’

Tidak mudah bagi seorang ibu yang harus melepas kepergian anak-anaknya. Akan tetapi jika semuanya berbuah surga, maka ikhlas adalah pilihan pertamanya.

 

infoabadi.org Al-Khansa adalah seorang wanita Arab pertama yang sangat mahir bersyair. Bahkan para sejarawan sepakat bahwa saat itu tidak ada wanita yang lebih mahir dalam bersyair daripada Al-Khansa. Namanya sangat dikenal pada zaman Nabi, berkat keteladanannya bersyair dan berhasil mencetak para mujahid.

 

Lalu bagaimanakah kisah teladan dari Al-Khansa ‘Sang Penyair Pencetak Para Mujahid’ tersebut? Berikut lembaga donasi kemanusiaan Abadi, menyajikan kisahnya untuk anda.

 

Awal Mula Munculnya Bakat Bersyair

Mulanya, Al-Khansa tidak mengetahui tentang bakat bersyairnya, ia hanya mampu melantunkan dua atau tiga bait saja. Akan tetapi pada saat saudara kandungnya yang bernama Mu’awiyah bin Amru as-Sulamy meninggal dunia karena terbunuh, Al-Khansa pun mengungkapkan kesedihannya melalui syair.

 

Kemudian, menyusul kabar tentang kepergian saudara seayahnya yang bernama Shakher karena terbunuh juga. Ia pun sangat terpukul. Konon Al-Khansa sangat mencintai saudaranya yang satu ini karena akhlaknya sangat penyabar, penyantun, dan penuh perhatian kepada keluarga. Dari kesedihan ini, Al-Khansa kembali menuangkannya dalam syair yang lebih panjang. Semenjak itulah ia dikenal sebagai penyair yang mahir karena syairnya indah.

 

Bahkan pernah suatu ketika Rasulullah Saw menyuruhnya untuk melantunkan syairnya, kemudian karena kagum atas keindahan syair yang dibuat oleh Al-Khansa, beliau pun mengatakan “Ayo teruskan, tambah lagi syairnya hai Khansa.”

 

Baca Juga: Bantu Cukupi Kebutuhan Yatim Al-Quds, Palestina

 

 

Peran Al-Khansa bagi Keempat Putranya Sebelum Syahid

Donasi Kemanusiaan_Abadi_Kisah Teladan Al-Khansa ‘Sang Penyair Pencetak Para Mujahid’(2)_www.infoabadi.org - Amal Bhakti Dunia Islam
Keterangan: Ilustrasi Putera-putera Al-Khansa Menuju Al-Qadisiyyah untuk Mengikuti Perang (Foto: Deam)

 

 

Al-Khansa dan keempat putranya turut mengikuti perang di Al-Qadisiyyah yaitu pertempuran antara kaum Muslimin dengan tentara Persia, pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab tahun 16 H.

 

Menjelang malam pertama mereka di Al-Qadisiyyah, Al-Khansa memberikan nasihat kepada keempat puteranya; “Wahai anak-anakku, kalian telah masuk Islam dengan taat, dan berhijrah dengan penuh kerelaan. Demi Allah yang tiada Ilah selain Dia, kalian adalah putera dari laki-laki yang satu sebagaimana kalian juga putera dari wanita yang satu, aku tak pernah mengkhianati ayah kalian, tak pernah mempermalukan khal (paman dari ibu) kalian, dan tak pernah menyamarkan nasab kalian.

 

Kalian semua tahu betapa besar pahala yang Allah siapkan bagi orang-orang beriman ketika berjihad melawan orang-orang kafir. Ketahuilah bahwa negeri akhirat yang kekal jauh lebih baik dari negeri dunia yang fana.

 

Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu, dan tetapkanlah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) serta bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)

 

Baca Juga:Objek Fenomenal dari Peristiwa Isra Miraj di Masjid Al-Aqsa

 

Andaikata esok kalian masih diberi kesehatan oleh Allah, maka perangilah musuh kalian dengan gagah berani, mintalah kemenangan atas musuhmu dari Ilahi. Apabila pertempuran mulai sengit dan api peperangan mulai menyala, terjunlah ke jantung musuh. Habisilah pemimpin mereka saat perang tengah berkecamuk. Mudah-mudahan kalian meraih ghanimah dan kemuliaan di negeri yang kekal dan penuh kenikmatan.”

 

Keempat putera Al-Khansa pun bangkit untuk berperang, mewujudkan nasihat sang ibu dengan penuh semangat dan berani. Namun sudah menjadi takdir Allah, di tengah perjalanan peperangan tersebut, satu persatu puteranya gugur.

 

Akhirnya berita itu sampai kepada Al-Khansa, ia pun berpasrah dan tabah kepada Allah Swt. Kemudian mengatakan: “Segala puji bagi Allah yang memuliakanku dengan kematian mereka. Aku berharap kepada-Nya agar mengumpulkanku bersama mereka dalam naungan rahmat-Nya.” (Izzah/Infoabadi)

 

Sumber: Ibunda Para Ulama- Dr. Sufyan bin Fuad Baswedan, MA.

Bagaimana Suasana Ramadhan di Palestina?

Bagaimana Suasana Ramadhan di Palestina?

“Khusyu dalam beribadah menjadi sebuah kerinduan bagi warga Palestina yang tinggal di Gaza. Ramadhan seharusnya menjadi momentum untuk memanen pahala, bukan untuk menghadapai serangan rudal udara.”

 

Infoabadi.org— Menjelang Ramadhan, persiapan demi persiapan harusnya telah kita mulai dari sejak jauh-jauh hari. Di tengah persebaran virus Corona atau Covid-19 ini, persiapan menghadapi Ramadhan jangan sampai kendur apalagi sampai mundur.

Tetapi pernahkah Sahabat membayangkan bagaimana menjalani Ramadhan di daerah konflik yang rawan kerusuhan, dan ketegangan? Saudara-saudara kita di Palestina seyogyanya telah menjalani bertahun-tahun bulan suci Ramadhan dalam keadaan keterbatasan dan ancaman perang yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Lantas bagaimana perjuangan penduduk Palestina menjalani Ramadhannya?

Amal Bakti Dunia Islam, lembaga penghimpun donasi kemanusiaan Palestina resmi hadirkan informasi selengkapnya untuk Sahabat semua.

 

Ramadhan Di Tengah Konflik Berkepanjangan

Berada dalam situasi yang tidak menentu membuat warga Palestina harus siap siaga setiap waktu. Ketika penduduk di belahan bumi lainnya sedang khusyu memenuhi target ibadah Ramadhan, di Palestina sendiri, awal Ramadhan 1441 H adalah hari di mana mendapat serangan rudal udara dari Israel.

ABADI -1- Bagaimana Suasana Ramadhan di Palestina-www.infoabadi.org(2)
(Keterangan; Kepulan asap hitam saat rudal udara Israel menghantam wilayah Palestina:foto:Tempo)

 

 

Israel berdalih melakukan serangan sebagai bentuk balasan terhadap rudal yang dilancarkan oleh Palestina. Akan tetapi rudal yang ditembakan oleh Israel telah menewaskan 23 orang penduduk Palestina, termasuk di dalamnya seorang perempuan yang sedang mengandung turut menjadi korban.

Jatuhnya korban jiwa akibat serangan rudal Israel, tidak lantas membuat serangan berhenti begitu saja, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru memerintahkana agar tentara Israel menambah gempuran ke wilayah Gaza.

 

Simak informasi menarik lainnya “5 Tips Persiapan Ramadhan yang Sering Kita Lupakan”

 

 

 

Ibadah Ramadhan Tetap Berjalan, Walau Dalam Keterbatasan

ABADI -1- Bagaimana Suasana Ramadhan di Palestina-www.infoabadi.org(3)
(Keterangan; Potret penduduk Palestina saat menyantap makanan/foto:Liputan 6)

 

 

Jalur Gaza sendiri telah diblokade sejak lebih dari satu dekade yang lalu. Terbatasnya akses jalur masuk dan keluar wilayah Gaza membuat aktvitas ekonomi jelas semakin terjun bebas.  Daya beli masyarakat semakin menurun, pengangguran merajalela, sedangkan kebutuhan akan pangan sehari-hari nyaris habis tak bersisa. Kondisi ini diperparah dengan akses listrik yang menerangi Gaza terbatas hanya 4 jam setiap harinya, dan dilengkapi sudah dengan krisis air bersih yang melanda daerah tersebut. Jangan bayangkan waktu 4 jam bisa digunakan untuk keperluan membuka media sosial, sekadar membuat lampu pijar menyala saja begitu terbatas.

Kendati berada dalam berbagai himpitan dan kesulitan, namun warga Gaza Palestina, tetap yakin bahwa Allah Swt. akan membantu selama Allah selalu terpatri dalam hati. Oleh karenanya, penduduk Palestina tetap menjalankan ibadah shaum sebagaimana mestinya sampai waktu berbuka tiba. Namun, jangan membayangkan es segar dan manis akan memamjakam lidah begitu waktu berbuka tiba. Penduduk Palestina terbiasa berbuka dengan menu sederhana yang penting dapat menjadi asupan tenaga.

Sahabat, kisah perjuangan menjalankan Ramadhan di tanah Palestina begitu menuai banyak tantangan. Hal ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua, agar semakin menguatkan istiqomah dan menambah porsi ibadah, agar pahala taqwa selepas Ramadhan pergi, dapat kita raih bersama. (itari/infoabadi)

Sumber: Diambil dari berbagai sumber

BERGERAK BERSAMA LAWAN CORONA

BERGERAK BERSAMA LAWAN CORONA

Infoabadi.orgPersebaran Virus Corona semakin nyata dihadapi masyarakat Indonesia. Virus ini juga telah sampai di Pulau Seribu Masjid yakni Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan data yang dilansir pemerintah Provinsi setempat, Kota Mataram meraih urutan ketiga setelah Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Bima dalam persebaran virus Corona.

Hingga 31 Maret 2020, angka pasien di wilayah ini sudah merangkak hingga 195 orang. Angka tersebut meliputi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 19 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 176. Pulau kecil seperti Nusa Tenggara Barat sudah sangat kewalahan menangani pasien, bagaimana dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia?

Meskipun masyarakat sudah dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, tidak semuanya dapat melakukan perlindungan secara optimal. Pedagang kaki lima hingga pedagang asongan harus tetap mencari nafkah harian. Petugas parkir, supir angkutan umum, hingga supir ojek online masih harus bergelut dengan lingkungan luar. Bahkan, tenaga kesehatan harus siap pasang badan menangani pasien yang butuh perawatan.

 

Ayo Bergerak Bersama Lawan Corona!

Dengan kondisi Kota Mataram yang semakin rentan penyebaran virus COVID-19 ini, Amal Bakti Dunia Islam berinisiatif menggalakan gerakan penyemprotan disinfektan di berbagai masjid yang tersebar di Kota Bima dan Kota Mataram. Gerakan ini menjadi langkah pencegahan agar penyebaran virus tidak semakin meluas.

[2020-04-02] ABADI - Bergerak Bersama Lawan Corona 1 www.infoabadi.org
(Relawan Abadi tengah melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid-masjid sekitar Kota Mataram/Amal Bakti Dunia Islam)

Pembagian hand sanitizer kepada warga-warga yang membutuhkan juga tidak luput menjadi bagian, agar warga yang tidak punya pilihan untuk tetap beraktivitas di luar tetap mendapatkan perlindungan yang maksimal.

 

Melalui Program Nasional Lawan COVID-19, Amal Bakti Dunia Islam mengajak Sahabat untuk turut serta melawan penyebaran virus Corona di berbagai wilayah Indonesia. Sahabat dapat menyalurkan bantuan meski sedang di rumah saja, dengan ikut berdonasi dalam paket berikut ini:

  1. Penyemprotan Disinfektan Corona. Program ini menargetkan dapat menjangkau hingga lebih dari 500 titik lokasi. Sahabat dapat berdonasi hanya sebesar Rp 750.000 untuk satu lokasi.
  2. Pembagian Paket Masker dan Hand Sanitizer. Hanya dengan Rp 35.000. Sahabat dapat turu memberikan pengamanan kepada warga yang membutuhkan.
  3. Paket Alat Pelindung Diri Untuk Tenaga Medis. Lengkapi donasi sahabat dengan membantu mencukupi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD), bagi setiap tenaga medis dengan berdonasi Rp 1.500.000/paket.

Sahabat dapat menyalurkan sebentuk kepeduliannya melalui:

Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Call Center kami di nomor

0878 6455 6406

3 Objek Fenomenal dari Peristiwa Isra Miraj di Masjid Al-Aqsa

3 Objek Fenomenal dari Peristiwa Isra Miraj di Masjid Al-Aqsa

Perjalanan isra Miraj yang sangat penting bagi umat islam, telah mengubah berbagai objek menjadi fenomenal setelah di jejaki Rasululloh Saw.

infoabadi.org – Isra Miraj adalah suatu peristiwa agung atau mukjizat dari Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw yang menghasilkan perintah mulia yakni salat lima waktu. Peristiwa penting ini membuat semua benda atau tempat yang terlibat menjadi fenomenal dan bersejarah bagi umat Islam.

Berikut lembaga donasi kemanusiaan, Amal Bakti Dunia Islam menyajikan informasi tentang objek-objek fenomenal di Masjid Al-Aqsa.

Masjid al-Buraq

Keterangan: Masjid al-Buraq berada di Kompleks Masjid Al-Aqsa (Foto: Satriani Wisata)

Masjid al-Buraq merupakan masjid yang terletak di dalam Kompleks Masjid Al-Aqsa, yakni di Kota Alquds. Dinamakan Buraq karena tempat tersebut diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad Saw mengikat Buraq, yaitu sebuah hewan ghaib yang dijadikan sebagai kendaraan beliau saat peristiwa Isra dan Miraj.

Objek ini sangat fenomenal karena pernah menjadi tempat parkir buraq, yakni sebuah mukjizat dari Allah yang diturunkan untuk orang mulia, Nabi Muhammad Saw. Buraq juga merupakan kendaraan tercepat dan canggih, tidak ada satu makhluk pun yang bisa membuat kendaraan serupa atau bahkan melebihinya.

Baca Juga : Isra Miraj Momen Pelipur Lara Rasulullah Saw di Tahun Kesedihan

Masjid Kubah As-Sakhrah

Keterangan: Masjid Kubah As-Shakhrah di Kompleks Masjid Al-Aqsa (Foto: Detik News)

Masjid kubah As-Sakhrah adalah salah satu situs bangunan Islam yang sangat fenomenal. Di dalam masjid ini terdapat batu yang menjadi tempat di mana Nabi Muhammad Saw dimirajkan ke Sidratul Muntaha atau langit ke tujuh. Di masjid ini pula Nabi Muhammad Saw pernah menunaikan salat dengan seluruh nabi dan rasul yang pernah di utus ke muka bumi.

Masjid Kubah As-Sakhrah menjadi bukti pemimpin terakhir di muka bumi adalah Nabi Muhammad Saw, dan menjadi isyarat bahwa masjid ini sangat penting bagi umat Islam

Baca Juga : Perjuangan Ibu Hamil di Palestina untuk Melahirkan

Batu Terbang

Keterangan: Batu terbang nampak dari atas (Foto: Boombastis) 

Batu terbang atau nama lainnya adalah as-Shakhrah al-Musyarrafah, merupakan batu yang menjadi pijakan Nabi Muhammad Saw ketika hendak melakukan perlajanan Isra dan Miraj.

Posisi batu ini berada di tengah-tengah Kompleks Masjid Al-Aqsa tepatnya di dalam Masjid Kubbah Ash-Shakhrah. Posisinya berada di ketinggian 1,5 meter dari tanah dan bentuknya tidak beraturan. Batu ini juga disebut sebagai jantung Al-Aqsa.

Sahabat, itulah beberapa objek fenomenal dari peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad Saw., yang terdapat di Masjid Al-Aqsa. Semoga Masjid Al-Aqsa selalu mendapatkan limpahan berkah dan dijaga oleh Allah Swt. Amiin. (izzah/infoabadi)

Sumber: Ensiklopedia Mini Masjid Al-Aqsha, Dakwatuna, Khazanah Republika

Perawat Palestina Kerja dengan Taruhan Nyawa

Perawat Palestina Kerja dengan Taruhan Nyawa

|” Menjadi perawat di wilayah rawan konflik tidak hanya tentang memberikan perawatan prima kepada korban. Tetapi di Palestina, perawat harus siap jika harus ikut meregang nyawa”

Infoabadi.org—  Menjadi tenaga medis di wilayah yang diintai bahaya merupakan tugas yang sanagat menantang sekaligus mulia, ditengah guncangan konflik tersebut, tenaga medis seperti perawat tentu memiliki peran penting dalam situasi genting, yang memerlukan tindakan cepat.

Berikut donasi Palestina resmi, serta lembaga donasi kemanusiaan Palestina Amal Bakti Duni Islam sajikan sebuah kisah tentang perjuangan  perawat di daerah konflik, yaitu Gaza.

Berawal Dari Aksi Damai, yang Berujung Nestapa

(Keterangan: Peserta aksi The Great Return March dihujani gas air mata oleh tentara Israel/foto: Palestinow)

 

Bertugas di daerah yang rawan konflik menjadikan diri harus siap siaga kapan saja. Aksi-aksi damai untuk menyuarakan protes atas kebijakan yang merugikan, kerap kali berujung dengan bentrokan. Di sinilah peran tenaga medis menjadi elan vital dalam menyelamatkan para korban.

Masih lekat di ingatan kita semua tentang aksi The Great Return March, atau lebih dikenal dengan nama Aksi Kepulangan Akbar, adalah peristiwa aksi damai yang dilakukan oleh penduduk Palestina, pengungsi Palestina serta warga lainnya. Aksi ini sebagai perwujudan bentuk protes terhadap Israel, juga sebagai peringatan peristiwa Nakba yang tak lain merupakan masa awal Israel merangsek masuk ke wilayah Palestina.

Sayangnya aksi damai ini justru dibalas dengan begitu beringas oleh tentara Israel, tembakan-tembakan gas air mata menghujani para peserta aksi, tidak hanya laki-laki, anak-anak dan wanita turut mejadi sasaran. Kekerasan yang dilakukan Israel terhadap para peserta aksi membuat 29.000 orang terluka sejak dimulainya pada 30 Maret 2018 lalu.

Kisah Perjuangan Perawat Menangani Korban Aksi Kepulangan Akbar

Sarah Collins, seorang perawat gawat darurat di  International Comittee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Palang Merah International menuturkan pengalamannya selama menjadi tenaga medis di Gaza pada tahun 2018 lalu. Perawat yang telah mendedikasikan13 tahun dalam profesi tersebut berbagi kisah pilu selama bertugas di Gaza. Waktu pengabdian tugasnya sangat berdekatan  dengan peristiwa aksi The Great Return March  atau Aksi Kepulangan Akbar di Jalur Gaza pada tahun 2018.

(Keterangan: Potret penanganan medis terhadap korban/foto: International Middle East Media Center)

 

Awal kedatangan Sarah ke Gaza adalah untuk mendukung dan melatih staf departemen darurat serta untuk meningkatkan edukasi terkait penanganan dan perawatan terhadap pasien. Sarah tidak pernah menyangka sebelumnya, bahwa tugasnya kali ini akan sangat berbeda dengan tugas-tugas lain yang pernah dijalaninya. Terbatasnya tenaga medis dalam menangani korban yang berjatuhan akibat tindakan kejam tentara Israel membuat Sarah harus turut membantu menangani korban.

“Kami pindah dari satu  pasien ke pasien lainnya, melakukan penanganan yang kami bisa. Kebanyakan korban mengalami luka tembak di kaki. Korban yang berdatangan seakan tidak ada henti-hentinya” ujar Sarah

Baca juga: Perjuangan Ibu Hamil di Palestina Untuk Melahirkan

Tidak Ada Pilihan, Pasien Terpaksa Diletakan Di Atas Tanah

Sarah menuturkan kisahnya bahwa korban yang berjatuhan sangat begitu banyak, sampai unit kesehatan setempat tidak dapat menampung korban di ruang perawatan dan akhirnya terpaksa harus diletakkan di atas tanah.

“Mustahil untuk melakukan tindakan medis dengan cara yang sistematis. Tindakan yang bisa dilakukan hanyalah mencoba untuk melakukan pertolongan pertama untuk pasien yang terdekat dengan anda” tambahnya.

Dengan keterbatasan tenaga medis yang ada, ditambah dengan fasilitas kesehatan dan peralatan kesehatan yang tidak memadai, membuat perawat-perawat yang bertugas harus berjuang silih berganti dalam menangani para korban.

(Keterangan: Potret kesedihan rekan-rekan perawat Palestina Razan Al-Najjar (seorang perawat yang ditembak tentara Israel ) menangis mendengar berita bahwa dia terbunuh dalam protes di perbatasan Israel-Gaza pada 1 Juni 2018/foto:Reuters)

 

Lintasan ingatan atas peristiwa yang dialami Sarah  menjadi segelintir kisah perjuangan perawat-perawat yang mendedikasikan dirinya untuk menolong para korban yang berjatuhan akibat sikap kejamnya para tentara Israel terhadap penduduk Palestina. Tidak hanya mendedikasikan penuh jiwa dan raga, keberadaa tenaga medis di tengah situsi perang juga mengancam keselamatan mereka, sebab peluru panas bisa saja sewaktu-waktu menghujam di dada. (itari/infoabadi)

(Sumber:  International Middle East Media Center)

5 Tips Persiapan Ramadhan yang Sering Kita Lupakan

5 Tips Persiapan Ramadhan yang Sering Kita Lupakan

|”Bulan suci Ramadhan semakin dekat, terus kencangkan ikat pinggang, agar saat memasuki bulan Ramadhan, ruhani sudah siap memanen pahala berlipat-lipat.”

infoabadi.orgSahabat Abadi dimanapun berada, persiapan menyambut Ramadhan sudah harus semakin kita gencarkan. Agar tidak telat memulai, menyambut banyak pahala bisa dimaksimalkan.

Berikut lembaga donasi Palestina terpercaya, Amal Bakti Dunia Islam sajikan ‘5 Tips Persiapan Ramadhan yang Sering Kita Lupakan’

Menggali Kembali Pengetahuan Tentang Ramadhan

Berapa usia Sahabat sekarang? Maka kurang lebih sebanyak itulah Ramadhan yang telah kita lewati sampai saat ini. Banyak hal penting yang harus menjadi bahan evaluasi bersama, tentang sudah semaksimal apa kita menjalani setiap momen Ramadhan dalam hidup.

Mu’adz bin Jabal berkata, “Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang ilmu” (Majmu’ Al Fatawa, 28:136)

Maka penting sekali bagi kita untuk terus memperbaharui pemahaman dan ilmu pengetahuan tentang Ramadhan. Kembali membaca dan mempelajari tentang keutamaan Ramadhan, hukum-hukum fiqih menyoal Ramadhan, serta mengevaluasi kembali amalan-amalan terbaik apa yang belum dapat dimaksimalkan selama menjalani Ramadhan tahun lalu, dan memproyeksikan target untuk Ramadhan tahun ini.

Umar bin Abdul Aziz berkata, “Siapa yang beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu, maka kerusakan yang ia perbuat lebih banyak daripada maslahat yang diperoleh.” (Majmu’ Al Fatawa, 2: 282)

Mempersiapkan Diri Sejak Dini dan Melunasi Utang Shaum

Para sahabat Nabi Muhammad Saw. apabila sudah mendekati bulan Ramadhan maka mereka akan semakin menghidupkan malam-malam untuk beribadah kepada Allah Swt.  ”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan.” (Lathaaiful Ma’arif hal. 232)

Termasuk dalam mempersiapkan diri adalah dengan menyelesaikan utang shaum pada bulan Ramadhan tahun lalu, sebelum memasuki bulan Ramadhan yang akan datang. Sehingga dapat memasuki bulan Ramadhan dengan kondisi terbaik yang telah dipersiapkan.

Menentukan Target Amalan Dan Langkah-langkah Mencapainya

Setelah melakukan evaluasi dan memperdalam ilmu mengenai Ramadhan, maka langkah selanjutnya yang dapat kita lakukan adalah dengan menentukan target amalan ibadah yang ingin dicapai pada Ramadhan tahun ini. Target yang direncanakan dapat berupa pencapaian ibadah, perbaikan sikap dan perilaku atau meninggalkan sifat buruk.

Kemudian menentukan rencana langkah-langkah strategi apa yang akan kita ambil agar dapat memaksimalkan target amalan yang telah dibuat dan diproyeksikan selama bulan Ramadhan berlangsung.

Baca juga: Isra Mi’raj Momen Pelipur Lara Rasulullah Saw. di Tahun Kesedihan

 

Terlibat Aktif Dalam Lingkungan dan Aktivitas Positif

Persiapan menyambut bulan Ramadhan tidak hanya berkaitan dengan ibadah dan target pribadi, tetapi  terlibat dalam amal jama’i menjadi suatu target yang harus dicanangkan untuk mengisi seluruh kegiatan Ramadhan agar semakin berkah dan bermanfaat.

Menyertakan diri dalam lingkungan yang positif dapat dimulai dari menyertakan keluarga dalam pencapaian target Ramadhan bersama. Sehingga dalam pelaksanaannya dapat saling mendukung dan saling mengingatkan satu sama lain dalam menjemput ketaatan kepada Allah Swt.

Berdo’a Kepada Allah Swt. Agar Dapat Meraih  Ibadah Terbaik Saat Ramadhan

Point terakhir sekaligus yang utama adalah memohon kepada Allah Swt. untuk dapat menyampaikan usia pada bulan Ramadhan, serta dapat meraih ibadah terbaik saat bulan Ramadhan tiba. Berdo’a dalam setiap saat kepada Allah Swt. secara khusus agar dapat menjalani bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya amalan. Semoga kita semua mampu menjadi hamba Allah Swt. yang bertaqwa sebagaimana Allah Swt. sebutkan dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Demikianlah Sahabat, beberapa tips yang dapat kita lakukan dalam mempersiapkan, serta menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Semoga Ramadhan tahun ini dapat menjadi Ramadhan kita yang lebih baik dibandingkan dengan yang telah lalu. (itari/infoabadi)

Sumber: Tips Sukses Ramadhan, Rumasysho, Dakwatuna