4 Cara Memilih Hewan Qurban yang Sehat di Tengah Wabah PMK

4 Cara Memilih Hewan Qurban yang Sehat di Tengah Wabah PMK

Penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah marak menjangkit hewan ternak di Indonesia. Oleh karena itu, ahli menyarankan agar lebih teliti dalam membeli hewan ternak. Berikut ABADI rangkumkan cara memilih hewan qurban yang sehat di tengah wabah PMK.

amalabadi.orgMenjelang Idul qurban 2022, penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak merebak di Indonesia. Ahli mengimbau agar masyarakat lebih teliti ketika memilih hewan qurban.

PMK Tidak Menular ke Manusia

Direktur Pusat Kajian Halal Fakultas Peternakan UGM Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM, ASEAN ENG., mengatakan, PMK tidak menular ke manusia.

“PMK ini tidak ditularkan ke manusia atau bukan penyakit zoonosis sehingga daging dan susu aman dikonsumsi,” kata Nanung.

Meski begitu, PMK menular antar ternak dengan sangat cepat. Sehingga, kita harus lebih waspada dalam memilih hewan qurban.

Penularan PMK melalui kontak antar ternak, kandang bersama, lalu lintas hewan tertular, kendaraan angkutan, udara, air, pakan atau minum, feses hewan terjangkit, produk, serta orang yang terkontaminasi.

“Masyarakat perlu berhati-hati dalam memilih hewan qurban, pastikan yang memang sehat dan memenuhi syarat,” ujar Nanung.

Cara Memilih Hewan Qurban yang Sehat

Ahli memberikan tips memilih hewan qurban yang sehat dan terbebas dari PMK. 

1. Beli Hewan Qurban di Pedagang Besar

Supaya lebih aman, belilah hewan qurban di pedagang besar. Pedagang besar memiliki banyak hewan ternak.

Sehingga, mereka akan sangat menjaga kesehatan hewan ternaknya supaya tidak tertular penyakit. Karena jika semua hewan terkena penyakit menular, pedagang akan rugi besar.

2. Cari Pedagang yang Memberikan Garansi

Usahakan mencari pedagang yang mau memberikan jaminan atau garansi untuk hewan qurban yang dijual.

Jika hewan qurban nantinya menunjukkan gejala sakit, pedagang bersedia mengganti dengan hewan yang sehat.

3. Beli Mendekati Idul Adha

Sebaiknya, beli hewan qurban mendekati hari Idul Adha untuk meminimalisir risiko hewan qurban tertular penyakit.

4. Cek Kondisi Ternak

Jangan lupa cek kondisi hewan ternak, mulai dari keterangan kesehatan hewan hingga pastikan hewan tidak ada gejala dan lingkungannya tidak ada wabah PMK.

5. Titip Qurban di Lembaga Terpercaya

Di tengah maraknya wabah, menitipkan qurban di lembaga kemanusiaan terpercaya bisa jadi salah satu solusi. Selain lebih aman, jangkauan distribusi hewan qurban juga bisa lebih luas.

Apakah Hewan Ber-PKM Sah Dijadikan Qurban?

Menurut Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Qurban Saat Kondisi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, ada beberapa syarat hewan yang sah dijadikan qurban.

  1. Hewan terjangkit PMK dengan gejala ringan (lepuh ringan pada celah kuku, kondisi lesu, tidak nafsu makan, dan keluar air liur lebih banyak) hukumnya sah dijadikan hewan qurban.
  2. Hewan terkena PMK dengan gejala berat (lepuh pada kuku sampai terlepas, pincang, tidak bisa berjalan) hukumnya tidak sah dijadikan qurban.
  3. Hewan yang terkena PMK dengan gejala berat kemudian sembuh pada 10-13 Dzulhijjah, sah dijadikan hewan qurban.

Jadi, harus lebih waspada lagi supaya hewan qurban yang kita beli sesuai syariat dan sehat tidak tertular PMK. (hfz/amalabadi)

Sumber: ugm.ac.id

 

Sahabat mencari lembaga qurban terpercaya 2022? Klik;

Qurban di Indonesia

Qurban Lintas Benua

Call Center: 087864556406