5 Masjid di Palestina yang Wajib Dikenali Orang Indonesia!

5 Masjid di Palestina yang Wajib Dikenali Orang Indonesia!

Bukan hanya Masjid Al-Aqsa, di Palestina ada banyak masjid yang memiliki sejarah dan hingga kini menjadi tempat favorit bagi penduduknya.

 

infoabadi.org –  Sebagian besar dari kita hanya mengetahui Masjid Al-Aqsa saja yang bersejarah dan penting bagi penduduk Palestina. Padahal ternyata banyak sekali masjid-masjid lainnya yang juga penting dan masih diperjuangkan untuk merdeka.

 

Berikut lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan informasi tentang 5 masjid di Palestina yang wajib dikenali untuk anda.

 

 

Masjid Ibrahimi

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(2)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid Ibrahimi yang terletak di Kompleks Hebron (Foto : Dream)

Masjid Ibrahimi atau Masjid Al-Khalil merupakan masjid peninggalan Nabi Ibrahim a.s.  Masjid ini terletak di Kompleks Hebron. Tepat di bawah lantai Masjid Ibrahim (Gua Machpelah) terdapat makam Nabi Ibrahim a.s beserta istrinya Sarah, putra beliau yakni Nabi Ishak a.s. dan cucu beliau yakni Nabi Ya’qub a.s.

 

Masjid ini merupakan kebanggaan umat Islam di Palestina, dianggap sebagai tempat suci kedua di Palestina setelah Masjid Al-Aqsa. Masjid ini juga pernah mengalami penistaan, di antaranya pada tahun 1994 ketika seorang pemukim Israel yang bernama Brunch Goldstein membantai 29 orang Palestina di masjid tersebut.

 

Hampir setiap tahun puluhan ribu pemukim menyerbu Masjid Ibrahimi di bawah perlindungan polisi bersenjata. Selain itu, pelarangan adzan di masjid tersebut juga sempat terjadi. Kemudian pada 18 April 2018 ada pengibaran bendera Israel dan perayaan kembang api zionis.

 

Masjid Al-Omar

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(3)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid Al-Omar berada di Distrik A-Darraj, Gaza (Foto: Sekolah Umroh)

Masjid Al-Omari atau The Great Mosque terletak di Distrik Al-Darraj, Kota Gaza. Masjid ini memiliki luas 4.100 meter dan merupakan masjid arkeologis yang paling penting di Gaza.

Awalnya banguanan ini dibangun sebagai tempat beribadah non muslim karena ketika itu orang-orang Gaza masih menyembah berhala. Lalu pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab diubahlah tempat tersebut menjadi masjid karena penduduk sudah menyatakan ketauhidan kepada Allah Swt.

 

Baca Juga : Objek Fenomenal dari Peristiwa Isra Miraj di Masjid Al-Aqsa

 

Masjid Yunus

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(4)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid Yunus yang berada di utara Kota Hebron- Palestina (Foto : Maqna)

Orang Islam percaya Nabi Yunus a.s dimakamkan di utara Hebron-Palestina. Kemudian Masjid Nabi Yunus dibangun oleh Al-Malik Mu’addam Isa bin Al-Malik Al-Adil Al-Ayyubi di lokasi makam itu pada tahun 1226.

Masjid ini dibangun di puncak tertinggi di tepi Barat (Gunung Nabi Yunus) yang terletak di Hebron.

 

Masjid An-Nasr

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(5)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid An-Nasr yang berada di Kota Nablus, Palestina (Foto: Aqsa Institute)

 

Masjid An-Nasr memiliki arti “kemenangan”. Masjid ini merupakan masjid tertua dan terbesar di kota Nablus, Palestina. Masjid ini juga menjadi simbol “Nablus” yang terletak di persimpangan jalan-jalan utama kota tua, di sepanjang tepi timur distrik.

 

Awalnya, bangunan ini adalah gereja Bizantium yang diubah menjadi masjid pada saat kepemimpinan Islam. Tentara Salib mengubahnya menjadi sebuah gereja di abad ke-11, tetapi tak bertahan lama. Kemudian, banguann diubah kembali sebagai masjid oleh Ayyubiyah pada abad ke-12.

 

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza-Palestina

Donasi Kemanusiaan Palestina_5 Masjid di Palestina yang Wajib DiKenali Orang Indonesia!(6)_www.infoabadi.org
Keterangan: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza (Foto: Dok. Abadi) 

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza dibangun pada 19 Januari 2019 di wilayah Khan Yunis, Gaza. Masjid ini merupakan persembahan dari masyarakat Indonesia untuk Palestina sebagai simbol “kemerdekaan”.

Bangunan masjid Istiqlal Indonesia di Gaza ini masih dalam proses pengerjaan dan sudah sampai lantai tiga. Kita semua berharap bisa segera menyelesaikannya sebelum bulan Ramadhan tahun 2020. Kita juga berharap dengan berdirinya masjid ini, maka para penduduk Gaza dapat segera mewujudkan kemerdekaan mereka. (Izzah/Infoabadi)

 

Sumber: Republika, Aqsa Institute

Kondisi Terkini Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Kondisi Terkini Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza menjadi harapan besar bagi umat Islam di Palestina. Kini proses pembangunan masjid tersebut sudah banyak perubahan.

infoabadi.org – Menjelang bulan Ramadhan, Alhamdulillah pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza sudah memasuki tahap kedua. Berkat dukungan dan bantuan sahabat, masjid tersebut sekarang sudah ditahap pendirian lantai tiga.

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza ini merupakan simbol kemerdekaan yang di persembahkan masyarakat indonesia. berikut ini lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi akan menginformasikan progres pembangunan mesjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza Sudah Ada Kubahnya

Keterangan: Bangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza Memili Halaman yang Cukup Luas (Foto: Dok. Abadi)

Tampak menawan, Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza sudah memiliki kubah-kubah kecil yang membuat mesjid dua bangsa ini terlihat lebih megah. Lebih dari itu, Kubah-kubah ini juga memiliki fungsi sebagai penanda arah kiblat dari bagian luar dan menerangi bagian interior masjid.

Baca Juga: Curahan Hati Petani Palestina Pasca Deal Of The Century

Bagian Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza dari Segala Sisi

Keterangan: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza tampak dari samping (Foto: Dok. Abadi)

Jika sahabat menyaksikan dari arah samping, maka mesjid ini sudah terlihat menjulang hingga lantai tiga, maka seperti itulah yang akan nampak.

Keterangan: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza tampak dari belakang (Foto: Dok. Abadi)

Selanjutnya, jika sahabat melihat dari arah sebaliknya, maka akan tampak sebuat bangunan kokoh dan seperti yang terlihat pada foto di atas.

Keterangan: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza tampak bagian dalam (Foto: Dok. Abadi)

Bagian dalam Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza juga semakin terlihat luas, Insyaallah bangunan ini kelak bisa digunakan oleh ribuan jamaah untuk beribadah.

Baca Juga : Pohon Zaitun yang Diberkahi Banyak tumbuh di Palestina

Bersama Abadi Selesaikan Bangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza 

“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah, no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Sahabat Abadi, mari kita bersama-sama selesaikan 100% pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, agar masjid tersebut dapat segera digunakan untuk pusat kegiatan keagamaan bagi jamaah muslim.

Saat ini pembangunan masjid tersbeut membutuhkan banyak material-material bangunan di antaranya:

  • Pasir : 1 truk Rp1,8 juta
  • Keramik : 1 m/segi Rp600.000
  • Semen : 1 /zak Rp170.000
  • Batu bata (Batako)  : 1/batubata Rp20.000

Sahabat dapat mengirimkan donasi pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, melalui:
BSM (451) 711 7976 337
a.n Amal Bakti Dunia Islam

Selanjutnya, lakukan konfirmasi donasi dapat menghubungi nomor 0878 6455 6406

(izzah/infoabadi)

Sumber: Republika

Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina diberikan pada tahun 1953. Hal ini merupakan wujud persaudaraan, atas bantuan kemerdekaan Indonesia oleh Palestina.

infoabadi.orgTerkenalnya Indonesia dengan budaya ramah tamah dan suka tolong-menolong, membuat negeri ini selalu dinomorsatukan oleh Palestina. Padahal, jika dibandingkan dengan negara lain, dana donasi kemanusiaan yang digelontorkan Indonesia untuk Palestina masih belumlah seberapa.

Padahal, pada faktanya, jika kita berbicara tentang donasi kemanusiaan Palestina, Indonesia tidaklah tercatat sebagai negara yang pertama kali membantu Palestina dengan dukungan dan harta. Menurut sejarah, tahun 1953 adalah awal mula sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina disalurkan. Pada saat itu, Indonesia menyalurkan donasi kemanusiaan kepada para pengungsi Palestina yang menjadi korban pengusiran tragedi Nakba tahun 1948.

Lalu, bagaimana cerita awal mulanya Indonesia dapat memberikan sumbangsih pertama untuk pengungsi Palestina? Yuk simak kisah uniknya!

Sumbangsih Pertama Indonesia adalah Paket Musim Dingin untuk Pengungsi

Keterangan: Musim Dingin di Palestina. (Foto:Satu Harapan)

Perlu kita ketahui, bahwa sumbangsih perdana Indonesia untuk Palestina ditujukan kepada para pengungsi Palestina yang sedang melewati musim dinginnya di kamp-kamp pengungsian.

Pada pertengahan Desember 1953, Menlu Sunario Sastrowardoyo mengirim Ahmad Subardjo sebagai Duta Besar Keliling, bersama Siradjuddin Abbas, Salim Al-Rasjidi, dan Abdul Mukti Ali pergi ke Kota Alquds untuk memenuhi undangan Muktamar Umum Islam dengan berbagai negara lainnya.

Pada muktamar tersebut, masing-masing perwakilan negara peserta menyuarakan pandangan tentang situasi Palestina, khususnya serangan-serangan Israel untuk merebut Alquds.

Setelah kegiatan selesai, para partisipan mengunjungi kamp-kamp pengungsian di perbatasan Israel-Palestina. Perwakilan dari Indonesia turut prihatin dengan kondisi para pengungsi yang serba kekurangan, dari mulai makanan pokok hingga pakaian tebal untuk melewati musim dingin.

Pada saat itulah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan untuk pertama kalinya kepada Palestina sebesar 60 ribu dolar Amerika.

Baik Dulu atau Sekarang Indonesia Tetap Setia Bantu Palestina

Keterangan: Para Penguingsi Palestina Sedang Hadapi Musim Dingin. (Foto: Asociaci on Palmira)

Sahabat Abadi, sumbangan bersejarah Indonesia untuk Palestina itu terjadi sudah sangat lama. Meski begitu, sumbangsih pertama tersebut tidak menjadikan upaya untuk mendukung Palestina hanya sebagai peristiwa sejarah. Hingga kini, Indonesia tetap menjadi yang paling pertama memberikan dukungan juga bantuan untuk para pengungsi Palestina.

Bersama lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi dan Jisr Ta’awun (mitra penyaluran donasi dari Turki), mari kita kirimkan 1000 paket musim dingin kepada para pengungsi Palestina.

Insyaallah paket musim dingin tersebut akan dikirim kepada warga Palestina yang kini tengah melewati musim dingin di pengungsian Gaza, Tepi Barat, dan Turki. Sedikit hartamu akan menghangatkan para pengungsi Palestina. (izzah/infoabadi)

Sumber: Histori Aktual

Ayo Kirimkan Donasi Musim Dingin untuk Palestina melalui Abadi

Anda dapat berdonasi melalui Link berikut:

https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

a.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

 

Di Gaza, Setiap Sudut Kota  Dipenuhi Korban Aksi Kepulangan Akbar

Di Gaza, Setiap Sudut Kota Dipenuhi Korban Aksi Kepulangan Akbar


Infoabadi.org – Hasan al-Kurd, seorang guru sekaligus aktivis Gaza menuturkan keprihatinannya dengan jumlah korban Aksi Kepulangan Akbar. Hasan mengungkapkan kemana pun kakinya melangkah di Gaza, ia selalu menemui orang-orang yang terluka karena aksi protes tersebut.

Sejak aksi pertama digelar pada 30 Maret 2018 lalu, kurang lebih dua ratus warga Palestina telah gugur. Dua puluh sembilan ribu orang terluka, lebih dari setengahnya diakibatkan tembakan Israel. Sebagian sumber mencatat angka yang lebih besar dari pada itu.

“Anda akan melihat yang terluka di mana-mana di Gaza, keluarga saya termasuk yang terluka,” ungkap Hasan.

Beliau juga mengungkapkan, banyak di antara mereka yang menceritakan kesakitan, masa depan yang hancur karena cacat, dan berbagai keluhan lainnya.

Fasilitas kesehatan yang ada di Gaza, bahkan di rumah sakit besar sekalipun, tak cukup mumpuni menangani korban luka Aksi Kepulangan Akbar. Akibatnya, lebih dari seribu korban luka mengalami infeksi akut dan berisiko pada pengamputasian.

Baca juga:
Abadi Salurkan Bantuan untuk Korban Aksi Kepulangan Akbar di Turki

Para korban harus dirujuk ke rumah sakit di luar Gaza dengan biaya yang tak sedikit. Itu pun jika pihak otoritas memberikan izin keluar pintu perbatasan.

Amal Bakti Dunia Islam (Abadi) berupaya meringankan beban korban dengan memberikan sejumlah bantuan tunai kepada kepada sejumlah korban Aksi Kepulangan Akbar yang tengah menjalani pengobatan di rumah sakit di Turki.

Sejumah korban Aksi Kepulangan Akbar berhasil dirujuk ke rumah sakit Turki oleh lembaga INSAN, salah satu mitra Abadi.Mohon doa dan dukungan agar ABADI senantiasa membersamai umat Islam di Indonesia, Palestina, dan seluruh penjuru dunia. (history/abadi)

Salurkan donasi terbaik melalui rekening di bawah ini:

Bank Syariah Mandiri

No. Rek (451) 711 7976 337


a/n Amal Bakti Dunia Islam

Untuk konfirmasi lebih lanjut, hubungi:


Call/SMS: 0878 6455 6406

Kukuh Pertahankan Hijab, Miftahul Dihadiahi Umrah dan 212 Award

Kukuh Pertahankan Hijab, Miftahul Dihadiahi Umrah dan 212 Award

Mifathul Jannah, pejudo wanita yang tolak lepas hijab dalam ajang Asian Para Games mendapat hadiah umrah dan Milenial 212 Award dari Panitia Alumni 212 (04/01/19). (Foto: Hidayatullah)

 

ABADI, Jakarta – Masih ingatkah sahabat dengan Miftahul Jannah? Pada perhelatan Asian Para Games Oktober 2018 lalu,  pejudo asal Aceh ini banyak menuai pujian  berkat kerelaannya didiskualifikasi demi mempertahankan hijabnya. Atas keteguhannya tersebut, Miftahul mendapatkan hadiah umrah dan dianugerahi Milenial 212 Award.

Penyerahan penghargaan diberikan pada malam Anugerah 212 Award di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta pada Jumat (04/01/2019).

Miftahul mengatakan dirinya datang ke 212 Award sebagai tamu undangan dari Panitia Alumni 212. “Dari keinginan diri sendiri untuk tidak melepas hijab, kemudian baru ada dukungan dari 212 dan sekarang dapat award berupa tiket umrah,” kata Miftahul.

Baca juga: Diberi Kesempatan Hidup Ke-dua, Agam Kini Menjadi Santri Penghafal Alquran

Neno Warisman yang mendampingi Mi’ing membawakan acara tersebut berkali-kali mengecup Miftahul Jannah sebagai bentuk kasih sayangnya.

“Selamat ya Miftahul Jannah bisa umrah dan bisa memberikan contoh menjadi inspirasi bagi kaum remaja perempuan lainnya di Indonesia,” ujar Mi’ing.

Miftahul Jannah
Sebelum dinyatakan didiskualifikasi, Miftahul dijadwalkan bertanding di JIEXPO Kemayoran, pada nomor -52 kg kategori low vision. (Sumber: Harapan Amal Mulia)

Miftahul mengungkapkan sebelumnya ia belum pernah melaksanakan umrah. Neno Warisman mendoakan agar Miftahul bisa pergi umrah dengan ibu dan bapaknya.

“Mudah-mudahan nanti ada lagi yang mau memberikan hadiah umrah untuk ayahnya, ibunya, insya Allah,” ujar Neno.

Baca juga: Miftahul, Atlet Judo yang Didiskualifikasi karena Hijabnya: Tak Mau Dipandang Terbaik di Mata Dunia, Tapi di Mata Allah

Neno pun memuji Miftahul Jannah lagi, dengan mengatakan, “Engkau tidak bisa melihat tetapi hatimu terang benderang,” seraya menyerahkan piala 212 Award kepada atlet tersebut.

Miftahul Jannah
Sebelum memasuki gelanggang, Miftahul yang turun di blind judo, diminta untuk melepas hijab. Tapi, dia menolak. Meski ia sempat berunding dengan perangkat pertandingan, ia tetap didiskualifikasi. (Sumber: Harapan Amal Mulia)

212 Award adalah sebuah penghargaan yang  diberikan oleh panitia penyelenggara Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta. Selain kepada individu, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah media massa yang dinilai secara konsisten menggaungkan jiwa patriotik 212 yang kolosal, tertib, damai, dan santun.

Selain Miftahul Jannah, Milenial 212 Award juga diberikan kepada Rifdah Farnidah (peraih juara 2 MTQ internasional di Yordania) dan Malik Badeges (pemuda Indonesia yang menjadi asisten Dr Zakir Naik). (history/abadi)

Sumber: Hidayatullah, Khazanah Republika

Gempa, Longsor, dan Banjir Melanda Bumi Pertiwi pada Saat yang Sama

Gempa, Longsor, dan Banjir Melanda Bumi Pertiwi pada Saat yang Sama

Keterangan Foto: Kondisi Kampung Tanjung Harapan Jorong Koto Sawah Terendam banjir (Foto: harianhaluan.com)

 

Jawa Timur–Duka menyelimuti bumi pertiwi, tiga bencana sekaligus terjadi di hari yang sama, Kamis 11 Oktober 2018. Diawali dengan gempa tektonik di Situbondo, Jawa Timur pada Kamis (11/10) pukul 01.44.57 WIB, yang  menewaskan 4 orang dan melukai belasan lainnya. Ratusan rumah juga rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 SR yang terasa di daerah sekitar Jawa Timur bahkan sampai ke Bali itu.

rumah amblas
Salah satu rumah hancur akibat gempa di Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis (11/10) (Foto: akcdn.detik.net.id)

Selang enam belas jam kemudian, longsor terjadi di Kota Sibolga, Sumatera Utara.Sebuah fondasi bangunan longsor karena hujan yang tak henti mengguyur kota Sibolga sejak Kamis (11/10) siang. Akibatnya, seorang ibu bernama Ika Marbun (31) dan dua anaknya, Yuni Tobing (4) dan Wahid Tobing (1,5) menjadi korban.Saiful Lubis (11) siswa kelas IV MIN Ketapang, yang masih berkerabat dengan Ika juga meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

Kamis sore hujan dan angin kencang cukup deras, sementara korban baru saja pulang berjualan bakso bakar dari pelabuhan lama Anggar Sibolga. Naas,tiba-tiba tembok fondasi bangunan yang berada di atas rumah kontrakannya runtuh dan menimpa keempat korban.

Longsor
Longsor di Sibolga, Sumatera Utara pada Kamis (11/10) sore (Foto: @sutopo_PN

Masih dari Pulau Sumatera, di waktu yang sama banjir juga menggenangi belasan Kecamatan di Kabupaten Pasaman BaratSumatra Barat.

Belasan Kecamatan tersebut adalah Wonisari Kinali, Simpang Tiga, Jambak Luhak Nan Duo, Kapa, Sasak, Batang Saman Kecamatan Pasaman, Gunung Tuleh, Sungai Aur, Koto Sawah Ujung Gading, Ranah Batahan, Air Bangis, dan Parit.

Meski tak ada korban jiwa, namun kerugian moril dan materil masih menyelimuti warga yang menjadi korban. Tak sedikit warga yang harus diungsikan karena rumah mereka yang berbahaya untuk ditinggali.

banjir Bandang
Banjir di Batang Saman, Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Pasaman Barat. (Foto: minangkabaunews.com)

“Puluhan warga terjebak di atas jembatan Batang Saman. Sekitar 30 orang warga berhasil dievakuasi. Namun ada puluhan warga yang tidak bersedia dievakuasi padahal sangat berbahaya jika air semakin tinggi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Tri Wahluyo seperti dikutip dari Antara.

Hingga Jumat (12/10) pagi, proses evakuasi masih berlanjut dan sejumlah daerah masih tergenang.

Ibu pertiwi sedang berduka. Belum habis kesedihan mendera nurasi akibat gempa Lombok dan Palu, bencana lain malah terus terjadi. Indonesia sedang diuji, begitu juga dengan umat muslimnya yang sedang dicoba dengan ujian ukhuwah.

Mari sama-sama mendoakan, menguatkan, meringankan beban saudara-saudara kita yang tengah tertimpa bencana. Rekening donasi:
Bank Syariah Mandiri (451) 711.7976.337
a.n. Amal Bakti Dunia Islam

(history/abadi)

Sumber: Antara, CNN News

Ulama Palestina Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa

Ulama Palestina Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa

infoabadi.org – Kehadiran Sekretaris Ikatan Ulama Al Quds, Syekh DR Muroweh Mousa Nassar ke berbagai lokasi pengungsian korban gempa di Lombok, tak hanya menyampaikan rasa empathy dari masyarakat Palestina. Syekh Muroweh pun menyerahkan bantuan dari masyarakat Palestina sebesar Rp 100 juta melalui lembaga ABADI atau Amal Bhakti Dunia Islam.

‘’Bantuan ini berasal dari masyarakat Palestina. Kami ikut berduka atas musibah gempa yang terjadi di Lombok ini. Kami harap, bantuan ini bisa sedikit mengurangi derita para pengungsi,’’ungkap Syekh Muroweh saat memberikan secara simbolis bantuan kepada perwakilan pengungsi di Dusun Mentareng, Desa Obel-Obel, belum lama ini.

Penyaluran Donasi dari Rakyat Palestina yang diserahkan oleh Syekh Muraweh Mousa Nassar pada korban Gempa Lombok

Para pengungsi terlihat antusias saat melihat kehadiran Syekh Muroweh di lokasi pengungsian. Bahkan, sebelum sampai ke tenda pengungsi pun, para aparat keamanan, baik polisi maupun TNI berebut untuk bersalaman dan mengantar syekh hingga ke dalam tenda pengungsi.

Baca juga: Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk Lombok Diresmikan Ulama Palestina

Mereka memperlakukan syekh begitu istimewa, melebihi dari para pejabat yang pernah mendatangi lokasi-lokasi pengungsian.
‘’Baru kali ini, ada yang datang ulama besar dari Palestina. Datang khusus untuk mendoakan para pengungsi supaya bisa tetap sabar dan segera pulih dari bencana. Ini lebih dari bantuan apapun yang sudah diberikan kepada pengungsi,’’ujar salah seorang petugas.

Sejak terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter yang menghancurkan 1000 lebih rumah, dan dua ribu lainnya rusak parah serta mengakibatkan 17 warga meninggal dunia di Lombok, berbagai bantuan telah disalurkan kepada para pengungsi. Mulai dari sembako, mie instan, pakaian bekas hingga karpet berbahan karet.

‘’Syekh ini datang jauh-jauh dari Palestina yang negaranya saja lebih susah dari kita, dan membawa bantuan. Alhamdulillah. Kami begitu terkesan,’’ujar anggota TNI yang ikut mengawal kehadiran syekh di lokasi pengungsian.