Abadi Salurkan Donasi untuk Pendidikan Yatim Palestina

Abadi Salurkan Donasi untuk Pendidikan Yatim Palestina

Terima kasih kepada para donatur yang sudah ikut berkontribusi untuk membantu biaya pendidikan anak-anak yatim Palestina.

infoabadi.orgAlhamdulillah, pada tanggal 4 Desember 2019 lembaga donasi kemanusiaan Abadi menyalurkan santunan untuk anak-anak yatim Palestina dari masyarakat Indonesia. Penyaluran dilakukan oleh direktur Abadi kepada ketua lembaga GOZ Bebekleri di Alquds, Palestina.

Pada kesempatan tersebut, Abadi berkomitmen memberikan donasi dana pendidikan kepada 100 anak yatim Palestina selama satu tahun ke depan. Komitmen ini tertulis dalam MOU dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Abadi memiliki komitmen untuk memberikan kepedulian terhadap anak-anak yatim Palestina. Komitmen tersebut lahir karena melihat kondisi yatim Palestina yang hidup dalam kemiskinan dan belum bisa merasakan pendidikan yang layak.

Anak-anak Yatim Palestina Hidup Dalam Kemiskinan

Keterangan: Anak-anak Yatim Palestina Hidup Dalam Kemiskinan (Foto: Tempo)

Lebih dari 23.000 anak-anak yatim di Palestina hidup dalam kemiskinan. Mereka kehilangan ayahnya yang meninggal dunia karena serangan Israel. Sementara ibunya tidak bisa bekerja karena blokade Israel.

Selain blokade, sistem perekonomian, politik, sosial di Palestina diatur oleh Israel. Akibatnya, orang-orang Palestina tidak memiliki kuasa lagi untuk memenuhi hak-hak hidupnya untuk bekerja. Sehingga anak-anak yatim Palestina hidup di bawah garis kemiskinan.

Anak-Anak Yatim Palestina Harus Sekolah

Keterangan: Anak-anak Yatim Palestina Harus Melanjutkan Sekolah (Foto: Detik News)

Pendidikan sangat penting bagi anak-anak yatim di Palestina. Mereka memiliki hak yang sama seperti anak-anak di negara lain dan boleh memiliki mimpi apapun serta mewujudkannya.

Sebagai sesama manusia, sudah seharusnya kita membantu orang lain yang sedang dirundung kesulitan. Menyikapi permasalahan dunia Islam di Palestina, Abadi menaruh kepedulian terhadap anak-anak yatim Palestina.

Sahabat Abadi, mari kita berikan dukungan untuk anak-anak yatim Palestina, agar mereka dapat melanjutkan pendidikannya. (izzah/infoabadi)

Sumber: Melayu Palinfo

Abadi Salurkan Donasi untuk Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Abadi Salurkan Donasi untuk Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Terima kasih, Sahabat Abadi di Indonesia. Berkat dukunganmu, kami bisa menyumbang tahun baru dengan kebaikan dari pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza-Palestina.

infoabadi.orgAlhamdulillah, masyarakat Indonesia menghabiskan sisa akhir tahun 2019 dengan berlomba-lomba meningkatkan amal jariyahnya yaitu dengan mengikhlaskan harta untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza.

Pada akhir bulan November 2019, lembaga donasi kemanusiaan Palestina Abadi kembali mendapatkan amanah dari masyarakat Indonesia untuk menyalurkan donasi  pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Palestina

Abadi menyalurkan donasi yang terkumpul sebanyak 230 juta, dengan simbolisasi yang dilakukan oleh Direktur Abadi, Bapak Lauhul Hamdi kepada Ketua Jisru at-Taawun al-Insani di Istanbul, Turki.

Bentuk Dukungan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina

Keterangan: Simbolisasi Ucapan Terima Kasih dari Penduduk Gaza Atas Bantuan Pembangunan Masjid Istiqlal (Foto: Dok.Abadi)

 

Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza merupakan persembahan masyarakat Indonesia kepada Palestina sebagai simbol kemerdekaan. Di mana masjid tersebut adalah bentuk dukungan agar Palestina segera merdeka dari jajahan zionis Israel.

Dukungan sekecil apapun akan sangat berarti bagi penduduk Palestina. Kita sebagai saudara sesama muslim, mari saling bahu-membahu meringankan beban mereka, karena kalau bukan kita lalu siapa lagi?

Baca Juga : Jejak Pengabdian Abadi untuk Dunia Islam 2019

Selesaikan Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza

Keterangan: Perkembangan Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza(Foto: Dok.Abadi)

 

Selama puluhan tahun penduduk Gaza, Palestina di bawah penjajahan Israel. Mereka banyak kehilangan masjid karena dihancurkan dan diratakan dengan tanah oleh penjajah. Sekalipun ada masjid, penduduk di sana dilarang memasuki atau beribadah di masjid.

Kesulitan yang dirasakan oleh penduduk Gaza tersebut membuat kita tersadar untuk memberikan uluran tangan dan kepedulian. Hal terpenting adalah istiqomahkan kontribusi kita untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza sampai selesai, agar penduduk Gaza dapat segera beribadah di dalam masjid tersebut dengan tenang.

Sahabat Abadi, mari kita doakan untuk kemerdekaan penduduk Gaza, Palestina, supaya segera diberi kemerdekaan dan dapat beribadah dengan tenang. (izzah/infoabadi)

5 Fakta Musim Dingin Palestina

5 Fakta Musim Dingin Palestina

Musim dingin di Palestina berbeda dengan musim dingin yang dialami oleh negara lainnya.

infoabadiKetika membayangkan wilayah Timur Tengah, mungkin kita berpikir bahwa di sana tetap dalam cuaca hangat dan cerah sepanjang tahun. Ternyata ini salah besar. Palestina merupakan tanah di wilayah Timur Tengah yang mengalami musim dingin ekstrim.

Lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi menyajikan 5 fakta musim dingin Palestina. Simak informasinya berikut ini!

1. Cuaca Ekstrim

Keterangan: Anak Kecil Kedinginan Karena Suhu terus Menurun (Foto: Adwon Line)

Selama musim dingin, suhu di Palestina akan menurun hingga 10 ° C (50 ° F). Bahkan ketika malam hari suhu akan lebih menurun hingga 3 ° atau 4 ° C (38 ° F).

Selain itu, pada musim dingin di Palestina ada tiupan angin besar serta hujan lebat selama berbulan-bulan. Awan di sana pun hampir tertutup matahari sepanjang hari.

 

2. Tidak Ada Alat Pemanas di Rumah atau Pengungsian

Keterangan: Alat Perapian Sederhana yang Digunakan Para Pengungsian Palestina (Foto: CNN Indonesia)

Kebanyakan di negara barat yang mengalami empat musim, mereka memiliki alat pemanas di setiap rumahnya. Tujuannya agar keluarga pemilik rumah tetap hangat ketika musim dingin datang. Namun berbeda dengan Palestina yang tidak memiliki alat pemanas apapun. Bahkan penduduknya sebagian besar hanya tinggal di pengungsian sederhana.

Bagi keluarga yang tinggal di rumahnya sendiri, mereka hanya memiliki satu atau dua pemanas portabel. Kemudian keluarga tersebut akan duduk di malam hari untuk pemanasan. Namun bagi keluarga yang tinggal di pengungsian, mereka tidak memiliki alat pemanas khusus.

Baca Juga : Dibalik Gubuk Pengungsian Musim Dingin Palestina Semakin Memilukan

3. Tidak Banyak Pakaian Musim Dingin

Keterangan: Anak-anak Palestina Menggunakan Pakaian Seadanya (Foto: Kasih Palestina)

Keluarga di Palestina hanya memiliki pakaian yang jumlahnya sangat terbatas. Mereka jarang memiliki pakaian tebal untuk musim dingin.

Hidup di pengungsian tidak seperti di rumah sendiri. Barang-barang yang dibawa oleh para pengungsi tidak banyak, bahkan bisa saja mereka hanya membawa pakaian yang sedang menempel di tubuhnya.

 

4. Tidak Bisa Tiduk Nyenyak

Keterangan: Para Pengungsi Palestina Tidak Bisa Tidur Nyenyak Karena Dingin yang Mencekam (Foto: Sahabat Al-Aqsha)

Saat musim dingin, itulah hari terberat bagi penduduk Palestina. Mereka tidak bisa tiduk nyenyak, lantaran rumah-rumah mereka dinding dan atapnya berlubang. Bangunan rusak tersebut membuat angin atau hujan masuk ke dalam rumah.

Terlebih para pengungsi yang hanya tinggal di sebuah tenda terpal plastik, tentu lebih mengalami kesulitan. Mereka pun tidak memiliki peralatan tidur yang lengkap seperti kasur, bantal, dan selimut.

 

5. Tidak Ada Air Panas

Keterangan: Musim Dingin di Palestina (Foto: Konfrontasi)

Penduduk Palestina tidak memiliki tangki air panas di rumah, apalagi di pengungsian. Mereka terus-menerus memanaskan air secara manual dengan kompor, jika membutuhkan air panas.

Sebagian rumah yang memiliki saklar untuk menyalakan pemanas untuk air, ini biasanya akan memakan waktu 15-20 menit. Hal ini tentu akan menyusahkan penduduk untuk menggunakan air panas.

Sahabat Abadi, mari kita berikan bantuan kepada saudara-saudara di Palestina. Bantuan sekecil apapun akan sangat bermanfaat dan berarti untuk kehidupan mereka.(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Excellent Center

 

Klik untuk donasi (https://infoabadi.org/donasi-abadi/)

Atau salurkan melalui rekening donasi Abadi:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

A.n Amal Bakti Dunia Islam

Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina diberikan pada tahun 1953. Hal ini merupakan wujud persaudaraan, atas bantuan kemerdekaan Indonesia oleh Palestina.

infoabadi.orgTerkenalnya Indonesia dengan budaya ramah tamah dan suka tolong-menolong, membuat negeri ini selalu dinomorsatukan oleh Palestina. Padahal, jika dibandingkan dengan negara lain, dana donasi kemanusiaan yang digelontorkan Indonesia untuk Palestina masih belumlah seberapa.

Padahal, pada faktanya, jika kita berbicara tentang donasi kemanusiaan Palestina, Indonesia tidaklah tercatat sebagai negara yang pertama kali membantu Palestina dengan dukungan dan harta. Menurut sejarah, tahun 1953 adalah awal mula sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina disalurkan. Pada saat itu, Indonesia menyalurkan donasi kemanusiaan kepada para pengungsi Palestina yang menjadi korban pengusiran tragedi Nakba tahun 1948.

Lalu, bagaimana cerita awal mulanya Indonesia dapat memberikan sumbangsih pertama untuk pengungsi Palestina? Yuk simak kisah uniknya!

Sumbangsih Pertama Indonesia adalah Paket Musim Dingin untuk Pengungsi

Keterangan: Musim Dingin di Palestina. (Foto:Satu Harapan)

Perlu kita ketahui, bahwa sumbangsih perdana Indonesia untuk Palestina ditujukan kepada para pengungsi Palestina yang sedang melewati musim dinginnya di kamp-kamp pengungsian.

Pada pertengahan Desember 1953, Menlu Sunario Sastrowardoyo mengirim Ahmad Subardjo sebagai Duta Besar Keliling, bersama Siradjuddin Abbas, Salim Al-Rasjidi, dan Abdul Mukti Ali pergi ke Kota Alquds untuk memenuhi undangan Muktamar Umum Islam dengan berbagai negara lainnya.

Pada muktamar tersebut, masing-masing perwakilan negara peserta menyuarakan pandangan tentang situasi Palestina, khususnya serangan-serangan Israel untuk merebut Alquds.

Setelah kegiatan selesai, para partisipan mengunjungi kamp-kamp pengungsian di perbatasan Israel-Palestina. Perwakilan dari Indonesia turut prihatin dengan kondisi para pengungsi yang serba kekurangan, dari mulai makanan pokok hingga pakaian tebal untuk melewati musim dingin.

Pada saat itulah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan untuk pertama kalinya kepada Palestina sebesar 60 ribu dolar Amerika.

Baik Dulu atau Sekarang Indonesia Tetap Setia Bantu Palestina

Keterangan: Para Penguingsi Palestina Sedang Hadapi Musim Dingin. (Foto: Asociaci on Palmira)

Sahabat Abadi, sumbangan bersejarah Indonesia untuk Palestina itu terjadi sudah sangat lama. Meski begitu, sumbangsih pertama tersebut tidak menjadikan upaya untuk mendukung Palestina hanya sebagai peristiwa sejarah. Hingga kini, Indonesia tetap menjadi yang paling pertama memberikan dukungan juga bantuan untuk para pengungsi Palestina.

Bersama lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi dan Jisr Ta’awun (mitra penyaluran donasi dari Turki), mari kita kirimkan 1000 paket musim dingin kepada para pengungsi Palestina.

Insyaallah paket musim dingin tersebut akan dikirim kepada warga Palestina yang kini tengah melewati musim dingin di pengungsian Gaza, Tepi Barat, dan Turki. Sedikit hartamu akan menghangatkan para pengungsi Palestina. (izzah/infoabadi)

Sumber: Histori Aktual

Ayo Kirimkan Donasi Musim Dingin untuk Palestina melalui Abadi

Anda dapat berdonasi melalui Link berikut:

https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

a.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

 

Di Balik Gubuk Pengungsian, Musim Dingin Palestina Semakin Memilukan

Di Balik Gubuk Pengungsian, Musim Dingin Palestina Semakin Memilukan

Kehidupan para pengungsi Palestina di Gaza semakin memburuk seiring dengan memburuknya suhu menjelang musim dingin tiba.

Infoabadi.orgLembaga donasi kemanusiaan Palestina kali ini akan memberikan informasi kepada sahabat, mengenai kondisi kehidupan keluarga para pengungsi  saat musim dingin datang.

Memasuki akhir tahun, warga Palestina mulai merasakan tanda-tanda datangnya musim dingin. Warga Palestina bersiap siaga dengan berbagai perubahan pola hidup yang akan dihadapi seiring dengan perubahan musim yang akan datang.

Sama halnya dengan Salah Uliyan, ialah seorang kepala keluarga yang tinggal di kamp pengungsian Pantai, Gaza.  Keluarga ini beranggotakan delapan orang, bersama istri, keempat anak perempuan, dan dua anak laki-laki.

Keterangan: Keluarga Salah Uliyan (Sumber: UNRWA)

Sebagai seorang kepala keluarga, seharusnya Salah Uliyan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan di keluarganya, namun ia tidak dapat melakukannya karena mengalami cacat fisik hingga 60 persen di satu tangan.  Selain itu, salah satu anak perempuannya menderita penyakit kelenjar. Keduanya membutuhkan perawatan intensif yang bisa dilakukan di luar negeri.

Ada beberapa jaminan sosial yang diberikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), namun itu sebatas untuk menyambung hidup yang sederhana seperti makanan pokok, dan pakaian.

Akan tetapi bantuan untuk biaya pengobatan itu tidak ada, para keluarga pun tidak cukup kalau hanya mengandalkan bantuan kemanusiaan saja. Mereka membutuhkan pekerjaan yang menetap, karena setiap keluarga tidak hanya membutuhkan makan saja untuk memenuhi kehidupan.

Keterangan: Atap Tempat Tinggal Salah Uliyan di Kamp Pengungsian Gaza yang Sudah Bocor (Sumber: UNRWA)

Keadaan sulit yang dirasakan oleh para keluarga di pengungsian itu benar-benar tidak seimbang dengan tingginya kebutuhan musim dingin yang mendesak. Tantangan datang tak terduga saat situasi semakin sulit dan pelik.

Para keluarga yang tinggal di pengungsian tidak hanya menghadapi dingin, pemadaman listrik, akan tetapi juga hujan lebat serta banjir. Mirisnya, hambatan yang dirasakan oleh mereka alami belum berhasil ditindaklanjuti sepenuhnya oleh lembaga-lembaga penyalur donasi kemanusiaan yang ada di dunia.

Keterangan: Pemadaman Listrik di Pengungsian Saat Musim Dingin (UNRWA)

Sahabat Abadi, kisah yang dihadapi oleh para keluarga di kamp pengungsian ini bukanlah hal baru dan satu-satunya terjadi. Ada banyak pengungsi lainnya yang juga merasakan tantangan sulit ini.

Bersama Abadi, mari bantu donasi kemanusiaan Palestina dengan mengirimkan 1000 paket musim dingin bagi para pengungsi Palestina di Gaza. Kehangatan dan rasa nyaman para pengungsi Palestina adalah rasa bahagia kita bersama. (izzah/infoabadi)

 

Sumber: UNRWA

Ayo kirimkan 1000 paket musim dingin melalui Abadi

anda dapat berdonasi melalui Link berikut:

https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Suhu Memburuk, Kondisi Pengungsi Palestina Makin Terpuruk

Suhu Memburuk, Kondisi Pengungsi Palestina Makin Terpuruk

Suhu di Palestina semakin hari semakin memburuk, hal ini membuat para pengungsi menjadi semakin sulit. Terlebih mereka hidup tanpa perlengkapan yang mumpuni.

Keterangan: Kondisi Para Pengungsi Palestina Saat Musim Dingin Tiba (Foto: Sahabat Al-Aqsha)

Infoabadi.org – Lembaga donasi kemanusiaan, Amal Bakti Dunia Islam kali ini akan memberikan informasi kondisi Palestina terkini yang sedang mengalami cuaca buruk.

Menjelang akhir tahun, di Palestina sudah mulai terasa tanda-tanda musim dingin yang semakin tampak. Hujan turun, angka suhu pun turun hingga 18°-10° celcius.

Suhu rendah ini membuat para pengungsi Palestina menjadi semakin sulit, karena mereka tidak memiliki perlengkapan cukup khusus untuk menghadapi musim dingin. Jangankan selimut, untuk mendapatkan tempat di kamp pengungsian pun sudah sangat beruntung.

Keterangan: Musim Dingin Di Pengungsian Membuat Warga Terancam (Foto: Republika)

Hidup di pengungsian tidak mudah, mereka harus rela berdesakan dengan alas tidur karpet plastik. Masih beruntung bagi yang memiliki jaket, setidaknya masih sedikit terbantu. Namun bagi mereka yang tidak berbekal apapun dari rumahnya, tidak tahu nasib apa yang akan terjadi pada dirinya.

Selain itu, untuk menghadapi cuaca buruk ini para pengungsi harus mendapatkan makanan yang sehat dan tercukupi. Asupan makanan ini yang akan membantu pertahanan tubuh para pengungsi, sehingga mereka tidak mudah terserang penyakit dan menghangatkan tubuh.

Baca Juga: Mana yang Lebih Diutamakan Donasi Yatim Palestina atau Yatim di Sekitar Kita?

Namun apalah daya, dalam cuaca ekstrim ini justru bantuan kemanusiaan semakin berkurang. Sementara suhu turun semakin cepat, bantuan yang datang ke pengungsian begitu lamban. Hal ini adalah dampak panjang yang dirasakan dari pemotongan bantuan Palestina UNRWA.

Pada tanggal 31 Agustus 2018, pemerintahan Amerika Serikat mengumumkan  penghentian bantuan dana ke badan PBB untuk pengungsi Palestina sebesar US$ 10 juta (Rp 148,8 miliar). Akibatnya, banyak pengungsi yang terancam melewati musim dingin dengan kondisi kurang makanan, listrik, pakaian dan seterusnya.

Keterangan: Karung Bantuan untuk Pengungsi Palestina Berkurang (Foto: Jogja Inside)

Sahabat, jika terus-menerus bantuan bagi para pengungsi Palestina tidak terpenuhi, maka akan terjadi penurunan kualitas hidup orang Palestina.

Tanpa makanan, mereka akan terancam kelaparan. Tanpa pakaian layak, mereka terancam kedinginan. Tanpa pekerjaan, mereka tidak memiliki penghasilan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tenda-tenda lapuk membuat mereka waspada setiap saat, dan tidak bisa istirahat dengan tenang.

Melihat kondisi seperti itu, apakah mungkin kita tak ingin berbuat apa-apa? Mereka membutuhkan bantuan dari kita sebagai saudaranya. Jika kita tidak memedulikan mereka, lalu bagaimana keadaan mereka?

Bersama Abadi Bantu Hangatkan Musim Dingin di Palestina

Insyaallah, tahun ini Abadi akan menyalurkan bantuan berupa 1000 paket musim dingin untuk Palestina, bersama lembaga Jisr Ta’awun, yakni lembaga kemanusiaan Turki yang menjadi mitra untuk penyaluran donasi.

Bantuan paket musim dingin tersebut akan dikirim kepada para pengungsi Palestina di barak pengungsian Turki. Untuk itu, Abadi mengajak sahabat untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian dan mengirimkan donasi kemanusiaan Palestina sekarang juga. (izzah/infoabadi)

  Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Yang Pasti Terjadi Saat Kita Menyantuni Yatim Palestina

Yang Pasti Terjadi Saat Kita Menyantuni Yatim Palestina

Santunan untuk yatim Palestina memiliki manfaat tidak hanya bagi yatimnya saja, melainkan juga untuk penyantunnya.

 

Anak yatim Palestina tergolong yang paling banyak di dunia. Data statistik menyebutkan jumlah anak yatim Palestina saat ini mencapai angka 23.000.

Angka yatim yang begitu besar membuat permasalahan Palestina semakin bertambah, sebab bantuan dari negara-negara yang mendukungnya sangat dibutuhkan oleh mereka.

Sahabat abadi, tahukah kalian bahwa manfaat donasi yatim Palestina tidak hanya akan memberikan kebahagiaan untuk yatimnya saja, melainkan juga para penyantun itu sendiri. Mengapa hal ini bisa terjadi? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Kebahagiaan Bagi Penyantun Anak Yatim

Keterangan: Melly Goeslaw Berfoto dengan Yatim Palestina di Gaza (Foto: Radar Pekalongan)

Menyantuni anak yatim merupakan kebaikan yang Allah perintahkan. Bahkan, Allah telah menyediakan hadiah terindah bagi yang sudah dengan ikhlas melakukannya. Hadiah tersebut tak hanya akan memberikan kebahagiaan untuk yatim yang disantuni, melainkan juga para penyantun yatim itu sendiri.

Di antaranya seorang penyantun anak yatim akan mendapatkan keberkahan, seperti yang disebutkan dalam Rasulullah Saw : “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)

 

Baca Juga: Mana yang Lebih Diutamakan Donasi Yatim Palestina atau Yatim di Sekitar Kita?

Keterangan: Seorang Penyantun Sedang Menyuapi Makan Yatim Palestina (Foto: Sketsa News)

Selain itu, seorang penyantun anak yatim juga akan mendapatkan jaminan dekat dengan Rasulullah, seperti yang disebutkan dalam hadist:

“Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut. Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.”  (HR. Ibnu Majah)

Sahabat, ternyata seseorang yang mengeluarkan harta untuk menyantuni anak yatim tidak akan pernah merugi. Bahkan Allah sudah menyiapkan pahala jariyah baginya. Masyaallah.

Kebahagiaan yang Dirasakan Yatim Palestina

Keterangan: Anak-Anak Yatim Palestina dapat Bahagia Karena Dapat Bersekolah (Foto: Akurat)

Anak yatim Palestina memang kehilangan orang tua, bahkan banyak di antara mereka yang sejak dini sudah merasakannya. Namun mereka harus tetap mendapatkan haknya sebagai seorang anak-anak dan manusia.

Ketika sahabat memberikan santunan untuk mereka, artinya sahabat sudah meringankan beban mereka untuk mendapatkan haknya kembali. Masa kecil yang tetap bahagia, dapat makan dan minum dengan baik, dapat bersekolah , hingga akan menjaga senyum mereka.

Yakin tidak mau mengirimkan donasi kemanusiaan untuk anak-anak yatim Palestina? Sayang sekali jika kesempatan kebaikan itu dilewatkan. Sahabat Abadi, yuk bersama-sama raih kebaikan dengan berbagi kepada yatim Palestina. (izzah/abadi)

 

Sumber: Suara Palestina, Detik News

Ayo kirimkan Donasi Yatim Palestina melalui Abadi

anda dapat donasi melalui link berikut: https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Mana yang Lebih Diutamakan, Donasi  Yatim Palestina atau Yatim di Sekitar Kita?

Mana yang Lebih Diutamakan, Donasi Yatim Palestina atau Yatim di Sekitar Kita?

Keadaan di Palestina sedang sulit dan belum merdeka, yatim Palestina membutuhkan bantuan karena negerinya sendiri belum dapat memenuhi kehidupan mereka.

Sahabat, yatim Palestina maupun yatim di sekitar kita sama-sama membutuhkan bantuan. Akan tetapi, terkadang kita harus melihat lebih jauh mengenai kondisi di negeri Palestina.

Kondisi di Palestina hingga kini belum merdeka, semua aktivitas di negara tersebut dibatasi oleh Zionis Israel. Lalu bagaimana nasib anak-anak yatim di sana? Yuk simak informasinya berikut ini.

Nasib Anak-Anak Yatim di Palestina

Keterangan: Potret Anak-Anak Yatim Palestina Hidup di Bawah Garis Kemiskinan (Foto: Pakistan Commandos)

Tahukah sahabat, jumlah yatim di Jalur Gaza ada sekitar 23.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak. Hidup di bawah garis kemiskinan membuat mereka harus mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk sekedar makan.

Hal tersebut terpaksa dilakukan bukan karena mereka malas mencari nafkah, akan tetapi tidak ada pekerjaan yang mampu dilakukan terlebih bagi mereka yang masih anak-anak.

Sementara itu, bantuan kemanusiaan yang datang untuk yatim Palestina masih sangat terbatas, sehingga yang mendapatkan bantuan tersebut belum merata. Inilah tugas kita sebagai saudaranya untuk membantu meringankan kehidupan mereka.

Kondisi tersebut yang menjadi alasan kuat bagi kita untuk lebih mengutamakan bantuan kepada anak-anak yatim di Palestina.

Asma Nadia Berikan Dukungan Untuk Yatim Palestina

Keterangan: Program Abadi Peduli Anak Yatim dengan Kirimkan Bingkisan Terbaik untuk Mereka (Dok.Abadi)

Seorang penulis buku sekaligus pemeran film, Asma Nadia memberikan dukungan untuk yatim Palestina.

Dukungan tersebut adalah bentuk kepedulian antar sesama manusia yang sudah seharusnya dilakukan, keadaan yatim Palestina juga permasalahan kita bersama.

Menurut Asma Nadia, peluang surga itu dapat diraih dengan menyayangi anak-anak Palestina. Sehingga jangan sampai kita melupakan keberadaan mereka.

Abadi bersama Asma Nadia mengajak sahabat untuk mengirimkan paket bagi 1000 yatim di Palestina. 

Abadi Ajak Sahabat untuk Donasi Yatim Palestina

Keterangan: Abadi Menyalurkan Daging Kurban untuk Yatim Palestina tahun 2019 (Dok.Abadi)

Abadi telah melakukan penyaluran donasi kemanusiaan Palestina sejak tahun 2018, salah satunya adalah menyalurkan donasi untuk yatim Palestina di Gaza.

Penyaluran tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yatim Palestina seperti makanan, minuman, dan pakaian. Selain itu, bantuan juga digunakan untuk menyediakan santunan dan pelayanan kesehatan bagi yatim Palestina.

 

Keterangan: Abadi Menyalurkan Daging Kurban untuk Yatim Palestina di Gaza, 2019 (Dok.Abadi)

Abadi juga pernah menyalurkan kurban pada hari raya Idul Adha 1440 H kepada anak-anak yatim Palestina. Mereka bahagia karena dapat merayakan hari itu dengan menikmati daging kurban, seperti muslim lainnya.

Sahabat Abadi, mari berikan bantuan untuk anak-anak yatim Palestina. Mereka mempunyai hak untuk hidup layak dan bersekolah seperti anak-anak pada umumnya. Semoga anak-anak yatim Palestina dapat menjalani kehidupanya dengan baik. (izzah/abadi)

Ayo kirimkan donasi Yatim Palestina melalui Abadi.

anda dapat donasi melalui link berikut  https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Kisah Anak-Anak Yatim Palestina yang Rindukan Orang Tua

Kisah Anak-Anak Yatim Palestina yang Rindukan Orang Tua

Anak-anak yatim Palestina sedang berjuang dalam kerinduan terhadap orang tua yang lebih dulu meninggal dunia, akibat serangan udara Israel.

Tahukah sahabat, ada sekitar 6.500 anak-anak Palestina yang kehilangan orang tua. Mereka merasakan kebersamaan yang sangat singkat dengan orang tuanya, belum sempat mengukir banyak kisah dan anak-anak belum sempat mendapatkan bekal untuk menjalani kehidupan.

Anak-anak tersebut terpaksa harus tinggal di rumah yatim piatu bersama dengan seseorang yang tidak dikenalnya sama sekali, meski berada di suasana yang ramai namun hati merasakan kesepian dan merindukan sosok orang tua.

Sahabat, kali ini lembaga donasi kemanusiaan Amal Bakti Dunia Islam (Abadi), akan menyajikan kisah beberapa anak yatim Palestina yang merindukan orang tuanya. Berikut kami sajikan kisah ini untuk anda.

Aisha Al-Shinbary, Menggambar Roket yang Buat Ibunya Meninggal

Keterangan: Aisha Al-Shinbari Gadis Belia 8 Tahun (di tengah), Anak Yatim Palestina (Foto: Al-Jazeera)

Kisah pertama datang dari Aisha Al-Shinbary, gadis belia berusia 8 tahun asal Palestina yang kehilangan rumahnya selama penyerangan Israel berlangsung. Ia merasa ketakutan setiap kali mendengar suara pesawat terbang, karena dari sanalah berjatuhan peluru zionis yang menghancurkan tanah airnya.

Gadis kecil tersebut mengaku tidak ingin mengingat rumahnya, dan berharap untuk bisa bertemu dengan ibunya yang sudah lebih dulu meninggal dalam serangan udara tersebut.

Pada suatu malam, Aisha memimpikan ibunya yang sedang mencium dan memeluknya, kemudian tiba-tiba menghilang.

Setelah itu, Aisha terbangun dan merasakan kerinduan yang dalam terhadap sang ibu. Ia langsung menggambar roket Israel yang sudah membuat ibunya meninggal.

Nawal Yassine: Ayahku Injak Leher Israel

Keterangan: Ilustrasi Anak Yatim Palestina Berusia Sepuluh Tahun (Foto: Aljazeera)

Kisah kedua datang dari anak berusia sepuluh tahun, Nawal Yassine. Ia menceritakan tentang ayahnya yang telah menjadi pahlawan Palestina.

Ketika itu, sang ayah menerima telepon dari tentara Israel yang mengancam  pamannya Nawal yang menjadi tentara pembela Palestina. Pada saat itu, sang Ayah memberitahu orang Israel, bahwa dirinya akan datang ke Tel Aviv dan menginjak leher tentara Israel.

Kisah tersebut membuat Nawal menjadi semangat, dan hatinya tidak sedih meski harus ditinggalkan sosok ayah. Namun tahukan sahabat, kisah ini hanya fiktif yang dibuat oleh ibunya, agar Nawal tidak menjadi anak yang kesepian, bersedih mengingat ayahnya, dan tidak kehilangan jiwa semangat.

Kerinduan Nawal terhadap ayahnya tercermin dari cerita-cerita yang dibanggakannya itu. Ia rindu dan terus mengingat sang ayah, namun dilakukan dengan cara yang berbeda dari orang lain.

Abadi Ajak Sahabat untuk Bantu Anak Yatim Palestina

Keterangan: Ilustrasi Anak-anak Yatim Palestina (Foto: Iniziatif)

Sahabat Abadi, mereka (anak yatim Palestina) berada di rumah yatim piatu Al-Amin di Kota Gaza. Rumah yatim piatu tersebut didirikan lebih dari enam dekade dan menjadi satu-satunya fasilitas untuk anak yatim di Gaza.

Rumah tersebut hanya diperuntukkan bagi anak yang benar-benar tidak mempunyai keluarga saja. Hal ini disebabkan karena tempatnya masih terbatas, sehingga belum bisa menampung seluruh anak yatim di Palestina.

Sementara itu, bantuan yang datang pun belum dapat memenuhi kebutuhan hidup  anak-anak yatim Palestina sepenuhnya.

Keterangan: Potret Anak-Anak Yatim Palestina (Foto:Anadolu Agency)

Abadi berikhtiar penuh dalam penyaluran donasi untuk yatim Palestina, sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian kami terhadap mereka.

Sahabat, mari berikan dukungan terhadap anak-anak yatim dan bantu kirimkan donasi kemanusiaan Palestina melalui Abadi. Perjalanan mereka masih panjang, dan ada masa depan yang sedang menanti. Inilah kesempatan untuk kita dapat membantu meringankan beban anak-anak yatim Palestina. (izzah/abadi)

 

Sumber: Aljazeera, Middle East Eye

 

Ayo Bantu Anak-Anak Yatim Palestina!

Donasi bisa sahabat Abadi salurkan melalui link berikut: https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Atau bisa juga melalui:

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Kenali Peluru Israel! Penyebab Banyak Warga Palestina Jadi Difabel

Kenali Peluru Israel! Penyebab Banyak Warga Palestina Jadi Difabel

Israel menggunakan senjata dan peluru misterius untuk menyerang warga Palestina. Hal ini mengakibatkan ratusan warga menjadi difabel.

Jika selama ini zionis Israel menunjukkan kesungguhannya dalam menggunakan senjata-senjata modern untuk menyerang warga Palestina dan mengakibatkan ratusan dari mereka menjadi difabel, maka kita – sebagai saudara seakidah – harus membantu untuk dapat menyeimbanginya.

Sebagai muslim yang bersaudara, kita tak boleh kalah bahkan harus memiliki semangat lebih untuk menghadapi kekejaman zionis. Bagaimana caranya? Mari kerahkan kesungguhan kita, minimal dengan membantu mengirimkan donasi kemanusiaan jika kita tidak bisa membersamai mereka dengan jiwa dan raga.

Senjata Israel memang hebat, tapi apalah daya jika tidak ada manfaat baik yang dihasilkan. Hanya digunakan untuk membuat orang-orang tak bersalah meregang nyawa, dan membuat banyak warga Palestina menjadi difabel.

Lebih lagi peluru yang mereka gunakan memiliki keunikan tersendiri yang harus kita kenali, yuk baca artikel sampai akhir agar kita jadi lebih paham.

Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Dan kau akan memenangi seribu pertempuran (Sun Tzu)

 

Peluru Israel Hanya Berikan 2 Pilihan, Jadi Difabel atau Gugur ?

Keterangan : Abu Thurayya (29 tahun) Difabel Palestina (Foto: cpiml.org)

Layaknya sebuah pilihan yang sulit, menjadi difabel atau gugur? Jika kita mendapatkan pertanyaan tersebut, maka kita tidak akan pernah bisa memilih salah satunya. Karena bisa hidup dengan normal adalah cita-cita semua orang.

Senjata jitu Israel telah banyak membuat para pejuang berguguran dan menjadi difabel. Keadaan sulit dan terhimpit membuat para pejuang tak bisa menghindar dari beberapa ledakan, bangunan roboh, atau peluru. Ingatkah pada Abu Thurayya, seorang difabel Palestina?

Kakinya lebih dulu terkena peluru Israel di tahun 2009, yang mengakibatkan Abu Thurayya menjadi difabel. Namun dengan semangatnya, semua keterbatasan itu tidak membuatnya berhenti untuk membela Palestina.

Keterangan : Abu Thurayya Meninggal Dunia Terkena Tembak Peluru Israel Tahun 2017 (Foto: Duta.co)

 

Pada tahun 2017, Abu Thurayya mendapatkan tembakan kedua kalinya hingga syahid dalam perjuangan membebaskan tanah suci Palestina.

Masih banyak kisah tragis lainnya yang menimpa warga Palestina, dan semua itu adalah ulah Israel dengan kekuatan pelurunya.

Bedanya Peluru Polisi/ Militer Israel dengan Peluru Pada Umumnya

Militer Israel Pakai Peluru Ilegal “Butterfly Bullet” Untuk Membuat Cacat Sasaran Tembak (mintpress News)

 

Israel sudah terkenal dengan serangkaian modifikasi senapan yang diciptakannya. Mereka mampu mengubah besi tua yang berkarat menjadi senjata untuk digunakan penjajahan.

Persenjataan Israel sangat lengkap, seperti tavor atau senapan gempur yang digunakan tentara atau polisi untuk membidik sasaran.

Keterangan:Tavor, Senjata Israel yang Digunakan untuk Membidik ( Foto:Time Of Israel)

 

Peluru Israel berbeda dengan peluru yang lazim digunakan oleh militer lainnya. Peluru pada umumnya, ketika ditembakkan hanya menancap pada satu titik.

Berbeda dengan peluru Israel, ketika peluru tersebut ditembakkan, akan menghasilkan luka yang sangat besar dan menimbulkan objek hancur. Selain itu, dapat merusak jaringan tulang yang tidak memungkinkan untuk diobati, satu-satunya alternatif adalah dengan amputasi.

Hal tersebut yang mengakibatkan banyaknya warga Palestina tidak hanya mengalami luka-luka ringan. Akan tetapi, luka tersebut sangat berbahaya dan tidak bisa di lakukan dengan pengobatan saja, melainkan harus diamputasi.

Baca Juga: Ini Dia Program Terbaru Abadi, Buat Si Pencari Amal Jariyah

Lewat Abadi, Jawaban Atas Rasa Empatimu Kepada difabel Palestina Terpenuhi

Keterangan: Abadi Menyalurkan Donasi Untuk Difabel Palestina (Dok. Abadi)

 

Melihat kondisi warga Palestina yang terus-menerus mendapatkan serangan, dan terus bertambahnya jumlah korban. Kondisi tersebut mengakibatkan banyak pula warga Palestina yang kehilangan kakinya dan menjadi difabel.

Mungkin kita tidak merasakan, tapi kita bisa melihat betapa sulit menjalani hidup tanpa kaki. Bagi para difabel, mereka sangat sulit menjalani kehidupan sehari-hari untuk memenuhi biaya pengobatan dan membeli alat bantu. Wilayah pemblokadean Israel membuat perekonomian mereka menurun.

Sahabat, bagaimana jika kitalah orang yang menjadi penduduk Palestina? Belum cukupkah semua yang terjadi di Palestina membuat hati kita tergugah?

Keterangan: Penyaluran Donasi Kepada Korban Aksi Kepulangan Akbar pada November 2018(Foto: Dok. Abadi)

 

Abadi, sudah dua tahun berikhtiar menjadi lembaga kemanusiaan yang menyalurkan donasi kemanusiaan Palestina, khususnya untuk kaum difabel.

Pada tahun 2018, Abadi telah menyalurkan donasi kepada korban aksi kepulangan akbar.

Keterangan: Abadi menyalurkan bantuan tunai kepada korban Aksi Kepulangan Akbar yang sedang mendapatkan mengobatan di Turki pada Juli 2019. (Foto: Dok. Abadi)

 

Pada tahun 2019, Abadi berkesempatan mengirimkan donasi untuk difabel korban aksi kepulangan akbar, yang sedang mendapatkan pengobatan di Turki.

Kali ini, Abadi mengajak sahabat untuk turut mendukung dan mengirimkan bantuan kepada difabel Palestina melalui Abadi. Karena inilah kesempatan berbagi yang sangat jarang, membuat difabel Palestina bahagia, dan mengembalikan semangat mereka. (izzah/abadi)

 

Sumber: Russia Beyond, Boombastis

 

Ayo Bantu Kuatkan Difabel Palestina!

 

Atau juga bisa langsung melalui Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406