5 Cara Mudah Jadi Orang Tua Asuh Yatim Palestina

5 Cara Mudah Jadi Orang Tua Asuh Yatim Palestina

Jadi orang tua asuh untuk yatim Palestina kini semakin mudah!

Infoabadi.org— Tumbuh di daerah yang diduduki penjajah tak memberi banyak harapan untuk anak-anak yatim Palestina. Selepas sang ayah tiada, mereka ambil alih tanggung jawab keluarga di usia belia. Kita bisa bantu ringankan beban mereka, dengan menjadi orang tua asuh dari jauh dan memberikan sedekah yatim terbaik untuk mereka. Simak informasi lengkap cara jadi orang tua asuh yatim Palestina, sajian Amal Bakti Dunia Islam lembaga donasi Palestina berikut ini.

 

Cara Jadi Orang Tua Asuh Yatim Palestina

ABADI-1-Cara Mudah Jadi Orang Tua Asuh Yatim Palestina-www.infoabadi.org(2)
(Menjadi orang tua asuh bagi yatim Al-Quds Palestina insya Allah semakin menambah berkah/dok. Amal Bakti Dunia Islam) 

Menjadi orang tua asuh untuk yatim Palestina, kini semakin mudah dengan mengikuti 5 langkah sebagai berikut ini:

 

1. Daftar melalui call center (0878 6455 6406)

2. Pilih program orang tua asuh yang akan diikuti

    a. Orang Tua Asuh Yatim Al-Quds Palestina

    b. Keluarga Pecinta Yatim Al-Quds Palestina

    c. Penyantun Yatim Al-Quds Palestina

3. Registrasi data diri Anda.

Meliputi pengisian data pribadi dan kesanggupan nominal donasi.
4. Langkah selanjutnya Anda dapat memilih anak asuh yang akan disantuni
5. Dapatkan laporan terkini penyaluran donasi Anda.

 

 

 

Pilih Program Jadi Orang Tua Asuh

 

  • Program Orang Tua Asuh Yatim Al-Quds Palestina

Melalui program ini, Anda dapat menjadi orang tua asuh dari jauh, bagi para anak-anak yatim di Al-Quds Palestina. Dengan bergabung menjadi orang tua asuh ini, Anda telah ikut membantu memberikan harapan masa depan yang lebih baik bagi yatim Al-Quds dan yatim Palestina lainnya. Sedekah yatim yang harus Anda keluarkan untuk mendukung program ini adalah Rp 850.000/bulan.

 

  • Keluarga Pecinta Yatim Al-Quds Palestina

Program ini bertujuan untuk menjalin hubungan persaudaraan dengan yatim Al-Quds Palestina melalui santunan, untuk membantu memenuhi kebutuhan harian yatim Palestina. Dengan bersedekah Rp1.000.000/bulan, maka Sahabat telah mendukung program ini.

 

  • Penyantun Yatim Al-Quds Palestina

Khusus untuk program ini, sedekah yatim yang dikeluarkan tidak mengenal kata minimum nominal. Berapapun yang Anda punya, akan begitu berharga untuk anak yatim Palestina raih masa depan yang lebih baik. Juga program ini tak mengenal batasan jumlah anak yang mendapat santunan.

 

Baca juga: Ini dia rincian program untuk bisa jadi keluarga Palestina

 

 

Kisah Sukses Program Yatim Palestina

ABADI-1-Cara Mudah Jadi Orang Tua Asuh Yatim Palestina-www.infoabadi.org(3)
(Berkat dukungan Anda. anak yatim Palestina berkesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih layak/dok. Amal Bakti Dunia Islam) 

Program orang tua asuh ini telah berjalan sejak tahun 2018 diinisiasi oleh Amal Bakti Dunia Islam. Program ini diharapkan dapat membantu anak-anak yatim Palestina, khususnya yang berada di kota Al-Quds agar dapat meraih masa depan yang lebih baik, lewat bantuan donasi dari masyarakat Indonesia, salah satunya bersumber dari Anda.

 

Tak lupa untuk terus berinovasi, program orang tua asuh yatim Palestina kali ini direncanakan agar orang tua asuh dari Indonesia dapat meninjau secara langsung dari jauh perkembangan anak yatim asuhannya. Serta diupayakan agar dapat berkomunikasi secara langsung melalui berbagai platform media yang mendukung. (itari/infoabadi)

 

Sahabat dapat berperan aktif dalam program ini dengan klik di sini

 

atau dapat mengirimkan donasi terbaiknya melalu rekening:
Bank Syariah Mandiri (451) 711 7976 337
a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Informasi dan konfirmasi donasi: 0878 6455 6406

www.infoabadi.org

 

Impian Anak Palestina Dari Bilik Pengungsian

Impian Anak Palestina Dari Bilik Pengungsian

infoabadi.org – Merajut mimpi dalam lingkungan kamp pengungsian menjadi sebuah kenyataan pahit yang harus dilalui anak-anak Palestina yang menjadi korban kekejian penjajah Israel. Berikut lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi mengulas sebuah curahan hati tentang impian anak pengungsi Palestina di Jalur Gaza.

Keberanian dan Tekad Anak Pengungsi Palestina

(Keterangan: Seorang anak dari kamp pengungsi Alnusierat di Jalur Gaza./foto: Palestinechronicle )

Tidak seperti kebanyakan anak lain di usianya, Yara Jouda (15 tahun) sudah berjuang hidup dalam kamp pengungsian di Jalur Gaza, Palestina. Dirinya memiliki mimpi mengarungi dunia untuk mengabarkan tentang mimpi anak-anak Palestina dan kondisi rakyat di sana.

Keberanian Yara Jouda didasari atas keresahannya selama ini melihat begitu banyak teman-teman seusianya yang harus terbunuh tanpa dosa. Padahal, anak-anak seharusnya memiliki banyak kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kondusif agar menunjang pertumbuhannya.

“Banyak teman-teman saya yang bercita-cita untuk menjadi dokter agar dapat merawat rakyat Palestina yang menjadi korban kejahatan Israel. Tidak sedikit pula yang memiliki mimpi untuk menjadi pejuang syahid melawan Israel. ” ujar Jouda.

Baca juga: Curahan Hati Petani Palestina Pasca “Deal Of The Century”

Membuka Mata Dunia

(Keterangan: Seorang anak Palestina merangkak ketika anak-anak lain melihat keluar dari rumah keluarga mereka di Kamp pengungsi/ foto: Aljazeera)

Jouda berulang kali meyakinkan bahwa mata dunia harus terbuka dengan penjajahan ini. Kejahatan yang terjadi di Palestina adalah tentang tragedi kemanusiaan yang sejatinya harus mengusik nurani setiap jiwa.

Konflik bersenjata antara Israel dan Palestina yang berkepanjangan meninggalkan banyak ingatan pahit bagi setiap anak yang ada di sana. Menyaksikan roket-roket bagai berselancar di udara, kemudian jatuh tepat di atas rumah tetangga, menimbulkan ingatan buruk yang akan terus terkenang sepanjang masa.

Namun, selama mimpi serta cita-cita mereka masih ada, harus dijaga nyala apinya, agar kelak semakin banyak yang tergerak untuk mendukung kemerdekaan yang sebenar-benarnya.

Perjuangan anak-anak Palestina dalam meraih mimpinya tentu akan menjadi sebuah titian jalan panjang. Kendati demikian, selama kebenaran terus disuarakan, maka nyala harapan akan menemui keniscayaan. (I-tari/infoabadi)

Sumber: Palestine Chronicle