Renungan Pemikiran Dr. Muhammad Iqbal Tentang Rintihan Umat Islam

Renungan Pemikiran Dr. Muhammad Iqbal Tentang Rintihan Umat Islam

Muhammad Iqbal, menyampaikan pemikiran melalui syair/Islami

Lewat syair-syair pemikiran Muhammad Iqbal, dapat menggugah hati umat Islam yang tengah “tertidur” pulas berabad-abad yang lalu

Infoabadi.org— Kajian Sore Plus hadir kembali untuk mengisi waktu-waktu sore Sahabat, kali ini mengkaji mengenai “Renungan Pemikiran Dr. Muhammad Iqbal Tentang Rintihan Umat Islam” yang diulas oleh KH. Sri Bintoro Hadiwidjoyo pada 20 April 2020 lalu. Simak informasi selengkapnya yang telah disajikan Amal Bakti Dunia Islam, lembaga penghimpun donasi kemanusiaan berikut ini.

 

Muhammad Iqbal Penggugah Umat Islam Lewat Syair

Dalam Kajian Sore Plus (KaSeP) KH. Sri Bintoro Hadiwidjoyo yang merupakan seorang pakar sejarah dunia Islam, pakar kristologi dan tokoh pendidikan di Nusa Tenggara Barat ini menjelaskan bahwa Muhammad Iqbal adalah seorang tokoh kebangkitan Islam, khususnya di wilayah India dan Pakistan (yang kala itu belum memisahkan diri).

Patut untuk diketahui bersama bahwa Muhammad Iqbal yang hidup pada 1873-1938 telah memperlajari sajak-sajak Persia belia, kebiasaan yang melekat itu membuatnya menjadikan sajak atau puisinya sebagai jalan untuk menyuarakan pemikiran. Dibangunkannya umat Islam yang pada saat itu sedang ‘tertidur lelap’ lewat sajak-sajak pemikiran yang disampaikan Muhammad Iqbal, yang kemudian menjadi penyambung lidah bagi generasinya.

 

Sajak Shikwa Wal Jawabi Shikwa

Sri Bintoro yang juga merupakan pengurus Dewan Dakwah Indonesia menjelaskna bahwa beragam sajak telah dihasilkan oleh Iqbal, dengan salah satu yang masyhur adalah sajak yang berjudul Shikwa Wal Jawabi Shikwa. Iqbal mengingatkan kaum muslimin tentang masa lalu kejayaan Islam, seraya mengeluh mengenai bala bencana yang terjadi pada masanya, lalu dinyalakannya dalam kalbu umat Islam api harapan demi masa depan yang gemilang.

Sajak yang berjudul Shikwa Wal Jawabi Shikwa memiliki makna yang dalam tentang pengaduan umat Islam kepada Tuhannya (Allah Swt) yang kemudian dijawab lewat karya sastra selanjutnya tentang jawaban Tuhan atas keluhan hamba-hamba-Nya itu.

 

  • Shikwa

 

Shikwa memiliki arti pengaduan kepada Allah Swt. bagian pertama dalam sajak shikwa menjelaskan pengaduan umat islam terhadap Tuhan yang dirasa berat sebelah kepada umat non-muslim, di mana mereka mendapatkan banyak kemudahan dibandingkan dengan umat Islam yang pada saat itu khususnya di India tengah berada di bawah pendudukan Inggris.

 

Shikwa melukiskan perasaan sebal dan kesal umat muslimin yang bertumpuk-tumpuk dalam pikiran mereka, menjauhkan diri dari sikap intropeksi diri, mengutuki nasib dan penyakit yang seolah-olah telah menjadi takdir mereka.

Dalam puisi karya Muhammad Iqbal ini, menggambarkan kelemahan umat Islam sebagai pihak yang kalah, dipecundangi, dipermalukan, bahkan terjadi penghinaan terhadap umat Islam pun tidak ada yang membela. Umat seolah-olah berkata “Ya Allah Swt. kenapa Eengkau tidak berpihak kepada kami? Justru Engkau berpihak kepada umat yang selain kami.”

 

 

  • Jawabi Shikwa

 

Iqbal kemudian menjawab pengaduan umat muslimin dalam sajak Jawabi shikwa. Jawabi Shikwa artinya jawaban Allah Swt. atas pengaduan yang disampaikan oleh umat Islam. Iqbal menunjukan bahwa tempat yang sakit itu ada pada urat nadi umat Islam. Diceritakannya kepada kaum muslimin bahwa bukanlah Tuhan yang tidak adil kepada mereka. Tetapi mereka sendiri sebagai umat Islam bersikap tidak adil dan jujur terhadap dirinya.

 

Ditunjukan oleh Iqbal bahwa sikap fatalis umat muslimin ialah menipu diri sendiri, ialah semacam tabir untuk menyelubungi kekurangan diri sendiri. Diperingatkan oleh Iqbal, jalan keluar permasalahan adalah kembali kepada warisan yang nyata yaitu adalah Al Quran. Dengan sinar yang tak kunjung padam dari Al-Quran yang akan menjadi petunjuk terhadap persoalan-persoalan umat Islam.

Sepenggal sajak dalam jawabi shikwa diantaranya adalah sebagai berikut:

 

“Telah kami hamparkan tikar. Tapi siapakah yang telah datang bertanya?

Telah kami bentangkan jalan kemuliaan, tetapi siapa yang telah bersiap melaluinya?

Sungguh cahaya telah kami pancarkan dari fitrah, tetapi permata tidak menyambut sari cahaya dari-Nya. Seakan-akan sejumput tanah ini tidak akan terjadi dari tanah insaniah yang pertama ditempa. Benarkah kamu telah bersedia di zaman baru? Menjadi abid Allah Swt., tentara Muhammad?”

 

Pesan Muhammad Iqbal Untuk Pemuda

  1. Sri Bintoro menyampaikan bahwa dalam sajaknya, Muhammad Iqbal juga memberikan pesan untuk pemuda sebagai generasi yang akan melanjutkan perjuangan, salah satu pesannya yang tersirat adalah sebagai berikut:

“Aku harapkan pemuda inilah yang sanggup menjalankan zaman yang baru, memperbaharui kekuatan iman, menjalankan perintah hidayat, menjalankan ajaran khatimul anbiya, menancapkan di tengah medan, pokok ajaran Ibrahim”

Muhammad Iqbal tidak hanya menjadi pemikir Islam dan membangkitkan semangat umat Islam yang tengah tertidur pada saat itu, tetapi pemikiran-pemikiran Muhammad Iqbal ini yang kemudian menjadi sebuah kekayaan khazanal intelektual yang dimiliki oleh umat Islam. Semoga kita semua sebagai penerus perjuangan para pendahulu dapat mengambil peran dan mengampu amanah dengan sebaik-baiknya pada masa ini dan masa yang akan datang. (itari/infoabadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *