Potret Keluarga Mahmud Hadapi Musim Dingin yang Mengerikan

Potret Keluarga Mahmud Hadapi Musim Dingin yang Mengerikan

ABADI, Palestina–  Di atas karpet yang telah basah, Mahmud duduk bersama istrinya Asmahan dan kedelapan anaknya yang tengah berkumpul mengelilingi perapian. Hangatnya rumah mereka hilang sejak musim dingin mendera Gaza kala itu.

Rumah mereka yang sangat sederhana tak mampu melindungi mereka dari terjangan banjir yang datang akibat hujan yang terus-menerus. Bahkan saat banjir menggenangi jalan, air dapat masuk melewati dinding-dinding lapuk yang berlubang di berbagai sudut.

Keluarga Mahmud merupakan satu sekian banyak keluarga miskin di Gaza yang setiap tahunnya harus berjuang melewati musim dingin yang menggigil. Tak ada pemanas atau selimut hangat. Semua dilewati dengan penuh perjuangan.

Baca juga: Memasuki Pekan Ke-tiga Musim Dingin, Masyarakat Gaza Semakin Sengsara

Dalam kondisi memprihatinkan tersebut, Asmahan mengungkapkan kesedihan dan ketakutannya. Ia berujar ada orang tua yang sanggup melihat anaknya tersiksa di musim dingin, apalagi disebabkan karena ketidak mampuan mereka memberikan fasilitas  yang layak.

Musim Dingin Palestina
Sering kali air masuk melalui sela-sela dinding rumah yang lapuk dan berlubang sehingga perabotan dan alas rumah menjadi basah. (Foto: Aljazeera)

Kisah Mahmud pada musim dingin lalu ini, sangat mungkin kembali terjadi pada musim dingin kali ini. Memasuki pekan ke-empat musim dingin Gaza pada Desember 2018 ini, Palweather terus mengabarkan suhu yang semakin turun di Gaza. Cahaya matahari bahkan tak mampu menebus awan kelabu yang akhir-akhir ini menutupi langit Gaza.

Bertahan dalam Dingin dan Lapar

Pernahkah kita merasa bahwa rasa lapar akan semakin menyerang saat dingin atau hujan? Itu pula lah yang dirasakan masyarakat Gaza. Sayanganya, tak seperti kita yang bisa dengan mudah mendapatkan makanan, mereka justru harus bersabar menanti makanan yang belum tentu bisa mereka dapatkan.

Musim Dingin Palestina
Perkampungan tempat tinggal Mahmud dan keluarganya (Foto: Aljazeera)

Melawan dingin bukan satu-satunya pertarungan yang harus dilalui keluarga Mahmud. Blokade yang diberlakukan Israel terhadap Gaza  mengakibatkan krisis berkepanjangan, salah satunya krisis pangan. Padahal pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi kelangsungan hidup seorang insan.

Perjuangan masyarakat Gaza semakin sulit kala musim dingin tiba. Setiap tahunnya, selalu saja ada korban berjatuhan karena musim dingin. Entah itu karena kelaparan, kedinginan, atau ihwal lain. (history/abadi)

Sumber: Aljazeera, Palinfo

Diamnya kita akan semakin menambah kesengsaraan msyarakat Gaza. Jangan biarkan Gaza membeku!

Salurkan donasi terbaik melalui:

Bank Syariah Mandiri
No. Rek (451) 711 7976 337
a/n Amal Bakti Dunia Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *