Kisah Anak-Anak Yatim Palestina yang Rindukan Orang Tua

Kisah Anak-Anak Yatim Palestina yang Rindukan Orang Tua

Anak-anak yatim Palestina sedang berjuang dalam kerinduan terhadap orang tua yang lebih dulu meninggal dunia, akibat serangan udara Israel.

Tahukah sahabat, ada sekitar 6.500 anak-anak Palestina yang kehilangan orang tua. Mereka merasakan kebersamaan yang sangat singkat dengan orang tuanya, belum sempat mengukir banyak kisah dan anak-anak belum sempat mendapatkan bekal untuk menjalani kehidupan.

Anak-anak tersebut terpaksa harus tinggal di rumah yatim piatu bersama dengan seseorang yang tidak dikenalnya sama sekali, meski berada di suasana yang ramai namun hati merasakan kesepian dan merindukan sosok orang tua.

Sahabat, kali ini lembaga donasi kemanusiaan Amal Bakti Dunia Islam (Abadi), akan menyajikan kisah beberapa anak yatim Palestina yang merindukan orang tuanya. Berikut kami sajikan kisah ini untuk anda.

Aisha Al-Shinbary, Menggambar Roket yang Buat Ibunya Meninggal

Keterangan: Aisha Al-Shinbari Gadis Belia 8 Tahun (di tengah), Anak Yatim Palestina (Foto: Al-Jazeera)

Kisah pertama datang dari Aisha Al-Shinbary, gadis belia berusia 8 tahun asal Palestina yang kehilangan rumahnya selama penyerangan Israel berlangsung. Ia merasa ketakutan setiap kali mendengar suara pesawat terbang, karena dari sanalah berjatuhan peluru zionis yang menghancurkan tanah airnya.

Gadis kecil tersebut mengaku tidak ingin mengingat rumahnya, dan berharap untuk bisa bertemu dengan ibunya yang sudah lebih dulu meninggal dalam serangan udara tersebut.

Pada suatu malam, Aisha memimpikan ibunya yang sedang mencium dan memeluknya, kemudian tiba-tiba menghilang.

Setelah itu, Aisha terbangun dan merasakan kerinduan yang dalam terhadap sang ibu. Ia langsung menggambar roket Israel yang sudah membuat ibunya meninggal.

Nawal Yassine: Ayahku Injak Leher Israel

Keterangan: Ilustrasi Anak Yatim Palestina Berusia Sepuluh Tahun (Foto: Aljazeera)

Kisah kedua datang dari anak berusia sepuluh tahun, Nawal Yassine. Ia menceritakan tentang ayahnya yang telah menjadi pahlawan Palestina.

Ketika itu, sang ayah menerima telepon dari tentara Israel yang mengancam  pamannya Nawal yang menjadi tentara pembela Palestina. Pada saat itu, sang Ayah memberitahu orang Israel, bahwa dirinya akan datang ke Tel Aviv dan menginjak leher tentara Israel.

Kisah tersebut membuat Nawal menjadi semangat, dan hatinya tidak sedih meski harus ditinggalkan sosok ayah. Namun tahukan sahabat, kisah ini hanya fiktif yang dibuat oleh ibunya, agar Nawal tidak menjadi anak yang kesepian, bersedih mengingat ayahnya, dan tidak kehilangan jiwa semangat.

Kerinduan Nawal terhadap ayahnya tercermin dari cerita-cerita yang dibanggakannya itu. Ia rindu dan terus mengingat sang ayah, namun dilakukan dengan cara yang berbeda dari orang lain.

Abadi Ajak Sahabat untuk Bantu Anak Yatim Palestina

Keterangan: Ilustrasi Anak-anak Yatim Palestina (Foto: Iniziatif)

Sahabat Abadi, mereka (anak yatim Palestina) berada di rumah yatim piatu Al-Amin di Kota Gaza. Rumah yatim piatu tersebut didirikan lebih dari enam dekade dan menjadi satu-satunya fasilitas untuk anak yatim di Gaza.

Rumah tersebut hanya diperuntukkan bagi anak yang benar-benar tidak mempunyai keluarga saja. Hal ini disebabkan karena tempatnya masih terbatas, sehingga belum bisa menampung seluruh anak yatim di Palestina.

Sementara itu, bantuan yang datang pun belum dapat memenuhi kebutuhan hidup  anak-anak yatim Palestina sepenuhnya.

Keterangan: Potret Anak-Anak Yatim Palestina (Foto:Anadolu Agency)

Abadi berikhtiar penuh dalam penyaluran donasi untuk yatim Palestina, sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian kami terhadap mereka.

Sahabat, mari berikan dukungan terhadap anak-anak yatim dan bantu kirimkan donasi kemanusiaan Palestina melalui Abadi. Perjalanan mereka masih panjang, dan ada masa depan yang sedang menanti. Inilah kesempatan untuk kita dapat membantu meringankan beban anak-anak yatim Palestina. (izzah/abadi)

 

Sumber: Aljazeera, Middle East Eye

 

Ayo Bantu Anak-Anak Yatim Palestina!

Donasi bisa sahabat Abadi salurkan melalui link berikut: https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Atau bisa juga melalui:

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Kenali Peluru Israel! Penyebab Banyak Warga Palestina Jadi Difabel

Kenali Peluru Israel! Penyebab Banyak Warga Palestina Jadi Difabel

Israel menggunakan senjata dan peluru misterius untuk menyerang warga Palestina. Hal ini mengakibatkan ratusan warga menjadi difabel.

Jika selama ini zionis Israel menunjukkan kesungguhannya dalam menggunakan senjata-senjata modern untuk menyerang warga Palestina dan mengakibatkan ratusan dari mereka menjadi difabel, maka kita – sebagai saudara seakidah – harus membantu untuk dapat menyeimbanginya.

Sebagai muslim yang bersaudara, kita tak boleh kalah bahkan harus memiliki semangat lebih untuk menghadapi kekejaman zionis. Bagaimana caranya? Mari kerahkan kesungguhan kita, minimal dengan membantu mengirimkan donasi kemanusiaan jika kita tidak bisa membersamai mereka dengan jiwa dan raga.

Senjata Israel memang hebat, tapi apalah daya jika tidak ada manfaat baik yang dihasilkan. Hanya digunakan untuk membuat orang-orang tak bersalah meregang nyawa, dan membuat banyak warga Palestina menjadi difabel.

Lebih lagi peluru yang mereka gunakan memiliki keunikan tersendiri yang harus kita kenali, yuk baca artikel sampai akhir agar kita jadi lebih paham.

Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Dan kau akan memenangi seribu pertempuran (Sun Tzu)

 

Peluru Israel Hanya Berikan 2 Pilihan, Jadi Difabel atau Gugur ?

Keterangan : Abu Thurayya (29 tahun) Difabel Palestina (Foto: cpiml.org)

Layaknya sebuah pilihan yang sulit, menjadi difabel atau gugur? Jika kita mendapatkan pertanyaan tersebut, maka kita tidak akan pernah bisa memilih salah satunya. Karena bisa hidup dengan normal adalah cita-cita semua orang.

Senjata jitu Israel telah banyak membuat para pejuang berguguran dan menjadi difabel. Keadaan sulit dan terhimpit membuat para pejuang tak bisa menghindar dari beberapa ledakan, bangunan roboh, atau peluru. Ingatkah pada Abu Thurayya, seorang difabel Palestina?

Kakinya lebih dulu terkena peluru Israel di tahun 2009, yang mengakibatkan Abu Thurayya menjadi difabel. Namun dengan semangatnya, semua keterbatasan itu tidak membuatnya berhenti untuk membela Palestina.

Keterangan : Abu Thurayya Meninggal Dunia Terkena Tembak Peluru Israel Tahun 2017 (Foto: Duta.co)

 

Pada tahun 2017, Abu Thurayya mendapatkan tembakan kedua kalinya hingga syahid dalam perjuangan membebaskan tanah suci Palestina.

Masih banyak kisah tragis lainnya yang menimpa warga Palestina, dan semua itu adalah ulah Israel dengan kekuatan pelurunya.

Bedanya Peluru Polisi/ Militer Israel dengan Peluru Pada Umumnya

Militer Israel Pakai Peluru Ilegal “Butterfly Bullet” Untuk Membuat Cacat Sasaran Tembak (mintpress News)

 

Israel sudah terkenal dengan serangkaian modifikasi senapan yang diciptakannya. Mereka mampu mengubah besi tua yang berkarat menjadi senjata untuk digunakan penjajahan.

Persenjataan Israel sangat lengkap, seperti tavor atau senapan gempur yang digunakan tentara atau polisi untuk membidik sasaran.

Keterangan:Tavor, Senjata Israel yang Digunakan untuk Membidik ( Foto:Time Of Israel)

 

Peluru Israel berbeda dengan peluru yang lazim digunakan oleh militer lainnya. Peluru pada umumnya, ketika ditembakkan hanya menancap pada satu titik.

Berbeda dengan peluru Israel, ketika peluru tersebut ditembakkan, akan menghasilkan luka yang sangat besar dan menimbulkan objek hancur. Selain itu, dapat merusak jaringan tulang yang tidak memungkinkan untuk diobati, satu-satunya alternatif adalah dengan amputasi.

Hal tersebut yang mengakibatkan banyaknya warga Palestina tidak hanya mengalami luka-luka ringan. Akan tetapi, luka tersebut sangat berbahaya dan tidak bisa di lakukan dengan pengobatan saja, melainkan harus diamputasi.

Baca Juga: Ini Dia Program Terbaru Abadi, Buat Si Pencari Amal Jariyah

Lewat Abadi, Jawaban Atas Rasa Empatimu Kepada difabel Palestina Terpenuhi

Keterangan: Abadi Menyalurkan Donasi Untuk Difabel Palestina (Dok. Abadi)

 

Melihat kondisi warga Palestina yang terus-menerus mendapatkan serangan, dan terus bertambahnya jumlah korban. Kondisi tersebut mengakibatkan banyak pula warga Palestina yang kehilangan kakinya dan menjadi difabel.

Mungkin kita tidak merasakan, tapi kita bisa melihat betapa sulit menjalani hidup tanpa kaki. Bagi para difabel, mereka sangat sulit menjalani kehidupan sehari-hari untuk memenuhi biaya pengobatan dan membeli alat bantu. Wilayah pemblokadean Israel membuat perekonomian mereka menurun.

Sahabat, bagaimana jika kitalah orang yang menjadi penduduk Palestina? Belum cukupkah semua yang terjadi di Palestina membuat hati kita tergugah?

Keterangan: Penyaluran Donasi Kepada Korban Aksi Kepulangan Akbar pada November 2018(Foto: Dok. Abadi)

 

Abadi, sudah dua tahun berikhtiar menjadi lembaga kemanusiaan yang menyalurkan donasi kemanusiaan Palestina, khususnya untuk kaum difabel.

Pada tahun 2018, Abadi telah menyalurkan donasi kepada korban aksi kepulangan akbar.

Keterangan: Abadi menyalurkan bantuan tunai kepada korban Aksi Kepulangan Akbar yang sedang mendapatkan mengobatan di Turki pada Juli 2019. (Foto: Dok. Abadi)

 

Pada tahun 2019, Abadi berkesempatan mengirimkan donasi untuk difabel korban aksi kepulangan akbar, yang sedang mendapatkan pengobatan di Turki.

Kali ini, Abadi mengajak sahabat untuk turut mendukung dan mengirimkan bantuan kepada difabel Palestina melalui Abadi. Karena inilah kesempatan berbagi yang sangat jarang, membuat difabel Palestina bahagia, dan mengembalikan semangat mereka. (izzah/abadi)

 

Sumber: Russia Beyond, Boombastis

 

Ayo Bantu Kuatkan Difabel Palestina!

 

Atau juga bisa langsung melalui Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Keseruan Pemutaran Film ‘Hayya’ di Mataram Bersama Abadi

Keseruan Pemutaran Film ‘Hayya’ di Mataram Bersama Abadi

Dalam keseruan pemutaran Film Hayya di Mataram, Abadi hadir sebagai lembaga penyaluran donasi kemanusiaan Palestina.

 

Dalam upaya membantu Palestina, Abadi telah melalui hari-hari dengan melebarkan langkah untuk menjalin sinergi bersama berbagai kalangan.

Jika sebelumnya Abadi telah banyak bekerja sama menjadi lembaga donasi kemanusiaan Palestina dengan kalangan pemerintahan dan media, maka kini saatnya menembuskan perannya hingga ke dunia hiburan, yakni bekerja sama dalam sebuah pemutaran film kemanusiaan berjudul ‘Hayya’.

Keterangan : Pemeran Film Hayya, The Power Of Love 2 (Foto: seruni)

 

Film Hayya mengisahkan kehidupan dua sosok laki-laki yang menjadi relawan kemanusiaan di Palestina. Dalam perjalanan itu, mereka menemukan gadis kecil yatim-piatu yang membutuhkan bantuan. Hingga akhirnya hubungan gadis kecil dengan kedua relawan tersebut mengalami berbagai tantangan yang cukup rumit.

Nah, sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak dalam menghimpun bantuan untuk Palestina, Abadi turut mengambil peran menjadi mitra penyaluran donasi dalam pemutaran Film Hayya tersebut.

Kerja Sama Abadi dalam Pemutaran Film Hayya

Keterangan: Silaturahim Abadi dengan Tim Film Hayya (Foto: Dok. Abadi)

 

Beberapa pekan terakhir, Abadi mendapatkan kunjungan silaturahmi dari tim film Hayya di wilayah Lombok. Dalam silaturahmi tersebut Saidah Hidayati, sebagai perwakilan tim film, berkesempatan untuk mengenalkan filmnya kepada Abadi.

Dalam hal ini, Abadi mengambil kesempatan baik untuk bermitra dengan tim film. Abadi hadir di tengah keseruan “Nonton Bareng Film Hayya” dengan membawa peran besar sebagai lembaga penyaluran donasi kemanusiaan Palestina.

Keseruan Pemutaran Film Hayya

 

 Pemutaran perdana Film Hayya di CGV Mataram-Lombok pada 17 September 2019, mendapatkan antusias baik dari masyarakat setempat.

Nonton bareng hari pertama tersebut, dihadiri oleh Asma Nadia sebagai Assosiate Produser sekaligus menjadi salah satu pemeran dalam film Hayya.

Pengalaman luar biasa ini dirasakan oleh Abadi dan Asma Nadia, karena dapat menyapa dan berinteraksi langsung dengan para penonton Film Hayya di Lombok.

Asma Nadia mengatakan, “Terima kasih cgv yang sangat fleksibel kerja sama dan sudah mendukung film baik.”

 

Pemain Film Hayya Ajak Masyarakat untuk Dukung Palestina Melalui Abadi

 

Usai menonton film yang menceritakan kisah anak yatim tersebut. Asma Nadia sebagai salah satu pemainnya mengingatkan kepada masyarakat, bahwa mereka memiliki kesempatan besar untuk mendukung anak-anak yatim di Palestina.

Pada kesempatan ini Asma Nadia mengajak sahabat, untuk mendukung anak-anak yatim di Palestina melalui Abadi.

Sebagai lembaga yang berfokus pada isu kemanusiaan lokal dan Internasional, Abadi juga bergerak untuk membantu saudara-saudara yang ada di palestina. Selama 2 tahun berdiri, berbagai bantuan untuk Palestina telah disalurkan, mulai dari alat bantu untuk difabel, iftar ramadha, qurban, hingga santunan yatim untuk palestina.

Keterangan: Abadi Salurkan Kurban di Palestina, 2019 (Foto: Dok. Abadi)

 

Kesadaran masyarakat mengenai keadaan anak yatim di Palestina seperti yang dikisahkan dalam film Hayya, mudah-mudahan menambah kepedulian kita terhadap anak yatim Palestina.

 

Yuk kita bersama-sama dukung dan kirimkan bantuan untuk yatim Palestina.(izzah/abadi)

donasi bisa di salurkan melalui link berikut: https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Atau, Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Inspiratif! Ibu Rumah Tangga Rela Belanjakan Hartanya untuk Palestina

Inspiratif! Ibu Rumah Tangga Rela Belanjakan Hartanya untuk Palestina

Kisah Inspiratif datang dari ibu rumah tangga yang merelakan hartanya untuk wakaf masjid dan donasi kemanusiaan Palestina.

Saat memiliki rezeki lebih, apa yang sahabat lakukan? Apakah membuka kembali daftar belanja yang belum terbeli, mencari tempat liburan, atau sibuk melihat-lihat akun belanja di media sosial? Atau memilih menyisihkan harta tersebut untuk saudara-saudara yang sedang genting membutuhkan bantuan, seperti warga di Palestina, misalnya.

sebagai manusia biasa, wajarlah jika sebagian mbesar condong berencana memenuhi keinginan pribadi terlebih dahulu. Namun, berbeda dengan tiga sosok ibu rumah tangga asal Indonesia ini, sebelum memenuhi kebutuhannya, mereka lebih dulu memenuhi kebutuhan saudara-saudara nya yang ada di Palestina yang lebih penting kondsinya. Berikut, Abadi sajikan cerita Ibu-ibu inspiratif kepada anda. Yuk, simak!

Bu Sumiani, Wakafkan Tanah Warisan Untuk Keperluan Masjid di Palestina

Keterangan: Ibu Sumiani wakafkan tanah untuk Bantu Biaya Pembangunan Masjid di Palestina (Foto: Dok.Abadi)

Ibu Sumiani berasal dari Penede, Desa Sakra Selatan, Kecamatan Sakra. Beliau telah mewakafkan tanahnya melalui Abadi, untuk membantu biaya pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Palestina.

Tanah tersebut merupakan warisan yang diterima dari orang tuanya. Kemudian, Ibu Sumiani meneruskan kebaikan orang tuanya dengan mewakafkan tanah tersebut. Amal jariyah yang Insyaallah tidak akan pernah putus.

Ibu dari dua anak ini berharap dengan mengikhlaskan tanahnya untuk diwakafkan, maka amal tersebut akan menjadi kemudahan bagi orang tuanya untuk dapat berkunjung ke tanah suci.

Baca Juga: Terus Berproses, Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia Dikawal Abadi

Ibu Rohana, Terenyuh Setelah Melihat Kondisi Palestina

Keterangan : Ibu Rohana menyerahkan donasi untuk Palestina (Foto: Dok. Abadi)

Sosok inspiratif kedua datang dari Ibu Rohana, asal Desa Ampera, Kec. Palolo, Kab. Sigi.Beliau mengaku selalu terenyuh ketika melihat berita serangan Israel terhadap Palestina. Zionis tega melakukan kejahatan terhadap sesama manusia, hingga membunuh tanpa rasa bersalah.

Tragedi kemanusiaan yang dialami warga Palestina itulah yang membuat Ibu Rohana terketuk hatinya. Beliau mendonasikan hartanya melalui Abadi pada tanggal 01 September 2019 untuk warga Palestina, dan berniat untuk terus membantu saudara di Palestina dengan kemampuannya.

Ibu Misnan: 11 Tahun Diuji Sakit, Tetap Bantu Palestina

Keterangan: Ibu Misnan, donatur Palestina (Foto: Harapan Amal Mulia)

Sosok inspiratif selanjutnya datang dari Ibu Misnan asal Medan. Beliau mendonasikan uang yang diberi oleh anaknya untuk Palestina. Ibu Misnan diuji sakit stroke selama belasan tahun. Beliau memenuhi kehidupan sehari-hari dengan mengandalkan uang yang diberi oleh anaknya.

Beliau mengaku bersedih melihat keadaan warga Palestina yang mendapatkan perlakuan kejahatan dari Israel. Banyak anak-anak di sana yang kehilangan orang tuanya dan orang-orang kehilangan rumah.

Beliau mendonasikan uang yang dikirim anaknya seharusnya untuk membeli baju lebaran. Ibu Misnan lebih mengikhlaskan untuk donasi karena mereka (Palestina) lebih membutuhkan.

Ibu Ainun: Dunia Islam Harus Jadi Perhatian Umat Muslim

Keterangan : Ibu Ainun, Donatur Asal Karang Lombok Timur (Foto: Dok. Abadi)

Sosok Inspiratif selanjutnya datang dari Ibu Ainun, asal Kembangsari, Selong, Lombok Timur. Ibu Ainun telah mewakafkan tanah seluas 5 hektare untuk donasi kemanusiaan Palestina.

Menurutnya, sebagai sesama muslim, kita harus peduli dengan kondisi saudara di Palestina. Di sana banyak warga yang sama seperti di Indonesia, maka jika kita dapat hidup dengan tenang seharusnya mereka juga hidup tenang. Ketika orang-orang Indonesia dapat sekolah dan belajar mengaji dengan mudah, mereka di Palestina pun ingin hidup dengan mudah.

Baca juga: https://infoabadi.org/2019/07/abadi-salurkan-kepedulian-masyarakat-ntb-untuk-palestina/ 

Berbagi sedikit lebih baik dan akan tetap bermanfaat, dari pada harus menunggu hingga kita mampu. Sedangkan warga di Palestina, tidak bisa menunggu lebih lama untuk melawan penjajah yang membutuhkan bantuan serta dukungan kita.

Begitulah kisah yang dapat menginspirasi kita semua. Kedua sosok ibu rumah tangga itu membuktikan, bahwa siapa saja bisa mengambil peran untuk membantu Palestina. Perihal bersedekah, tidak harus menunggu ketika harta sudah berlebih. Akan tetapi, amal salih tersebut harus diprioritaskan dalam keadaan lapang atau sempit. (izzah/abadi)

 

Nomor Rekening Bank

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

(Call/SMS/WA) 087864556406

Ini Dia Program Terbaru Abadi Buat Si Pencari Amal Jariyyah

Ini Dia Program Terbaru Abadi Buat Si Pencari Amal Jariyyah

Abadi membuka peluang kebaikan untuk para pencari amal jariyyah melalui program bantuan untuk difabel Palestina.

Di dunia ini, tiap-tiap manusia tak memiliki takdir yang sama, bukan? Ada yang sehat, ada yang sakit. Ada yang senang, ada yang sulit. Ada yang diberi ruang untuk bergerak, ada pula yang terbatas karena ketidaksempurnaan fisik.

Tahukah sahabat? Di antara perbedaan takdir tersebut, ada yang saat ini dilalui oleh para penyandang disabilitas di Palestina. Mereka sakit, sulit, dan menjadi serba terbatas karena ketidaksempurnaan fisik.

Keterangan: Anak-anak Menjadi Penyandang Disabilitas Akibat Serangan Peluru Israel (Foto: harretz)

 Untuk itu, sekarang saatnya Abadi,lembaga donasi Palestina resmi, mengenalkan program terbaru untuk para pencari amal jariyah, yaitu membantu difabel Palestina. beramal jariyah dengan membantu para penyandang disabilitas si negeri Anbia ini merupakan sebuah kebaikan besar, Karena ketika kita membantu kesulitan merka, dan mereka juga melakukan kebaikan, maka kebaian tersebut juga akan mengalir kediri kita.

Keterangan: Abdelrahman Nofal Kakinya Menjadi Sasaran Peluru Tentara Israel (Foto: record-courier)

Kenapa difabel Palestina? karena selain kondisitubuhnya yang terbatas, mereka juga hidup dalam keadaan sulit. Tinggal di pengungsian yang sesak sehingga membuat sehingga membuat mereka sulit bergerak. Ditambah dengan krisis ekonomi, sehingga tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan untuk kehidupan dan untuk pengobatannya.

Difabel Palestina Tidak Bisa Bekerja

Keterangan: Akibat Peluru Israel, Tiga Bersaudara Menggunakan Alat Bantu (Foto: aa.com.tr)

Akibat blokade jalur Gaza yang dilakukan Israel, warga Palestina menjadi semakin terbatas melakukan aktivitas mencari nafkah. di jalur Gaza, lebih dari 90 persen penyandang disabilitas menganggur, membuat mereka dan keluarga sangat  terggantung pada uang yang disediakan oleh Kementrian Pembangunan Sosial dan Perlindungan Anak.

memburuknya perekonomian tersebut membuat penyandang disabilitas tidak mampu membayar biaya tambahan untuk penggantian alat bantu dan transportasi ke lembaga rehabilitasi.

Penyedia Terapi Fisik Tak Menyanggupi Pengobatan

Lembaga-lembaga  yang menyediakan terfi fisik dan pekerjaan bagi para penyandang cacat terpaksa mengurang jam oprasinya tergantung pada jadwal pasokan listrik, kesediaan generator cadangan dan bahan bakar yang diperlukan untuk menjalankannya. sedangkan listrik di Gaza sangat dibatasi penggunaanya.

Keterangan: Terapi Fisik Difabel Palestina Terbatas (Foto: Harapan Amal Mulia)

Mereka harus mendapatkan pengobatan anggota tubuhnya, supaya dapat menjalankan aktivitasnya kembali dan dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Begitulah kondisi difabel Palestina, yang sangat penting untuk sahabat perhatikan dan bantu dengan sekuat tenaga.

 

Langkah Nyata Abadi utuk Difabel Palestina

Keterangan: Remaja Palestina Menjadi Korban dalam Aksi Kepulangan Akbar (Dok. Abadi)

Banyak kepedihan dirasakan oleh saudara kita di Palestina akibat serangan Israel, khususnya kaum difabel yang kehilangan anggota tubuh akibat penyerangan tersebut.

Donasi Palestina 2019 Pilihan: Bantu Kuatkan Perjuangan Difabel Palestina

Mari kita tingkatkan amal jariyah dengan bantu ringankan beban difabel Palestina,

dan kembalikan senyum mereka.

Abadi menyalurkan bantuan tunai kepada korban Aksi Kepulangan Akbar yang sedang mendapatkan mengobatan di Turki pada Juli 2019. (Dok. Abadi)

 

Amal Bakti Dunia Islam adalah lembaga kemanusiaan yang memiliki program bantuan terhadap penyandang difabel Palestina, ikhtiar ini dilakukan sejak tahun 2018.

Bantuan kemanusiaan untuk penyandang difabel Paletina sudah sebanyak dua kali disalurkan oleh Abadi, yakni pada bulan Juli 2019 dan November 2018.

Penyaluran bantuan langsung kepada korban Aksi Kepulangan Akbar pada November 2018.(Dok. Abadi)

 

Manfaat berdonasi melalui Abadi, ada program khusus bagi donatur yang ingin membantu saudara penyandang disabilitas di Palestina secara langsung.

Jadikan hidup kita lebih bermanfaat dan membahagiakan banyak orang. Kebermanfaat tersebut dapat diwujudkan dengan meningkatkan kepedulian kita terhadap penyandang disabilitas di Palestina. (izzah/abadi)

 

Head Office:

Perum. Lingkar Pratama B 13, Kota Mataram-Lombok, NTB

Rekening Donasi:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Inilah Kondisi Difabel Palestina di Tenda Pengungsian

Inilah Kondisi Difabel Palestina di Tenda Pengungsian

Para pengungsi difabel Palestina tidak mendapatkan fasilitas yang layak di tenda pengungsian. Mereka tidak dapat beraktivitas dengan mudah, karena tempat yang sesak dan tidak nyaman membuat mereka sulit untuk bergerak.

Ruang gerak bagi para penyandang disabilitas amatlah terbatas. Kondisi fisiknya yang tidak sempurna serta kurangnya alat bantu yang tersedia, membuat mereka kesulitan untuk melakukan mobilitas ke tempat-tempat seperti toilet, dapur, posko kesehatan ataupun sekolah.

Bantuan Tak Masuk, Difabel Di Pengungsian Makin Terpuruk

Menurut UNRWA, salah satu lembaga donasi kemanusiaan PBB, lebih dari 20 persen rumah tangga Palestina menghadapi kemiskinan ekstrim yang setidaknya memiliki satu anggota keluarganya sebagai penyandang disabilitas.

Selain itu, hampir 29 persen anak-anak penyandang disabilitas tidak terdaftar sekolah, sehingga mereka tidak dapat tumbuh dengan pendidikan dan mengembangkan potensi.

Keterangan: Warga Palestina menerima bantuan makanan dari UNRWA (Foto: Voaindonesia.com)

Bantuan internasional yang diberikan oleh UNRWA kian menurun setelah adanya kebijakan Amerika yang memotong bantuan ke Palestina. Di sisi lain, dana persediaan bantuan hanya tersisa untuk beberapa minggu lagi.

Hal ini tentunya mengancam keberadaan para difabel yang sangat membutuhkan bantuan besar untuk menunjang aktivitas kesehariannya.

Siapa yang Mau Peduli Nasib Difabel Di Pengungsian?

Selama ini, pengungsi Palestina hanya mengandalkan bantuan internasional, namun seketika bantuan tersebut justru dihentikan. Maka bagaimana nasib difabel Palestina selanjutnya? Adakah yang akan peduli dengan mereka

Keterangan: Penyaluran Donasi Lembaga Kemanusiaan Abadi ke Difabel Palestina (Foto: Dok.Abadi)

Sahabat, kita tak perlu menunggu kepedulian itu datang dari orang lain, sebab sejatinya hal itu bisa kita datangkan dan mulai dari diri sendiri

Abadi sebagai lembaga donasi palestina terpercaya 2018, berikhtiar penuh menfasilitasi masyarakat yang ingin turut membantu saudara-saudara penyandang disabilitas Palestina yang bermukim di tenda-tenda pengungsian Turki.

Sejak tahun 2018, Abadi sudah dua kali menyalurkan bantuan secara langsung kepada para difabel Palestina, yakni pada November 2018 dan Juli 2019. Bantuan ini diberikan kepada korban Aksi Kepulangan Akbar, yang sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit Turki.

Keterangan: Penyaluran Donasi Abadi ke Difabel Palestina (Foto: Dok.Abadi)

Ikhtiar ini harus terus kita lakukan, hingga para difabel Palestina mendapatkan bantuan yang layak secara merata. Mari bersama-sama wujudkan kebahagiaan difabe ldengan cara terbaik versi kita.(izzah/abadi)

Nomor Rekening Bank untuk Donasi:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

(Call/SMS/WA): 087864556406

 

Sumber: Anera.org

 

Bantu Kuatkan Perjuangan Difabel Palestina

Bantu Kuatkan Perjuangan Difabel Palestina

Serangan Israel telah mengubur mimpi para difabel Palestina. Mereka kehilangan sebagian anggota tubuhnya akibat serangan dan tembakan. Meski begitu, semangat mereka untuk membela Palestina terus bergelora.

Infoabadi.orgGugurnya syuhada Palestina menjadi pengisi andalan portal berita kemanusiaan dunia. Masyarakat Palestina memang kerap kali menjadi sasaran serangan Israel yang membabi buta.

Dibalik jatuhnya darah para syuhada, terdapat orang-orang yang sedikit lebih beruntung karena masih diberi kesempatan melanjutkan perjuangan, meski dengan kondisi fisik yang tidak lagi sempurna. Merekalah difabel Palestina.

berita kemanusiaan
Difabel Palestina meminta masyarakat internasional peduli kondisi mereka.(Sumber: Middle East Monitor )

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Israel memiliki serangkaian peledak canggih yang bisa dengan mudah menghancurkan gedung-gedung tinggi dengan satu kedipan mata. Maka untuk menghancurkan kaki, tangan, atau wajah warga Palestina bukan suatu hal yang sulit bagi mereka.

Senjata berpeluru yang ditenteng-tenteng pasukan Israel untuk melumpuhkan peserta Aksi Kepulangan Akbar di perbatasan Palestina, bahkan mampu menghancurkan tulang manusia hingga lebur bagi debu.

bantuan kemanusiaan
Difabel Palestina turut serta dalam Aksi Kepulangan Akbar di perbatasan Gaza.(Foto: Google)

 

Mirisnya lagi, anak-anak juga tak luput menjadi sasaran tembakan. Di usia mereka yang masih muda, banyak anak Palestina yang sudah tak memiliki kaki karena diamputasi. Bukan hanya kaki atau tangan saja yang hilang, tapi juga harapan hidup dan impian mereka yang telah dipupuk sejak lama.

berita kemanusiaan
Jasser, seorang bocah Palestina harus mengubur mimpinya menjadipemain sepak bola karena menjadi sasaran peluru Israel. (Foto: Google)

Namun, bukan orang Palestina namanya kalau tak sekuat baja. Dengan fisik yang tak lagi sempurna, para difabel Palestina masih berjuang di perbatasan, menuntut haknya untuk kembali ke wilayah-wilayah yang direbut Israel.

Mereka sadar betul, yang saat ini diperjuangkan bukan sekedar tanah yang hilang atau harta yang direbut, melainkan kehormatan umat Islam di seluruh dunia.

Baca juga:  SAAT MUHAMMAD MEMBUKA MATA, SEBELAH KAKINYA SUDAH TIADA

Bermodal kursi roda atau tongkat penyangga sederhana, para difabel Palestina rutin datang ke perbatasan Palestina untuk sekedar melempar batu ke arah musuh atau bergabung dalam jajaran peserta Aksi Kepulangan Akbar.

Saudaraku, kewajiban membela Palestina bukan hanya untuk masyarakat di sana saja, tetapi juga seluruh umat Islam yang memegang teguh ajaran Alquran dan Sunah Nabi. Bagi kita yang belum memungkinkan berjuang dengan raga, disyariatkan untuk mengerahkan segala kemampuannya, termasuk harta.

bantuan kemanusiaan
Abadi menyalurkan bantuan tunai kepada korban Aksi Kepulangan Akbar yang sedangmendapatkan mengobatan di Turki pada Juli 2019. (Dok. Abadi)

Abadi sebagai lembaga kemanusiaan yang peduli dengan sulitnya perjuangan difabel Palestina, berikhtiar menjadi jembatan kebaikan bagi donatur yang hendak ikut berjuang dengan harta mereka.

Sejak tahun 2018, Abadi telah mulai berupaya menguatkan difabel Palestina dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada korban Aksi Kepulangan Akbar, yang sedang mendapat perawatan di rumah sakit Turki.

lembaga kemanusiaan
Penyaluran bantuan langsung kepada korban Aksi Kepulangan Akbar pada November 2018.(Dok. Abadi)

Hingga saat ini, setidaknya Abadi telah menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut sebanyak dua kali, yaitu pada bulan Juli 2019 dan November 2018.

Sekecil apa pun kontribusi yang kita berikan untuk difabel Palestina, Insya Allah akan menjadi saksi di akhirat kelak, bahwa kita tidak diam saat kehormatan Islam diinjak-injak oleh Zionis Israel yang zalim. (history/abadi)

Harga Hewan Qurban di Jakarta vs Wilayah Pengungsian

Harga Hewan Qurban di Jakarta vs Wilayah Pengungsian

Jika dibandingkan, harga hewan qurban di wilayah pengungsian seperti Lombok dan Palu lebih murah daripada di kota-kota besar. Padahal, nilai kebermanfaatan qurban lebih besar di wilayah pengungsian.

Infoabadi.org – Pengungsi menjadi isu kemanusiaan yang ramai  menjadi sorotan dunia Islam saat ini. Menanggapi isu tersebut, Abadi turut mendawamkan aksi peduli kemanusiaan untuk pengungsi di Indonesia dan Palestina yang salah satunya diwujudkan dengan penyaluran hewan qurban.

Hampir semua warga kota sibuk menyiapkan hewan qurban terbaik untuk dibagikan kepada tetangga terdekatnya.Sedangkan para pengungsi di wilayah terdampak bencana seperti Lombok dan Palu, sedang harap-harap cemas menanti datangnya daging qurban yang belum pasti.

Dunia Islam saat ini
Pedagang hewan ternak di Jalan Pipa Air, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Senin (15/7/2019).(Sumber: Tribun Palu)

Padahal jika dibandingkan, berkurban di daerah bencana seperti Lombok dan Palu terhitung lebih murah dari pada di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya. Berikut hewan qurban di Jakarta dan wilayah pengungsian yang dirangkum dari informasi kontributor Abadi dan sejumlah situs online.

 

Harga Sapi Tahun 2019

Jakarta   : Rp. 15 juta – Rp. 26 juta (250-450 Kilogram)

Lombok : Rp. 11 juta – Rp. 15 juta

Palu       : Rp. 15 juta – Rp. 20 juta

 

Baca juga: MASALAH BARU PENGUNGSI LOMBOK: 117 ORANG TERJANGKIT MALARIA TERMASUK BAYI DAN IBU HAMIL

 

Harga Kambing/ Domba Tahun 2019

Jakarta   : Rp.2,5 juta – Rp. 3,7 juta

Lombok : Rp. 2,1 juta– Rp.2,7 juta

Palu       : Rp 2 juta – Rp. 2,5 juta

Dunia Islam saat ini
Kambing siap qurban di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: Google)

Berkurban untuk pengungsi di Lombok dan Palu memang lebih murah. Meski begitu, manfaat qurban yang kita berikan akan lebih terasa karena saat ini mereka benar-benar sedang membutuhkan bantuan.

Dalam hal ini, Abadi dengan program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi memfasilitasi sahabat agar dapat menyalurkan hewan qurban untuk pengungsi di Lombok, Palu dan Donggala tanpa dipungut biaya penyembelihan atau pun pendistribusian.

Dengan kontributor yang ada di daerah sekitar Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah, sahabat dapat membeli hewan qurban untuk para pengungsi dan dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu:

Sapi : Rp. 15 juta atau Rp. 2,15 juta (1/7 sapi)

Kambing/Domba : Rp. 3.500.000

Sedekah qurban: Tidak terbatas

aksi peduli kemanusiaan
Perbandingan harga hewan qurban di Jakarta, Lombok, Palu, dengan qurban melalui Abadi.

Program Tebar Hewan Qurban Abadi di Tanah Tragedi merupakan salah satu ikhtiar Abadi dalam menggiatkan aksi peduli kemanusiaan untuk korban bencana alam dan kemanusiaan di pengungsian.

Mari bagikan kebahagiaan Idulkurban bagi para pengungsi untuk dunia Islam yang semakin diberkahi. (history/abadi)

aksi peduli kemanusiaan

Salurkan kontribusi terbaik dalam program Tebar Qurban Abadi di Tanah Tragedi melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

 

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Kenapa Harus Qurban untuk Pengungsi?

Kenapa Harus Qurban untuk Pengungsi?

Penyaluran program qurban Abadi tahun ini akan difokuskan kepada  pengungsi di Indonesia dan Palestina. Dilihat dari berbagai sudut pandang, pengungsi menjadi golongan yang sangat layak untuk menjadi penerima manfaat qurban.

Infoabadi.org – Selain mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, qurban juga bertujuan untuk menebarkan kebaikan bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Saat ini, pengungsi menjadi salah satu isu pilu yang menjadi perhatian umat Islam dunia.

Amal Bakti Dunia Islam (Abadi) dengan program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi, berikhtiar memberikan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi di Indonesia dan Palestina, melalui penyaluran hewan qurban.

Bantuan Kemanusiaan
Anak-anak pengungsi Palu belajar di tenda pengungsi karena sekolah mereka rusak diguncang gempa.
(Foto: Google)

Untuk sahabat yang masih ragu atau bingung kenapa harus menyalurkan qurban untuk pengungsi, kami telah merangkum beberapa alasannya:

Makanan Terbatas, Pengungsi Kekurangan Nutrisi

Makanan dan air bersih menjadi sesuatu yang langka di barak-barak pengungsian. Di Indonesia, makanan dari dapur umum yang berasal dari kebaikan donatur menjadi andalan pengungsi untuk mengganjal perut yang lapar.

Maka dari itu, daging qurban yang kita kirimkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pengungsi yang selama ini terabaikan.

Kurban untuk pengungsi
Sejak terusir oleh Israel, pengungsi Palestina hanya mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk dapat bertahan hidup. (Foto: UN News)

Qurban Lebih Tepat Sasaran

Hewan qurban bisa dibagikan kepada siapa pun yang kita kehendaki. Meski begitu, nilai kebermanfaatan qurban bisa lebih terasa jika yang menjadi penerima adalah golongan yang benar-benar membutuhkan, yang dalam hal ini adalah pengungsi.

Saudara-saudara kita di pengungsian adalah orang-orang yang hilang sumber penghidupannya (fuqara), yang sulit memenuhi kebutuhannya (masakin), yang hidup perih di perantauan (Ibnu Sabil) dan wajib untuk dibantu.

Baca juga: 3 Fakta Kehidupan Pengungsi Di Gaza

Pengungsi, Saudara Seiman yang Harus Dibantu

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.” (Q.S. At-Taubah: 71)

Setiap Muslim mempunyai kewajiban menolong saudaranya. Peristiwa duka yang menimpa para pengungsi adalah ujian bagi umat Islam secara keseluruhan. Sebagian diuji dengan kelaparan dan kehilangan, sebagian lainnya diuji dengan keharusan membantu saudaranya.

Kurban untuk pengungsi
Anak-anak pengungsi Palestina hidup dengan berbagai keterbatasan. (Foto: Saatchi Art)

Memupuk Kepedulian

Berkurban dilakukan oleh orang yang mampu dan akan dinikmati oleh orang yang kurang mampu. Dengan berkurban, seseorang dapat memupuk rasa kepedulian terhadap sesama, dan akan terjalin pula sikap solidaritas yang kuat di antara pemberi dan penerima qurban.

Memaksimalkan Peluang Ibadah

Berkurban untuk pengungsi juga menjadi sebuah ikhtiar untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan meraih sebesar-besar pahala. Selain itu, berkah kurban serta doa-doa dari pengungsi untuk para dermawan, Insya Allah akan selalu menyertai.

Bantuan Kemanusiaan
Program donasi qurban 2019 dari Abadi

Mengingat banyaknya keutamaan berbagi untuk pengungsi, Abadi hadir dengan program qurban, Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi. Program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi berupaya  memfokuskan kebermanfaatan kurban untuk pengungsi di Indonesia dan Palestina.

Abadi membuka selebar-lebarnya kesempatan bagi sahabat yang hendak menunaikan syariat qurban sekaligus berbagi kebahagiaan untuk pengungsi. (history/abadi)

Bagikan kebahagiaan Idulkurban untuk pengungsi dengan berkontribusi dalam program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi.

Kontribusi hewan qurban untuk pengungsi di Indonesia:

Sapi: Rp. 15.000.000,- atau Rp. 2.150.000,- (1/7 sapi)

Domba: Rp. 3.500.000,-

Kontribusi hewan qurban untuk pengungsi di Palestina:

Sapi  ± 400 kg: Rp 32.550.000,-/ Rp 4.650.000,-(1/7 Sapi)

Domba ± 45 kg: Rp 4.950.000,-

Sedekah Qurban: Tak Terbatas

Salurkan kontribusi terbaik melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Bocah di Bogor Sisihkan Uang Jajan Agar Bisa Kurban

Bocah di Bogor Sisihkan Uang Jajan Agar Bisa Kurban

Infoabadi.org – Apa yang berhasil kita capai saat usia tiga belas tahun? Ranking pertama di kelas? Juara bermain gundu, atau malah sibuk  beradaptasi dengan sekolah baru?

Di usia tiga belas, Iki, bocah asal Bogor, telah menjadi  penggerak kebaikan bagi enam temannya  untuk menunaikan kurban. Ia berhasil memengaruhi Zhilal (11), Sauqi (11), Fauzan (11), Sukatma (12), Zalfa (12) dan Yudi (18) untuk mengumpulkan uang jajan mereka agar bisa berkurban di tahun 2019 ini.

Niatnya begitu mulia, Iki dan teman-temannya ingin berbagi kebahagiaan kepada orang di sekitarnya.”Cuma mau berbagi ke sesama aja. Khususnya warga di sini,” imbuhnya.

Anak Bogor Kurban
Tujuh remaja di Bogor yang membeli sapi kurban dari hasil tabungan uang jajan. (Sumber: Okenews)

Dalam hal ini, Iki tidak hanya mengandalkan uang jajan, ia membantu kakaknya berjualan bensin dan menyisihkan sebagian besar upah untuk tabungan kurban.

Baca juga: KURBAN UNTUK PENGUNGSI DI INDONESIA DAN PALESTINA

Setelah sepuluh bulan menabung, Alhamdulillah, uang mereka  cukup untuk membeli satu ekor sapi kurban dengan harga Rp. 19.500.000. Bangga sekaligus haru ditunjukkan para orang tua. Mereka tidak pernah menyangka bahwa anak-anaknya mampu mewujudkan  niat mulia tersebut.

7 anak bogor
Kisah  inspiratif yang awalnya diunggah oleh salah satu akun media sosial ini, semakin viral setelah diliput sejumlah media nasional (Sumber: Okenews)

“Saya tanya kamu sanggup ga? Dia bilang sanggup nanti mau nyisihin uang jajan. Saya sih jujur aja jarang kasih yang jajan dia, dia suka dikasih uang sama orang tapi dia jujur bilang ke saya,” ujar Sati (54), orang tua Iki. Sahabat, kisah Iki yang menginspirasi tersebut, menunjukkan bahwa dengan  niat yang tulus dan ikhtiar yang maksimal, jalan menuju Allah akan selalu terbuka lebar. Begitu pula dengan berkurban.

Seiring berkembangnya zaman, berkurban bukan lagi menjadi hal yang sulit. Banyak lembaga yang menyediakan jasa pencarian hewan kurban yang terjangkau, penyembelihan, hingga pendistribusian hewan kurban agar tepat sasaran tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.

Program Kurban untuk pengungsi Indonesia dan Palestina dari Abadi
Program Kurban untuk pengungsi Indonesia dan Palestina dari Abadi.

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Abadi membuka kesempatan bagi sahabat yang hendak mendekatkan diri dengan Allah dengan berkurban melalui program Kurban untuk Pengungsi. Abadi menjadi jembatan kebaikan antara ahlul qurban dengan penerima manfaat yang saat ini benar-benar membutuhkan, yaitu saudara-saudara kita di pengungsian.

Bukan hanya pengungsi di Indonesia, Kurban untuk Pengungsi juga akan menjangkau saudara-saudara kita di Palestina yang saat ini tengah dilanda krisis pangan yang mengerikan. (history/abadi)

Kontribusi program Kurban untuk Pengungsi:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406