Kenali Diri Dan Tentukan Kemana Arah Tujuan Hidupmu

Kenali Diri Dan Tentukan Kemana Arah Tujuan Hidupmu

Mengenali diri dan tujuan kehidupan tentu sangat penting bagi setiap Muslim, agar hidup semakin terarah dalam menggapai Ridho-Nya.

Infoabadi.orgKenali siapa sesungguhnya diri dan arah tujuan hidup kita selama di bumi ini dalam materi Kajian Sore Plus yang telah diselenggarakan pada 22 April 2020 di laman Amal Bakti Dunia Islam, lembaga penghimpun donasi kemanusiaan berikut ini.

 

Urgensi Mengenal ‘Siapa Diri Kita?’

Dalam Kajian Sore Plus edisi kali ini membahas mengenai “Siapakah Dirimu dan Kemana Arah Tujuanmu” materi ini dibahas tuntas oleh Ustaz Ahmad Mujahidin, S.Pd. yang merupakan Sekretaris umum ikatan Dai Indonesia wilayah Nusa Tenggara Barat. Ustaz Ahmad Mujahidin mengajak kita semua untuk mengenali siapa diri kita dan kemana arah tujuan kehidupan, yang dapat disimak dalam ayat Al Quran yang telah Allah Swt., seperti tertulis dalam Qs: Al-Araf: 172.

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)” (Qs: Al-Araf: 172)

Allah pernah bertanya kepada manusia

  ۖ بِرَبِّكُمْ أَلَسْتُ

 “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”

Kita semua menjawab

شَهِدْنَا بَلَىٰ قَالُوا

“Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”.

Kemudian persaksian yang pernah dibuat oleh manusia itu di tagih oleh Allah Swt. selama hidup di dunia ini dalam bentuk kumandang adzan sholat 5 waktu. Sehingga, jika benar manusia itu mengenali dirinya, dan janji yang telah diucapkannya kepada Allah Swt. hendaknya ketika terdengar Allahu Akbar gema takbir dari adzan, semestinya itu tidak ada aktivitas lain selain bergegas memenuhi panggilannya. Karena Allah sudah menyatakan “Akulah Yang Maha Besar” sehingga pekerjaan yang lain itu begitu kecil dihadapan-Nya.

Sehingga ketika kita sudah memaknai kandungan ayat tadi, maka kita dapat mendefinisikan siapa diri kita? yakni sebagai hamba Allah Swt yang diberikan amanah oleh Allah setelah berada di muka bumi untuk menghamba hanya kepada-Nya.

 

Manusia-manusia Yang Merugi

Setelah menelisik kembali mengenai makna dan tujuan dalam kehidupan, selanjutnya Ustaz Ahmad menyampaikan mengenai kaitan yang begitu erat tujuan kehidupan di bumi dengan makna dalam surat Al-Asr ayat 1-3, yang akan menggambarkan banyaknya manusia yang akhirnya merugi.

وَالْعَصْرِۙ

خُسْرٍۙ لَفِيْ الْاِنْسَانَ اِنَّ

بِالصَّبْرِ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا الصّٰلِحٰتِ وَعَمِلُوااٰمَنُوْاالَّذِاِلَّا

 “Demi masa.

Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian.

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

 (Qs: Al-Asr: 1-3)

Di dalam kandungan ayat Al Quran tersebut, Allah Swt ingin menyampaikan pesan mendalam bahwa di dunia ini sudah banyak mahluk yang diberikan karunia dari Allah Swt. tapi di antara mereka hanya sedikit sekali yang mampu mensyukuri nikmat Allah Swt. tersebut, dan mereka itulah yang dikatakan sebagai orang-orang yang merugi. Juga mereka adalah orang-orang yang ketika Allah Swt telah memberikan peringatan kepada mereka, kemudian mereka lupa akan peringatan itu. Naudzubillah.

 

وَالْعَصْرِۙ

خُسْرٍۙ لَفِيْ الْاِنْسَانَ اِنَّ

Kandungan ayat ini juga menjelaskan bahwa Allah menyebutkan bahwa “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian”

Mari kita lihat dengan korelasinya dalam hiruk pikuk kegiatan manusia. Apakah banyak digunakan untuk mengingat Allah Swt, atau justru banyak dilakukan untuk hal-hal yang jauh dari mengingat Allah Swt? seperti ketika peristiwa menyeru panggilan adzan yang telah disebutkan di atas tadi. Tetapi ada juga orang-orang yang ketika adzan berkumandang segera menyambut panggilan itu dengan segera, dan itulah yang dikatakan dengan orang yang dikecualikan oleh Allah Swt. dalam Qs: Al-Asr ayat 3.

 

Orang-orang Yang Dikecualikan Allah Swt.

Dari sekian banyak manusia itu merugi, hanya sedikit yang beruntung mendapatkan surga, karena Surga itu mahal harganya. Sehingga harus didapatkan dengan usaha yang maksimal, tidak setengah-setengah, juga tidak diperuntukan bagi orang-orang yang lalai lagi merugi.

Seperti makna yang terkandung dalam Qs: Al-Asr ayat 3, bahwa ada orang-orang yang dikecualikan Allah Swt dari mendapat sifat merugi, yakni orang yang berilmu, orang yang beriman, orang yang beramal sholeh, dan orang yang senantiasa saling nasehat-menasehati dalam ketakwaan, dan saling nasehat-menasehati dalam kesabaran.

Surga ‘Adn Yang Dijanjikan.

Ustaz Ahmad juga memaparkan kandungan isi dari Qs: Ar-Rad: 23-24, yang artinya adalah sebagai berikut:

“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shaleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (Qs:Ar-Rad:23)

Allah Swt menjanjikan Surga ‘Adn kepada orang-orang sholeh diantara nenek moyang mereka kemudian istri-istri mereka, dan anak-anak mereka dalam satu surga. Sampai pada saat itu malaikat pun akan menutup pintu surga yang di dalamnya ada orang yang dulu mereka berkumpul karena Allah Swt, kemudian dengan izin Allah Swt mereka akan dikumpulkan lagi di dalam surga-Nya.

Kemudian malaikat mengucapkan salamnya kepada para penghuni Surga itu yang terkandung dalam Qs: Ar Rad:24, yang artinya adalah:

“(sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (Qs:Ar-Rad:24)

Malaikat mengungkapkan ucapan selamat kepada para penghuni Surga itu. “Selamat atas kalian yang telah berhasil mengumpulkan orang-orang yang terdahulu kalian cintai di antara kakek-nenek kalian, istri-istri kalian, anak-anak kalian, di dalam surga Allah Swt. itu semuanya bisa terjadi dikarenakan kesabaran kamu di dalam menjalani kehidupan ini.”

Ustaz Ahmad  juga menyampaikan pesnanya dalam menutup Kajian Sore Plus kali ini dengan mengajak marilah kita berupaya untuk menjadi orang-orang yang dikecualikan oleh Allah Swt. yaitu orang yang beriman, orang yang beramal sholeh, dan orang yang senantiasa bertaujih, nasihat-menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati di dalam kesabaran. Mudah-mudahan kita senantiasa menjadi orang-orang yang berada dalam aktivitas dakwah. Meskipun ada virus Corona dan sebagainya, tetapi insya Allah aktivitas dakwah tetap berjalan. Mudah-mudahan Allah kembali mengumpulkan kita semua dalam Surga-Nya Allah kelak. (itari/infoabadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *