Resolusi Hijrah Tahun Baru Hijriah

Resolusi Hijrah Tahun Baru Hijriah

AbadiTahun demi tahun terus berganti, tak bisa kita hentikan barang hanya satu detik. Umur semakin bertambah, sejalan dengan berkurangnya jatah usia di dunia. Awal tahun menjadi momentum yang sangat tepat untuk mengingat kembali hal apa yang sudah kita lakukan untuk akhirat kita, dan apa saja hal penting yang belum bisa kita lakukan atau dapatkan di tahun-tahun sebelumnya. Atau kita terlalu sibuk mengejar dunia kita hingga lupa bahwa ada kehidupan yang lebih kekal di akhirat nanti?

Apakah kita harus begini-begini saja? Tentunya harus ada revolusi baru di tahun yang baru, karena seperti halnya Rasulullah yang berhijrah ke tempat yang lebih baik, kita juga perlu melakukan yang sama. Baik itu dari sesuatu yang buruk ke sesuatu yang baik, atau dari sesuatu yang baik ke yang lebih baik.

Solat Tepat Waktu

Solat menjadi suatu ibadah bagi kita mengingat solat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab di akhirat kelak. Orang-orang yang dengan sengaja menunda solatnya tanpa ada alasan syar’i, maka tergolong orang yang munafik seperti yang tertera dalam surat An-Nisa ayat 142.

Di era modern seperti sekarang, banyak aplikasi yang dapat menjadi penginangat tuannya untuk bersegera dalam melakukan solat.Hal tersebut dapat memudahkan untuk mewujudkan keinginan kuat kita untuk memperbaiki kualitas solat.

Mengapa tak boleh ditunda-tunda? Karena bisa jadi orang lain yang lebih dulu mensolatkan kita, padahal kita sendiri belum menunaikan solat.

Ibadah Sunah

Meskipun bukan amalan yang diwajibkan, tetapi keutamaan amalan sunah ini tak kalah dengan amalan wajib. Selain dijadikan wali Allah di muka bumi, amalan ini juga bisa melengkapi kekurangan pada amalan wajib.

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.”
(HR. Abu Daud no. 864, Ibnu Majah no. 1426)

Qiyamul lail, dhuha, rawatib, puasa hari senin dan kamis, merupakan salah satu dari banyaknya ladang pahala yang Allah sediakan untuk melengkapi amalan wajib.

Tilawah Rutin

Terhitungkah berapa banyak ayat Alquran yang kita baca tiap harinya? Selembar? Dua lembar? Atau bahkan tidak ada dan hanya seminggu sekali? Fenomena yang sangat sering terjadi di mana seseorang selalu meminta petunjuk, karunia, solusi atas masalah kehidupan namun ia tak pernah membaca Alquran, yang pada hakikatnya semua yang ia butuhkan ada di dalam Alquran.

“Sesungguhnya Al-Qur’an Ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra’: 9).

Amal Jariyah

Umur di dunia boleh lah ada batasnya, namun pahala bisa jadi terus mengalir walau kita sudah tak lagi berada di dunia. Dalam hadis yang sudah sering kita dengar, bahwa jika seorang meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali ia meninggalkan sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, anak soleh yang mendoakannya.

Amalan-amalan tersebut merupakan investasi yang bisa menolong kita di akhirat kelak. Hanya Allah yang mengetahui umur manusia, tak ada yang bisa menjamin besok kita masih bernyawa atau tidak. Lantas sudah berapabbanyakkah amalan yang diinvestasikan untuk di akhirat kelak?

Silaturahmi

Silaturahmi merupakan salah satu rangkaian ibadah yang tidak bisa dilewatkan dari kehidupan manusia. Mengingat dengan silaturahmi, pintu ampunan Allah semakin terbuka karena dengannya kita dijari tentang menebar kasih sayang dan saling memaafkan.

”Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari no. 5991)

Mengejar Cita-cita

Baik itu profesi, pendidikan, atau niat mulia lain yang belum sempat terwujud di tahun lalu, maka raihlah ditahun yang baru. Bisa jadi cita-cita tersebut sempat tertunda pengupayaannya karena satu dan lain hal, namun gantungkanlah semua itu kepada Allah sebagai tempat bergantungnya segala sesuatu.

Momentum ini juga menjadi ajang kita untuk bermuhasabah tentang seberapa kuat usaha kita untuk meraih cita-cita tersebut, sudah luruskah niat kita, kesalahan-kesalahan apa saja yang sempat menggagalkan kita meraihnya. Namun yang jelas, libatkanlah Allah dalam segala hal, termasuk dalam bercita-cita. (infoabadi)

Sumber: Yayasan Harapan Amal Mulia