Abadi Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Perkampungan Mualaf Sigi

Abadi Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Perkampungan Mualaf Sigi

Keterangan Foto: Pendistribusian bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Perkampungan Mualaf, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah.(Dok. Abadi)

ABADI SIGI — Mushaf Emerald, salah satu relawan Abadi terlihat sibuk mengendalikan jalannya pendistribusian bantuan di salah satu perkampungan mualaf di Kec. Kulawi Selatan.

Masyarakat sekitar begitu antusias menyambut kedatangan tim Abadi yang membawa berbagai bantuan dari donatur. Pasalnya, sejak gempa mengguncang Kab. Sigi akhir September 2018 lalu,  kehidupan mereka belum pulih seutuhnya. Makanan menjadi kebutuhan yang sampai saat ini masih terbatas ketersediaannya.

Kamis, 01 November 2018 perjalanan cukup berliku dilalui tim Abadi untuk dapat sampai di titik penyaluran di Kec. Kulawi Selatan, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah.

 

Penyaluran Bantuan Sigi
Mushaf Emerald, salah satu tim Abadi  di tengah kesibukannya mengatur pendistribusian bantuan (Dok. Abadi)

Rasa lelah akhirnya terobati ketika sampai di titik lokasi. Anak-anak tertawa riang menghampiri tim kami yang turun dari mobil dengan membawa berbagai ‘buah tangan’.

Beragam jenis bahan makanan seperti beras, telur, susu, sayuran dan lainnya distribusikan kepada masyarakat perkampungan tersebut.Selain itu Abadi juga menyokong kebutuhan sarana beribadah seperti mukena, sajadah, pengeras suara masjid dan genset.

Baca juga: Abadi Kembalikan Tawa Anak-anak Korban Gempa Palu

Mayoritas Penduduk Mualaf

Nuansa Islam begitu terasa kental di perkampungan ini. Siapa yang menyangka ternyata sebagian besar penduduk merupakan mualaf (baru memeluk Islam). Kurang lebih 50 mualaf beserta anak-anaknya tinggal di perkampungan yang masih masih terlihat asri meski banyak terlihat bangunan yang rusak di berbagai sudut.

Penyaluran Bantuan Sigi
Warga perkampungan mualaf di Kec. Kulawi Selatan, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah (Dok. Abadi)

Sebagaimana kehidupan muslim pada umumnya, budaya tolong-menolong di sana juga semakin menambah indahnya hidup dalam dekapan ukhuwah. Tim kami juga disambut baik dengan keramahan daerah yang khas.

Anak-anak yang  sejak kami datang selalu membuntuti pun seolah enggan melepas kami meninggalkan kampung mereka.

Allah akan memberi hidayah kepad siapa pun yang ia kehendaki. Namun, memuliakan orang-orang yang dilimpahkan hidayah ini Insya Allah menjadi salah satu wasilah Allah memberi kita hidayah yang tak terhingga pula. (history/abadi)

Mari bantu ringankan beban saudara-saudara kita yang tengah tertimpa musibah gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dengan doa dan donasi terbaik.

Salurkan donasi terbaik melalui rekening di bawah ini:

Bank Syariah Mandiri
No. Rek (451) 711 7976 337
a/n Amal Bakti Dunia Islam

Untuk konfirmasi lebih lanjut, hubungi:
Call/SMS: 0878 6455 6406

Abadi Kembalikan Tawa Anak-anak Korban Gempa Palu

Abadi Kembalikan Tawa Anak-anak Korban Gempa Palu

Keterangan Foto: Trauma healing oleh tim ABADI yang dilaksanakan pada Ahad, 21 Oktober 2018 di Desa Tenggoro Kec. Palu Utara

Palu–Gempa yang mengguncang Palu 28 September lalu menyisakan berbagai dampak yang memprihatinkan. Bukan hanya hilangnya ribuan nyawa atau parahnya luka, lebih dari itu ada rasa trauma yang bisa jadi tak akan hilang dalam waktu sekejap pada diri mereka yang terlihat baik-baik saja.

Anak-anak menjadi kelompok rentan yang paling membutuhkan penanganan trauma akibat peristiwa pilu yang mereka alami.

Bersamaan dengan disalurkannya bantuan logistik dari Amal Bakti Dunia Islam (ABADI) untuk pengungsi Palu, dukungan psikologis juga tak lupa kami distribusikan kepada anak-anak korban gempa.

trauma healing Palu
trauma healing Palu (21/10)

Masing-masing mereka mempunyai cerita sedih yang tak mungkin tak membuat nurani orang dewasa tersentuh.

Tetapi, wajah-wajah lugu mereka terus melengkungkan senyumnya sejak tim ABADI mulai ‘mengobati’ mereka dengan berbagai permainan dan aktivitas menyenangkan.

 

trauma healing Palu
Anak-anak korban gempa Palu di  Desa Tenggoro Kec. Palu Utara saat mengikuti trauma healing

Sejak pagi, anak-anak pengungsi di Desa Tenggoro Kec. Palu Utara telah berkumpul di tanah lapang yang tak jauh dari tenda pengungsian. Jangan bayangkan bahwa pagi di sana sejuk dan diselimuti sinar matahari yang hangat, karena pagi di Palu sudah cukup membuat sekujur tubuh berkeringat .

Trauma Healing Palu
Trauma Healing Palu (21/10)

Meski begitu, anak-anak pengungsian seolah tak pernah mengenal kata lelah. Tak peduli seberapa sulit hidup mereka saat ini, fitrah mereka tetaplah seorang anak yang akan bahagia ketika dapat berkumpul dan bermain bersama. Tawa riang anak-anak pengungsi mewarnai sepanjang jalannya trauma healing yang dilakukan tim ABADI.

Mereka juga tak ragu untuk berlari, meloncat, ataupun mengepakkan tangannya ketika diminta menirukan gerakkan binatang.

Semoga mereka tumbuh menjadi manusia-manusia tangguh, cerdas, serta mempunyai keimanan yang kokoh. (history/abadi)

Palu Dalam Keadaan Genting! Tak ada Makanan dan Obat-obatan

Palu Dalam Keadaan Genting! Tak ada Makanan dan Obat-obatan

Palu–Ribuan korban gempa dan tsunami Palu yang mengungsi di halaman Polda Sulawesi Tengah masih terus bertahan di lokasi meski kebutuhan logistik terus menipis. Situs berita Antara juga melaporkan berita duka tentang adanya lima warga yang meninggal di pengungsian akibat lukanya yang terlampau parah.

Palu Bagai Kota Mati

Keadaan pengungsian semakin mencekam kala malam mulai datang. Sampai Ahad (30/9), listrik kota Palu belum juga menyala. Hanya ada cahaya lampu dari beberapa kendaraan yang menyorot ke arah reruntuhan bangunan.

Palu

Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu mengatakan Kota Palu menjadi ‘kota mati’ pascagempa dan tsunami menerjang.

“Listrik mati, lebih dari 500 Base Transceiver Station (BTS) tidak berfungsi, toko-toko otomatis tutup, SPBU tidak berfungsi. Kota Palu seperti kota mati,” kata Ferdinandus menceritakan kesaksiannya seperti dikutip dalam Metrotv News.com.

Kebutuhan Mendesak Pengungsi

Gempa dan tsunami palu
Korban Gempa Donggala dan Tsunami Palu. (AFP PHOTO)

 Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dengan banyaknya pengungsi kebutuhan bahan makanan dan obat-obatan begitu mendesak.

“Air bersih, bahan makanan, alat penerangan, genset, kantong mayat, kain kafan, makanan bayi dan anak, serta kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya ini menjadi kebutuhan yang mendesak,” ujarnya pada Minggu (30/9).

Diperkuat dengan pernyataan Koordinator posko Polda, Ahmar FN dalam CNN yang menyatakan bahwa hingga saat ini suplai makanan ke pengungsi masih sangat kurang. Sebagian besar pengungsi berasal dari Talise, kampung nelayan, Kelurahan Tondo.

Logistik Lumpuh, Penjarahan Terpaksa Dilakukan Warga

gempa dan tsunami palu
Warga menjarah baan bakar minyak di SPBU Jalan Imam Bonjo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9)

Beberapa warga korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, menjarah mini market yang ada di sekitar kota. Penjarahan ditengarai terjadi karena belum meratanya pasokan bantuan kebutuhan pokok ke para pengungsi bencana gempa dan tsunami Palu yang terjadi pada Jumat lalu.

Setidaknya ada empat sampai lima market di kota Palu yang jadi target penjarahan warga. “Ambil makanan, makanan bayi-bayi,” tutu salah seorang penduduk yang turut mengambil barang, Sabtu, 28 September 2018 dalam Nasional Kompas.

Selain menjarah kebutuhan pokok, masyarakat juga menjarah beberapa SPBU di Palu. Warga menjarah SPBU untuk mendapatkan bahan bakar yang akan digunakan untuk kendaraan.

Sementara itu, angka korban meninggal akibat gempa dan tsunami kian tinggi. Sampai Ahad (30/9) siang, BNPB telah melansir jumlah korban meninggal dunia yang mencapai 832 jiwa.

Sampai saat ini, kebutuhan vital seperti makanan, minuman, dan obat-obatan masih sangat dibutuhkan para pengungsi di Sulawesi Tengah, khususnya di Palu.

Mari bantu ringankan beban saudara-saudara kita yang tengah tertimpa musibah gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dengan doa dan donasi terbaik.

Rekening donasi:

Bank Syariah Mandiri
No. Rek (451) 711 7976 337
a/n Amal Bakti Dunia Islam

Untuk konfirmasi lebih lanjut, hubungi:
Call/SMS: 0878 6455 6406

Sumber Asli: Harapan Amal Mulia