Ulama Palestina Ajak Masyarakat Muhasabah dari Tragedi Tsunami

Ulama Palestina Ajak Masyarakat Muhasabah dari Tragedi Tsunami

Satu tahun pasca tsunami, masyarakat Palu Mengadakan kegiatan muhasabah bersama ulama Palestina.

Infoabadi.orgPasca satu tahun tragedi tsunami dan likuefaksi yang menerjang Kota Palu dan Donggala, lembaga donasi kemanusiaan Abadi bersama organisasi keislaman mengadakan Dzikir dan Doa bersama, Dauroh Quran di Kec. Palolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah, pada tanggal 22 September – 02 Oktober 2019.

Setahun berlalu bencana tsunami akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Kota Palu dan Donggala, tepatnya pada tanggal 28 September 2018. Bencana hebat tersebut memakan korban hingga 2.113 jiwa, yang mana sebanyak 4.612 orang mengalami luka berat.

Sementara itu, bagi warga yang masih diberi kesempatan untuk hidup, mereka tinggal di pengungsian dengan kondisi memiliki tauma yang cukup kuat dan kesedihan mendalam.

Baca Juga : Menilik Keadaan Sekolah di Pedalaman Lombok

Penyebab Tsunami Menurut Para Ahli

Keterangan: Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Berikan Pemaparan Mengenai Gempa Bumi di Palu dan Donggala (Foto: Kompas)

Menurut analisis para ahli dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami tersebut disebabkan oleh adanya longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter di Teluk Palu. Sedimen dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Palu belum terkonsolidasi kuat sehingga runtuh dan longsor saat gempa, dan memicu terjadinya tsunami.

Meski menurut teori itulah penyebabnya, namun jauh di atas teori ada hal lain yang harus kita coba baca dan renungi. Mengapa bisa terjadi tsunami? Apakah ada hubungannya dengan perilaku manusia yang semakin berbuat kerusakan?

Sahabat Abadi, terkadang kita sebagai manusia tidak bisa merasa baik-baik saja dengan segala aktivitas yang dilakukan. Barangkali ada kesalahan-kesalahan yang terselip di antara aktivitas-aktivitas yang kita lakukan dan membuat kita harus mendapatkan peringatan dari Sang Pencipta.

Keterangan: Warga Kec. Palolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah Sedang Mnegikuti Doa dan Dzukir Bersama yang Diadakan Oleh Abadi (Foto: Dok. Abadi)

Seperti yang dilakukan oleh warga dari Kec. Palolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah, akhirnya menyadari bahwa bencana gempa dan tsunami merupakan kuasa dari Allah yang dapat dijadikan bahan renungan.

Sebagai wadah untuk refleksi dan intropeksi, Abadi mengadakan dzikir dan doa bersama. Acara ini bertambah spesial dengan hadirnya Syekh Abdullah Ar-Rayan, ulama Palestina.

Acara ini ikhtiar Abadi untuk mewadahi kegiatan bermanfaat di tengah masyarakat. Abadi akan terus berupaya menghadirkan edukasi, membersamai para korban terdampak bencana di manapun berada.

Mereka merasa bahwa bencana tersebut adalah pengingat agar manusia senantiasa memohon ampunan, melakukan perbaikan, dan lebih taat kepada Allah.  (izzah/infoabadi)

Sumber: Media Indonesia, Kompas

Abadi Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Perkampungan Mualaf Sigi

Abadi Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Perkampungan Mualaf Sigi

Keterangan Foto: Pendistribusian bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Perkampungan Mualaf, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah.(Dok. Abadi)

ABADI SIGI — Mushaf Emerald, salah satu relawan Abadi terlihat sibuk mengendalikan jalannya pendistribusian bantuan di salah satu perkampungan mualaf di Kec. Kulawi Selatan.

Masyarakat sekitar begitu antusias menyambut kedatangan tim Abadi yang membawa berbagai bantuan dari donatur. Pasalnya, sejak gempa mengguncang Kab. Sigi akhir September 2018 lalu,  kehidupan mereka belum pulih seutuhnya. Makanan menjadi kebutuhan yang sampai saat ini masih terbatas ketersediaannya.

Kamis, 01 November 2018 perjalanan cukup berliku dilalui tim Abadi untuk dapat sampai di titik penyaluran di Kec. Kulawi Selatan, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah.

 

Penyaluran Bantuan Sigi
Mushaf Emerald, salah satu tim Abadi  di tengah kesibukannya mengatur pendistribusian bantuan (Dok. Abadi)

Rasa lelah akhirnya terobati ketika sampai di titik lokasi. Anak-anak tertawa riang menghampiri tim kami yang turun dari mobil dengan membawa berbagai ‘buah tangan’.

Beragam jenis bahan makanan seperti beras, telur, susu, sayuran dan lainnya distribusikan kepada masyarakat perkampungan tersebut.Selain itu Abadi juga menyokong kebutuhan sarana beribadah seperti mukena, sajadah, pengeras suara masjid dan genset.

Baca juga: Abadi Kembalikan Tawa Anak-anak Korban Gempa Palu

Mayoritas Penduduk Mualaf

Nuansa Islam begitu terasa kental di perkampungan ini. Siapa yang menyangka ternyata sebagian besar penduduk merupakan mualaf (baru memeluk Islam). Kurang lebih 50 mualaf beserta anak-anaknya tinggal di perkampungan yang masih masih terlihat asri meski banyak terlihat bangunan yang rusak di berbagai sudut.

Penyaluran Bantuan Sigi
Warga perkampungan mualaf di Kec. Kulawi Selatan, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah (Dok. Abadi)

Sebagaimana kehidupan muslim pada umumnya, budaya tolong-menolong di sana juga semakin menambah indahnya hidup dalam dekapan ukhuwah. Tim kami juga disambut baik dengan keramahan daerah yang khas.

Anak-anak yang  sejak kami datang selalu membuntuti pun seolah enggan melepas kami meninggalkan kampung mereka.

Allah akan memberi hidayah kepad siapa pun yang ia kehendaki. Namun, memuliakan orang-orang yang dilimpahkan hidayah ini Insya Allah menjadi salah satu wasilah Allah memberi kita hidayah yang tak terhingga pula. (history/abadi)

Mari bantu ringankan beban saudara-saudara kita yang tengah tertimpa musibah gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dengan doa dan donasi terbaik.

Salurkan donasi terbaik melalui rekening di bawah ini:

Bank Syariah Mandiri
No. Rek (451) 711 7976 337
a/n Amal Bakti Dunia Islam

Untuk konfirmasi lebih lanjut, hubungi:
Call/SMS: 0878 6455 6406