Situasi di pantai sekitar lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 (Sumber: Viva)
ABADI — Kepedulian dapat ditunjukan dengan berbagai aksi. Seperti yang dilakukan para nelayan kawasan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Setelah terdengar kabar bahkan sebagian menjadi saksi jatuhnya pesawat Lion Air JT610, mereka mengabdikan diri dengan membantu proses pencarian korban dan puing-puing pesawat.
Di bawah terik dan bermodalkan perahu kayu, para nelayan menyisir setiap sudut perairan berharap menemukan titik terang.
Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta- Pangkal Pinang terjatuh pada Senin (29/10) pagi di perairan Karawang. Sekitar 189 orang menjadi penumpang pesawat nahas tersebut termasuk di antarannya bayi dan anak-anak.
Memahami Wilayah Perairan Sekitar Jatuhnya Pesawat
Basarnas memang sengaja melibatkan nelayan dalam usaha pencarian korban dan puing pesawat karena merekalah yang memahami kondisi wilayah perairan di sana.
Meski begitu, basarnas tetap memprioritaskan keselamatan nelayan dengan tak mengizinkan mereka menyelam, dan hanya mencari dari atas perahu dengan berbagai peralatan yang ada.
13 Kantong Jenazah
Dilansir dari Detik, hingga Selasa (30/10) sore telah terkumpul 37 kantong jenazah yang selanjutnya dibawa ke RS Polri.
“Kemarin sudah kita sampaikan ada 24 kantong jenazah yang sudah kita kirim ke RS Polri, hari ini dapat tambahan 13 lagi sehingga ada 37 kantong jenazah yang sudah kita kirim ke DVI RS Polri,” kata Kepala Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Nugroho Budi Wiryanto, pada Selasa (30/10/)
Tak hanya itu, tim pencarian juga berhasil menemukan serpihan-serpihan pesawat serta barang yang diduga milik korban, termasuk di antaranya kartu identitas. (history/abadi)
Sumber: Liputan6, Tempo