Lebih Dekat dengan Alquran Sejak Diguncang Gempa Donggala

Lebih Dekat dengan Alquran Sejak Diguncang Gempa Donggala


Abadi, Donggala – “Alhamdulillah, orang-orang jadi mau mengaji. Yang tidak bisa sama sekali juga jadi mau belajar”.

Begitu penuturan Umi Raihana, relawan Abadi yang berkunjung ke Desa Saloya, salah satu wilayah terdampak gempa Sulawesi Tengah akhir September 2018 lalu.

Umi juga menuturkan, masih banyak di antara warga yang belum bisa membaca Alquran sama sekali. Darul Qur’an Abadi, menjadi salah satu pusat belajar Alquran dan  mengkaji Islam di daerah tersebut.

Selain rajin belajar Alquran, warga juga rutin melaksanakan puasa sunah Senin dan Kamis. Lagi-lagi, Darul Qur’an menjadi pusat berkumpul warga dalam aktivitas buka puasa bersama.

Meski pernah meninggalkan duka, musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Donggala  telah memberikan begitu banyak  hikmah. Keimanan dan ketaatan kepada Sang Pencipta menjadi hadiah pelipur lara paling istimewa.

Baca Juga: Mama Ato Dedikasikan Rumah dari Abadi Sebagai Tempat Belajar Alquran

“Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya. Atau dihapuskan kesalahannya dengannya.” HR. Bukhori, (5641) dan Muslim, (2573).

Abadi berikhtiar membantu masyarakat Donggala bangkit pasca gempa dengan membangun sebuah tempat belajar Alquran, yang diberi nama Baitul Qur’an Abadi, di Dusun 8, Desa Saloya, Kecamatan Sindule, Kabupaten Donggala.

Gempa Donggala
Salah satu relawan Abadi, Umi Raihana, memantau proses pembangunan huntara yang selanjutnya dijadikan sebagai tempat belajar Alquran bagi warga di Desa Saloya.

Pada mulanya, bangunan huntara tersebut Abadi berikan untuk keluarga Mama Ato, seorang guru mengaji yang dikenal berjasa besar mengajarkan Alquran kepada warga sekitar.

Namun ternyata, Mama Ato yang berhati besar menghibahkan kembali bangunan tersebut kepada warga untuk dijadikan musala dan rumah belajar Alquran.

Empat bulan pasca gempa, tsunami dan likuifaksi melanda Sulawesi Tengah, tak banyak perkembangan yang terlihat. Tenda-tenda pengungsian masih berjejer hampir di setiap sudut wilayah. Reruntuhan bangunan masih berserakan, hanya bahdan jalan saja yang dibersihkan agar tak menghalangi kendaraan yang hendak berlalu-lalang.

Palu belum mampu bangkit sendiri. Dukungan dan uluran tangan kita masih sangat dibutuhkan. (history/abadi)

Rekening donasi:

Salurkan donasi terbaik melalui:

Bank Syariah Mandiri

711.7976.337 a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Narahubung: 087 8455 6406

1.000 Korban Tembakan Zionis di Gaza Beresiko Mengalami Infeksi Fatal

1.000 Korban Tembakan Zionis di Gaza Beresiko Mengalami Infeksi Fatal

Korban Aksi Kepulangan Akbar ditandu untuk mendapat perwatan (Sumber: Middle East Monitor)

 

ABADI, Palestina – Badan amal medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan bahwa lebih dari seribu warga Gaza yang menjadi korban penembakan Israel dalam Aksi Kepulangan Akbar beresiko terinfeksi, yang dapat menyebabkan cacat permanen bahkan kematian.

Dalam pernyataannya, MSF menyatakan krisis obat-obatan dan alat kesehatan di Gaza mengakibatkan korban tidak mendapat perawatan yang semestinya.

MSF juga menegaskan, bahwa luka yang diderita para korban akan sulit ditangani bahkan oleh sistem kesehatan terbaik di dunia.  Sayangnya, sampai saat ini teknologi kesehatan di Gaza bahkan belum  mampu mendiagnosa kasus patah tulang dengan baik.

Baca juga: Abadi Salurkan Bantuan untuk Korban Aksi Kepulangan Akbar di Turki

Untuk memerangi kasus ini, MSF meminta pihak berwenang di Palestina agar segera memfasilitasi pemindahan pasien-pasien ini ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Penanganan Korban Aksi Kepulangan Akbar di Rumah Sakit Turki

Hingga pekan ke 33 Aksi Kepulangan Akbar, tercatat 198 warga Palestina gugur dan lebih dari 22 ribu orang terluka akibat berbagai serangan yang diluncurkan Israel, termasuk tujuh korban yang ABADI temui di salah satu rumah sakit di Istanbul, Turki.

Korban Zionis

Ketujuh korban mengalami yang cukup serius sehingga harus dirujuk ke rumah sakit Turki. Salah satu mitra Abadi, INSAN sebagai lembaga peduli Palestina berperan besar dalam membiayai proses pemindahan tersebut.

Sebagian besar korban mengalami luka serius di pada bagian kaki mereka. Ada sebagian luka yang tak dapat diatasi hingga terpaksa harus diamputasi. Meski begitu, tak sedikit pun tergurat kesedihan di wajah mereka. Mereka meyakini betul bahwa Allah akan membalas dengan balasan terbaik atas jalan jihad yang selama ini mereka tempuh.

Korban Zionis

Alhamdulillahirobbil’alamiin, pada pertengahan November 2018 Abadi mampu berikhtiar untuk membersamai perjuangan mereka dengan memberikan donasi sebesar 100 USD kepada masing-masing korban. Selain itu, kami juga mengunjungi penampungan para korban bersama keluarganya yang telah selesai mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Mohon doa dan dukungan agar ABADI senantiasa membersamai perjuangan para penjaga Palestina. (history/abadi)

Salurkan donasi terbaik melalui rekening di bawah ini:

 

Bank Syariah Mandiri
No. Rek (451) 711 7976 337
a/n Amal Bakti Dunia Islam

Musala Sementara untuk Warga Batulayar, Lombok Barat

Musala Sementara untuk Warga Batulayar, Lombok Barat

Pendirian musala sementara di Dusun Bengkaung Lauk, Desa Bengkaung,  Kec. Batulayar, Kab. Lombok barat (26/11). (Dok. Abadi)

 

ABADI, Lombok – Gempa yang mengguncang Lombok tiga bulan yang lalu seolah menggemparkan situs pemberitaan di berbagai media.  Bagaimana tidak, lombok bukan hanya diguncang oleh satu atau dua kali gempa, tetapi lebih dari seribu gempa selama Juli – Agsutus dengan lima kali gempa berkekuatan besar, dengan gempa utama bermagnitudo 7,0 SR. Rangkaian gempa tersebut jelas menimbulkan banyak kerugian, salah satunya rusaknya bangunan-bangunan penting termasuk masjid.

Warga Dusun Bengkaung Lauk, Desa Bengkaung,  Kec. Batulayar, Kab. Lombok barat turut terdampak hancurnya masjid yang biasa selama ini digunakan warga untuk beribadah dan bermajlis ilmu. Masjid tersebut juga biasa dipakai sekitar 73 anak untuk mengaji dan menuntut ilmu agama.

Musala Sementara
Musala sementara yang sebelumnya didirikan warga mengalami kebocoran diberbagai bagian sehingga sdah tak layak lagi digunakan. (Dok. Abadi)

Musala Sementara
Musala sementara yang sebelumnya didirikan warga mengalami kebocoran diberbagai bagian sehingga sdah tak layak lagi digunakan. (Dok. Abadi)

Dengan bermodalkan terpal tipis dan sebilah bambu, warga bergotong-royong membangun musala sementara. Namun apadaya, seiring datangnya musim hujan terpal musala berukuran 4 x8 itu semakin rapuh dan mengakibatkan kebocoran di berbagai bagian.

Musala yang cukup sempit itu pun tak mampu menampung puluhan anak-anak yang tiap sore mengaji di sana, sehingga mereka terpaksa menumpang di salah satu rumah warga, Ustadzah Zohariah yang juga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Baca juga: Abadi Salurkan Bantuan untuk Korban Aksi Kepulangan Akbar

Menanggapi hal tersebut, Abadi kembali berikhtiar memudahkan warga Desa Bengkuang untuk beribadah dengan mendirikan sebuah musala pengganti dengan bahan berbahan tenda yang lebih mampu menahan guyuran hujan yang semakin hari semakin deras.

Warga sangat menyambut baik ikhtiar Abadi tersebut. Warga juga ikut bergotong-royong dalam proses pendirian musala.

Pendirian musala sementara ini juga tak lepas dari bantuan Forkammi yang mngamanahkan bantuannya kepada Abadi. Dengan musala lebih luas yang didirikan yaitu 12 x 6 m, warga beserta anak-anak bisa dengan luas beribadah sekaligus menuntut ilmu di sana.

Awal Oktober lalu, dengan dukungan dari donatur Abadi juga mendirikan sebuah MCK darurat di dusun yang sama.

Musala Sementara
Bantuan MCK untuk warga Dusun Bengkaung Lauk, Desa Bengkaung,  Kec. Batulayar, Kab. Lombok barat (04/10) (Dok. Abadi).

Fauzan, salah satu tim Abadi menuturkan kondisi fasilitas-fasilitas penting yang biasa digunakan warga masih sangat memprihatinkan. Sekolah, masjid, serta hunian sementara  (huntara) yang  sebagian besar hanya terbuat dari terpal banyak yang mengalami kerusakan, terutama semenjak datanganya musim hujan. Beberapa huntara milik warga juga tergenang air hujan.

Meski Lombok berangsur pulih, namun bantuan dari saudra-saudaranya masih sangat dibutuhkan para korban. (history/abadi)

Abadi Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Perkampungan Mualaf Sigi

Abadi Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Perkampungan Mualaf Sigi

Keterangan Foto: Pendistribusian bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Perkampungan Mualaf, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah.(Dok. Abadi)

ABADI SIGI — Mushaf Emerald, salah satu relawan Abadi terlihat sibuk mengendalikan jalannya pendistribusian bantuan di salah satu perkampungan mualaf di Kec. Kulawi Selatan.

Masyarakat sekitar begitu antusias menyambut kedatangan tim Abadi yang membawa berbagai bantuan dari donatur. Pasalnya, sejak gempa mengguncang Kab. Sigi akhir September 2018 lalu,  kehidupan mereka belum pulih seutuhnya. Makanan menjadi kebutuhan yang sampai saat ini masih terbatas ketersediaannya.

Kamis, 01 November 2018 perjalanan cukup berliku dilalui tim Abadi untuk dapat sampai di titik penyaluran di Kec. Kulawi Selatan, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah.

 

Penyaluran Bantuan Sigi
Mushaf Emerald, salah satu tim Abadi  di tengah kesibukannya mengatur pendistribusian bantuan (Dok. Abadi)

Rasa lelah akhirnya terobati ketika sampai di titik lokasi. Anak-anak tertawa riang menghampiri tim kami yang turun dari mobil dengan membawa berbagai ‘buah tangan’.

Beragam jenis bahan makanan seperti beras, telur, susu, sayuran dan lainnya distribusikan kepada masyarakat perkampungan tersebut.Selain itu Abadi juga menyokong kebutuhan sarana beribadah seperti mukena, sajadah, pengeras suara masjid dan genset.

Baca juga: Abadi Kembalikan Tawa Anak-anak Korban Gempa Palu

Mayoritas Penduduk Mualaf

Nuansa Islam begitu terasa kental di perkampungan ini. Siapa yang menyangka ternyata sebagian besar penduduk merupakan mualaf (baru memeluk Islam). Kurang lebih 50 mualaf beserta anak-anaknya tinggal di perkampungan yang masih masih terlihat asri meski banyak terlihat bangunan yang rusak di berbagai sudut.

Penyaluran Bantuan Sigi
Warga perkampungan mualaf di Kec. Kulawi Selatan, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah (Dok. Abadi)

Sebagaimana kehidupan muslim pada umumnya, budaya tolong-menolong di sana juga semakin menambah indahnya hidup dalam dekapan ukhuwah. Tim kami juga disambut baik dengan keramahan daerah yang khas.

Anak-anak yang  sejak kami datang selalu membuntuti pun seolah enggan melepas kami meninggalkan kampung mereka.

Allah akan memberi hidayah kepad siapa pun yang ia kehendaki. Namun, memuliakan orang-orang yang dilimpahkan hidayah ini Insya Allah menjadi salah satu wasilah Allah memberi kita hidayah yang tak terhingga pula. (history/abadi)

Mari bantu ringankan beban saudara-saudara kita yang tengah tertimpa musibah gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dengan doa dan donasi terbaik.

Salurkan donasi terbaik melalui rekening di bawah ini:

Bank Syariah Mandiri
No. Rek (451) 711 7976 337
a/n Amal Bakti Dunia Islam

Untuk konfirmasi lebih lanjut, hubungi:
Call/SMS: 0878 6455 6406

ABADI Salurkan USD 3.400 untuk Bantu Pengungsi Palestina

ABADI Salurkan USD 3.400 untuk Bantu Pengungsi Palestina

Infoabadi.org — Bantuan demi bantuan terus disalurkan untuk saudara kita di Palestina dari Indonesia. Palestina merupakan negara pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Untuk membalas jasa baik yang telah dilakukan Palestina terhadap Indonesia, bantuan akan terus dikirim melalui berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia. Tidak hanya kota-kota besar di Indonesia, Nusa Tenggara Barat pun turut mengambil peran dalam membantu Palestina.

Baca juga: Ulama Palestina Serahkan Bantuan Korban Gempa Lombok

ABADI atau disebut juga Amal Bhakti Dunia Islam, sebagai salah satu lembaga kemanusiaan di Nusa Tenggara Barat juga ikut turun tangan dalam membantu memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Berbagai program dan bantuan telah disalurkan dan digerakkan oleh tim ABADI sejak awal pendirian lembaga kemanusiaan ini. Kali ini, bantuan yang dihimpun dan digerakkan oleh ABADI yaitu berupa pengumpulan donasi sebesar 3400 USD yang dititipkan untuk Palestina melalui lembaga Kasih Palestina dan diberangkatkan langsung bersama dengan tim Kasih Palestina. Terkumpulnya dana ini diharapkan dapat membantu dan meringkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi saudara di Palestina, mulai dari pakaian hingga makanan dan minuman.

Pada Rabu lalu, (25/7), Abadi bersama lembaga kemanusiaan Palestina yang ada di Indonesia menggelar pertemuan dengan tema Journey of Emphaty. Program yang secara resmi menjadi media dalam mengemban amanah warga Indonesia untuk saudara Palestina.

ABADI menyalurkan bantuan berupa uang tunai sebesar USD 3.400, yang nantinya akan disalurkan dalam bentuk paket sembako untuk Pengungsi Palestina yang ada di Khilis, Turki.

Baca juga: Posko DAMAI (Amal Bhakti Dunia Islam Diresmikan Ulama Palestina)

Journey of Empathy#4 ini mengambil tema ‘Untaian Kasih dari Indonesia untuk Palestina’. Pemberian tema ini didasari atas fakta bahwa masyarakat Indonesia memang mencintai Palestina. Hal ini terbukti dari banyaknya donasi yang dititipkan kepada Kasih Palestina untuk diserahkan kepada para pengungsi Palestina. Selain Kasih Palestina, ABADI akan terus mengembangkan ikatan antar berbagai lembaga kepalestinaan di seluruh Indonesia. Dengan begitu, akan lebih mudah tercapai tujuan bersama untuk membantu Palestina dalam memerdekakan negaranya.

ABADI masih akan terus melanjutkan visi dan misi lembaga dalam mendukung dan menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia untuk membantu Palestina.

Buka Puasa di Al-Aqsha Bersama ABADI, Amal Bhakti Dunia Islam

Pada Bulan Ramadhan lalu, Amal Bhakti Dunia Islam atau yang dikenal dengan nama ABADI memberikan buka puasa gratis di Masjid Al-Aqsha. Buka puasa di Masjid AL-Aqsha ini disalurkan melalui Lembaga Kemanusiaan asal Turki, yaitu Burak.

Keadaan perang yang sangat tidak kondusif untuk mendapatkan makanan hingga pakaian, menggerakan hati masyarakat Indonesia untuk terus mengulurkan bantuan melalui ABADI.

Tepat pada bulan Ramadhan 1439 H yang penuh berkah, buka puasa di Masjid Al-Aqsha diberikan untuk para jamaah Masjid Al-Aqsha. Program donasi ini sendiri dinamakan Al-Aqsa’s Iftar in Ramadhan. Standing banner di depan pintu masuk aula ditunjukkan sebagai representasi program ini.

Banyak jamaah yang berkumpul di Masjid Al-Aqsha untuk menunaikan ibadah Ramadan. Tidak hanya pria jamaah Masjid Al-Aqsha, banyak juga wanita beserta anak-anak yang turut menikmati makanan dan minuman yang disajikan ABADI melalui relawan Burak.

Terima kasih pada donatur yang telah mempercayakan ABADi sebagai lembaga penyalur donasi yang sahabat pilih. Semoga menjadi berkah untuk kita semua dan bermanfaat untuk penerimanya.

Bantuan Gubernur NTB

Jumat lalu, (16/2), Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Muhammad Zainal Majdi menyerahkan bantuan dari masyarakat NTB berupa uang tunai Rp. 100 juta untuk masyarakat Palestina. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Zainul melalui Sekjen Komite Al-Quds Ikatan Ulama Internasional, Syeikh Dr. Muraweh Mousa Nassar seusai shalat Jumat. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai ini menjadikan bukti bentuk dukungan dan kepedulian warga Nusa Tenggara Barat terhadap negara Palestina. Donasi ini diberikan karena sampai detik ini, Palestina masih membutuhkan bantuan dari berbagai Negara untuk mengahadapi serangan Israel dan bertahan hidup di sana.

“Dari segi nilai, bantuan kemanusiaan tersebut mungkin tidak seberapa, tapi sebesar apapun diharapkan bisa membantu dan meringankan beban masyarakat Palestina” kata Majdi, usai menyerahkan bantuan. TGB juga mengungkapkan bahwa ini adalah salah satu cara untuk membalas jasa kebaikan Palestina untuk Indonesia. Seperti yang telah diketahui, Palestina memang merupakan negara pertama di dunia yang mengakui kemerdakaan Indonesia.

Sekjen Komite Al Quds Ikatan Ulama Internasional, Syekh Dr. Muraweh Mousa Nassar pun mengungkapkan rasa terima kasihnya yang sangat dalam atas bantuan masyarakat dan pemerintah Indonesia, khususnya masyarakat dan pemerintah NTB saat itu. Menurutnya, bantuan tersebut adalah amanah besar yang akan selalu diingat masyarakat Palestina. Di tengah masalah Palestina saat ini, khususnya pembebasan Al Quds, Indonesia adalah negara yang selalu memberi dukungan besar dan selalu berada dan berdiri bersama Palestina.

“Meskipun Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, namun bukan berarti Palestina ingin meminta balasan, tapi masalah Palestina memang merupakan masalah kemanusiaan,” pungkas Syekh Dr. Muraweh. Pernyataan yang diungkapnya merepresentasikan betapa tinggi apresiasi dan rasa terima kasihnya terhadap Indonesia.

Tidak hanya sebatas wilayah Nusat Tenggara Barat, ABADI berharap cakupan penggalangan dana akan terus berjalan dan menyebar hingga ke seluruh penjuru Indonesia. Dengan begitu, tujuan kita dalam membantu dan mendukung Palestina dalam mengahadapi Zionis Israel akan lebih mudah dan efektif.

Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk Lombok Diresmikan Ulama Palestina

Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk Lombok Diresmikan Ulama Palestina

infoabadi.org – Gempa yang melanda Lombok pada Ahad (29/7) lalu telah meluluhlantakkan seribu lebih rumah warga, puluhan masjid dan dua ribu lebih rumah mengalami rusak parah. Itu belum termasuk 17 warga yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan.

Untuk itu, Yayasan Abadi bersama Yayasan Harapan Amal Mulia dan beberapa lembaga amal sosial lainnya langsung bergerak cepat mendirikan Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk penanganan Gempa Lombok.

Baca juga: Rumah Satu Dusun Hancur Akibat Gempa

‘’Saat terjadi gempa pada Ahad, Senin kami sudah mulai mendistribusikan bantuan dan mendirikan posko ini,’’ujar Pembina Yayasan Abadi, Tuan Guru Mukhlis, belum lama ini.

Abadi - Lembaga Kemanusiaan
Penyaluran Donasi dari Rakyat Palestina yang diserahkan oleh Syekh Muraweh Mousa Nassar pada korban Gempa Lombok

Berbagai bantuan yang sudah diterima, kata dia, berasal dari berbagai lembaga sosial kepalestinaan seperti Amal Mulia, Kasih Palestina, Damai Aqsha Foundation (DAF), Darussalam Bogor, Karawang Berbagi, International Aqsa Institute (IAI), dan beberapa lembaga lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Bencana Gempa lombok

Tak sekedar menjadi posko yang menghimpun dan menyalurkan donasi dalam masa tanggap darurat, Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam ini juga akan membuat program-program jangka menengah dan jangka panjang yang dapat bermanfaat untuk para pengungsi. Salah satunya adalah dengan membuat Program Renovasi Masjid Rusak Terdampak Gempa dan Program Renovasi Rumah Lansia Terdampak Gempa.

Damai - Lembaga Kemanusiaan
Syekh Muraweh Mousa Nassar menyapa korban bencana Gempa Lombok

Sementara itu, Sekretaris Ikatan Ulama Al Quds, Syekh DR Muroweh Mousa Nassar yang hadir meninjau berbagai lokasi pengungsian, turut hadir di Posko Nasional Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam.

‘’Semoga seluruh kebaikan ini menjadi amal dan bermanfaat bagi para korban gempa,’’ungkap Syekh Muroweh usai meresmikan posko nasional ini.