Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina diberikan pada tahun 1953. Hal ini merupakan wujud persaudaraan, atas bantuan kemerdekaan Indonesia oleh Palestina.

infoabadi.orgTerkenalnya Indonesia dengan budaya ramah tamah dan suka tolong-menolong, membuat negeri ini selalu dinomorsatukan oleh Palestina. Padahal, jika dibandingkan dengan negara lain, dana donasi kemanusiaan yang digelontorkan Indonesia untuk Palestina masih belumlah seberapa.

Padahal, pada faktanya, jika kita berbicara tentang donasi kemanusiaan Palestina, Indonesia tidaklah tercatat sebagai negara yang pertama kali membantu Palestina dengan dukungan dan harta. Menurut sejarah, tahun 1953 adalah awal mula sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina disalurkan. Pada saat itu, Indonesia menyalurkan donasi kemanusiaan kepada para pengungsi Palestina yang menjadi korban pengusiran tragedi Nakba tahun 1948.

Lalu, bagaimana cerita awal mulanya Indonesia dapat memberikan sumbangsih pertama untuk pengungsi Palestina? Yuk simak kisah uniknya!

Sumbangsih Pertama Indonesia adalah Paket Musim Dingin untuk Pengungsi

Keterangan: Musim Dingin di Palestina. (Foto:Satu Harapan)

Perlu kita ketahui, bahwa sumbangsih perdana Indonesia untuk Palestina ditujukan kepada para pengungsi Palestina yang sedang melewati musim dinginnya di kamp-kamp pengungsian.

Pada pertengahan Desember 1953, Menlu Sunario Sastrowardoyo mengirim Ahmad Subardjo sebagai Duta Besar Keliling, bersama Siradjuddin Abbas, Salim Al-Rasjidi, dan Abdul Mukti Ali pergi ke Kota Alquds untuk memenuhi undangan Muktamar Umum Islam dengan berbagai negara lainnya.

Pada muktamar tersebut, masing-masing perwakilan negara peserta menyuarakan pandangan tentang situasi Palestina, khususnya serangan-serangan Israel untuk merebut Alquds.

Setelah kegiatan selesai, para partisipan mengunjungi kamp-kamp pengungsian di perbatasan Israel-Palestina. Perwakilan dari Indonesia turut prihatin dengan kondisi para pengungsi yang serba kekurangan, dari mulai makanan pokok hingga pakaian tebal untuk melewati musim dingin.

Pada saat itulah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan untuk pertama kalinya kepada Palestina sebesar 60 ribu dolar Amerika.

Baik Dulu atau Sekarang Indonesia Tetap Setia Bantu Palestina

Keterangan: Para Penguingsi Palestina Sedang Hadapi Musim Dingin. (Foto: Asociaci on Palmira)

Sahabat Abadi, sumbangan bersejarah Indonesia untuk Palestina itu terjadi sudah sangat lama. Meski begitu, sumbangsih pertama tersebut tidak menjadikan upaya untuk mendukung Palestina hanya sebagai peristiwa sejarah. Hingga kini, Indonesia tetap menjadi yang paling pertama memberikan dukungan juga bantuan untuk para pengungsi Palestina.

Bersama lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi dan Jisr Ta’awun (mitra penyaluran donasi dari Turki), mari kita kirimkan 1000 paket musim dingin kepada para pengungsi Palestina.

Insyaallah paket musim dingin tersebut akan dikirim kepada warga Palestina yang kini tengah melewati musim dingin di pengungsian Gaza, Tepi Barat, dan Turki. Sedikit hartamu akan menghangatkan para pengungsi Palestina. (izzah/infoabadi)

Sumber: Histori Aktual

Ayo Kirimkan Donasi Musim Dingin untuk Palestina melalui Abadi

Anda dapat berdonasi melalui Link berikut:

https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

a.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

 

11 Tahun Perjuangan Madrasah Ibtidaiyah Darul Islah, Batu Payung, Lombok

11 Tahun Perjuangan Madrasah Ibtidaiyah Darul Islah, Batu Payung, Lombok

Asalamualaikum orang baik, perkenalkan, mereka adalah siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah Darul Islah.

Klik di sini untuk DONASI

Hari begitu panas, tanah tandus, sumur-sumur mengering, namun tidak mengeringkan semangat anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islah untuk bersekolah.

Di ruang kelas yang sederhana itu anak-anak sangat antusias menangkap pelajaran dari gurunya, meski sebenarnya tidak ada alat bermain di sekolah itu. Satu-satunya benda istimewa adalah lemari plastik hasil dari patungan para guru.

Mungkin harganya tidak mahal. Namun bagi para guru yang juga merangkap petani, dengan honor Rp 500.000 (untuk enam bulan), menjadi barang paling berharga untuk menyimpan buku pelajaran ussang, tanpa kunci, karena tidak ada barang lain yang harus di jaga.

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islah terletak di Kampung Batu Payung, Desa Montong Ajan, Lombok Tengah. Berbatasan dengan Nambung (Desa Buwun Mas, Lombok Barat).

Jika bediri dari atas bukit akan tampak pantai yang memanjang dari Pengantap hingga Selong Belanak. Dari bukit tandus terlihat pantai pantai berpasir putih.

Madrasah Nurul Islah sudah berdiri sejak 9 Juni 2008. Saat ini memiliki 6 rombongan belajar, dengan total 30 siswa (10 siswa dan 20 siswi)

Dengan jumlah siswa puluhan itu, Madrasah Nurul Islah hanya memiliki 3 ruang kelas  dan 3 guru yang statusnya honorer.

Pendirinya bernama Marium, warga asli Kampung Batu Payung. Sekolah ini dibangun karena sekolah SD terdekat jaraknya sangat jauh. Tidak semua orang tua punya kendaraan untuk mengantar anaknya ke sekolah. Jadi para orang tua sepakat, untuk mendirikan sekolah di kampung dengan 59 KK tersebut.

Salah satu pengajar Ibu Marhamah, single parent dua anak. Satu-satunya guru honorer bersertifikat di sekolah ini. Honornya Rp1,5 juta/bulan, namun baru cair setelah 3 bulan mengajar. Sebagian ia pakai untuk beli beberapa zak semen untuk menambal lantai kelas.

Anak-anak Kampung Batu Payung harus sekolah. Sekolah yang layak memberikan harapan baru untuk masa depan mereka. Karena sebagian warga  Batu Payung bertahun-tahun menjadi TKI, membanting tulang di kebun sawit Malaysia.

kami mengajak orang baik di mana saja untuk ikut membantu membagun sekolah layak untuk anak-anak di Dusun Batu Payung Desa Montong Ajan Lombok tengah.

Jangan tunda niat berbuat baik sahabat dermawan semua, segera

Silakan salurkan donasi sahabat Abadi ke:

Klik untuk donasi >> Donasi Abadi

Atau salurkan melalui rekening donasi Abadi:
Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337
a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Hasil penggalangan dana ini akan Abadi gunakan untuk:

  • Perbaikan bangunan sekolah
  • Penyediaan buku sekolah
  • Pengadaan bangku sekolah

Informasi lebih lengkap dapat hubungi: Abadi (+62 878-6455-6406)

Yang Pasti Terjadi Saat Kita Menyantuni Yatim Palestina

Yang Pasti Terjadi Saat Kita Menyantuni Yatim Palestina

Santunan untuk yatim Palestina memiliki manfaat tidak hanya bagi yatimnya saja, melainkan juga untuk penyantunnya.

 

Anak yatim Palestina tergolong yang paling banyak di dunia. Data statistik menyebutkan jumlah anak yatim Palestina saat ini mencapai angka 23.000.

Angka yatim yang begitu besar membuat permasalahan Palestina semakin bertambah, sebab bantuan dari negara-negara yang mendukungnya sangat dibutuhkan oleh mereka.

Sahabat abadi, tahukah kalian bahwa manfaat donasi yatim Palestina tidak hanya akan memberikan kebahagiaan untuk yatimnya saja, melainkan juga para penyantun itu sendiri. Mengapa hal ini bisa terjadi? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Kebahagiaan Bagi Penyantun Anak Yatim

Keterangan: Melly Goeslaw Berfoto dengan Yatim Palestina di Gaza (Foto: Radar Pekalongan)

Menyantuni anak yatim merupakan kebaikan yang Allah perintahkan. Bahkan, Allah telah menyediakan hadiah terindah bagi yang sudah dengan ikhlas melakukannya. Hadiah tersebut tak hanya akan memberikan kebahagiaan untuk yatim yang disantuni, melainkan juga para penyantun yatim itu sendiri.

Di antaranya seorang penyantun anak yatim akan mendapatkan keberkahan, seperti yang disebutkan dalam Rasulullah Saw : “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)

 

Baca Juga: Mana yang Lebih Diutamakan Donasi Yatim Palestina atau Yatim di Sekitar Kita?

Keterangan: Seorang Penyantun Sedang Menyuapi Makan Yatim Palestina (Foto: Sketsa News)

Selain itu, seorang penyantun anak yatim juga akan mendapatkan jaminan dekat dengan Rasulullah, seperti yang disebutkan dalam hadist:

“Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut. Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.”  (HR. Ibnu Majah)

Sahabat, ternyata seseorang yang mengeluarkan harta untuk menyantuni anak yatim tidak akan pernah merugi. Bahkan Allah sudah menyiapkan pahala jariyah baginya. Masyaallah.

Kebahagiaan yang Dirasakan Yatim Palestina

Keterangan: Anak-Anak Yatim Palestina dapat Bahagia Karena Dapat Bersekolah (Foto: Akurat)

Anak yatim Palestina memang kehilangan orang tua, bahkan banyak di antara mereka yang sejak dini sudah merasakannya. Namun mereka harus tetap mendapatkan haknya sebagai seorang anak-anak dan manusia.

Ketika sahabat memberikan santunan untuk mereka, artinya sahabat sudah meringankan beban mereka untuk mendapatkan haknya kembali. Masa kecil yang tetap bahagia, dapat makan dan minum dengan baik, dapat bersekolah , hingga akan menjaga senyum mereka.

Yakin tidak mau mengirimkan donasi kemanusiaan untuk anak-anak yatim Palestina? Sayang sekali jika kesempatan kebaikan itu dilewatkan. Sahabat Abadi, yuk bersama-sama raih kebaikan dengan berbagi kepada yatim Palestina. (izzah/abadi)

 

Sumber: Suara Palestina, Detik News

Ayo kirimkan Donasi Yatim Palestina melalui Abadi

anda dapat donasi melalui link berikut: https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Kisah Anak-Anak Yatim Palestina yang Rindukan Orang Tua

Kisah Anak-Anak Yatim Palestina yang Rindukan Orang Tua

Anak-anak yatim Palestina sedang berjuang dalam kerinduan terhadap orang tua yang lebih dulu meninggal dunia, akibat serangan udara Israel.

Tahukah sahabat, ada sekitar 6.500 anak-anak Palestina yang kehilangan orang tua. Mereka merasakan kebersamaan yang sangat singkat dengan orang tuanya, belum sempat mengukir banyak kisah dan anak-anak belum sempat mendapatkan bekal untuk menjalani kehidupan.

Anak-anak tersebut terpaksa harus tinggal di rumah yatim piatu bersama dengan seseorang yang tidak dikenalnya sama sekali, meski berada di suasana yang ramai namun hati merasakan kesepian dan merindukan sosok orang tua.

Sahabat, kali ini lembaga donasi kemanusiaan Amal Bakti Dunia Islam (Abadi), akan menyajikan kisah beberapa anak yatim Palestina yang merindukan orang tuanya. Berikut kami sajikan kisah ini untuk anda.

Aisha Al-Shinbary, Menggambar Roket yang Buat Ibunya Meninggal

Keterangan: Aisha Al-Shinbari Gadis Belia 8 Tahun (di tengah), Anak Yatim Palestina (Foto: Al-Jazeera)

Kisah pertama datang dari Aisha Al-Shinbary, gadis belia berusia 8 tahun asal Palestina yang kehilangan rumahnya selama penyerangan Israel berlangsung. Ia merasa ketakutan setiap kali mendengar suara pesawat terbang, karena dari sanalah berjatuhan peluru zionis yang menghancurkan tanah airnya.

Gadis kecil tersebut mengaku tidak ingin mengingat rumahnya, dan berharap untuk bisa bertemu dengan ibunya yang sudah lebih dulu meninggal dalam serangan udara tersebut.

Pada suatu malam, Aisha memimpikan ibunya yang sedang mencium dan memeluknya, kemudian tiba-tiba menghilang.

Setelah itu, Aisha terbangun dan merasakan kerinduan yang dalam terhadap sang ibu. Ia langsung menggambar roket Israel yang sudah membuat ibunya meninggal.

Nawal Yassine: Ayahku Injak Leher Israel

Keterangan: Ilustrasi Anak Yatim Palestina Berusia Sepuluh Tahun (Foto: Aljazeera)

Kisah kedua datang dari anak berusia sepuluh tahun, Nawal Yassine. Ia menceritakan tentang ayahnya yang telah menjadi pahlawan Palestina.

Ketika itu, sang ayah menerima telepon dari tentara Israel yang mengancam  pamannya Nawal yang menjadi tentara pembela Palestina. Pada saat itu, sang Ayah memberitahu orang Israel, bahwa dirinya akan datang ke Tel Aviv dan menginjak leher tentara Israel.

Kisah tersebut membuat Nawal menjadi semangat, dan hatinya tidak sedih meski harus ditinggalkan sosok ayah. Namun tahukan sahabat, kisah ini hanya fiktif yang dibuat oleh ibunya, agar Nawal tidak menjadi anak yang kesepian, bersedih mengingat ayahnya, dan tidak kehilangan jiwa semangat.

Kerinduan Nawal terhadap ayahnya tercermin dari cerita-cerita yang dibanggakannya itu. Ia rindu dan terus mengingat sang ayah, namun dilakukan dengan cara yang berbeda dari orang lain.

Abadi Ajak Sahabat untuk Bantu Anak Yatim Palestina

Keterangan: Ilustrasi Anak-anak Yatim Palestina (Foto: Iniziatif)

Sahabat Abadi, mereka (anak yatim Palestina) berada di rumah yatim piatu Al-Amin di Kota Gaza. Rumah yatim piatu tersebut didirikan lebih dari enam dekade dan menjadi satu-satunya fasilitas untuk anak yatim di Gaza.

Rumah tersebut hanya diperuntukkan bagi anak yang benar-benar tidak mempunyai keluarga saja. Hal ini disebabkan karena tempatnya masih terbatas, sehingga belum bisa menampung seluruh anak yatim di Palestina.

Sementara itu, bantuan yang datang pun belum dapat memenuhi kebutuhan hidup  anak-anak yatim Palestina sepenuhnya.

Keterangan: Potret Anak-Anak Yatim Palestina (Foto:Anadolu Agency)

Abadi berikhtiar penuh dalam penyaluran donasi untuk yatim Palestina, sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian kami terhadap mereka.

Sahabat, mari berikan dukungan terhadap anak-anak yatim dan bantu kirimkan donasi kemanusiaan Palestina melalui Abadi. Perjalanan mereka masih panjang, dan ada masa depan yang sedang menanti. Inilah kesempatan untuk kita dapat membantu meringankan beban anak-anak yatim Palestina. (izzah/abadi)

 

Sumber: Aljazeera, Middle East Eye

 

Ayo Bantu Anak-Anak Yatim Palestina!

Donasi bisa sahabat Abadi salurkan melalui link berikut: https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Atau bisa juga melalui:

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

ABADI Salurkan USD 3.400 untuk Bantu Pengungsi Palestina

ABADI Salurkan USD 3.400 untuk Bantu Pengungsi Palestina

Infoabadi.org — Bantuan demi bantuan terus disalurkan untuk saudara kita di Palestina dari Indonesia. Palestina merupakan negara pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Untuk membalas jasa baik yang telah dilakukan Palestina terhadap Indonesia, bantuan akan terus dikirim melalui berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia. Tidak hanya kota-kota besar di Indonesia, Nusa Tenggara Barat pun turut mengambil peran dalam membantu Palestina.

Baca juga: Ulama Palestina Serahkan Bantuan Korban Gempa Lombok

ABADI atau disebut juga Amal Bhakti Dunia Islam, sebagai salah satu lembaga kemanusiaan di Nusa Tenggara Barat juga ikut turun tangan dalam membantu memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Berbagai program dan bantuan telah disalurkan dan digerakkan oleh tim ABADI sejak awal pendirian lembaga kemanusiaan ini. Kali ini, bantuan yang dihimpun dan digerakkan oleh ABADI yaitu berupa pengumpulan donasi sebesar 3400 USD yang dititipkan untuk Palestina melalui lembaga Kasih Palestina dan diberangkatkan langsung bersama dengan tim Kasih Palestina. Terkumpulnya dana ini diharapkan dapat membantu dan meringkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi saudara di Palestina, mulai dari pakaian hingga makanan dan minuman.

Pada Rabu lalu, (25/7), Abadi bersama lembaga kemanusiaan Palestina yang ada di Indonesia menggelar pertemuan dengan tema Journey of Emphaty. Program yang secara resmi menjadi media dalam mengemban amanah warga Indonesia untuk saudara Palestina.

ABADI menyalurkan bantuan berupa uang tunai sebesar USD 3.400, yang nantinya akan disalurkan dalam bentuk paket sembako untuk Pengungsi Palestina yang ada di Khilis, Turki.

Baca juga: Posko DAMAI (Amal Bhakti Dunia Islam Diresmikan Ulama Palestina)

Journey of Empathy#4 ini mengambil tema ‘Untaian Kasih dari Indonesia untuk Palestina’. Pemberian tema ini didasari atas fakta bahwa masyarakat Indonesia memang mencintai Palestina. Hal ini terbukti dari banyaknya donasi yang dititipkan kepada Kasih Palestina untuk diserahkan kepada para pengungsi Palestina. Selain Kasih Palestina, ABADI akan terus mengembangkan ikatan antar berbagai lembaga kepalestinaan di seluruh Indonesia. Dengan begitu, akan lebih mudah tercapai tujuan bersama untuk membantu Palestina dalam memerdekakan negaranya.

ABADI masih akan terus melanjutkan visi dan misi lembaga dalam mendukung dan menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia untuk membantu Palestina.

Buka Puasa di Al-Aqsha Bersama ABADI, Amal Bhakti Dunia Islam

Pada Bulan Ramadhan lalu, Amal Bhakti Dunia Islam atau yang dikenal dengan nama ABADI memberikan buka puasa gratis di Masjid Al-Aqsha. Buka puasa di Masjid AL-Aqsha ini disalurkan melalui Lembaga Kemanusiaan asal Turki, yaitu Burak.

Keadaan perang yang sangat tidak kondusif untuk mendapatkan makanan hingga pakaian, menggerakan hati masyarakat Indonesia untuk terus mengulurkan bantuan melalui ABADI.

Tepat pada bulan Ramadhan 1439 H yang penuh berkah, buka puasa di Masjid Al-Aqsha diberikan untuk para jamaah Masjid Al-Aqsha. Program donasi ini sendiri dinamakan Al-Aqsa’s Iftar in Ramadhan. Standing banner di depan pintu masuk aula ditunjukkan sebagai representasi program ini.

Banyak jamaah yang berkumpul di Masjid Al-Aqsha untuk menunaikan ibadah Ramadan. Tidak hanya pria jamaah Masjid Al-Aqsha, banyak juga wanita beserta anak-anak yang turut menikmati makanan dan minuman yang disajikan ABADI melalui relawan Burak.

Terima kasih pada donatur yang telah mempercayakan ABADi sebagai lembaga penyalur donasi yang sahabat pilih. Semoga menjadi berkah untuk kita semua dan bermanfaat untuk penerimanya.

Bantuan Gubernur NTB

Jumat lalu, (16/2), Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Muhammad Zainal Majdi menyerahkan bantuan dari masyarakat NTB berupa uang tunai Rp. 100 juta untuk masyarakat Palestina. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Zainul melalui Sekjen Komite Al-Quds Ikatan Ulama Internasional, Syeikh Dr. Muraweh Mousa Nassar seusai shalat Jumat. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai ini menjadikan bukti bentuk dukungan dan kepedulian warga Nusa Tenggara Barat terhadap negara Palestina. Donasi ini diberikan karena sampai detik ini, Palestina masih membutuhkan bantuan dari berbagai Negara untuk mengahadapi serangan Israel dan bertahan hidup di sana.

“Dari segi nilai, bantuan kemanusiaan tersebut mungkin tidak seberapa, tapi sebesar apapun diharapkan bisa membantu dan meringankan beban masyarakat Palestina” kata Majdi, usai menyerahkan bantuan. TGB juga mengungkapkan bahwa ini adalah salah satu cara untuk membalas jasa kebaikan Palestina untuk Indonesia. Seperti yang telah diketahui, Palestina memang merupakan negara pertama di dunia yang mengakui kemerdakaan Indonesia.

Sekjen Komite Al Quds Ikatan Ulama Internasional, Syekh Dr. Muraweh Mousa Nassar pun mengungkapkan rasa terima kasihnya yang sangat dalam atas bantuan masyarakat dan pemerintah Indonesia, khususnya masyarakat dan pemerintah NTB saat itu. Menurutnya, bantuan tersebut adalah amanah besar yang akan selalu diingat masyarakat Palestina. Di tengah masalah Palestina saat ini, khususnya pembebasan Al Quds, Indonesia adalah negara yang selalu memberi dukungan besar dan selalu berada dan berdiri bersama Palestina.

“Meskipun Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, namun bukan berarti Palestina ingin meminta balasan, tapi masalah Palestina memang merupakan masalah kemanusiaan,” pungkas Syekh Dr. Muraweh. Pernyataan yang diungkapnya merepresentasikan betapa tinggi apresiasi dan rasa terima kasihnya terhadap Indonesia.

Tidak hanya sebatas wilayah Nusat Tenggara Barat, ABADI berharap cakupan penggalangan dana akan terus berjalan dan menyebar hingga ke seluruh penjuru Indonesia. Dengan begitu, tujuan kita dalam membantu dan mendukung Palestina dalam mengahadapi Zionis Israel akan lebih mudah dan efektif.