Masalah Baru Pengungsi Lombok: 117 Orang Terjangkit Malaria Termasuk Bayi dan Ibu Hamil

Masalah Baru Pengungsi Lombok: 117 Orang Terjangkit Malaria Termasuk Bayi dan Ibu Hamil

Lombok–Prajurit TNI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Daerah Lombok Barat melaksanakan fogging di sekitar pengungsian warga di Desa Balai Luwu, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Lombok Barat. (Foto: Kabar Indo Timur)

Gempa yang menghujam Lombok beberapa waktu lalu, ternyata tak hanya mengakibatkan masyarakatnya kehilangan harta benda. Wabah penyakit malaria kini menjadi masalah baru yang menghantui para pengungsi terdampak gempa di Lombok.

Tercatat 117 pengungsi di Lombok Barat, termasuk di antaranya bayi dan ibu hamil dinyatakan terjangkit Malaria.

Wabah yang mulanya hanya ada di dua desa yaitu Desa Bukit Tinggi dan Desa Mekar Sari, kini menyebar hingga ke sepuluh desa. Seperti itulah penuturan dari Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Rahman Sahnan Putra.

Penularannya terbilang cepat, terlebih jika daya tahan tubuh lemah, maka penyakit tersebut mudah menjangkit pengungsi.

Prajurit TNI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Daerah Lombok Barat melaksanakan fogging di sekitar pengungsian warga di Desa Balai Luwu, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Lombok Barat. (Foto: Kabar Indo Timur)

Malaria tentulah bukan wabah yang bisa disepelekan atau ditunda penanganannya. Penyakit yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit Plasmodium  ini, memang sering menjangkit sejumlah area dengan lingkungan yang tidak sehat.

Sejauh ini, kelambu, fogging, dan  cairan anti gigitan nyamuk menjadi solusi sementara untuk mencegah wabah penyakit semakin meluas.

Dilansir dari Tribun News, diperlukan sekitar 8-10 ribu kelambu untuk melindungi seluruh pengungsi di Lombok Barat dari gigitan nyamuk malaria. Sampai saat ini, hanya sekitar dua ribu kelambu yang mampu diberikan pemerintah daerah.

Pemerintah Daerah Lombok Barat tidak dapat memenuhi kebutuhan kelambu, diakrenakan hal tersebut  membutuhkan anggaran dan logistik dalam jumlah besar.

Di sisi lain, wabah malaria yang menyerang pengungsi sudah memasuki kategori darurat.

Tenda darurat di untuk pelayanan kesehatan di Lombok. (Sumber Foto: Tribun News)

Kemualiaan hati dari para donatur memang sangat dibutuhkkan masyarakat Lombok saat ini. Terlebih kita adalah saudara seiman, seibu pertiwi, yang tak mungkin tak terenyuh mendengar kabar kesulitan saudaranya.

Semoga Allah senantiasa memudahkan kita dalam setiap jalan amal menuju kemuliaan. (history/abadi)

Sumber: Harapan Amal Mulia

Siswa Korban Gempa Lombok Harus Bertahan dengan Sekolah Tendanya

Siswa Korban Gempa Lombok Harus Bertahan dengan Sekolah Tendanya

Keterangan Foto: HARI PERTAMA SEKOLAH: Sulihi, mengajar muridnya di sekolah darurat buatan warga di lapangan pengungsian Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Senin (27/8). Hari pertama sekolah pascagempa masih dilaksanakan di luar gedung. (Sumber Foto: Jawa Pos)

Lombok–Rangkaian gempa yang terjadi di Lombok sejak  Juli lalu tentu menyisakan trauma mendalam pada masyarakat Lombok, terutama anak-anaknya. Peristiwa yang pastinya tak mereka inginkan itu telah mengguncangkan nyamannya masa kecil mereka. Meski begitu, semangat dan cita-cita anak-anak Lombok untuk menuntut ilmu tak pernah redup.

Senin (27/08), menjadi hari pertama anak-anak korban gempa Lombok memulai sekolah di tempat barunya. Tempat yang jauh dari kata layak karena hanya beratapkan tenda yang sebenarnya tak cukup melindunginya dari terik.

Seperti yang terjadi pada anak-anak SDN 02 Rakam, Lombok Timur. Setelah melewati liburan sekolah yang cukup berat, siswa sekolah tersebut harus belajar di tenda-tenda yang  dibuat di halaman sekolah. Rangkaian gempa yang ikut mengguncangkan sekolahnya, mengakibatkan lima dari sembilan ruang kelas hancur, tak bisa lagi digunakan.

“Delapan rombel (rombongan belajar) belajar di tenda,” tutur Kepala Sekolah SDN 02 Rakam, Karmiati, Rabu (29/8/2018) dalam Liputan6.com. Meski begitu, tawa, riang, canda masih menghiasi aktivitas  belajar mereka di tenda.

Belajar dalam tenda tidak hanya dialami murid SDN 02 Rakam. Banyak murid di Lombok yang mengalami nasib serupa karena bangunan sekolah  mereka rusak akibat gempa. Misalnya, di SDN 2 Obel-Obel, Kabupaten Lombok Timur. Di sana terdapat dua tenda yang dimanfaatkan enam kelas siswa. Satu tenda milik kepolisian diisi kelas V dan VI. Sementara itu, siswa kelas I-IV memenuhi tenda hasil sumbangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), seperti yang dilansir Jawa Pos.

Anak-anak tersebut terbilang cukup beruntung karena bisa kembali bersekolah. Kadikbud Kabupaten Lombok Timur mengungkapkan banyak sekolah yang belum bisa kembali memulai aktivitas belajarnya. Selain minimnya jumlah tenda, sejumlah sekolah juga masih ditempati tenda-tenda pengungsian milik masyarakat.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sebanyak 556 unit sekolah rusak akibat gempa Lombok. Dari jumlah tersebut 235 sekolah rusak parah dan tak bisa lagi digunakan.

Tenda mungkin kini menjadi sesuatu yang sangat akrab bagi anak-anak Lombok. Tak hanya sekolahnya, tenda-tenda pengungsian pun kini menjadi satu-satunya tempat yang bisa mereka tinggali. Kira-kira apa yang mereka tuliskan di buku Bahasa Indonesia tentang cerita libur panjangnya? (history/abadi)

Relawan Abadi Bangun Masjid Darurat untuk Korban Gempa Lombok

Relawan Abadi Bangun Masjid Darurat untuk Korban Gempa Lombok

Infoabadi.org – Sejumlah bangunan hancur rata dengan tanah akibat guncangan kuat gempa 6,4 SR pada Minggu (5/08) dan sepekan setelahnya, Minggu 7,0 SR (12/8) yang berpusat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di antara bangunan yang rusak hingga roboh tidak lagi berbentuk adalah masjid.

Data sementara dari BNPB menjelaskan, sejumlah kerusakan bangunan akibat gemba bumi Lombok. Sekitar 75 persen pemukiman hancur dan rusak. Selain pemukiman, sebanyak 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 20 unit perkantoran rusak, 50 unit mushola rusak dan 15 masjid rusak.

Dusun Batumping Desa Sokong kec. Tanjung Lombok Utara termasuk menjadi desa yang terkena dampak parah akibat gempa. Rumah-rumah desa hancur termasuk masjid an musalah di Desa Sokong. Akibatnya warga tidak dapat melaksanakan ibada sholat dnegan layak.

Relawan Abadi (Amal Bakti Dunia Islam) yang sejak beberapa hari terjadi gempa telah membuat posko di desa tersebut. Setelah pembangunan tenda, dapur umum, dan penanganan korban yang luka-luka dan trauma. Relawan Abadi membangun masjid darurat untuk fasilitas beribadah korban gempa.

Selain menunaikan kewajiban sebagai seorang hamba kepada sang pencipta, beribadah menjadi salah satu sarana ketenangan dan obat bagi korban gempa yang mengalami trauma. (iskan/infoabadi)

DKM Baru Berani Bersihkan Reruntuhan Masjid Setelah Dikunjungi Syekh Palestina

DKM Baru Berani Bersihkan Reruntuhan Masjid Setelah Dikunjungi Syekh Palestina

Lombok–Gempa dengan kekuatan 6,4 skala richter yang melanda Lombok pada Minggu (29/8) lalu telah meluluhlantakkan ribuan rumah. Ditambah lagi, terdapat gempa susulan di minggu berikutnya, yakni pada Minggu (05/08). Puluhan masjid pun rusak parah di Bumi Seribu Masjid tersebut.

Sekretaris Ikatan Ulama Al Quds, Syekh DR Muroweh Mousa Nassar yang beberapa waktu lalu mengunjungi Lombok merasa sedih melihat banyaknya rumah yang hancur. Tak hanya itu, ia pun mendatangi beberapa lokasi pengungsian dan mendoakan mereka supaya lebih sabar dan mengembalikan takdir kepada Allah.

Dalam kunjungannya, Syekh Muroweh pun meninjau lokasi Masjid Nurul Yakin yang berada di Dusun Mentareng, Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur.

Dalam pantauan di lapangan, kondisi Masjid Nurul Yakin mengalami kerusakan yang sangat parah. Seluruh kaca masjid pecah. Pecahan kaca bertaburan di sekeliling lantai masjid. Sebagian temboknya juga runtuh, termasuk tembok di dekat mimbar.

‘’Semoga masjid ini bisa segera diperbaiki dan menjadi tempat masyarakat untuk beribadah dan berdo’a kepada Allah,’’ungkap Syekh Muroweh, belum lama ini.

Salah seorang pengurus DKM Nurul Yakin, Usman mengatakan bahwa kondisi masjid saat ini belum bisa digunakan untuk beribadah lantaran mengalami kerusakan yang sangat parah.

‘’Saya saja baru berani masuk ke masjid ini setelah Syekh dari Palestina masuk. Sebelumnya saya takut kalau masuk, masjid akan runtuh,’’ungkap Usman.

Usman dan jamaah mengaku berterimakasih atas kehadiran Syekh Muroweh ke Masjid Nurul Yakin ini. Selain dido’akan, Usman juga mengaku jadi lebih bersemangat untuk segera membersihkab masjid ini dari puing-puing bangunan dan pecahan kaca.

Untuk keperluan ibadah shalat berjamaah, Usman menambahkan, pihaknya telah meminta supaya didirikan tenda peleton di halaman masjid.

Mari Dirikan Kembali Kota Seribu Masjid

Mari Dirikan Kembali Kota Seribu Masjid

Lombok–Ribuan rumah luluh lantak rata dengan tanah. Ratusan masjid pun rusak parah. Gempa dengan kekuatan 6,4 skala richter telah mengguncak Lombok pada Minggu, 29 Juli 2018 lalu. Pada pukul 06.40 Wita, saat sebagian penduduk masih duduk bersantai di dalam rumah, guncangan hebat membuat mereka tersentak.

Semua orang yang merasakan gempa itu mencoba menyelamatkan diri. Tapi, ada 17 orang yang tewas tertimbun reruntuhan.

Saat ini, seluruh korban gempa tak ada yang bisa kembali ke rumah mereka karena sudah hancur. Mereka tinggal di berbagai lokasi pengungsian. Kalaupun rumah mereka sebagian masih utuh, tak berani mereke menempatinya. Gempa susulan masih saja terasa hingga kini. Mereka pun memilih tidur beralaskan tikar di halaman rumah.

Amal Bakti Dunia Islam (Abadi) bersama mitra telah membuka Posko Bantuan di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur. Berbagai bantuan yang diberikan para donatur berupa makanan, dan pakaian layak pakai telah kami salurkan.

Tapi, kebutuhan ribuan pengungsi masih tak terpenuhi. Salah satunya sarana ibadah yang turut hancur oleh guncangan gempa. Mari kita bangun kembali masjid-masjid yang hancur. Kita bantu untuk memulihkan spiritual para pengungsi supaya mereka bisa lebih khusyuk berdoa meminta masa depan yang lebih baik.

Mari kita tebarkan amal, muliakan kembali mereka yang tengah berduka. Mari Dirikan Kembali Kota Seribu Masjid di Nusa Tenggara Barat.

Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk Lombok Diresmikan Ulama Palestina

Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk Lombok Diresmikan Ulama Palestina

infoabadi.org – Gempa yang melanda Lombok pada Ahad (29/7) lalu telah meluluhlantakkan seribu lebih rumah warga, puluhan masjid dan dua ribu lebih rumah mengalami rusak parah. Itu belum termasuk 17 warga yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan.

Untuk itu, Yayasan Abadi bersama Yayasan Harapan Amal Mulia dan beberapa lembaga amal sosial lainnya langsung bergerak cepat mendirikan Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk penanganan Gempa Lombok.

Baca juga: Rumah Satu Dusun Hancur Akibat Gempa

‘’Saat terjadi gempa pada Ahad, Senin kami sudah mulai mendistribusikan bantuan dan mendirikan posko ini,’’ujar Pembina Yayasan Abadi, Tuan Guru Mukhlis, belum lama ini.

Abadi - Lembaga Kemanusiaan
Penyaluran Donasi dari Rakyat Palestina yang diserahkan oleh Syekh Muraweh Mousa Nassar pada korban Gempa Lombok

Berbagai bantuan yang sudah diterima, kata dia, berasal dari berbagai lembaga sosial kepalestinaan seperti Amal Mulia, Kasih Palestina, Damai Aqsha Foundation (DAF), Darussalam Bogor, Karawang Berbagi, International Aqsa Institute (IAI), dan beberapa lembaga lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Bencana Gempa lombok

Tak sekedar menjadi posko yang menghimpun dan menyalurkan donasi dalam masa tanggap darurat, Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam ini juga akan membuat program-program jangka menengah dan jangka panjang yang dapat bermanfaat untuk para pengungsi. Salah satunya adalah dengan membuat Program Renovasi Masjid Rusak Terdampak Gempa dan Program Renovasi Rumah Lansia Terdampak Gempa.

Damai - Lembaga Kemanusiaan
Syekh Muraweh Mousa Nassar menyapa korban bencana Gempa Lombok

Sementara itu, Sekretaris Ikatan Ulama Al Quds, Syekh DR Muroweh Mousa Nassar yang hadir meninjau berbagai lokasi pengungsian, turut hadir di Posko Nasional Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam.

‘’Semoga seluruh kebaikan ini menjadi amal dan bermanfaat bagi para korban gempa,’’ungkap Syekh Muroweh usai meresmikan posko nasional ini.