Kenali Peluru Israel! Penyebab Banyak Warga Palestina Jadi Difabel

Kenali Peluru Israel! Penyebab Banyak Warga Palestina Jadi Difabel

Israel menggunakan senjata dan peluru misterius untuk menyerang warga Palestina. Hal ini mengakibatkan ratusan warga menjadi difabel.

Jika selama ini zionis Israel menunjukkan kesungguhannya dalam menggunakan senjata-senjata modern untuk menyerang warga Palestina dan mengakibatkan ratusan dari mereka menjadi difabel, maka kita – sebagai saudara seakidah – harus membantu untuk dapat menyeimbanginya.

Sebagai muslim yang bersaudara, kita tak boleh kalah bahkan harus memiliki semangat lebih untuk menghadapi kekejaman zionis. Bagaimana caranya? Mari kerahkan kesungguhan kita, minimal dengan membantu mengirimkan donasi kemanusiaan jika kita tidak bisa membersamai mereka dengan jiwa dan raga.

Senjata Israel memang hebat, tapi apalah daya jika tidak ada manfaat baik yang dihasilkan. Hanya digunakan untuk membuat orang-orang tak bersalah meregang nyawa, dan membuat banyak warga Palestina menjadi difabel.

Lebih lagi peluru yang mereka gunakan memiliki keunikan tersendiri yang harus kita kenali, yuk baca artikel sampai akhir agar kita jadi lebih paham.

Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Dan kau akan memenangi seribu pertempuran (Sun Tzu)

 

Peluru Israel Hanya Berikan 2 Pilihan, Jadi Difabel atau Gugur ?

Keterangan : Abu Thurayya (29 tahun) Difabel Palestina (Foto: cpiml.org)

Layaknya sebuah pilihan yang sulit, menjadi difabel atau gugur? Jika kita mendapatkan pertanyaan tersebut, maka kita tidak akan pernah bisa memilih salah satunya. Karena bisa hidup dengan normal adalah cita-cita semua orang.

Senjata jitu Israel telah banyak membuat para pejuang berguguran dan menjadi difabel. Keadaan sulit dan terhimpit membuat para pejuang tak bisa menghindar dari beberapa ledakan, bangunan roboh, atau peluru. Ingatkah pada Abu Thurayya, seorang difabel Palestina?

Kakinya lebih dulu terkena peluru Israel di tahun 2009, yang mengakibatkan Abu Thurayya menjadi difabel. Namun dengan semangatnya, semua keterbatasan itu tidak membuatnya berhenti untuk membela Palestina.

Keterangan : Abu Thurayya Meninggal Dunia Terkena Tembak Peluru Israel Tahun 2017 (Foto: Duta.co)

 

Pada tahun 2017, Abu Thurayya mendapatkan tembakan kedua kalinya hingga syahid dalam perjuangan membebaskan tanah suci Palestina.

Masih banyak kisah tragis lainnya yang menimpa warga Palestina, dan semua itu adalah ulah Israel dengan kekuatan pelurunya.

Bedanya Peluru Polisi/ Militer Israel dengan Peluru Pada Umumnya

Militer Israel Pakai Peluru Ilegal “Butterfly Bullet” Untuk Membuat Cacat Sasaran Tembak (mintpress News)

 

Israel sudah terkenal dengan serangkaian modifikasi senapan yang diciptakannya. Mereka mampu mengubah besi tua yang berkarat menjadi senjata untuk digunakan penjajahan.

Persenjataan Israel sangat lengkap, seperti tavor atau senapan gempur yang digunakan tentara atau polisi untuk membidik sasaran.

Keterangan:Tavor, Senjata Israel yang Digunakan untuk Membidik ( Foto:Time Of Israel)

 

Peluru Israel berbeda dengan peluru yang lazim digunakan oleh militer lainnya. Peluru pada umumnya, ketika ditembakkan hanya menancap pada satu titik.

Berbeda dengan peluru Israel, ketika peluru tersebut ditembakkan, akan menghasilkan luka yang sangat besar dan menimbulkan objek hancur. Selain itu, dapat merusak jaringan tulang yang tidak memungkinkan untuk diobati, satu-satunya alternatif adalah dengan amputasi.

Hal tersebut yang mengakibatkan banyaknya warga Palestina tidak hanya mengalami luka-luka ringan. Akan tetapi, luka tersebut sangat berbahaya dan tidak bisa di lakukan dengan pengobatan saja, melainkan harus diamputasi.

Baca Juga: Ini Dia Program Terbaru Abadi, Buat Si Pencari Amal Jariyah

Lewat Abadi, Jawaban Atas Rasa Empatimu Kepada difabel Palestina Terpenuhi

Keterangan: Abadi Menyalurkan Donasi Untuk Difabel Palestina (Dok. Abadi)

 

Melihat kondisi warga Palestina yang terus-menerus mendapatkan serangan, dan terus bertambahnya jumlah korban. Kondisi tersebut mengakibatkan banyak pula warga Palestina yang kehilangan kakinya dan menjadi difabel.

Mungkin kita tidak merasakan, tapi kita bisa melihat betapa sulit menjalani hidup tanpa kaki. Bagi para difabel, mereka sangat sulit menjalani kehidupan sehari-hari untuk memenuhi biaya pengobatan dan membeli alat bantu. Wilayah pemblokadean Israel membuat perekonomian mereka menurun.

Sahabat, bagaimana jika kitalah orang yang menjadi penduduk Palestina? Belum cukupkah semua yang terjadi di Palestina membuat hati kita tergugah?

Keterangan: Penyaluran Donasi Kepada Korban Aksi Kepulangan Akbar pada November 2018(Foto: Dok. Abadi)

 

Abadi, sudah dua tahun berikhtiar menjadi lembaga kemanusiaan yang menyalurkan donasi kemanusiaan Palestina, khususnya untuk kaum difabel.

Pada tahun 2018, Abadi telah menyalurkan donasi kepada korban aksi kepulangan akbar.

Keterangan: Abadi menyalurkan bantuan tunai kepada korban Aksi Kepulangan Akbar yang sedang mendapatkan mengobatan di Turki pada Juli 2019. (Foto: Dok. Abadi)

 

Pada tahun 2019, Abadi berkesempatan mengirimkan donasi untuk difabel korban aksi kepulangan akbar, yang sedang mendapatkan pengobatan di Turki.

Kali ini, Abadi mengajak sahabat untuk turut mendukung dan mengirimkan bantuan kepada difabel Palestina melalui Abadi. Karena inilah kesempatan berbagi yang sangat jarang, membuat difabel Palestina bahagia, dan mengembalikan semangat mereka. (izzah/abadi)

 

Sumber: Russia Beyond, Boombastis

 

Ayo Bantu Kuatkan Difabel Palestina!

 

Atau juga bisa langsung melalui Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406