Gempa, Longsor, dan Banjir Melanda Bumi Pertiwi pada Saat yang Sama

Gempa, Longsor, dan Banjir Melanda Bumi Pertiwi pada Saat yang Sama

Keterangan Foto: Kondisi Kampung Tanjung Harapan Jorong Koto Sawah Terendam banjir (Foto: harianhaluan.com)

 

Jawa Timur–Duka menyelimuti bumi pertiwi, tiga bencana sekaligus terjadi di hari yang sama, Kamis 11 Oktober 2018. Diawali dengan gempa tektonik di Situbondo, Jawa Timur pada Kamis (11/10) pukul 01.44.57 WIB, yang  menewaskan 4 orang dan melukai belasan lainnya. Ratusan rumah juga rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 SR yang terasa di daerah sekitar Jawa Timur bahkan sampai ke Bali itu.

rumah amblas
Salah satu rumah hancur akibat gempa di Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis (11/10) (Foto: akcdn.detik.net.id)

Selang enam belas jam kemudian, longsor terjadi di Kota Sibolga, Sumatera Utara.Sebuah fondasi bangunan longsor karena hujan yang tak henti mengguyur kota Sibolga sejak Kamis (11/10) siang. Akibatnya, seorang ibu bernama Ika Marbun (31) dan dua anaknya, Yuni Tobing (4) dan Wahid Tobing (1,5) menjadi korban.Saiful Lubis (11) siswa kelas IV MIN Ketapang, yang masih berkerabat dengan Ika juga meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

Kamis sore hujan dan angin kencang cukup deras, sementara korban baru saja pulang berjualan bakso bakar dari pelabuhan lama Anggar Sibolga. Naas,tiba-tiba tembok fondasi bangunan yang berada di atas rumah kontrakannya runtuh dan menimpa keempat korban.

Longsor
Longsor di Sibolga, Sumatera Utara pada Kamis (11/10) sore (Foto: @sutopo_PN

Masih dari Pulau Sumatera, di waktu yang sama banjir juga menggenangi belasan Kecamatan di Kabupaten Pasaman BaratSumatra Barat.

Belasan Kecamatan tersebut adalah Wonisari Kinali, Simpang Tiga, Jambak Luhak Nan Duo, Kapa, Sasak, Batang Saman Kecamatan Pasaman, Gunung Tuleh, Sungai Aur, Koto Sawah Ujung Gading, Ranah Batahan, Air Bangis, dan Parit.

Meski tak ada korban jiwa, namun kerugian moril dan materil masih menyelimuti warga yang menjadi korban. Tak sedikit warga yang harus diungsikan karena rumah mereka yang berbahaya untuk ditinggali.

banjir Bandang
Banjir di Batang Saman, Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Pasaman Barat. (Foto: minangkabaunews.com)

“Puluhan warga terjebak di atas jembatan Batang Saman. Sekitar 30 orang warga berhasil dievakuasi. Namun ada puluhan warga yang tidak bersedia dievakuasi padahal sangat berbahaya jika air semakin tinggi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Tri Wahluyo seperti dikutip dari Antara.

Hingga Jumat (12/10) pagi, proses evakuasi masih berlanjut dan sejumlah daerah masih tergenang.

Ibu pertiwi sedang berduka. Belum habis kesedihan mendera nurasi akibat gempa Lombok dan Palu, bencana lain malah terus terjadi. Indonesia sedang diuji, begitu juga dengan umat muslimnya yang sedang dicoba dengan ujian ukhuwah.

Mari sama-sama mendoakan, menguatkan, meringankan beban saudara-saudara kita yang tengah tertimpa bencana. Rekening donasi:
Bank Syariah Mandiri (451) 711.7976.337
a.n. Amal Bakti Dunia Islam

(history/abadi)

Sumber: Antara, CNN News

Palu Dalam Keadaan Genting! Tak ada Makanan dan Obat-obatan

Palu Dalam Keadaan Genting! Tak ada Makanan dan Obat-obatan

Palu–Ribuan korban gempa dan tsunami Palu yang mengungsi di halaman Polda Sulawesi Tengah masih terus bertahan di lokasi meski kebutuhan logistik terus menipis. Situs berita Antara juga melaporkan berita duka tentang adanya lima warga yang meninggal di pengungsian akibat lukanya yang terlampau parah.

Palu Bagai Kota Mati

Keadaan pengungsian semakin mencekam kala malam mulai datang. Sampai Ahad (30/9), listrik kota Palu belum juga menyala. Hanya ada cahaya lampu dari beberapa kendaraan yang menyorot ke arah reruntuhan bangunan.

Palu

Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu mengatakan Kota Palu menjadi ‘kota mati’ pascagempa dan tsunami menerjang.

“Listrik mati, lebih dari 500 Base Transceiver Station (BTS) tidak berfungsi, toko-toko otomatis tutup, SPBU tidak berfungsi. Kota Palu seperti kota mati,” kata Ferdinandus menceritakan kesaksiannya seperti dikutip dalam Metrotv News.com.

Kebutuhan Mendesak Pengungsi

Gempa dan tsunami palu
Korban Gempa Donggala dan Tsunami Palu. (AFP PHOTO)

 Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dengan banyaknya pengungsi kebutuhan bahan makanan dan obat-obatan begitu mendesak.

“Air bersih, bahan makanan, alat penerangan, genset, kantong mayat, kain kafan, makanan bayi dan anak, serta kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya ini menjadi kebutuhan yang mendesak,” ujarnya pada Minggu (30/9).

Diperkuat dengan pernyataan Koordinator posko Polda, Ahmar FN dalam CNN yang menyatakan bahwa hingga saat ini suplai makanan ke pengungsi masih sangat kurang. Sebagian besar pengungsi berasal dari Talise, kampung nelayan, Kelurahan Tondo.

Logistik Lumpuh, Penjarahan Terpaksa Dilakukan Warga

gempa dan tsunami palu
Warga menjarah baan bakar minyak di SPBU Jalan Imam Bonjo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9)

Beberapa warga korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, menjarah mini market yang ada di sekitar kota. Penjarahan ditengarai terjadi karena belum meratanya pasokan bantuan kebutuhan pokok ke para pengungsi bencana gempa dan tsunami Palu yang terjadi pada Jumat lalu.

Setidaknya ada empat sampai lima market di kota Palu yang jadi target penjarahan warga. “Ambil makanan, makanan bayi-bayi,” tutu salah seorang penduduk yang turut mengambil barang, Sabtu, 28 September 2018 dalam Nasional Kompas.

Selain menjarah kebutuhan pokok, masyarakat juga menjarah beberapa SPBU di Palu. Warga menjarah SPBU untuk mendapatkan bahan bakar yang akan digunakan untuk kendaraan.

Sementara itu, angka korban meninggal akibat gempa dan tsunami kian tinggi. Sampai Ahad (30/9) siang, BNPB telah melansir jumlah korban meninggal dunia yang mencapai 832 jiwa.

Sampai saat ini, kebutuhan vital seperti makanan, minuman, dan obat-obatan masih sangat dibutuhkan para pengungsi di Sulawesi Tengah, khususnya di Palu.

Mari bantu ringankan beban saudara-saudara kita yang tengah tertimpa musibah gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dengan doa dan donasi terbaik.

Rekening donasi:

Bank Syariah Mandiri
No. Rek (451) 711 7976 337
a/n Amal Bakti Dunia Islam

Untuk konfirmasi lebih lanjut, hubungi:
Call/SMS: 0878 6455 6406

Sumber Asli: Harapan Amal Mulia

Siswa Korban Gempa Lombok Harus Bertahan dengan Sekolah Tendanya

Siswa Korban Gempa Lombok Harus Bertahan dengan Sekolah Tendanya

Keterangan Foto: HARI PERTAMA SEKOLAH: Sulihi, mengajar muridnya di sekolah darurat buatan warga di lapangan pengungsian Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Senin (27/8). Hari pertama sekolah pascagempa masih dilaksanakan di luar gedung. (Sumber Foto: Jawa Pos)

Lombok–Rangkaian gempa yang terjadi di Lombok sejak  Juli lalu tentu menyisakan trauma mendalam pada masyarakat Lombok, terutama anak-anaknya. Peristiwa yang pastinya tak mereka inginkan itu telah mengguncangkan nyamannya masa kecil mereka. Meski begitu, semangat dan cita-cita anak-anak Lombok untuk menuntut ilmu tak pernah redup.

Senin (27/08), menjadi hari pertama anak-anak korban gempa Lombok memulai sekolah di tempat barunya. Tempat yang jauh dari kata layak karena hanya beratapkan tenda yang sebenarnya tak cukup melindunginya dari terik.

Seperti yang terjadi pada anak-anak SDN 02 Rakam, Lombok Timur. Setelah melewati liburan sekolah yang cukup berat, siswa sekolah tersebut harus belajar di tenda-tenda yang  dibuat di halaman sekolah. Rangkaian gempa yang ikut mengguncangkan sekolahnya, mengakibatkan lima dari sembilan ruang kelas hancur, tak bisa lagi digunakan.

“Delapan rombel (rombongan belajar) belajar di tenda,” tutur Kepala Sekolah SDN 02 Rakam, Karmiati, Rabu (29/8/2018) dalam Liputan6.com. Meski begitu, tawa, riang, canda masih menghiasi aktivitas  belajar mereka di tenda.

Belajar dalam tenda tidak hanya dialami murid SDN 02 Rakam. Banyak murid di Lombok yang mengalami nasib serupa karena bangunan sekolah  mereka rusak akibat gempa. Misalnya, di SDN 2 Obel-Obel, Kabupaten Lombok Timur. Di sana terdapat dua tenda yang dimanfaatkan enam kelas siswa. Satu tenda milik kepolisian diisi kelas V dan VI. Sementara itu, siswa kelas I-IV memenuhi tenda hasil sumbangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), seperti yang dilansir Jawa Pos.

Anak-anak tersebut terbilang cukup beruntung karena bisa kembali bersekolah. Kadikbud Kabupaten Lombok Timur mengungkapkan banyak sekolah yang belum bisa kembali memulai aktivitas belajarnya. Selain minimnya jumlah tenda, sejumlah sekolah juga masih ditempati tenda-tenda pengungsian milik masyarakat.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sebanyak 556 unit sekolah rusak akibat gempa Lombok. Dari jumlah tersebut 235 sekolah rusak parah dan tak bisa lagi digunakan.

Tenda mungkin kini menjadi sesuatu yang sangat akrab bagi anak-anak Lombok. Tak hanya sekolahnya, tenda-tenda pengungsian pun kini menjadi satu-satunya tempat yang bisa mereka tinggali. Kira-kira apa yang mereka tuliskan di buku Bahasa Indonesia tentang cerita libur panjangnya? (history/abadi)

Mari Dirikan Kembali Kota Seribu Masjid

Mari Dirikan Kembali Kota Seribu Masjid

Lombok–Ribuan rumah luluh lantak rata dengan tanah. Ratusan masjid pun rusak parah. Gempa dengan kekuatan 6,4 skala richter telah mengguncak Lombok pada Minggu, 29 Juli 2018 lalu. Pada pukul 06.40 Wita, saat sebagian penduduk masih duduk bersantai di dalam rumah, guncangan hebat membuat mereka tersentak.

Semua orang yang merasakan gempa itu mencoba menyelamatkan diri. Tapi, ada 17 orang yang tewas tertimbun reruntuhan.

Saat ini, seluruh korban gempa tak ada yang bisa kembali ke rumah mereka karena sudah hancur. Mereka tinggal di berbagai lokasi pengungsian. Kalaupun rumah mereka sebagian masih utuh, tak berani mereke menempatinya. Gempa susulan masih saja terasa hingga kini. Mereka pun memilih tidur beralaskan tikar di halaman rumah.

Amal Bakti Dunia Islam (Abadi) bersama mitra telah membuka Posko Bantuan di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur. Berbagai bantuan yang diberikan para donatur berupa makanan, dan pakaian layak pakai telah kami salurkan.

Tapi, kebutuhan ribuan pengungsi masih tak terpenuhi. Salah satunya sarana ibadah yang turut hancur oleh guncangan gempa. Mari kita bangun kembali masjid-masjid yang hancur. Kita bantu untuk memulihkan spiritual para pengungsi supaya mereka bisa lebih khusyuk berdoa meminta masa depan yang lebih baik.

Mari kita tebarkan amal, muliakan kembali mereka yang tengah berduka. Mari Dirikan Kembali Kota Seribu Masjid di Nusa Tenggara Barat.

Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk Lombok Diresmikan Ulama Palestina

Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk Lombok Diresmikan Ulama Palestina

infoabadi.org – Gempa yang melanda Lombok pada Ahad (29/7) lalu telah meluluhlantakkan seribu lebih rumah warga, puluhan masjid dan dua ribu lebih rumah mengalami rusak parah. Itu belum termasuk 17 warga yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan.

Untuk itu, Yayasan Abadi bersama Yayasan Harapan Amal Mulia dan beberapa lembaga amal sosial lainnya langsung bergerak cepat mendirikan Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk penanganan Gempa Lombok.

Baca juga: Rumah Satu Dusun Hancur Akibat Gempa

‘’Saat terjadi gempa pada Ahad, Senin kami sudah mulai mendistribusikan bantuan dan mendirikan posko ini,’’ujar Pembina Yayasan Abadi, Tuan Guru Mukhlis, belum lama ini.

Abadi - Lembaga Kemanusiaan
Penyaluran Donasi dari Rakyat Palestina yang diserahkan oleh Syekh Muraweh Mousa Nassar pada korban Gempa Lombok

Berbagai bantuan yang sudah diterima, kata dia, berasal dari berbagai lembaga sosial kepalestinaan seperti Amal Mulia, Kasih Palestina, Damai Aqsha Foundation (DAF), Darussalam Bogor, Karawang Berbagi, International Aqsa Institute (IAI), dan beberapa lembaga lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Bencana Gempa lombok

Tak sekedar menjadi posko yang menghimpun dan menyalurkan donasi dalam masa tanggap darurat, Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam ini juga akan membuat program-program jangka menengah dan jangka panjang yang dapat bermanfaat untuk para pengungsi. Salah satunya adalah dengan membuat Program Renovasi Masjid Rusak Terdampak Gempa dan Program Renovasi Rumah Lansia Terdampak Gempa.

Damai - Lembaga Kemanusiaan
Syekh Muraweh Mousa Nassar menyapa korban bencana Gempa Lombok

Sementara itu, Sekretaris Ikatan Ulama Al Quds, Syekh DR Muroweh Mousa Nassar yang hadir meninjau berbagai lokasi pengungsian, turut hadir di Posko Nasional Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam.

‘’Semoga seluruh kebaikan ini menjadi amal dan bermanfaat bagi para korban gempa,’’ungkap Syekh Muroweh usai meresmikan posko nasional ini.

Dari Palestina untuk Korban Bencana Gempa Lombok

Dari Palestina untuk Korban Bencana Gempa Lombok

 

infoabadi.org – Indonesia dan Palestina selama ini telah membangun hubungan yang erat antar negara. Dengan keadaan Palestina sekarang, Indonesia menjadi salah satu negara yang banyak membantu dalam bentuk donasi untuk keberlangsungan hidup di tengah ketidakkondusifan keadaan di Palsetina. Seperti beberapa waktu lalu pada awal tahun, pemerintah Nusa Tenggara Barat memberikan bantuan donasi untuk Palestina melalui Syekh Muraweh Mousa. Donasi yang diberikan merupakan hasil dari himpunan dana masyarakat Indonesia dengan tujuan yang sama, yaitu pembebasan Masjid Al-Aqsha. Seperti yang telah diketahui, Al-Aqsha merupakan kiblat pertama umat muslim dunia.

Bencana Gempa lombok
Syekh Muraweh mendatangi salah satu rumah milik warga yang hancur akibat Gempa di Lombok, NTB

Kini, giliran Indonesia mendapatkan dukungan dari Palestina. Kabar akan musibah gempa bumi yang menimpa saudara kita di Lombok, Nusa Tenggara Barat (29/7) memang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Palestina. Kabar duka ini juga ternyata ikut mengguncang saudara Palestina. Mereka ikut merasakan empati terhadap korban gempa bumi di Lombok. Terbukti dari pernyataan belasungkawa yang diungkap Syekh dari Palestina, yaitu Syekh Amjad Khalifa beberapa waktu lalu.

Bencana Gempa lombok

Perwakilan dari Palestina, Syekh Muraweh Mousa, yang beberapa waktu lalu juga mendatangi Nusa Tenggara Barat untuk menerima dana langsung dari Gubernur NTB, pun datang kembali ke Indonesia. Bersama dengan tim ABADI (Amal Bakti Dunia Islam), Syekh Muraweh Mousa mendatangi posko gempa di Desa Madayin, Ke. Sambelia, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (31/7). Syekh Muraweh Mousa bersama dengan tim ABADI datang membawa bantuan untuk para korban di Lombok.

Korban Bencana Lombok

Syekh Muraweh terlihat membaur bersama para korban pengungsi di tenda pengungsian. Meski di kelilingi lingkungan yang tidak memadai, banyak puing-puing bangunan runtuh yang mengelilingi sekitar tenda, Syekh Muraweh tetap tersenyum seakan memberikan semangat untuk para korban. Dengan hadirnya Syekh Muraweh Mousa untuk para korban gempa bumi Lombok, diharapkan jalinan hubungan Palestina dan Indonesia akan semakin erat lagi dan bisa saling menguatkan di situasi apapun. Aamiin Ya Rabbalalamin. (dara/abadi)

Rumah Satu Dusun Hancur Akibat Gempa

Rumah Satu Dusun Hancur Akibat Gempa

infoabadi.org – Wajah Muhammad Fadli begitu lelah. Sudah dua hari terakhir, ia tak bisa tidur dengan tenang. Pada Minggu (29/7) pagi,  sekitar pukul 06.40 Wita Fadli terhenyak. Bumi mendadak berguncang dengan keras.

‘’Saya berusaha keluar secepatnya dari rumah,’’ungkap Fadli kepada tim Amal Mulia.

Rumahnya pun langsung ambruk. Malang nasib anaknya, Muhammad Rian Hidayatullah (10 tahun), yang tertimpa sedikit reruntuhan. Kaki anaknya itu patah.

Dikatakan Fadli, pada saat kejadian berlangsung terdengar suara gemuruh yang sangat keras. Usai mengangkat anaknya dari reruntuhan rumah, ia dan warga Dusun Melempuh, Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia berlari ke arah gunung. Mereka takut terjadi tsunami. Maklum, dusun mereka terletak persis di bibir pantai.

‘’Kami masih bersyukur tidak terjadi tsunami,’’ucap Fadli.

Meski demikian, 50 rumah di Dusun Melempuh hancur, rata dengan tanah. Ratusan warga pun terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian.

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat 1000 lebih rumah hancur akibat gempa ini.

Mari kita ulurkan tangan untuk membantu saudara-saudara mereka.

 

 

500 Korban Gempa NTB Masih Terjebak Di Anak Rinjani,  300 Di Antaranya Warga Asing

500 Korban Gempa NTB Masih Terjebak Di Anak Rinjani, 300 Di Antaranya Warga Asing

DATA PARA KORBAN YANG MASIH TERPERANGKAP DI SEGARA ANAK RINJANI

Infoabadi.org – Evakuasi terkait korban gempa Lombok yang terperangkap di Segara Anak Rinjani terus digencarkan.
Menurut Data yang di dapatkan dari ABADI (Amal Bakti Dunia Islam), pendaki yang tercatat dalam Buku Registrasi Pengunjung Gunung Rinjani sebanyak 524 orang yang terdiri dari 358 orang WNA dan 166 orang WNI, termasuk di antaranya seorang mahasiswa asal Makasar bernama Muhamad Ainul Taksim A,(26 tahun).

Daftar Warga Negara Asing tersebut di antaranya:
1. Pengunjung asal Negara Malaysia 21 orang
2. Pengunjung asal Negara Prancis 35 orang
3. Pengunjung asal Negara Belanda 23 orang
4.Pengunjung asal Negara Thailand 174 orang
5. Pengunjung asal Negara India 5 orang
6.Pengunjung asal Negara Singapura 5 orang
7. Pengunjung asal Negara Italia 3 orang
8. Pengunjung asal Negara U.K 6 orang
9. Pengunjung asal Negara USA 5 orang
10. Pengunjung asal Negara Spain 5 orang
11. Pengunjung asal Negara Belgia 7 orang
12. Pengunjung asal Negara Swiss 13 orang
13. Pengunjung asal Negara China 7 orang
14. Pengunjung asal Negara Canada 8 orang
15.Pengunjung asal Negara Denmark 4 orang
16. Pengunjung asal Negara Swedia 2 orang
17.Pengunjung asal Negara Australia 2 orang
18. Pengunjung asal Negara Kroasia 1 orang
19.Pengunjung asal Negara Myanmar 1 orang
20.Pengunjung asal Negara Jerman 13 orang
21. Pengunjung asal Negara Austria 5 orang
22. Pengunjung asal Negara Jepang 2 orang Poladia 2 orang
23. Pengunjung asal Negara Bahrain 1 orang
24. Pengunjung asal Negara Pakistan 1 orang

Sementara itu Warga Negara Indonesia yang masih terperangkap di Gunung Rinjani adalah:
1. Pengunjung asal Jakarta 15 orang
2. Pengunjung asal Malang 2 orang
3. Pengunjung asal Probolinggo 4 orang
4. Pengunjung asal Banyuwangi 1 orang
5. Pengunjung asal Cirebon 1 orang
6. Pengunjung asal Tangerang 2 orang
7. Pengunjung asal Jombang 1 orang
8. Pengunjung asal Cilegon 1 orang
9. Pengunjung asal Gresik 2 orang
10. Pengunjung asal Solo 4 orang
11. Pengunjung asal Aik Beriq 1 orang
12. Pengunjung asal Mataram 2 orang
13. Pengunjung asal Loteng 1 orang
14. Pengunjung asal Lingsar 1 orang
15. Pengunjung asal Janapria 1 orang
16. Pengunjung asal KLU 4 orang
17. Pengunjung asal Lotim 5 orang
18. Pengunjung asal Lombok 12 orang
19. Pengunjung yang tidak mengisi Register sembilan (9) orang

Dari keterangan salah satu Pendaki yang sudah turun, para pendaki yang masih terperangkap di atas tersebut tidak bisa turun dikarenkan terjadi longsor yang menutupi akses jalan untuk turun ke bawah. Evakuasi terhadap lima ratus korban lebih tersebut terus diupayakan oleh TNI, Polri dan dibantu para relawan sampai hari ini (Senin 30/07). Tim medis juga telah bersiap di beberapa posko penyelamatan. (history/amalmulia)

Gempa 6,4 SR Mengguncang NTB, Abadi Buka Pusat Bantuan Gempa

Gempa 6,4 SR Mengguncang NTB, Abadi Buka Pusat Bantuan Gempa

infoabadi.org – Gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat. Pagi sekitar pukul 05.47 WIB, wilayah Lombok diantaranya Sembalun, Mataram, hingga Sumbawa Barat.

Abadi - Gempa bumi ntb
Rumah warga boboh akibat gempa yang mengguncang NTB

Pusat gempa berada di kedalaman 10 Km, dan tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah terjadi 31 gempa susulan.

Di kutip dari antaranews.com, laporan sementara dari Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD menginformasikan, 5 orang meninggal dunia, 12 orang luka-luka, dan rumah warga serta fasilitas umum rubuh.

Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat kerusakan bangunan terjadi di kecamatan Sambelia, dan Sembalun, kabupaten Lombok Timur. Kerusakan bangunan, terutama rumah penduduk juga terjadi di kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Utara.

 

Abadi - Gempa NTB
Titik Gempa Bumi yang terjadi di NTB dilihat dari petamonitoring BMKG

Merespon cepat adanya bencana gempa bumi ini, ABADI mebuka Pusat bantuan Gempa Lombok: Amal Bakti Dunia Islam dan Bajang alquds Nusantara, yang beralamatkan di Jln Lingkar Selatan Perumahan lingkar Pratama B 13.

Mohon doa dan dukungan dari sahabat se-indonesia untuk saudara kita di NTB, semoga diberikan kelancaran dan keselamatan. Aamiin Yaa Rabbal’alamin.

Kontak:
0878 6455 6406 (WA/Call/SMS)

Rek. Donasi
Bank Syariah Mandiri (451)
711.7976.337
an. Amal Bakti Dunia Islam