Ikhtiar Abadi Bangun Masjid Permanen untuk Masyarakat Santong – Lombok

Ikhtiar Abadi Bangun Masjid Permanen untuk Masyarakat Santong – Lombok

Rusaknya masjid-masjid di tanah seribu masjid, mengakibatkan seorang wanita terpaksa melaksanakan salat di depan puing-puing bangunan di Lombok Barat. (Sumber Liputan 6)

Abadi, Lombok – Ratusan gempa yang mengguncang Lombok pada Juli 2018 lalu telah mengakibatkan rusaknya masjid-masjid di tanah seribu masjid itu. Dinding retak, tiang roboh, hingga tak sedikit yang roboh hingga menimpa jemaah yang berada di dalamnya.

Meski begitu, masyarakat Lombok tak kehilangan semangatnya untuk memakmurkan masjid, terutama saat datang waktu salat. Tak jarang mereka salat berjemaah di antara puing-puing bangunan.

Pembangunan masjid lombok
Abadi yang bekerjasama dengan Forkami menyalurkan bantuan berupa pembangunan masjid di Lombok Utara. (Dok. Abadi)

Tak ada lagi bangunan utuh, nyaman,  dan berarsitektur khas masjid yang dijadikan tempat salat. Hanya selembar terpal di atas tanah yang dikelilingi puing-puing reruntuhan yang kini menjadi tempat sujud.

Menanggapi hal tersebut, Abadi yang bersinergi dengan Forkammi menyalurkan bantuan berupa renovasi salah satu masjid di Dusun Tempo Sodo, Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

Bukan lagi sebuah masjid sementara yang dibangun dari terpal dan susunan bambu, kali ini Abadi berikhtiar untuk membangunkan sebuah masjid permanen untuk kenyamanan ibadah warga. Selama ini, warga desa melangsungkan salat di masjid-masjid darurat.

Pembangunan masjid lombok
Berkat doa dan dukungan dari donatur, Alhamdulillah pembangunan masjid permanen tahap awal telah berhasil direalisasikan. (Dok. Abadi)

Guna memastikan amanah dari donatur ditunaikan dengan baik, tim Abadi memantau proses langsung proses pembangunan masjid pada Rabu (19/12). Terlihat bambu-bambu penyangga telah berdiri menjulang menandakan proses awal pembangunan telah dimulai. Salah satu warga menuturkan, mereka sangat bersyukur akan adanya pembangunan masjid permanen ini.

Selain masjid di Lombok, dengan mengatas namakan masyarakat Indonesia, Abadi juga tengah mengikhtiarkan pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Palestina.

Memakmurkan masjid-masjid sejatinya, merupakan salah satu tugas kita sebagai seorang muslim. Bukan saja meramaikannya dengan salat berjemaah atau bermajelis ilmu, memperhatikan kelayakan bangunan dan kenyamanan ibadah para jemaah juga menjadi salah satu hal yang tak bisa diabaikan.

Semoga rida Allah dan dukungan masyarakat Indonesia selalu menyertai ikhtiar kami ini. (history/abadi)

Bibit Zaitun Bangkitkan Harapan Baru Petani Gaza

Bibit Zaitun Bangkitkan Harapan Baru Petani Gaza

Abadi salurkan bibit pohon zaitun kepada petani Gaza (Dok. Abadi)

 

Abadi, Palestina – Telah lama zaitun menjadi andalan masyarakat Palestina sebagai  pembangkit perekonomian.
Tak heran Palestina dijuluki sebagi negeri yang diberkahi, karena tanah dan iklimnya mampu menghasilkan berbagai jenis zaitun berkualitas tinggi, seperti di Gaza contohnya.

Data dari Alaraby menyebutkan sekitar 45% lahan pertanian di Gaza dan Tepi Barat (lebih dari 900.000 dunums) ditanami oleh sekitar 10 juta pohon Zaitun, dengan potensi menghasilkan antara 32.000- 35.000 ton minyak Zaitun. Namun, bukan Gaza namanya jika sendi kehidupannya tak diganjal blokade Israel.

Tahun 2017 lalu, panen Zaitun di Gaza mengalami kemerosotan yang sangat parah. Berbagai krisis yang diaami Gaza mengakibatkan pengelolaan perkebunan tak dilakukan sebagaimana mestinya.

Petani Gaza

“Sejak serangan tahun 2014, mesin produksi kami hancur. Kami juga kekurangan pasokan listrik, Padahal kami membutuhkan listrik tegangan tinggi untuk menjalankan mesin tersebut. Untuk saat ini, kami menggunakan generator listrik yang mengharuskan kami membayar banyak bahan bakar. ” ujar Naser Auda, pemilik pengelolaan ekstraksi zaitun kepada The New Arab 2017 lalu.

Selain itu, para pemukim illegal Yahudi juga sering berulah dengan membakar ladang-ladang zaitun di berbagai wilayah Palestina, seperti pada Juni 2018 lalu.

Baca juga: 1.000 Korban Tembakan Zionis di Gaza Beresiko Mengalami Infeksi Fatal

Warga Yahudi Israel di daerah pendudukan membakar puluhan pohon zaitun milik petani Palestina di sekitar Beit Forik dekat Nablus. Sumber setempat mengatakan, para warga pendudukan itu datang dari koloni ilegal Israel di Itmar.

“Ketika melakukan pembakaran, mereka dilindungi pasukan pendudukan Israel,” kata warga lokal seperti dikutip Middle East Monitor, Sabtu, 30 Juni 2018.

 

Bibit Baru Pohon Zaitun Bangkitkan Perekonomian Gaza

Petani Gaza

Petani Gaza

 

Alhamdulillah, pada awal Desember 2018, Abadi yang bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan Hayat Yolu telah mengirimkan bibit pohon Zaitun kepada para petani Gaza.

“Kami bersyukur dan berterima kasih pada Abadi yang telah mengadakan program ini serta membangkitkan semangat para petani untuk berusaha keras menanam pohon Zaitun.Hari ini kami memanfaatkan bantuan ini untuk memperkuat ekonomi kami, memperkuat keuangan kami, dan umumnya untuk memperkuat Gaza”, ujar Umar Riziq, salah seorang petani Gaza.”

Semoga Abadi bisa terus mampu membersamai perjuangan masyarkat Gaza khususnya dan Palestina pada umumnya, serta menjadi pengemban amanah yang baik dalam menyampaikan amanah dari donatur. (history/abadi)

 

Sumber: Al-Araby, Electronic Intifada

Apa Kabar Saudara-saudara Kita di Lombok?

Apa Kabar Saudara-saudara Kita di Lombok?

ABADI, Lombok – Bencana yang acap kali terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, seolah menenggelamkan isu Lombok yang ternyata masih belum pulih pasca gempa yang mengguncangnya awal Agustus 2018 lalu.

Sudah lebih dari tiga bulan korban gempa Lombok harus tinggal di tenda pengungsian. Sementara hujan mulai datang, Hunian Sementara (Huntara) yang dijanjikan pun belum juga terealisasi. Tenda-tenda sederhana pun menjadi pelindung utama para korban gempa.

Produksi rumah instan sederhana sehat ( risha) bagi korban juga masih jauh dari target. Berbagai kendala teknis dan administrasi menjadi salah satu kendala terhambatnya pembangunan, sebagaimana dilansir dari Kompas.

Bencana Alam Lombok - Infoabadi
Sehari setelah gempa warga korban gempa Lombok masih berjaga-jaga di malam hari, khawatir gempa susulan besar terjadi (Sumber: Liputan6.com)

Gempa yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu mengakibatkan 75.000 unit rumah warga rusak. Dari jumlah tersebut, hanya 40 persen atau sekitar 30.000 unit yang diizinkan pemiliknya untuk dibangun kembali dengan menggunakan teknologi Risha.

Sejumlah Warga Masih Dihantui Trauma

100 hari berlalu luka fisik mungkin sudah kembali pulih, namun trauma masih terus menghantui. Seperti penuturan salah satu warga Lombok, Budi Wicaksono. Guru di SMA N 1 Bayan, Lombok Utara ini mengatakan gempa yang terjadi tiga bulan lalu membawa trauma panjang baginya. Apalagi, tiga siswanya menjadi korban tewas dan seorang siswa lainnya diamputasi salah satu kakinya.

“Sewaktu gempa dia sedang di pantai. Kakinya terjepit antara beton jembatan dan jalan, harus diamputasi. Dia sudah sekolah sekarang, dan penuh semangat,” kata Budi.

Bencana gempa Lombok - infoabadi
Tenda pengungsian keluarga Budi Wicaksono di Bayan, Lombok Utara. foto Budi Wicaksono. (Sumber: Voa Indonesia)

Lombok masih berduka, trauma dan tangis masih terdengar di mana-mana. Ribuan rumah hancur dan memaksa warga tinggal beratapkan tenda, yang tak cukup melindungi dari terikknya siang atau menusukknya suhu malam.
Masyarakat Lombok belum mampu melepas pulih dengan kakinya sendiri. Tak ada pekerjaan, atau pun penghasilan. Kepedulian dan dukungan dari saudara-saudara masih sangat dibutuhkan masyarakat Lombok (history/abadi)

Sumber: Kompas, Voa Indonesia

Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk Lombok Diresmikan Ulama Palestina

Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk Lombok Diresmikan Ulama Palestina

infoabadi.org – Gempa yang melanda Lombok pada Ahad (29/7) lalu telah meluluhlantakkan seribu lebih rumah warga, puluhan masjid dan dua ribu lebih rumah mengalami rusak parah. Itu belum termasuk 17 warga yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan.

Untuk itu, Yayasan Abadi bersama Yayasan Harapan Amal Mulia dan beberapa lembaga amal sosial lainnya langsung bergerak cepat mendirikan Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam untuk penanganan Gempa Lombok.

Baca juga: Rumah Satu Dusun Hancur Akibat Gempa

‘’Saat terjadi gempa pada Ahad, Senin kami sudah mulai mendistribusikan bantuan dan mendirikan posko ini,’’ujar Pembina Yayasan Abadi, Tuan Guru Mukhlis, belum lama ini.

Abadi - Lembaga Kemanusiaan
Penyaluran Donasi dari Rakyat Palestina yang diserahkan oleh Syekh Muraweh Mousa Nassar pada korban Gempa Lombok

Berbagai bantuan yang sudah diterima, kata dia, berasal dari berbagai lembaga sosial kepalestinaan seperti Amal Mulia, Kasih Palestina, Damai Aqsha Foundation (DAF), Darussalam Bogor, Karawang Berbagi, International Aqsa Institute (IAI), dan beberapa lembaga lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Bencana Gempa lombok

Tak sekedar menjadi posko yang menghimpun dan menyalurkan donasi dalam masa tanggap darurat, Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam ini juga akan membuat program-program jangka menengah dan jangka panjang yang dapat bermanfaat untuk para pengungsi. Salah satunya adalah dengan membuat Program Renovasi Masjid Rusak Terdampak Gempa dan Program Renovasi Rumah Lansia Terdampak Gempa.

Damai - Lembaga Kemanusiaan
Syekh Muraweh Mousa Nassar menyapa korban bencana Gempa Lombok

Sementara itu, Sekretaris Ikatan Ulama Al Quds, Syekh DR Muroweh Mousa Nassar yang hadir meninjau berbagai lokasi pengungsian, turut hadir di Posko Nasional Posko Nasional Amal Bhakti Dunia Islam.

‘’Semoga seluruh kebaikan ini menjadi amal dan bermanfaat bagi para korban gempa,’’ungkap Syekh Muroweh usai meresmikan posko nasional ini.

Dari Palestina untuk Korban Bencana Gempa Lombok

Dari Palestina untuk Korban Bencana Gempa Lombok

 

infoabadi.org – Indonesia dan Palestina selama ini telah membangun hubungan yang erat antar negara. Dengan keadaan Palestina sekarang, Indonesia menjadi salah satu negara yang banyak membantu dalam bentuk donasi untuk keberlangsungan hidup di tengah ketidakkondusifan keadaan di Palsetina. Seperti beberapa waktu lalu pada awal tahun, pemerintah Nusa Tenggara Barat memberikan bantuan donasi untuk Palestina melalui Syekh Muraweh Mousa. Donasi yang diberikan merupakan hasil dari himpunan dana masyarakat Indonesia dengan tujuan yang sama, yaitu pembebasan Masjid Al-Aqsha. Seperti yang telah diketahui, Al-Aqsha merupakan kiblat pertama umat muslim dunia.

Bencana Gempa lombok
Syekh Muraweh mendatangi salah satu rumah milik warga yang hancur akibat Gempa di Lombok, NTB

Kini, giliran Indonesia mendapatkan dukungan dari Palestina. Kabar akan musibah gempa bumi yang menimpa saudara kita di Lombok, Nusa Tenggara Barat (29/7) memang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Palestina. Kabar duka ini juga ternyata ikut mengguncang saudara Palestina. Mereka ikut merasakan empati terhadap korban gempa bumi di Lombok. Terbukti dari pernyataan belasungkawa yang diungkap Syekh dari Palestina, yaitu Syekh Amjad Khalifa beberapa waktu lalu.

Bencana Gempa lombok

Perwakilan dari Palestina, Syekh Muraweh Mousa, yang beberapa waktu lalu juga mendatangi Nusa Tenggara Barat untuk menerima dana langsung dari Gubernur NTB, pun datang kembali ke Indonesia. Bersama dengan tim ABADI (Amal Bakti Dunia Islam), Syekh Muraweh Mousa mendatangi posko gempa di Desa Madayin, Ke. Sambelia, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (31/7). Syekh Muraweh Mousa bersama dengan tim ABADI datang membawa bantuan untuk para korban di Lombok.

Korban Bencana Lombok

Syekh Muraweh terlihat membaur bersama para korban pengungsi di tenda pengungsian. Meski di kelilingi lingkungan yang tidak memadai, banyak puing-puing bangunan runtuh yang mengelilingi sekitar tenda, Syekh Muraweh tetap tersenyum seakan memberikan semangat untuk para korban. Dengan hadirnya Syekh Muraweh Mousa untuk para korban gempa bumi Lombok, diharapkan jalinan hubungan Palestina dan Indonesia akan semakin erat lagi dan bisa saling menguatkan di situasi apapun. Aamiin Ya Rabbalalamin. (dara/abadi)

500 Korban Gempa NTB Masih Terjebak Di Anak Rinjani,  300 Di Antaranya Warga Asing

500 Korban Gempa NTB Masih Terjebak Di Anak Rinjani, 300 Di Antaranya Warga Asing

DATA PARA KORBAN YANG MASIH TERPERANGKAP DI SEGARA ANAK RINJANI

Infoabadi.org – Evakuasi terkait korban gempa Lombok yang terperangkap di Segara Anak Rinjani terus digencarkan.
Menurut Data yang di dapatkan dari ABADI (Amal Bakti Dunia Islam), pendaki yang tercatat dalam Buku Registrasi Pengunjung Gunung Rinjani sebanyak 524 orang yang terdiri dari 358 orang WNA dan 166 orang WNI, termasuk di antaranya seorang mahasiswa asal Makasar bernama Muhamad Ainul Taksim A,(26 tahun).

Daftar Warga Negara Asing tersebut di antaranya:
1. Pengunjung asal Negara Malaysia 21 orang
2. Pengunjung asal Negara Prancis 35 orang
3. Pengunjung asal Negara Belanda 23 orang
4.Pengunjung asal Negara Thailand 174 orang
5. Pengunjung asal Negara India 5 orang
6.Pengunjung asal Negara Singapura 5 orang
7. Pengunjung asal Negara Italia 3 orang
8. Pengunjung asal Negara U.K 6 orang
9. Pengunjung asal Negara USA 5 orang
10. Pengunjung asal Negara Spain 5 orang
11. Pengunjung asal Negara Belgia 7 orang
12. Pengunjung asal Negara Swiss 13 orang
13. Pengunjung asal Negara China 7 orang
14. Pengunjung asal Negara Canada 8 orang
15.Pengunjung asal Negara Denmark 4 orang
16. Pengunjung asal Negara Swedia 2 orang
17.Pengunjung asal Negara Australia 2 orang
18. Pengunjung asal Negara Kroasia 1 orang
19.Pengunjung asal Negara Myanmar 1 orang
20.Pengunjung asal Negara Jerman 13 orang
21. Pengunjung asal Negara Austria 5 orang
22. Pengunjung asal Negara Jepang 2 orang Poladia 2 orang
23. Pengunjung asal Negara Bahrain 1 orang
24. Pengunjung asal Negara Pakistan 1 orang

Sementara itu Warga Negara Indonesia yang masih terperangkap di Gunung Rinjani adalah:
1. Pengunjung asal Jakarta 15 orang
2. Pengunjung asal Malang 2 orang
3. Pengunjung asal Probolinggo 4 orang
4. Pengunjung asal Banyuwangi 1 orang
5. Pengunjung asal Cirebon 1 orang
6. Pengunjung asal Tangerang 2 orang
7. Pengunjung asal Jombang 1 orang
8. Pengunjung asal Cilegon 1 orang
9. Pengunjung asal Gresik 2 orang
10. Pengunjung asal Solo 4 orang
11. Pengunjung asal Aik Beriq 1 orang
12. Pengunjung asal Mataram 2 orang
13. Pengunjung asal Loteng 1 orang
14. Pengunjung asal Lingsar 1 orang
15. Pengunjung asal Janapria 1 orang
16. Pengunjung asal KLU 4 orang
17. Pengunjung asal Lotim 5 orang
18. Pengunjung asal Lombok 12 orang
19. Pengunjung yang tidak mengisi Register sembilan (9) orang

Dari keterangan salah satu Pendaki yang sudah turun, para pendaki yang masih terperangkap di atas tersebut tidak bisa turun dikarenkan terjadi longsor yang menutupi akses jalan untuk turun ke bawah. Evakuasi terhadap lima ratus korban lebih tersebut terus diupayakan oleh TNI, Polri dan dibantu para relawan sampai hari ini (Senin 30/07). Tim medis juga telah bersiap di beberapa posko penyelamatan. (history/amalmulia)

Gempa 6,4 SR Mengguncang NTB, Abadi Buka Pusat Bantuan Gempa

Gempa 6,4 SR Mengguncang NTB, Abadi Buka Pusat Bantuan Gempa

infoabadi.org – Gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat. Pagi sekitar pukul 05.47 WIB, wilayah Lombok diantaranya Sembalun, Mataram, hingga Sumbawa Barat.

Abadi - Gempa bumi ntb
Rumah warga boboh akibat gempa yang mengguncang NTB

Pusat gempa berada di kedalaman 10 Km, dan tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah terjadi 31 gempa susulan.

Di kutip dari antaranews.com, laporan sementara dari Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD menginformasikan, 5 orang meninggal dunia, 12 orang luka-luka, dan rumah warga serta fasilitas umum rubuh.

Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat kerusakan bangunan terjadi di kecamatan Sambelia, dan Sembalun, kabupaten Lombok Timur. Kerusakan bangunan, terutama rumah penduduk juga terjadi di kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Utara.

 

Abadi - Gempa NTB
Titik Gempa Bumi yang terjadi di NTB dilihat dari petamonitoring BMKG

Merespon cepat adanya bencana gempa bumi ini, ABADI mebuka Pusat bantuan Gempa Lombok: Amal Bakti Dunia Islam dan Bajang alquds Nusantara, yang beralamatkan di Jln Lingkar Selatan Perumahan lingkar Pratama B 13.

Mohon doa dan dukungan dari sahabat se-indonesia untuk saudara kita di NTB, semoga diberikan kelancaran dan keselamatan. Aamiin Yaa Rabbal’alamin.

Kontak:
0878 6455 6406 (WA/Call/SMS)

Rek. Donasi
Bank Syariah Mandiri (451)
711.7976.337
an. Amal Bakti Dunia Islam