10 Lintasan Ekstrem Menuju Sekolah di Dunia

10 Lintasan Ekstrem Menuju Sekolah di Dunia

Infrastruktur yang belum merata membuat beberapa siswa daerah harus mengalami kesulitan menuju ke sekolahnya.

infoabadi.org – Pembangunan infrastruktur yang belum merata ke pelosok daerah, seringkali tidak mendapatkan perhatian. Padahal permasalahan ini cukup menghambat aktivitas masyarakat sekitar.

Hambatan itu pun dirasakan para siswa ketika hendak ke sekolah. Mereka harus berjuang lebih dengan melewati lintasan ekstrem dan jarak tempuh yang jauh.

Lembaga donasi kemanusiaan Abadi telah menyajikan informasi mengenai 10 lintasan ekstrem menuju sekolah di berbagai dunia. Simak ulasan berikut ini!

1. Tebing Sempit di Gulu, Tiongkok

Keterangan: Perjalanan Melewati Tebing Tinggi Selama 5 Jam di Gili, Tiongkok (Foto: China News)

Para siswa di Gulu, China harus melewati perjalanan panjang dan berbahaya selama 5 jam untuk menuju ke sekolahnya. Perjalanan tersebut dilakukan setiap hari, karena tidak adanya alternatif lain yang lebih memudahkan menuju ke sekolah.

2. Melewati Tebing Tinggi dengan Tangga di Desa Zhang Jiawan, Tiongkok Selatan

Keterangan: Melewati Tebing Tinggi Berbahaya di Desa Zhang Jiawan, Tiongkok Selatan (Foto: WSJ)

Siswa di Desa Zhang Jiawan, Tiongkok Selatan harus naik dan turun tangga melewati tebing tinggi untuk menuju ke sekolahnya. Selain itu, hambatan bertambah karena tangga tersebut licin berlumut.

3. Melewati Patahan Es Berbahaya di Zankar, Himalaya Bagian India

Keterangan: Melewati Patahan Es Menuju Sekolah Zankar, Himalaya (Foto: Indo Headline News)

Lintasan berbahaya dialami para siswa di Zankar, Himalaya bagian India. Mereka harus melewati patahan es yang kapan saja bisa runtuh atau membelah.

4. Melewati Tali Panjang 8 meter di Ketinggian 400 meter di Rio Negro, Colombia

Keterangan: Melewati Tali 8 meter Ketinggian 400 meter di Rio Negro, Colombia (Foto: Agentur Focus)

Siswa yang tinggal di pelosok Colombia pun merasakan lintasan yang berbahaya menuju sekolahya. Mereka harus melewati tali 8 meter dengan ketinggian 400 meter dan kecepatan 50 meter per jam.

Baca Juga: 5 Manfaat Zonasi Yak Dirasakan Siswa Pedalaman

5. Melewati Tebing Terjal 3 Km di Pili, China

Keterangan: Melewati Tebing Terjal 3 Km di Pili, China (Foto: China Hush)

Sebanyak 80 siswa yang belajar di sekolah asrama Pili harus berjuang keras. Mereka berjalan 125 mil dari rumah di atas pegunungan berbahaya. Selain itu, mereka harus melewati tebing berbahaya tanpa jalan setapak.

6. Melewati Sungai dengan Perahu Ban di Provinsi Rizal, Filipina

Keterangan: Melewati Sungai dengan Perahu Ban di Provinsi Rizal, Filiphina (Foto: Google )

Para siswa di pelosok Filipina harus berjuang di sungai untuk menuju sekolahnya. Mereka menyeberangi sungai hanya dengan menggunakan perahu ban. Selain harus seimbang antara kanan dan kiri agar tidak terjatuh, mereka juga harus berhati-hati melindungi tas dan bukunya.

7. Melewati Ciherang dengan Rakit Kayu di Cilangkap, Indonesia

Keterangan: Siswa melewati Sungai dengan Rakit Kayu untuk Menuju Sekolah, di Cilangkap, Indonesia (Foto: Routers )

Para siswa di pelosok Cilangkap harus menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit kayu sederhana. Perjalanan ini sangat menakutkan, karena seringkali mereka harus berhadapan dengan ular air.

8. Naik Perahu atau Canoe Tanpa Pendamping di Riau, Indonesia

Keterangan: Siswa Harus Melewati Sungai dengan Perahu Tanpa Pendamping di Riau, Indonesia (Foto: Aceh Tribun News )

Para siswa yang tinggal di pelosok Riau harus menyeberangi sungai untuk menuju ke sekolahnya. Mereka melakukannya dengan teman-teman tanpa ada pendamping orang dewasa.

9. Menapaki Kawat Besi Sisa Jembatan Rusak di Ketinggian 10 meter di Sumatera Barat, Indonesia

Keterangan: Siswa Harus Menyeberangi Sungai dengan Kawat Besi Menuju Sekolah di Sumatera, Indonesia (Foto: Generasi Muda)

Para siswa di Padang harus menyeberangi sungai untuk menuju ke sekolah. Mereka memanfaatkan kawat besi sisa dari jembatan yang rusak. Lintasan berbahaya ini dilalui karena tidak ada jembatan lain yang bisa digunakan.

10. Melewati Bukit Tandus dan Terjal di Lombok Tengah, Indonesia

Keterangan: Melewati Bukit Terjal dan Tandus di Lombok Tengah, Indonesia (Foto: Fathul Rakhman)

Para siswa di desa Desa Batu Payung, Lombok Tengah harus melewati perjalanan panjang menuju ke sekolahnya. Mereka harus berjuang menaki dan menuruni bukit terjal dan tandus untuk sampai ke sekolahnya.

Sahabat Abadi, begitulah berbagai usaha siswa menuju ke sekolah. Meskipun lintasan sangat berbahaya, tapi mereka tetap semangat menuju sekolah tanpa kenal lelah.

Sahabat bisa ikut membantu perjuangan anak-anak sekolah di pelosok Indonesia, salah satunya MI Darul Islah di Lombok Tengah. Meskipun keberadaannya jauh dan terpencil, MI Darul Islah merupakan satu-satunya sekolah yang bisa dijangkau anak-anak di kampung Batu Payung. Bersama Abadi, sahabat bisa mengirim donasi untuk temani perjuangan anak-anak tersebut.(izzah/infoabadi)

Sumber: Liputan6, Surya Malang

 

Selain Berdoa, 5 Upaya Ini Dapat Menolong Musibah Saudara Seiman

Selain Berdoa, 5 Upaya Ini Dapat Menolong Musibah Saudara Seiman

Mendoakan adalah upaya paling ringan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim untuk membantu saudaranya. Namun, selain itu ada banyak upaya terbaik lain sebagai langkah untuk meringankan bebann muslim lainnya.

infoabadi.orgKetika berbagai bencana dan konflik menimpa dunia Islam, sebagai muslim yang baik, kita diwajibkan untuk mendoakan satu sama lain. Akan tetapi sudah cukupkah dengan mendoakan saja?

Rasulullah Saw. bersabda, bahwa doa merupakan senjata terbaik orang mukmin. Saat kita menginginkan sebuah harapan dan mimpi menjadi nyata, maka doa menjadi solusinya. Namun, jika kita melihat saudara seiman kita tertimpa ujian, apakah doa saja cukup untuk menolongnya?

Berikut 5 upaya yang dapat kita lakukan untuk menolong saudara seiman yang sedang mengalami musibah:

1. Qunut Nazilah

Ketengan: Muslim Saat Melqkukan Qunut Nazilah di Ruku Terakhir Salat Wajib (Foto: Kiblat Network)

Qunut Nazilah adalah doa qunut yang dilakukan setelah ruku terakhir dalam rakaat shalat wajib. Qunut ini disunahkan dan pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw ketika ada kaum muslimin yang tertimpa musibah pada masanya.

Tujuan doa qunut nazilah adalah agar musibah yang dialami umat muslim mendapatkan bantuan dari Allah dan segera diangkat musibah tersebut.

2. Galang Donasi

Keterangan: Ilustrasi Galang Dana untuk Membantu Muslim yang Sedang Mengalami Musibah (Foto: Arry Rahmawan)

Saudara-saudara di Palestina sedang mengalami kesulitan akibat penjajahan Israel. Warga Palestina harus kehilangan rumah sehingga harus tinggal di pengungsian, kehilang pekerjaan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga, kehilangan sebagian anggota tubuh yang membuat seseorang tidak dapat beraktivitas dengan mudah, kehilangan lahan pertanian sehingga tidak mendapatkan bahan makanan atau sumber penghasilan  dan lain sebagainya.

Maka kegiatan galang donasi kemanusiaan merupakan aksi nyata untuk membuktikan kepedulian kita untuk saudara seiman.

 3. Aksi Solidaritas

Keterangan: Masyarakat Indonesia Melakukan Aksi Solidaritas Palestina di Jakarta (Foto: Google)

Sesama umat Islam harus saling melindungi dan mendukung, terlebih ketika ada muslim lainnya yang sedang mengalami kesulitan seperti bencana alam, maupun bencana kemanusiaan.

Maka kita bisa melakukan aksi solidaritas, sebagai bentuk kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Hal ini juga untuk mengabarkan kepada orang di sekitar, bahwa ada orang-orang di tempat lain yang sedang mengalami kesulitan.

Baca Juga :  Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk palestina dalam Catatan Sejarah

4. Gunakan Media Sosial

Keterangan: Media Sosial Sangat Berpengaruh untuk Membantu Muslim yang Terkena Musibah (Foto: Suhu Story)

Hari ini, semua manusia berada di era media sosial, di mana semua orang dapat dengan mudah mengakses berita dan menyebarkannya lagi kepada yang lain.

Adanya akses sosial media menjadi kesempatan bagi kita untuk mengabarkan informasi terkini kepada pengguna internet di seluruh dunia tentang derita yang dialami saudara-saudara muslim kita.

Selain mudah, media sosial sangat ampuh agar dapat diterima oleh lebih banyak orang dan akan memunculkan lebih banyak lagi orang-orang yang peduli.

5. Ikuti Arahan Ulama

Keterangan: Abadi Bersama Ulama Siap Bela Palestina (Foto: Dok. Abadi)

Ulama Indonesia maupun internasional akan langsung bergerak saat mengetahui saudara sesama muslim mendapatkan musibah, kemudian segera mengumumkan untuk melakukan sesuatu kepada jamaahnya, dalam rangka untuk membantu saudara yang sedang terkena musibah.

Kita sebaiknya mengikuti arahan para ulama, karena yang akan kita bantu adalah orang dalam jumlah banyak, sehingga kita pun harus berjamaah untuk membantunya.

Sahabat Abadi, itulah beragam cara yang bisa kita lakukan untuk membantu saudara-saudara sesama muslim yang sedang mengalami musibah. Mari kita bersatu untuk saling menguatkan dan saling tolong menolong, agar dapat  meringankan beban sesama.

 

(izzah/infoabadi)

 

Sumber: Kiblat Network