Kenapa Harus Qurban untuk Pengungsi?

Kenapa Harus Qurban untuk Pengungsi?

Penyaluran program qurban Abadi tahun ini akan difokuskan kepada  pengungsi di Indonesia dan Palestina. Dilihat dari berbagai sudut pandang, pengungsi menjadi golongan yang sangat layak untuk menjadi penerima manfaat qurban.

Infoabadi.org – Selain mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, qurban juga bertujuan untuk menebarkan kebaikan bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Saat ini, pengungsi menjadi salah satu isu pilu yang menjadi perhatian umat Islam dunia.

Amal Bakti Dunia Islam (Abadi) dengan program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi, berikhtiar memberikan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi di Indonesia dan Palestina, melalui penyaluran hewan qurban.

Bantuan Kemanusiaan
Anak-anak pengungsi Palu belajar di tenda pengungsi karena sekolah mereka rusak diguncang gempa.
(Foto: Google)

Untuk sahabat yang masih ragu atau bingung kenapa harus menyalurkan qurban untuk pengungsi, kami telah merangkum beberapa alasannya:

Makanan Terbatas, Pengungsi Kekurangan Nutrisi

Makanan dan air bersih menjadi sesuatu yang langka di barak-barak pengungsian. Di Indonesia, makanan dari dapur umum yang berasal dari kebaikan donatur menjadi andalan pengungsi untuk mengganjal perut yang lapar.

Maka dari itu, daging qurban yang kita kirimkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pengungsi yang selama ini terabaikan.

Kurban untuk pengungsi
Sejak terusir oleh Israel, pengungsi Palestina hanya mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk dapat bertahan hidup. (Foto: UN News)

Qurban Lebih Tepat Sasaran

Hewan qurban bisa dibagikan kepada siapa pun yang kita kehendaki. Meski begitu, nilai kebermanfaatan qurban bisa lebih terasa jika yang menjadi penerima adalah golongan yang benar-benar membutuhkan, yang dalam hal ini adalah pengungsi.

Saudara-saudara kita di pengungsian adalah orang-orang yang hilang sumber penghidupannya (fuqara), yang sulit memenuhi kebutuhannya (masakin), yang hidup perih di perantauan (Ibnu Sabil) dan wajib untuk dibantu.

Baca juga: 3 Fakta Kehidupan Pengungsi Di Gaza

Pengungsi, Saudara Seiman yang Harus Dibantu

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.” (Q.S. At-Taubah: 71)

Setiap Muslim mempunyai kewajiban menolong saudaranya. Peristiwa duka yang menimpa para pengungsi adalah ujian bagi umat Islam secara keseluruhan. Sebagian diuji dengan kelaparan dan kehilangan, sebagian lainnya diuji dengan keharusan membantu saudaranya.

Kurban untuk pengungsi
Anak-anak pengungsi Palestina hidup dengan berbagai keterbatasan. (Foto: Saatchi Art)

Memupuk Kepedulian

Berkurban dilakukan oleh orang yang mampu dan akan dinikmati oleh orang yang kurang mampu. Dengan berkurban, seseorang dapat memupuk rasa kepedulian terhadap sesama, dan akan terjalin pula sikap solidaritas yang kuat di antara pemberi dan penerima qurban.

Memaksimalkan Peluang Ibadah

Berkurban untuk pengungsi juga menjadi sebuah ikhtiar untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan meraih sebesar-besar pahala. Selain itu, berkah kurban serta doa-doa dari pengungsi untuk para dermawan, Insya Allah akan selalu menyertai.

Bantuan Kemanusiaan
Program donasi qurban 2019 dari Abadi

Mengingat banyaknya keutamaan berbagi untuk pengungsi, Abadi hadir dengan program qurban, Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi. Program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi berupaya  memfokuskan kebermanfaatan kurban untuk pengungsi di Indonesia dan Palestina.

Abadi membuka selebar-lebarnya kesempatan bagi sahabat yang hendak menunaikan syariat qurban sekaligus berbagi kebahagiaan untuk pengungsi. (history/abadi)

Bagikan kebahagiaan Idulkurban untuk pengungsi dengan berkontribusi dalam program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi.

Kontribusi hewan qurban untuk pengungsi di Indonesia:

Sapi: Rp. 15.000.000,- atau Rp. 2.150.000,- (1/7 sapi)

Domba: Rp. 3.500.000,-

Kontribusi hewan qurban untuk pengungsi di Palestina:

Sapi  ± 400 kg: Rp 32.550.000,-/ Rp 4.650.000,-(1/7 Sapi)

Domba ± 45 kg: Rp 4.950.000,-

Sedekah Qurban: Tak Terbatas

Salurkan kontribusi terbaik melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Bocah di Bogor Sisihkan Uang Jajan Agar Bisa Kurban

Bocah di Bogor Sisihkan Uang Jajan Agar Bisa Kurban

Infoabadi.org – Apa yang berhasil kita capai saat usia tiga belas tahun? Ranking pertama di kelas? Juara bermain gundu, atau malah sibuk  beradaptasi dengan sekolah baru?

Di usia tiga belas, Iki, bocah asal Bogor, telah menjadi  penggerak kebaikan bagi enam temannya  untuk menunaikan kurban. Ia berhasil memengaruhi Zhilal (11), Sauqi (11), Fauzan (11), Sukatma (12), Zalfa (12) dan Yudi (18) untuk mengumpulkan uang jajan mereka agar bisa berkurban di tahun 2019 ini.

Niatnya begitu mulia, Iki dan teman-temannya ingin berbagi kebahagiaan kepada orang di sekitarnya.”Cuma mau berbagi ke sesama aja. Khususnya warga di sini,” imbuhnya.

Anak Bogor Kurban
Tujuh remaja di Bogor yang membeli sapi kurban dari hasil tabungan uang jajan. (Sumber: Okenews)

Dalam hal ini, Iki tidak hanya mengandalkan uang jajan, ia membantu kakaknya berjualan bensin dan menyisihkan sebagian besar upah untuk tabungan kurban.

Baca juga: KURBAN UNTUK PENGUNGSI DI INDONESIA DAN PALESTINA

Setelah sepuluh bulan menabung, Alhamdulillah, uang mereka  cukup untuk membeli satu ekor sapi kurban dengan harga Rp. 19.500.000. Bangga sekaligus haru ditunjukkan para orang tua. Mereka tidak pernah menyangka bahwa anak-anaknya mampu mewujudkan  niat mulia tersebut.

7 anak bogor
Kisah  inspiratif yang awalnya diunggah oleh salah satu akun media sosial ini, semakin viral setelah diliput sejumlah media nasional (Sumber: Okenews)

“Saya tanya kamu sanggup ga? Dia bilang sanggup nanti mau nyisihin uang jajan. Saya sih jujur aja jarang kasih yang jajan dia, dia suka dikasih uang sama orang tapi dia jujur bilang ke saya,” ujar Sati (54), orang tua Iki. Sahabat, kisah Iki yang menginspirasi tersebut, menunjukkan bahwa dengan  niat yang tulus dan ikhtiar yang maksimal, jalan menuju Allah akan selalu terbuka lebar. Begitu pula dengan berkurban.

Seiring berkembangnya zaman, berkurban bukan lagi menjadi hal yang sulit. Banyak lembaga yang menyediakan jasa pencarian hewan kurban yang terjangkau, penyembelihan, hingga pendistribusian hewan kurban agar tepat sasaran tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.

Program Kurban untuk pengungsi Indonesia dan Palestina dari Abadi
Program Kurban untuk pengungsi Indonesia dan Palestina dari Abadi.

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Abadi membuka kesempatan bagi sahabat yang hendak mendekatkan diri dengan Allah dengan berkurban melalui program Kurban untuk Pengungsi. Abadi menjadi jembatan kebaikan antara ahlul qurban dengan penerima manfaat yang saat ini benar-benar membutuhkan, yaitu saudara-saudara kita di pengungsian.

Bukan hanya pengungsi di Indonesia, Kurban untuk Pengungsi juga akan menjangkau saudara-saudara kita di Palestina yang saat ini tengah dilanda krisis pangan yang mengerikan. (history/abadi)

Kontribusi program Kurban untuk Pengungsi:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

3 Langkah Praktis Penyembelihan Hewan Kurban

3 Langkah Praktis Penyembelihan Hewan Kurban

Infoabadi.org – Allah Swt. telah menganjurkan Umat Islam untuk berkurban. Tidak bisa sembarangan, proses penyembelihan hewan kurban haruslah mengikuti syariat yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw.  

Namun, banyaknya langkah penyembelihan kadang membuat sebagian orang bingung ketika pelaksanaanya.  Apalagi jika tidak memiliki ilmu yang memadai.

Berikut kami rangkumkan panduan praktis penyembelihan hewan kurban yang dibagi ke dalam tiga langkah yaitu sebelum, saat, dan sesudahnya.

1. Sebelum Penyembelihan

  • Hewan kurban memenuhi syarat (hewan yang disyariatkan, mencapai umur minimal, dan tidak cacat)
  • Pastikan menggunakan pisau/golok yang tajam
  • Dilaksanakan di area terbuka yang lapang
  • Menggali lubang pembuangan darah

Baca juga: Kurban Abadi untuk Pengungsi Indonesia dan Palestina

2. Saat Penyembelihan

  • Hewan direbahkan pada posisi bagian kiri dan disunahkan menghadap kiblat 
  • Keempat kaki hewan diikat 
  • Membaca doa sebelum penyembelihan:  “Bismillahi Allahu Akbar
  • Membaca salawat 
  • Memotong tiga saluran (saluran pernafasan, makanan, pembuluh darah) dengan satu kali sayatan tanpa mengangkat pisau 
  • Mengubur lubang pembuangan darah

3. Sesudah Penyembelihan

  • Memisahkan kepala, kaki, dan tubuh hewan kurban
  • Melakukan pengulitan dengan posisi hewan digantung
  • Memisahkan jeroan merah (hati, jantung, ginjal, limpa) dan hijau (lambung dan usus)
  • Memotong daging di tempat yang bersih
  • Memasukan daging ke dalam pelastik atau kaleng khusus makanan
  • Menyegerakan penyaluran daging kepada para penerima manfaat

Demikianlah tiga langkah panduan penyembelihan kurban. Semoga kita diberi kemudahan untuk berkurban dan menjalankan setiap prosesnya sesuai syariat Islam. (history/abadi)

Tatkala Pengungsian Tak Bersahabat Bagi Anak dan Perempuan Palu

Tatkala Pengungsian Tak Bersahabat Bagi Anak dan Perempuan Palu


Infoabadi.org – Sebagian dari kita mungkin pernah merasakan asyiknya berkemah Sabtu Minggu. Namun bagaimana jika kita diharuskan berkemah, tinggal di bawah tenda hingga berbulan-bulan lamanya? Bukan kesenangan yang didapatkan, melainkan kesulitan dan ancaman.  Hal tersebutlah yang kini tengah dialami para pengungsi Palu.

Dalam hal ini, wanita dan anak-anak menjadi korban yang paling disulitkan. Tak sama dengan para laki-laki, anak-anak dan perempuan memiliki kebutuhan khusus yang tak sederhana.

Kira-kira apa saja kesulitan yang dihadapi anak-anak dan wanita di pengungsian Palu?

  1. Sumber Air Terbatas, Wabah Penyakit Berkembang

Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi masyarakat. Bencana yang terjadi di Pasigala (Palu, Sigi, dan Donggala) telah mengakibatkan rusaknya fasilitas air bersih dan sanitasi. Dampaknya, kesehatan pengungsi menurun, dan wabah penyakit berkembang pesat.    

Sampai saat ini sebagian besar pengungsi Palu mengandalkan tangki-tangki air bersih yang dikirim dari pihak pemerintah dan swasta.

  • Minim Bantuan, Kebutuhan Anak Terabaikan

Berada di lokasi pengungsian membuat para ibu yang memiliki bayi harus berupaya keras untuk mendapatkan popok bayi dan susu formula bagi kebutuhan anak mereka.

Seperti dilansir dari Voaindonesia.com, seorang ibu di Petobo mengaku harus berjuang keras mencari susu bagi salah seorang anaknya yang masih balita. Setiap melihat ada bantuan tiba ia akan berupaya mendekat dan menanyakan jika ada susu formula bagi anaknya. Meskipun kebanyakan susu formula yang ada tidak sesuai dengan batas usia anaknya, Risniyanti tetap mengambilnya untuk anaknya yang lain.

Baca juga: KURBAN ABADI UNTUK PARA PENGUNGSI DI INDONESIA DAN PALESTINA

  • Tidak Ada Ruang Privasi Akibatkan Rawan Terjadi Pelecehan

Sejumlah aktivis perempuan mengkritisi penempatan pengungsi di Palu yang tidak membedakan jenis kelamin. Hal tersebut berdampak pada marakanya pelecehan di lingkungan pengungsian.

Dari Oktober 2018 hingga Maret 2019, pemerintah telah menerima 12 laporan pelecehan terhadap perempuan dan anak-anak di sejumlah titik pengungsian.

  • Marak Pernikahan Dini Akibat Terjerat ekonomi

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu mencatat, sudah empat kasus pernikahan dini yang dilakukan oleh pengungsi yang melibatkan remaja berumur 15 hingga 17 tahun.

Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab kasus tersebut. Remaja perempuan dinikahkan dengan lelaki yang jauh lebih tua karena dianggap dapat mencukupi segala kebutuhannya.

Sahabat, kasur nyaman yang kita tiduri, makanan lezat yang kita santap, bisa jadi menjadi dambaan saudara-saudara kita di pengungsian. Momentum Iduladha yang sebentar lagi tiba, menjadi saat yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka.

Bersama Abadi, mari antarkan kurban ke pengungsian di Palu,Donggala, Lombok, hingga ke Palestina. Sepotong daging yang kita berikan, akan sangat berharga bagi mereka. (history/abadi)

Kontribusi hewan kurban untuk pengungsi di Indonesia:

Sapi: Rp. 15.000.000,- atau Rp. 2.142.857,- (1/7 sapi)

Domba: Rp. 3.500.000,-

Kontribusi hewan kurban untuk pengungsi Palestina:

Sapi  ± 400 kg: Rp 32.550.000,-/ Rp 4.650.000,-(1/7 Sapi)

Domba ± 45 kg: Rp 4.950.000,-

Sedekah Kurban: Tak Terbatas

Kirimkan kontribusi terbaik melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

RRI Mataram Sambut Hangat Kunjungan Silaturahmi Abadi

RRI Mataram Sambut Hangat Kunjungan Silaturahmi Abadi

Abadi, NTB – Siang itu, langit Lombok sedang cearh-cerahnya. Seolah mendukung niat baik Abadi untuk bersilaturahmi ke  kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram. Selasa, 9 Juli 2019, tim Abadi mengunjungi kantor RRI Mataram yang terletak di Jl. Langko, Taman Sari, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Kedatangan tim yang diwakili langsung oleh Direktur Abadi, Lauhul Hamdi dan Manager Event, Syiarudin disambut hangat oleh Pemimpin Redaksi RRI Mataram, Bapak Marsam serta Kepala Penyiaran, Bapak Nasrudin.

DIREKTUR ABADI: ALHAMDULILLAH, KEPERCAYAAN DONATUR MENINGKAT DUA KALI LIPAT

Dalam silaturahmi sekaligus pertemuan kerjasama tersebut, melahirkan kesepakatan bahwa RRI Mataram akan memberitakan informasi terkait dunia Islam, khususnya tentang isu kepalestinaan. Abadi juga difasilitasi untuk menyampaikan info tersebut secara langsung baik melalui wawancara maupun dialog interaktif.

Dalam kesempatan yang sama, Abadi juga menyampaikan program pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza yang juga ditanggapi baik oleh pihak RRI Mataram.

Pertemuan tersebut berjalan sangat natural, seolah kerjasama antara kedua belah pihak telah  berlangsung lama. Pak Marsam bahkan tak segan mempersilakan Abadi untuk kembali mengunjungi kantor RRI Mataram. Beliau menuturkan, RRI adalah rumah masyarakat yang bisa kapan saja dikunjungi.

Baca juga: PEDULI PALESTINA, ISTRI GUBERNUR NTB DUKUNG PROGRAM EDUKASI ABADI

Di akhir pertemuan, Abadi menyerahkan bingkai gambar kompleks Masjid al-Aqsha kepada pihak RRI sebagai simbolis kerjasama yang hendak dijalin.

Alhamdulillah, semakin banyak media yang turut  mendukung ikhtiar Abadi membersamai umat. Mohon doa dan dukungan agar kerjasama ini dapat berbuah kebaikan yang tak terhingga, terutama bagi dunia Islam. (history/abadi)

Abadi Salurkan Kepedulian Masyarakat NTB Untuk Palestina

Abadi Salurkan Kepedulian Masyarakat NTB Untuk Palestina

 

Abadi, Turki – Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, delegasi Abadi dalam perjalanan kemanusiaan, Journey of Empathy  akhirnya tiba pada Selasa (02/07) pagi waktu Turki.

Tak banyak mendunda, delegasi Abadi segera menunaikan agenda utamanya yaitu menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia.

Bantuan tersebut diserahkan kepada lembaga mitra Abadi di Turki sekaligus koordinator pembangunan masjid, Jisru at-Ta’awun al-Insani pada Kamis (04/07). Kedatangan delegasi Abadi dan delegasi lembaga mitra dari Indonesia ini disambut langsung oleh Direktur Jisru a-Taawun, Syekh Amjad Zakaria.

donasi ntb untuk Palestina

Dalam kesempatan yang sama, Abadi juga menyerahkan bantuan kepada empat orang warga Palestina yang menjadi korban Aksi Kepulangan Akbar dan tengah mendapat perawatan di rumah sakit Turki.  

Keempat orang penerima manfaat mengalami luka serius pada kakinya akibat menjadi sasaran peluru Israel. Dua diantaranya bahkan harus merelakan kakinya untuk diamputasi karena infeksi yang terlampau parah.

Baca juga: DIREKTUR ABADI: ALHAMDULILLAH, KEPERCAYAAN DONATUR MENINGKAT DUA KALI LIPAT

Perjalanan Journey of Empathy ini merupakan yang kedua kalinya bagi Abadi. Sebelumnya pada April 2019,  Abadi juga meyalurkan bantuan untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia. Pada November 2018 Abadi juga menyalurkan bantuan untuk korban Aksi Kepulangan Akbar di Turki.

penyaluran bantuan palestina

Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat NTB untuk Abadi. Semoga Allah memampukan kita untuk senantiasa membersamai perjuangan masyarakat Palestina. (history/infoabadi)

.

5 Komunitas Muslim Dunia yang Tak Bisa Leluasa Beribadah

5 Komunitas Muslim Dunia yang Tak Bisa Leluasa Beribadah


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “RasulullahSaw.bersabda: “Sesungguhnya agama (Islam) mudah, tidak ada seorang pun yang hendak menyusahkan agama (Islam) kecuali ia akan kalah. Maka bersikap luruslah, mendekatlah, berbahagialah dan manfaatkanlah waktu pagi, sore dan ketika sebagian malam tiba” (HR. Bukhari)

Infoabadi.org – Islam adalah agama yang mudah, baik dalam akidah maupun amalan.Meski demikian, tak sedikit saudara Muslim kita di berbagai penjuru dunia yang belum bisa beribadah dengan mudah dan leluasa karena adanya kendala dari pemerintah setempat dan lain sebagainya.

Berikut kami rangkumkan Muslim dunia yang tidak bisa leluasa beribadah di negaranya sendiri:

Muslim Slovakia

Tidak mudah menjadi Muslim di Slovakia. Slovakia adalah salah satu dari sejumlah negara Eropa yang tidak memiliki masjid. Slovakia juga tidak memasukan pelajaran Islam dalam kurikulum pendidikannya.

Saat ini kurang lebih ada 5.000 Muslim di negara tersebut.  Seperti yang dikutip dalam TRT World, mereka tidak terdaftar secara resmi sebagai warga negara karena Parlemen Slovakia kerap mempersulit regulasi peresmian warga Muslim.

Muslim India

Dilansir dari Herald.dawn.com, jumlah Muslim di India mencapai 174 juta orang atau sekitar 14,4 persen dari jumlah penduduk India. Jumlahnya banyak dan disebut-sebut menjadi negara dengan berpenduduk Muslim terbanyak setelah Indonesia dan Pakistan.

Meski demikian, Muslim India tidak seleluasa kita untuk beribadah. Seperti yang terjadi pada akhir 2018 lalu. Muslim sebuah desa di India  dilarang untuk beribadah setelah kematian seekor anak sapi betina yang diduga dibunuh seorang remaja Muslim.

Baca juga: MASJID ISTIQLAL INDONESIA DI GAZA, SIMBOL HARAPAN KEMERDEKAAN PALESTINA

Muslim Uighur di Cina

Dilansir dari Anadolu Agency, pada 7 Mei 2019 lalu, pemerintah Cina menghancurkan belasan masjid di China secara bertahap sejak tahun 2016. Masjid yang dihancurkan termasuk yang berada di Provinsi Xianjiang, wilayah di Barat Laut China yang terdapat 50 etnis minoritas, termasuk Muslim Uighur.

Selain itu, Council on Foreign Relations mengatakan, Beijing melarang masyarakat Uighur menjalankan puasa Ramadan atau mengenakan cadar. Kamp tahanan yang berisi ratusan ribu kelompok Islam minoritas Cina yang ditahan oleh pemerintah juga menjadi isu hangat yang belakangan sering diberitakan.

Muslim Rohingya di Myanmar

Konflik antara etnis Rohingya dan mayoritas penduduk Myanmar seolah tak berkesudahan. Puluhan ribu warga Rohingya terlunta-lunta mengungsi ke negara lain, termasuk Indonesia.

Muslim Rohingya dilarang untuk beribadah, termasuk saat bulan Ramadan. Selain itu, mereka juga dipersulit memperoleh akses kesehatan, pendidikan dan perumahan yang layak.

Muslim Palestina

Meski dekat, tak mudah bagi Muslim Palestina beribadah Masjid al-Aqsha, masjid suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjid al-Haram dan Masjid an-Nabawi. Mereka harus melewati pos-pos pemeriksaan Israel untuk dapat memasuki Kota al-Quds, tempat al-Aqsha berada. Berbagai ancaman dan penistaan jemaah pun kerap kali dilakukan pasukan penjajah, seperti pengusiran, penganiayaan, bahkan penganiayaan jemaah.

Bukan hanya di al-Aqsha, serangan Israel ke wilayah Palestina juga sering kali menargetkan masjid-masjid. Contohnya pada tahun 2014, lebih dari 70 masjid di Palestina dihancurkan oleh serangan udara Israel. (history/abadi)

Sumber: TRT World, Tirto.id, Anadolu Agency

Direktur Abadi: Alhamdulillah, Kepercayaan Donatur Meningkat Dua Kali Lipat

Direktur Abadi: Alhamdulillah, Kepercayaan Donatur Meningkat Dua Kali Lipat

 

Abadi, Lombok – “Alhamdulillah, kepercayaan donatur meningkat dua kali lipat.Pada penyaluran kali ini, jumlah donasi yang kami kirimkan dua kali lebih besar  dibandingkan bulan April lalu”, ujar Lauhul Hamdi, Direktur Abadi.

Senin (01/07/2019), pembina Abadi, TGH Achmad Mukhlis yang didampingi Lauhul Hamdi menyerahkan amanah donasi sebesar Rp. 250 juta kepada Muhammad Fauzan, delegasi Abadi dalam perjalanan kemanusiaan ke Turki, Journey of Empathy, Untaian Cinta untuk Palestina.

Penyerahan donasi tersebut juga dihadiri oleh sejumlah wartawan media lokal seperti hariannusa.com  dan suarantb.com .

 “ABADI berkomitmen untuk terus menjadi lembaga penyalur donasi terpercaya bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat NTB” tutup Hamdi.

Journey of Empathy, Untaian Cinta untuk Palestina

Masjid Istiqlal Indonesia
Sejumlah media lokal NTB hadir dalam konferensi pers pemberangkatan delegasi kemanusiaan Abadi. (Dok. Abadi)

Insya Allah pada Selasa,  2 Juli 2019 Abadi akan memberangkatkan delegasinya untuk menyalurkan amanah donatur dalam perjalanan kemanusiaan bertajuk Journey of Empathy ke Turki.  

Tidak hanya sendiri, sejumlah delegasi dari lembaga mitra Abadi di antaranya Damai Aqsa Foundation (DAF), Kasih Palestina, dan Lembaga Ukhuwah juga membersamai perjalanan Abadi.

Baca juga: ABADI SALURKAN BANTUAN UNTUK KORBAN AKSI KEPULANGAN AKBAR DI TURKI

Agenda perjalanan tersebut yaitu menyerahkan bantuan untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, mengunjungi korban Aksi Kepulangan Akbar, serta silaturahmi ke lembaga mitra Abadi, Jisru at-Taawun al-Insani.

Fauzan sebagai delegasi menyampaikan harapannya tentang Journey of Empathy ini. “Saya berharap, perjalanan ini bisa menjadi jembatan yang kuat untuk mempererat persaudaraan antara Indonesia dan Palestina”, ujarnya.

Abadi Bersama Warga Palestina

Penyaluran Abadi
Pembina Abadi (kanan)  didampingi Direktur Abadi menyerahkan donasi secara simbolis kepada Muhammad Fauzan selaku delegasi Abadi dalam perjalanan kemanusiaan Journey of Empathy. (Dok. Abadi)

Pada bulan April 2019, Abadi juga menyalurkan amanah donatur dalam perjalanan kemanusiaan Journey of Empathy untuk untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, bantuan untuk penjaga Masjid Al-Aqsha, kebutuhan pangan untuk penduduk Palestina menghadapi krisis di bulan Ramadan.

Selain itu, pada November 2018 lalu, Abadi berkesempatan mengunjungi korban Aksi Kepulangan Akbar yang sedang mendapat perawatan di Turki dan memberikan bantuan tunai kepada para korban.

Berkat pertolongan Allah dan kepercayaan donatur, rahmat . Bersama Abadi, mari jadikan ukhuwah semakin erat dan rahmat Islam terasa semakin dekat. (history/abadi)

Kurban Abadi untuk Para Pengungsi di Indonesia dan Palestina

Kurban Abadi untuk Para Pengungsi di Indonesia dan Palestina


Infoabadi.org – Tahun 2018-2019 menjadi tahun yang cukup memilukan bagi Indonesia. Ribuan nyawa dan harta benda lenyap seketika akibat berbagai bencana alam yang melanda. Gempa bumi, tsunami, banjir, hingga bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti likuefaksi. Hingga saat ini, ribuan korban masih belum memiliki tempat tinggal dan bertahan hidup di tenda-tenda pengungsian.

Pengungsi Palestina

Di Palu, lebih dari 10 ribu warga masih tinggal di pengungsian dengan berbagai keterbatasannya. Berburu makanan di dapur umum menjadi aktivitas mereka sehari-hari. Di Lombok tak jauh beda. Setahun setelah kejadian gempa, banyak korban yang hingga kini belum memiliki tempat yang layak ditinggali.

Rakyat Palestina: Puluhan Tahun Menjadi Pengungsi

Bukan hanya di Indonesia, saudara-saudara kita di Palestina juga harus berjuang berpuluh-puluh tahun bertahan hidup di pengungsian. Sejak Israel datang, mereka dipaksa meninggalkan tanahnya sendiri dan hidup terlunta mengandalkan suaka.

Tahun 2019 menjadi tahun ke tujuh puluh satu rakyat Palestina hidup sebagai pengungsi. Saat ini, tercatat lebih dari 5,5 juta pengungsi yang tersebar di seluruh dunia.

Kurban untuk Palestina

(Sumber foto: UN News)

Momentum Idul Adha menjadi saat yang dinanti oleh saudara-saudara kita di pengungsian. Rasulullah Saw. bersabda:

“Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iduladha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (qurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat Taudhihul Ahkam, IV/450)

Idul Kurban

(Sumber: The Palestinian Information Center)

Saudaraku, risalah Rasulullah di atas telah menggambarkan betapa mulianya seorang yang berkurban. Di lain sisi, saudara-saudara kita di Lombok, Palu, Donggala dan Palestina tengah dilanda kecemasan, menanti sesuap nasi yang tak pasti.

Kurban untuk Pengungsi

Menanggapi hal tersebut, Abadi berupaya menghimpun kebaikan dan mengirimkan kurban untuk mereka yang berada di pengungsian melalui program Kurban untuk Pengungsi.

Qurban untuk Pengungsi

Korban gempa Lombok menjadi penerima manfaat dalam program kurban Abadi 2018 lalu.

Kurban untuk Pengungsi akan menjangkau sejumlah titik pengungsian seperti Lombok, Palu, Donggala, hingga ke Palestina.

Tahun sebelumnya, Abadi bersama lembaga Lembaga For Humanity juga menyalurkan kurban untuk korban gempa Lombok dan sekitarnya. Di tahun ini, Abadi berharap dapat mengulangi kesuksesan serupa serta meluaskan kebermanfaatan kurban hingga ke Palestina.

Kurban di Pengungsian

Pemotongan hewan kurban untuk korban gempa Lombok disaksikan langsung oleh relawan Abadi dan Lembaga For Humanity.

Sepotong daging yang kita berikan, bisa jadi begitu berharga bagi mereka. Mari rekatkan ukhuwah, jadikan persaudaraan ini semakin berkah dengan berbagi untuk sesama.

Kirimkan kebahagiaan Idulkurban untuk saudara-saudara kita di pengungsian. Salurkan kontribusi terbaik melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Bagaimana Sulitnya ‘Bertetangga’ dengan Ekstrimis Yahudi?

Bagaimana Sulitnya ‘Bertetangga’ dengan Ekstrimis Yahudi?


Infoabadi.org –  Sejak Israel datang, jutaan warga Palestina terusir dari tanahnya sendiri. Ada pula mereka yang tidak terusir namun tidak bernasib lebih baik karena harus ‘bertetangga’ dengan kaum ekstrimis Yahudi.

Berikut sejumlah peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan ‘bertetangga’ ekstrimis Yahudi dan warga Palestina.

Penyerangan

Berita Palestina terkini

Adu mulut hingga kontak fisik kerap kali terjadi antara pemukim Yahudi dan warga Palestina. Tak jarang, perselisihan tersebut berlanjut pada penyerangan dan menyebabkan warga Palestina menjadi korban. Sedangkan para pemukim Yahudi selalu mendapat pengawalan ketat dari pasukan bersenjatanya.

Bukan hanya orang dewasa, otoritas Israel juga kerap menyerang sekolah-sekolah anak Palestina dan melukai sejumlah  siswa serta guru. Seperti yang terjadi pada Sekolah Dasar Khusus Putra di Hebron pada Maret 2019 lalu.

Tuduhan Tak Berdasar

Ekstrimis Yahudi

(Ilustrasi: MintPress News)



Tak mudah bagi warga Palestina untuk hidup di wilayah yang berdekatan dengan ekstrimis Yahudi. Tidak sedikit warga Palestina yang mendapat tuduhan yang tidak jelas yang berujung penangkapan oleh otoritas Israel. Seperti yang terjadi pada Februari 2019 lalu.

Pasukan Israel menangkap seorang warga Palestina, Assam Barghout yang dituduh menembak mati dua tentara Israel di wilayah Tepi Barat pada Januari 2019.

Baca juga: SERANGAN ISRAEL LUKAI ANAK-ANAK SEKOLAH DI HEBRON DAN NABLUS

Para penjaga Masjid al-Aqsha di al-Quds juga sering kali menjadi korban tuduhan tak berdasar. Provokasi massa, penyerangan jemaat ibadah Yahudi, dan lain  sebagainya.

Diskriminasi

Info Palestina

Ruas jalan baru yang dijuluki ‘jalan apartheid’ karena dilengkapi tembok pembatas di bagian tengah untuk memisahkan pengendara Israel dan Palestina (AFP/Getty Images)

Pada Januari 2019, Israel meresmikan ruas jalan tol di Yerusalem yang memisahkan pengendara Israel dan Palestina dengan sebuah tembok. Warga Palestina menjuluki ruas jalanan itu sebagai ‘jalan apartheid’.

Selama ini, warga Palestina dan Israel kerap berbagi ruas jalanan di Tepi Barat, meskipun beberapa ruas jalan secara eksklusif diperuntukkan bagi warga Israel. (history/abadi)

Sumber: Detiknews, Palinfo