Upaya Pengungsi Palestina Bangun Hunian Lebih Layak Berujung pada Penahanan

Upaya Pengungsi Palestina Bangun Hunian Lebih Layak Berujung pada Penahanan

Infoabadi.org – Setelah mengungsi untuk menghindari konflik, harapan akan kehidupan lebih baik pun belum tentu didapati para pengungsi Palestina di Lebanon. Ibrahim Ahmed Mustafa contohnya. Pengungsi berusia 25 tahun ini tak pernah membayangkan bahwa usahanya membangun rumah untuk keluarga harus berakhir dengan keputusan penahanan.

Ibrahim memutuskan untuk menikah dan menetap di Lebanon, tepatnya di barak pengungsian Burj as-Shamali di Kota Tirus, Lebanon. Ia berusaha keras mendapatkan izin pembelian bahan bangunan dari pemerintah daerah. Namun upaya itu terus mengalami kebuntuan karena prosedur rumit yang diberlakukan.

Merasa putus asa, Ibrahim akhirnya memutuskan untuk membeli bahan bangunan dari para penyelundup. Sedikit demi sedikit, rumah dibangun dengan tenggang waktu yang cukup lama karena bahan bangunan dan modal yang tak selalu ada.

Baca juga: Menyelamatkan Diri Dari Krisis Palestina, Terjebak Di Antara Kekalutan Suriah

Bagai petir di siang hari, pasukan keamanan melayangkan sebuah surat panggilan untuk menghadap ke Kantor Badan Inteligen Militer di Sidon pada 15 Februari 2019 lalu atas tuduhan membeli bahan bangunan ilegal. Padahal saat itu, hanya sedikit lagi saja rumah yang diingkan akan selesai dibangun.

Sebenarnya bukan hanya Ibrahim yang melakukan hal demikian. Pembelian bahan bangunan dari para penyelundup menjadi solusi terkahir yang sering kali ditempuh para pengungsi untuk membuat hunian yang lebih layak.

Kasus ini berhasil mengundang perhatian publik. Berbagai komunikasi dengan pejabat terkait diupayakan oleh sejumlah organisasi pembela HAM. Akan tetapi upaya-upaya tersebut tak berbuah manis. Ibrahim harus tetap mendekam di penjara Lebanon.

Konflik dan krisis yang terus terjadi di Palestina membuat sejumlah penduduknya terpaksa mengungsi ke beberapa negara tetangga, salah satunya Lebanon.Sedikitnya terdapat 12 barak resmi pengungsi Palestina di sana.

Baca Juga: Israel Langgar Gencatan Senjata, Warga Palestina Berguguran

Meski telah menetap sekian tahun, para pengungsi tetap diperlakukan seperti orang asing. Terdapat tujuh puluh jenis profesi yang tak boleh disandang para pengungsi Palestina. Akibatnya banyak di antara mereka yang tak punya pekerjaan dan tak mampu menutupi kebutuhan.

Para pengungsi di sejumlah barak juga dilarang membeli material bangunan kecuali dengan seizin pihak keamanan. Di antara bahan material bangunan yang dilarang adalah pipa air, kabel listrik, pintu dan jendela kayu dan besi, panel kaca, bahan-bahan semen, besi bangunan, pasir, ubin, aluminium, bahan cat, tangki air, serta generator. (history/abadi)

Sumber: Palinfo

Ikhtiar Abadi Bangun Kembali Satu-satunya Masjid di Dusun Tempo Sodo-Lombok

Ikhtiar Abadi Bangun Kembali Satu-satunya Masjid di Dusun Tempo Sodo-Lombok


Abadi, Lombok – Rangakaian gempa yang mengguncang Lombok pada pertengahan 2018 lalu, telah mengakibatkan berbagai fasilitas hancur. Bukan hanya rumah-rumah warga, namun masjid sebagai tempat salat berjamaah dan pusat syiar Islam pun ikut terdampak. Di Dusun Tempo Sodo, gempa telah menghancurkan Masjid Al-Hikmah sebagai satu-satunya masjid yang dimiliki warga.

Selama lebih dari setengah tahun, warga  bertahan menggunakan tenda darurat yang dibangun di samping reruntuhan masjid sebagai tempat salat berjamaah. Tenda yang luasnya tak seberapa itu juga menjadi tempat 50 anak dusun belajar membaca Alquran dan menuntut ilmu agama. Proses pembelajaran pun menjadi kurang efektif dan serba terbatas.

bantuan pembangunan masjid lombok

Menanggapi hal tersebut, Abadi berikhtiar membangun kembali Masjid Al-Hikmah di Dusun Tempo, Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok. Direncanakan sejak akhir Desember 2018 lalu,  Alhamdulillah, proses pembangunan masjid terus berlanjut. Pembangunan ini tak lepas dari hasil kerja sama Abadi dengan Yayasan Forkammi Lombok.

Selasa (19/03), Koordinator Pembangunan Masjid sekaligus Relawan Abadi, Pak Rahmat yang melakukan pemantauan ke lokasi pembangunan mengabarkan bahwa atap masjid sudah mulai dibangun. B

Lauhul Hamdi, Ketua Yayasan Abadi beharap pembangunan masjid dapat rampung sebelum Ramadan tiba.

“Kami berharap pembangunan bisa segera selesai dn dapat di gunakan oleh masyarakat pada bulan ramadhan tahun ini…”

kondisi masjid di lombok

Sebelumnya,  Abadi juga telah membangun sebuah MCK bagi warga di desa yang sama.  Pembangunan tersebut menjadi ikhtiar Abadi dalam menjembatani kebaikan donatur untuk kembali memulihkan Lombok pasca gempa.

Mohon doa dan dukungan agar ikhtiar kami membangun kembali masjid untuk warga Dusun Tempo berjalan lancar dan selalu berada dalam rida Allah Swt. (history/abadi)

Setidaknya 3 Meninggal Dunia dan 499 Rumah Rusak Akibat Gempa Lombok

Setidaknya 3 Meninggal Dunia dan 499 Rumah Rusak Akibat Gempa Lombok


Abadi, Lombok – Lombok kembali diguncang gempa. Dua gempa berurut-turut  terjadi di Lombok pada Ahad (17/03). Gempa pertama berkekuatan 5,2 SR berpusat di Lombok Timur sekitar pukul 14.09 WIB dan gempa kedua terjadi dua menit kemudian dengan kekuatan 5,4 SR. Setidaknya tiga orang meninggal dunia dan 499 rumah warga hancur akibat gempa.

Tiga korban tersebut diketahui terdiri dari dua orang Warga Negara Malaysia dan satu lainnya merupakan warga Desa Senaru, Lombok Utara. Ketiganya tertimpa longsoran tanah di area Air Terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, tempat di mana mereka tengah menikmati liburan akhir pekan.

Keadaan Pengungsi Gempa Lombok

Gempa Lombok yang terjadi pada Ahad (17/03) mengakibatkan ratusan rumah warga rusak. Foto: Fathul Rakhman/ Mongabay Indonesia

Sementara itu, data yang diperoleh tim Abadi dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pringgasela dan Sembalun, menyebutkan tujuh orang warga terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Kebanyakan dari korban mengalami luka ringan di bagian kepala, tangan, dan kaki.

Gempa juga telah menyebabkan  499 rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat yang beragam. “(Sebanyak) 499 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan,” cuit Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitter-nya pada Ahad (17/3/2019).

Pihak pihak BPBD dan Dinas Kesehatan, serta Pemerintah Kabupaten Lombok Utara telah menurunkan 4 ambulans ke lokasi bencana beserta sejumah personel dan paramedis. (history/abadi)

Sumber: Detiknews, CNNIndonesia

Terus Berproses, Pembangunan Masjid istiqlal Indonesia Dikawal Abadi

Terus Berproses, Pembangunan Masjid istiqlal Indonesia Dikawal Abadi


Abadi, Palestina – Abadi terus menjalin komunikasi intensif dengan lembaga Jisru at-Ta’awun al-Insaniyah (JTI) Turki, guna memastikan proses pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza berjalan dengan lancar. Ahad, 10 Maret 2019 telah dilaksanakan penggalian tanah yang kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan fondasi masjid.

Pembangunan masjid dipimpin oleh Kantor Teknik Qudsuna yang telah berpengalaman dalam bidangnya. Mereka memantau setiap proses, menjaga kualitas, serta memastikan pembangunan masjid sesuai dengan target waktu yang ditentukan.

Masjid Istiqlal Indonesia

Sebelumnya, Kementian Wakaf dan Urusan Agama Palestina telah membentuk panitia pembangunan masjid. Tokoh agama, pejabat setempat, serta sejumlah lembaga kemanusiaan yang terlibat, khususnya JTI menjadi pihak-pihak yang mengisi struktur kepanitiaan tersebut.

Sebagaimana diketahui, masyarakat Palestina di Khan Yunis, Gaza telah mengamanahkan penyempurnaan pembangunan sebuah masjid kepada masyarakat Indonesia yang selanjutnya diberi nama Masjid Istiqlal Indonesia.

Pada Januari 2019, telah dilaksanakan prosesi peresmian dan peletakan batu pertama Fyang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat juga pewarta dari berbagai kantor media.

Sejarah Masjid Istiqlal Indonesia

Dukungan untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indoensia juga terus mengalir dari berbagai pihak di Indonesia. Mulai dari masyarakat, lembaga-lembaga kemanusiaan, juga instansi pemerintahan.

Baca juga: Media Palestina Turut Kabarkan Peletakan Batu Pertama Masjid Istiqlal Indonesia

Syekh Amjad Khalifa, Ketua JTI menargetkan, pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia akan rampung setidaknya  dalam waktu satu tahun.

Masjid Istiqlal Gaza

Sebelum dilakukan penyempurnaan pembangunan, masjid ini telah menjadi pusat pelatihan menghafal Alquran dan kajian ilmu-ilmu Islam untuk masyarakat Gaza, khusunya di wilayah Ma’an, Khan Yunis.

Mahmud az-Zahar, salah seorang tokoh masyarakat di Palestina dalam acara peletakan batu pertama menyampaikan, Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza akan menjadi pusat peradaban orang-orang Indonesia di Palestina. Tempat berkumpul, mengkaji ilmu, serta bersilaturahmi bersama.

Mohon doa dan dukungan agar pembangunan  Masjid istiqlal Indonesia di Gaza senantiasa berada dalam kemudahan dan dinaungi lindungan Allah Swt. (history/abadi)

Lebih Dekat dengan Alquran Sejak Diguncang Gempa Donggala

Lebih Dekat dengan Alquran Sejak Diguncang Gempa Donggala


Abadi, Donggala – “Alhamdulillah, orang-orang jadi mau mengaji. Yang tidak bisa sama sekali juga jadi mau belajar”.

Begitu penuturan Umi Raihana, relawan Abadi yang berkunjung ke Desa Saloya, salah satu wilayah terdampak gempa Sulawesi Tengah akhir September 2018 lalu.

Umi juga menuturkan, masih banyak di antara warga yang belum bisa membaca Alquran sama sekali. Darul Qur’an Abadi, menjadi salah satu pusat belajar Alquran dan  mengkaji Islam di daerah tersebut.

Selain rajin belajar Alquran, warga juga rutin melaksanakan puasa sunah Senin dan Kamis. Lagi-lagi, Darul Qur’an menjadi pusat berkumpul warga dalam aktivitas buka puasa bersama.

Meski pernah meninggalkan duka, musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Donggala  telah memberikan begitu banyak  hikmah. Keimanan dan ketaatan kepada Sang Pencipta menjadi hadiah pelipur lara paling istimewa.

Baca Juga: Mama Ato Dedikasikan Rumah dari Abadi Sebagai Tempat Belajar Alquran

“Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya. Atau dihapuskan kesalahannya dengannya.” HR. Bukhori, (5641) dan Muslim, (2573).

Abadi berikhtiar membantu masyarakat Donggala bangkit pasca gempa dengan membangun sebuah tempat belajar Alquran, yang diberi nama Baitul Qur’an Abadi, di Dusun 8, Desa Saloya, Kecamatan Sindule, Kabupaten Donggala.

Gempa Donggala
Salah satu relawan Abadi, Umi Raihana, memantau proses pembangunan huntara yang selanjutnya dijadikan sebagai tempat belajar Alquran bagi warga di Desa Saloya.

Pada mulanya, bangunan huntara tersebut Abadi berikan untuk keluarga Mama Ato, seorang guru mengaji yang dikenal berjasa besar mengajarkan Alquran kepada warga sekitar.

Namun ternyata, Mama Ato yang berhati besar menghibahkan kembali bangunan tersebut kepada warga untuk dijadikan musala dan rumah belajar Alquran.

Empat bulan pasca gempa, tsunami dan likuifaksi melanda Sulawesi Tengah, tak banyak perkembangan yang terlihat. Tenda-tenda pengungsian masih berjejer hampir di setiap sudut wilayah. Reruntuhan bangunan masih berserakan, hanya bahdan jalan saja yang dibersihkan agar tak menghalangi kendaraan yang hendak berlalu-lalang.

Palu belum mampu bangkit sendiri. Dukungan dan uluran tangan kita masih sangat dibutuhkan. (history/abadi)

Rekening donasi:

Salurkan donasi terbaik melalui:

Bank Syariah Mandiri

711.7976.337 a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Narahubung: 087 8455 6406