Saat Muhammad Membuka Mata, Sebelah Kakinya Sudah Tiada

Saat Muhammad Membuka Mata, Sebelah Kakinya Sudah Tiada

Infoabadi.org – Muhammad berharap ia hanya bermimpi, namun nyatanya tidak. Saat ia membuka mata, kaki kanannya benar-benar sudah tiada.

Muhammad, salah satu warga Gaza ini menjadi korban kekejaman Israel dalam Aksi Kepulangan Akbar. Tentara Zionis menembakkan timah panas pada kaki kanannya. Luka luar terus melebar secara tidak proporsional.

Bantuan untuk korban aksi kepulangan akbar
Abadi berkesempatan menemui Muhammad, salah seorang korban Aksi Kepulangan Akbar di Turki dan memberikan sejumlah donasi kepadanya. (Dok. Abadi)

Terbatasnya fasilitas kesehatan di Gaza mengakibatkan Muhammad harus mendapat perawatan di luar negeri. Perizinan rumit ia lewati agar dapat melewati gerbang perbatasan Rafah agar bisa berobat di Mesir. Otoritas Israel mengizinkannya, asalkan tidak ada keluarga atau kawan yang menemani.

Namun ternyata, ia tidak mendapat perawatan di Mesir. Muhammad terlunta-lunta seorang diri di negara tetangga. Untunglah, salah seorang relawan berbaik hati menerbangkan Muhammad ke rumah sakit Turki.

Baca juga: ABADI SALURKAN KEPEDULIAN MASYARAKAT NTB UNTUK PALESTINA

Di sana, bukan kesembuhan yang Muhammad dapatkan, melainkan kemalangan. Luka pada kaki kanan Muhammad semakin parah dan tak bisa lagi obati. Amputasi pun menjadi satu-satunya jalan terbaik yang disarankan dokter pada dirinya.

Kisah Inspiratif dari Perjalanan Journey of Empathy

Delegasi Abadi, Fauzan dalam perjalanan kemanusiaan Journey of Empathy berkesempatan mengunjungi Muhammad di Turki, tepatnya di kantor lembaga mitra Abadi Jisru at-Ta’awun al-Insani pada Selasa 2 Juli 2019.

Dalam kesempatan tersebut, Abadi menyerahkan sejumlah donasi kepada Muhammad serta tiga orang rekannya yang sama-sama menjadi korban Aksi Kepulangan Akbar.

Alhamdulillah, banyak hikmah dan kisah inspiratif yang mewarnai perjalanan kemanusiaan Abadi ke Turki, terutama mengenai ketangguhan masyarakat Palestina melawan kekejian Zionis.  Semoga Abadi mampu untuk terus membersamai perjuangan mereka. (history/abadi)

Abadi Salurkan Kepedulian Masyarakat NTB Untuk Palestina

Abadi Salurkan Kepedulian Masyarakat NTB Untuk Palestina

 

Abadi, Turki – Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, delegasi Abadi dalam perjalanan kemanusiaan, Journey of Empathy  akhirnya tiba pada Selasa (02/07) pagi waktu Turki.

Tak banyak mendunda, delegasi Abadi segera menunaikan agenda utamanya yaitu menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia.

Bantuan tersebut diserahkan kepada lembaga mitra Abadi di Turki sekaligus koordinator pembangunan masjid, Jisru at-Ta’awun al-Insani pada Kamis (04/07). Kedatangan delegasi Abadi dan delegasi lembaga mitra dari Indonesia ini disambut langsung oleh Direktur Jisru a-Taawun, Syekh Amjad Zakaria.

donasi ntb untuk Palestina

Dalam kesempatan yang sama, Abadi juga menyerahkan bantuan kepada empat orang warga Palestina yang menjadi korban Aksi Kepulangan Akbar dan tengah mendapat perawatan di rumah sakit Turki.  

Keempat orang penerima manfaat mengalami luka serius pada kakinya akibat menjadi sasaran peluru Israel. Dua diantaranya bahkan harus merelakan kakinya untuk diamputasi karena infeksi yang terlampau parah.

Baca juga: DIREKTUR ABADI: ALHAMDULILLAH, KEPERCAYAAN DONATUR MENINGKAT DUA KALI LIPAT

Perjalanan Journey of Empathy ini merupakan yang kedua kalinya bagi Abadi. Sebelumnya pada April 2019,  Abadi juga meyalurkan bantuan untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia. Pada November 2018 Abadi juga menyalurkan bantuan untuk korban Aksi Kepulangan Akbar di Turki.

penyaluran bantuan palestina

Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat NTB untuk Abadi. Semoga Allah memampukan kita untuk senantiasa membersamai perjuangan masyarakat Palestina. (history/infoabadi)

.

Kurban Abadi untuk Para Pengungsi di Indonesia dan Palestina

Kurban Abadi untuk Para Pengungsi di Indonesia dan Palestina


Infoabadi.org – Tahun 2018-2019 menjadi tahun yang cukup memilukan bagi Indonesia. Ribuan nyawa dan harta benda lenyap seketika akibat berbagai bencana alam yang melanda. Gempa bumi, tsunami, banjir, hingga bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti likuefaksi. Hingga saat ini, ribuan korban masih belum memiliki tempat tinggal dan bertahan hidup di tenda-tenda pengungsian.

Pengungsi Palestina

Di Palu, lebih dari 10 ribu warga masih tinggal di pengungsian dengan berbagai keterbatasannya. Berburu makanan di dapur umum menjadi aktivitas mereka sehari-hari. Di Lombok tak jauh beda. Setahun setelah kejadian gempa, banyak korban yang hingga kini belum memiliki tempat yang layak ditinggali.

Rakyat Palestina: Puluhan Tahun Menjadi Pengungsi

Bukan hanya di Indonesia, saudara-saudara kita di Palestina juga harus berjuang berpuluh-puluh tahun bertahan hidup di pengungsian. Sejak Israel datang, mereka dipaksa meninggalkan tanahnya sendiri dan hidup terlunta mengandalkan suaka.

Tahun 2019 menjadi tahun ke tujuh puluh satu rakyat Palestina hidup sebagai pengungsi. Saat ini, tercatat lebih dari 5,5 juta pengungsi yang tersebar di seluruh dunia.

Kurban untuk Palestina

(Sumber foto: UN News)

Momentum Idul Adha menjadi saat yang dinanti oleh saudara-saudara kita di pengungsian. Rasulullah Saw. bersabda:

“Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iduladha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (qurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat Taudhihul Ahkam, IV/450)

Idul Kurban

(Sumber: The Palestinian Information Center)

Saudaraku, risalah Rasulullah di atas telah menggambarkan betapa mulianya seorang yang berkurban. Di lain sisi, saudara-saudara kita di Lombok, Palu, Donggala dan Palestina tengah dilanda kecemasan, menanti sesuap nasi yang tak pasti.

Kurban untuk Pengungsi

Menanggapi hal tersebut, Abadi berupaya menghimpun kebaikan dan mengirimkan kurban untuk mereka yang berada di pengungsian melalui program Kurban untuk Pengungsi.

Qurban untuk Pengungsi

Korban gempa Lombok menjadi penerima manfaat dalam program kurban Abadi 2018 lalu.

Kurban untuk Pengungsi akan menjangkau sejumlah titik pengungsian seperti Lombok, Palu, Donggala, hingga ke Palestina.

Tahun sebelumnya, Abadi bersama lembaga Lembaga For Humanity juga menyalurkan kurban untuk korban gempa Lombok dan sekitarnya. Di tahun ini, Abadi berharap dapat mengulangi kesuksesan serupa serta meluaskan kebermanfaatan kurban hingga ke Palestina.

Kurban di Pengungsian

Pemotongan hewan kurban untuk korban gempa Lombok disaksikan langsung oleh relawan Abadi dan Lembaga For Humanity.

Sepotong daging yang kita berikan, bisa jadi begitu berharga bagi mereka. Mari rekatkan ukhuwah, jadikan persaudaraan ini semakin berkah dengan berbagi untuk sesama.

Kirimkan kebahagiaan Idulkurban untuk saudara-saudara kita di pengungsian. Salurkan kontribusi terbaik melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Bantu Donggala Bangkit, Abadi Bangun 2 Hunian Nyaman untuk Warga

Bantu Donggala Bangkit, Abadi Bangun 2 Hunian Nyaman untuk Warga

B

Abadi, Donggala – Upaya Abadi bantu warga Donggala bangkit pasca  gempa terus berlanjut. Kali ini, Abadi membangun dua buah hunian layak untuk keluarga Papa Jo dan Papa Rani, begitu mereka biasa dipanggil. Jumat (29/03), satu hunian untuk  keluarga Papa Rani di Dusun 8, Desa Saloya, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah telah selesai dibangun. Sedangkan hunian kedua keluarga Papa Jo yang berada di dusun yang sama untuk rampung pada Sabtu (30/03).

Pengungsi Gempa Palu

Bekerja sama dengan Damai Aqsa Foundation (DAF), Abadi memberikan bantuan hunian layak tinggal untuk dua keluarga di Kabupaten Donggala. (Dok. Abadi)

Bukan lagi hunian sementara, hunian yang merupakan hasil kerja sama Abadi dengan Lembaga Damai Aqsa Foundation (DAF) adalah sebuah hunian semi permanen yang nyaman dan tentu lebih layak untuk ditinggali.  Disampaikan Umi Raihana, salah satu relawan Abadi di Palu, sejumlah warga turut bahu-membahu menyelesaikan pembangunan hunian nyaman tersebut. Ada pula yang warga yang menyumbangkan kayu dan sejumlah bahan material pendukung.

Korban Gempa Palu

Hunian nyaman dari Abadi untuk keluarga Papa Jo, korban gempa Pasinggala (Palu, Sigi, Donggala) rampung dibangun pada Sabtu (30/04). (Dok. Abadi)

Papa Jo sempat menyatakan rasa  syukurnya atas bantuan tersebut. “Sangat bahagia, merasa beruntung sekali mendapatkan (bantuan) ini”, ujarnya.

Baca juga:
Mama Ato Dedikasikan Rumah dari Abadi sebagai Tempat Belajar Alquran

Istri Papa Rani juga mengungkapkan hal serupa. “Berterima kasih kepada tim Abadi atas pemberian hunian tetapnya. Saya berdoa kepada Allah Swt., semoga warga yang lain juga dapat mendapatkan bantuan seperti ini”.

Bantuan Korban Gempa Palu

Proses pembangunan hunian untuk keluarga Papa Rani di Dusun 8, Desa Saloya, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. (Dok. Abadi)

Kondisi ekonomi yang sulit mengakibatkan warga kesulitan untuk membangun hunian yang layak setelah rumah sebelumnya hancur diguncang gempa. “Alhamdulillah, setelah kita diskusi, ternyata Qadarullah, bantuan dari para donatur cukup untuk membangun hunian tetap bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di sini. Karena di sini susah sekali bagi mereka untuk bisa membangun kembali rumah yang layak dan nyawan. Huntara mungkin  hanya bisa bertahan 1 atau 2 saja, tapi rumah tetap ini Insya Allah akan kuat hingga 10 sampai 15 tahun ke depan”, tutur Umi Raihana, salah satu relawan Abadi. (history/abadi)

Masjid Istiqlal Indonesia sebagai Pengikat Hubungan antar Penjaga Palestina

Masjid Istiqlal Indonesia sebagai Pengikat Hubungan antar Penjaga Palestina

Abadi, Palestina – Salah satu tokoh masyarakat Palestina, Syekh Muhammad Zahar  menyatakan Masjid Istiqlal Indonesia merupakan pengikat hubungan antara para penjaga Bumi Para Nabi yang berada di Palestina dan juga di  Indonesia.

“Sesungghunya masjid memiliki makna sejarah, geografis ,dan kemanusiaan bagi masyarakat Palestina sebagai  bangsa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Sesungguhnya ini (Masjid Istiqlal Indonesia) adalah pengikat hubungan antara penjaga Bumi Para Nabi di Palestina juga di Indonesia.” tutur Syekh.

Pernyataan tersebut beliau sampaikan dalam prosesi Peletakan Batu Pertama Masjid Istiqlal Indonesia di Ma’an, Khan Yunis, pada 19 Januari 2019 lalu.

Masjid Istiqlal Indonesia

Dalam acara tersebut, Syekh Zahar sedikit menyinggung tentang sebuah ayat yang berbunyi:

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa tetap kafir sesuda h (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Q.s. an-Nur: 55)

Baca juga: Syekh Asyim Ajak Masyarakat Lombok Peduli Palestina

Beliau mengungkapkan bahwa ayat tersebut terasa sangat dekat dengannya serta menjadi petunjuk nyata bagi umat Islam di dunia khusunya di Palestina dan Indonesia.

“Seakan-akan kita tengah melihat sebuah sabda terwujud dalam sebuah simbol (Masjid Istiqlal Indonesia) yang dilaksanakan atas petunjuk Nabi Saw. …“

 

Masjid Istiqlal Indonesia

Masjid Istiqlal Indonesia

Ilustrasi Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Palestina.

Masyarakat Palestina khususnya di Gaza telah mengamanahkan pembangunan sebuah masjid di daerah Ma’an, Khan Yunis, Jalur Gaza yang akhirnya dinamai sebagai Masjid Istiqlal Indonesia. Direncanakan sejak November 2018, pembangunan masjid ini mendapat dukungan dari berbagai instansi dan lembaga, khususnya lembaga kepalestinaan di Indonesia.

Meski sempat tertunda karena perizinan pembelian material bangunan yang dipersulit otoritas Israel, namun berkat pertolongan Allah peletakan batu pertama sukses dilaksanakan dengan disambut gegap gempita masyarakat Gaza.

Mohon doa dan dukungan agar pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza berjalan lancar dan selalu berada dalam rida-Nya. (history/abadi)

 

Rekening Donasi pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza-Palestina:

Bank Syariah Mandiri (451) 711.7976.337

A.n Amal Makti Dunia Islam

 

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6368 2662

Mama Ato Dedikasikan Rumah dari Abadi sebagai Tempat Belajar Alquran

Mama Ato Dedikasikan Rumah dari Abadi sebagai Tempat Belajar Alquran

ABADI, Palu – Berikhtiar membantu korban gempa Sulawesi Tengah  untuk kembali bangkit, Abadi membangun sebuah hunian untuk Mama Ato, seorang guru ngaji yang dikenal berjasa besar mengajarkan Alquran kepada warga sekitar. Tak langsung menerimanya, Mama Ato justru menghibahkan kembali bangunan hunian tersebut kepada warga untuk dijadikan musala dan rumah belajar Alquran.

“Ibu, huntara di desa ini baru ada satu, kami sangat bersyukur bisa mendapat bantuan karena selama ini belum ada bantuan yang kami terima. Bahkan kami tidak tahu kami di desa ini terdata sebagai korban atau tidak. “ ungkap Mama Ato kepada Umi Raihana, salah satu relawan Abadi.

Gempa Palu
Pada mulanya, Abadi berencana membuat sebuah hunian untuk Mama Ato, namun ia menghibahkan kembali hunian tersebut untuk dijadikan rumah belajar Alquran bagi warga.

Beliau kembali berujar, “Ibu , Huntara yang diberikan kepada kami, akan kami hibahkan lagi untuk umat, untuk saudara-saudara kami yang lain. Sebagai tempat bersama, tempat kita belajar bersama,..”

 

Baca juga: Abadi Kembalikan Tawa Anak-Anak Korban Gempa Palu

 

Lantas Mama Ato tinggal di mana?  Selama empat bulan terakhir, beliau dan keluarga tinggal dalam sebuah rumah berdinding terpal dan beratap bambu yang ditutupi daun kering. Keterbatasan ekonomi membuat Mama Ato dan keluarga tak mampu membangun kembali  rumahnya.

Gempa Bumi
Rumah yang ditinggali Mamah Ato dan keluarga (ujung kanan), sejak gempa Donggala menghancurkan rumahnya empat bulan lalu. (Dok. Abadi)

Menurut penuturan Umi Raihana, sejak kejadian gempa  masyararakat sekitar Desa Saloya, Kec.Sindue, Kab.Donggala. memeilki semangat baru untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, termasuk dengan giat belajar membaca Alquran.

Perjalanan berjam-jam menuju Desa Seloya kami lalui di tengah jalan berdebu dan dipenuhi pemandangan reruntuhan bangunan di sekitar. Rasa miris dan pilu masih riuh dalam hati seolah masih tak percaya dengan apa yang telah menimpa saudara-saudara kita di Donggala.

Donggala

Tak mampu bangun kembali rumahnya yang rusak, sejumlah warga terpaksa tinggal di reruntuhan bangunan.(Dok. Abadi)

Empat bulan pasca gempa, tsunami dan likuifaksi melanda Palu, Donggala dan sekitarnya, masih belum terlihat banyak perubahan. Tenda-tenda pengungsian masih berjejer hampir di setiap sudut wilayah. Belum lagi reruntuhan bangunan yang hanya digeser sampai bahu jalan agar tak menghalangi kendaraan yang berlalu-lalang.

Palu belum mampu bangkit sendiri. Dukungan dan uluran tangan saudara-saudaranya masih sangat dibutuhkan. terbaik.(history/abadi)

Rekening donasi:

Salurkan donasi terbaikmu melalui:

Bank Syariah Mandiri

711.7976.337 a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Narahubung: 087 8455 6406

Media Palestina Turut Kabarkan Peletakan Batu Pertama Masjid Istiqlal Indonesia

Media Palestina Turut Kabarkan Peletakan Batu Pertama Masjid Istiqlal Indonesia

ABADI, Palestina – Tak hanya di kalangan masyarakat Indonesia, acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia juga ramai diperbincangkan media di Gaza. Selain dihadiri oleh beberapa tokoh penting acara tersebut memang dihadiri juga oleh wartawan dari beberapa kantor berita Palestina, salah satunya Al-Aqsa Voice.

Al-Aqsa Voice turut memberitakan  acara peletekan batu pertama dalam artikelnya yang dirilis pada Sabtu, 19 Januari 2018 pukul 18:41 dalam situs alaqsavoice.ps. Ditulis juga dalam artikel tersebut beberapa pernyataan tokoh-tokoh penting Gaza yang hadir, seperti Mahmud Al-Zahar, Yunis Al-Asthal, dan Salih A-Raqab.

Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia
Acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza dihadiri oleh beberapa tokoh penting di Gaza, warga sekitar, serta wartawan dari beberapa kantor berita. (Dok. Abadi)

Diketahui, Ketua Pelaksana Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia, Salih Ar-Raqab tak segan melontarkan pujiannya untuk rakyat Indonesia atas kontribusinya selama ini yang begitu besar untuk Palestina.

Baca juga: Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Simbol Harapan Kemerdekaan Palestina

 

Selain Al-Aqsa Voice, Gaza Media, akun berita di media sosial instagram juga turut memberitakan acara peletakan batu pertama Masjid Istiqlal Indonesia. Berbagai doa dan dukungan pun dituliskan warganet dalam kolom komentar. Postingan di @gazamedianet itu juga telah disukai oleh sekitar 1.500 orang.

Peletakan Batu Pertama
Al-Aqsa Voice dan Gaza Media turut memberitakan acara peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada Sabtu (19/01/2019) sore tersebut. (Foto: Al-Aqsa Voice)

Acara yang disiarkan langsung di akun instagram dan facebook lembaga Kasih Palestina itu juga disaksikan oleh banyak masyarakat Indonesia.

Masyarakat Palestina, khususnya di Gaza telah mengamanahkan pembangunan sebuah masjid di Distrik Ma’an, Khan Yunis, Gaza kepada masyarakat Indonesia.

Berbagai instansi dan lembaga kemanusiaan juga kepalestinaan, termasuk Abadi berbondong-bondong mengambil peran untuk menjembatani masyarakat Indonesia menunaikan amanah tersebut.

Peletakan Batu Pertama Masjid Istiqlal
Dok. Abadi

Alhamdulillah, pada Sabtu (19/01/2019), ba’da Ashar, waktu Gaza, peletakan batu pertama pembangunan masjid yang dinamai Masjid Istiqlal Indonesia tersebut  telah dilaksanakan dengan lancar dan khidmat.

Mohon doa dan dukungan agar pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza berjalan lancar tanpa hambatan suatu apa pun, dan senantiasa berada dalam rida Allah Swt. (history/abadi)

 

Mari ikut berperan dan berjariyah dalam ikhtiar kemerdekaan tanah Palestina dengan memberikan donasi terbaik untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza.

Rekening Donasi:

Bank Syariah Mandiri (451) 2017 00 4053

a.n Yayasan Harapan Amal Mulia Palestina

 

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 081 3224 9876 1 (Agus) / 081 1234 1400

WA:

Ikhtiar Abadi Bangun Masjid Permanen untuk Masyarakat Santong – Lombok

Ikhtiar Abadi Bangun Masjid Permanen untuk Masyarakat Santong – Lombok

Rusaknya masjid-masjid di tanah seribu masjid, mengakibatkan seorang wanita terpaksa melaksanakan salat di depan puing-puing bangunan di Lombok Barat. (Sumber Liputan 6)

Abadi, Lombok – Ratusan gempa yang mengguncang Lombok pada Juli 2018 lalu telah mengakibatkan rusaknya masjid-masjid di tanah seribu masjid itu. Dinding retak, tiang roboh, hingga tak sedikit yang roboh hingga menimpa jemaah yang berada di dalamnya.

Meski begitu, masyarakat Lombok tak kehilangan semangatnya untuk memakmurkan masjid, terutama saat datang waktu salat. Tak jarang mereka salat berjemaah di antara puing-puing bangunan.

Pembangunan masjid lombok
Abadi yang bekerjasama dengan Forkami menyalurkan bantuan berupa pembangunan masjid di Lombok Utara. (Dok. Abadi)

Tak ada lagi bangunan utuh, nyaman,  dan berarsitektur khas masjid yang dijadikan tempat salat. Hanya selembar terpal di atas tanah yang dikelilingi puing-puing reruntuhan yang kini menjadi tempat sujud.

Menanggapi hal tersebut, Abadi yang bersinergi dengan Forkammi menyalurkan bantuan berupa renovasi salah satu masjid di Dusun Tempo Sodo, Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

Bukan lagi sebuah masjid sementara yang dibangun dari terpal dan susunan bambu, kali ini Abadi berikhtiar untuk membangunkan sebuah masjid permanen untuk kenyamanan ibadah warga. Selama ini, warga desa melangsungkan salat di masjid-masjid darurat.

Pembangunan masjid lombok
Berkat doa dan dukungan dari donatur, Alhamdulillah pembangunan masjid permanen tahap awal telah berhasil direalisasikan. (Dok. Abadi)

Guna memastikan amanah dari donatur ditunaikan dengan baik, tim Abadi memantau proses langsung proses pembangunan masjid pada Rabu (19/12). Terlihat bambu-bambu penyangga telah berdiri menjulang menandakan proses awal pembangunan telah dimulai. Salah satu warga menuturkan, mereka sangat bersyukur akan adanya pembangunan masjid permanen ini.

Selain masjid di Lombok, dengan mengatas namakan masyarakat Indonesia, Abadi juga tengah mengikhtiarkan pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Palestina.

Memakmurkan masjid-masjid sejatinya, merupakan salah satu tugas kita sebagai seorang muslim. Bukan saja meramaikannya dengan salat berjemaah atau bermajelis ilmu, memperhatikan kelayakan bangunan dan kenyamanan ibadah para jemaah juga menjadi salah satu hal yang tak bisa diabaikan.

Semoga rida Allah dan dukungan masyarakat Indonesia selalu menyertai ikhtiar kami ini. (history/abadi)

1.000 Korban Tembakan Zionis di Gaza Beresiko Mengalami Infeksi Fatal

1.000 Korban Tembakan Zionis di Gaza Beresiko Mengalami Infeksi Fatal

Korban Aksi Kepulangan Akbar ditandu untuk mendapat perwatan (Sumber: Middle East Monitor)

 

ABADI, Palestina – Badan amal medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan bahwa lebih dari seribu warga Gaza yang menjadi korban penembakan Israel dalam Aksi Kepulangan Akbar beresiko terinfeksi, yang dapat menyebabkan cacat permanen bahkan kematian.

Dalam pernyataannya, MSF menyatakan krisis obat-obatan dan alat kesehatan di Gaza mengakibatkan korban tidak mendapat perawatan yang semestinya.

MSF juga menegaskan, bahwa luka yang diderita para korban akan sulit ditangani bahkan oleh sistem kesehatan terbaik di dunia.  Sayangnya, sampai saat ini teknologi kesehatan di Gaza bahkan belum  mampu mendiagnosa kasus patah tulang dengan baik.

Baca juga: Abadi Salurkan Bantuan untuk Korban Aksi Kepulangan Akbar di Turki

Untuk memerangi kasus ini, MSF meminta pihak berwenang di Palestina agar segera memfasilitasi pemindahan pasien-pasien ini ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Penanganan Korban Aksi Kepulangan Akbar di Rumah Sakit Turki

Hingga pekan ke 33 Aksi Kepulangan Akbar, tercatat 198 warga Palestina gugur dan lebih dari 22 ribu orang terluka akibat berbagai serangan yang diluncurkan Israel, termasuk tujuh korban yang ABADI temui di salah satu rumah sakit di Istanbul, Turki.

Korban Zionis

Ketujuh korban mengalami yang cukup serius sehingga harus dirujuk ke rumah sakit Turki. Salah satu mitra Abadi, INSAN sebagai lembaga peduli Palestina berperan besar dalam membiayai proses pemindahan tersebut.

Sebagian besar korban mengalami luka serius di pada bagian kaki mereka. Ada sebagian luka yang tak dapat diatasi hingga terpaksa harus diamputasi. Meski begitu, tak sedikit pun tergurat kesedihan di wajah mereka. Mereka meyakini betul bahwa Allah akan membalas dengan balasan terbaik atas jalan jihad yang selama ini mereka tempuh.

Korban Zionis

Alhamdulillahirobbil’alamiin, pada pertengahan November 2018 Abadi mampu berikhtiar untuk membersamai perjuangan mereka dengan memberikan donasi sebesar 100 USD kepada masing-masing korban. Selain itu, kami juga mengunjungi penampungan para korban bersama keluarganya yang telah selesai mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Mohon doa dan dukungan agar ABADI senantiasa membersamai perjuangan para penjaga Palestina. (history/abadi)

Salurkan donasi terbaik melalui rekening di bawah ini:

 

Bank Syariah Mandiri
No. Rek (451) 711 7976 337
a/n Amal Bakti Dunia Islam

Abadi Salurkan Bantuan untuk Korban Aksi Kepulangan Akbar di Turki

Abadi Salurkan Bantuan untuk Korban Aksi Kepulangan Akbar di Turki

Keterangan Foto: Direktur ABADI, Lauhul Hamdi mengunjungi korban Aksi Kepulangan Akbar yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Turki (12/11).

 

ABADI TURKI–Aksi Kepulangan Akbar yang diselenggarakan sejak 30 Maret 2018 lalu masih terus berlanjut. Di pekan ke 33 kemarin, tercatat 198 warga Palestina gugur dan lebih dari 22 ribu orang terluka akibat berbagai serangan yang diluncurkan Israel, termasuk para korban yang ditemui langsung oleh ABADI dan tim di salah satu rumah sakit di Istanbul, Turki.

Di rumah sakit tersebut, kami mengunjungi tujuh korban Aksi Kepulangan Akbar yang dirujuk karena keterbatasan alat kesehatan di Gaza. Mereka mengalami luka yang cukup serius, terutama di bagian kaki. Ada sebagian luka yang tak dapat diatasi sehingga terpaksa harus diamputasi.

Penyaluran medis Palestina
Abadi menyalurkan bantuan dana untuk para korban luka Aksi Kepulangan Akbar (12/11)

Sebelah Kaki yang Telah Sampai di Surga

Alhamdulillahirobil’alamiin, dengan bantuan dari donatur, ABADI mampu menyalurkan bantuan dana untuk para korban. Selama di Istanbul, seluruh korban dibiayai oleh salah satu lembaga mitra kerja ABADI yaitu INSAN.  Lembaga ini pula yang membawa mereka dari Gaza ke Turki untuk mendapatkan perawatan yang lebih maksimal.

Penyaluran medis Palestina
ABADI mengunjungi mengunjungi sejumlah korban yang beberapa waktu lalu dirawat di rumah sakit di Turki dan kini berada di tempat penampungan sementara (12/11)

Ketegaran terpancar jelas dari wajah para korban. Tak ada muram, sedih, atau kecewa. Mereka yakin inilah takdir terbaik yang telah digariskan Sang Maha Pencipta.

Bahkan salah satu korban yang telah Allah takdirkan diamputasi salah satu kaki nya  mengatakan , “Insyaallah salah satu kaki kami telah sampai di Surga”.  Maasya Allah.

Baca juga: ABADI Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Perkampungan Mualaf

Selain tujuh korban yang masih mendapatkan perawatan, ABADI dan tim juga mengunjungi sejumlah korban yang beberapa waktu lalu juga dirawat di rumah sakit yang sama dan kini berada di tempat penampungan sementara.

Penyaluran medis Palestina
Direktur ABADI (pojok kanan) bersama INSAN, salah satu mitra di Turki (12/11).

Direktur ABADI, Lauhul Hamdi, juga sempat berbincang dengan orang tua salah satu korban. Mereka mengungkapkan kebanggaan tiada tara atas kondisi sekaligus prestasi yang ditorehkan anak mereka membela tanah para Anbiya.

Mohon doa dan dukungan agar ABADI senantiasa membersamai umat Islam di Indonesia, Palestina, dan seluruh penjuru dunia. (history/abadi)

Salurkan donasi terbaik melalui rekening di bawah ini:

Bank Syariah Mandiri
No. Rek (451) 711 7976 337
a/n Amal Bakti Dunia Islam

Untuk konfirmasi lebih lanjut, hubungi:
Call/SMS: 0878 6455 6406