Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi

Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi

Tragedi kemanusiaan memilukan yang menimpa umat Islam, menggerakkan Abadi melakukan dan mengajak Anda kaum muslim untuk sebuah aksi nyata.

Infoabadi.org – Allah telah mensyariatkan qurban kepada kaum Muslim. Di dalamnya terdapat berbagai manfaat dan limpahan pahala.

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (Q.S Al-Hajj: 34)

Di sisi lain, tragedi kemanusiaan dan bencana alam terus membombardir umat Islam di berbagai penjuru dunia. Menanggapi hal tersebut, Amal Bakti Dunia Islam (Abadi), sebagai lembaga kemanusiaan Indonesia yang terpercaya, mengajak umat untuk lebih peduli dengan kondisi Muslim dunia, terutama mereka yang kini tengah hidup perih di balik tenda pengungsi.

Lembaga kemanusiaan
Jumlah tenda yang terbatas mengakibatkan warga hidup berhimpit-himpitan dalam satu tenda. (Foto: Fresh Up Magazine)

 

 

 

 

 

 

 

Momentum Idulkurban yang tinggal menghitung hari, tidak akan begitu saja dilewatkan tanpa berbuat kebaikan. Abadi memberikan kemudahan kepada saudara dermawan, untuk berbagi kebahagiaan dengan para pengungsi melalui program Tebar Hewan Qurban Abadi di Tanah Tragedi.

Baca juga: 7 BOCAH BOGOR KURBAN PAKE UANG JAJAN

Pada Idulkurban tahun lalu, korban gempa Lombok baru memulai perjuangannya hidup di pengungsian. Abadi bersama lembaga mitra, For Humanity berikhtiar membersamai pengungsi Lombok dengan menyalurkan daging kurban.

Lembaga kemanusiaan
Penyaluran qurban Abadi untuk pengungsi Lombok pada tahun 2018 (Foto: Dokumentasi Abadi)

Termotivasi meluaskan kebermanfaatan kurban, program qurban Abadi tahun ini akan menjangkau saudara-saudara kita di pengungsian Lombok, Palu, Donggala, hingga ke Palestina.

Nasib Pengungsi Indonesia dan Palestina

Di Palu, lebih dari 10 ribu warga masih tinggal di pengungsian yang serba terbatas. Berburu makanan di dapur umum kesibukkan sehari-hari mereka. Di Lombok pun tak jauh beda. Setahun setelah kejadian gempa, banyak korban yang hingga kini belum memiliki tempat yang layak ditinggali.

Sedekah kurban
Nasib pengungsi Palestina terkatung-katung, bertarung dengan krisis kemanusiaan terparah sepanjang peradaban manusia. (Foto: google)

 

 

 

 

 

 

Bukan hanya di Indonesia, saudara-saudara kita di Palestina juga harus berjuang berpuluh-puluh tahun bertahan hidup di pengungsian. Sejak Israel datang, mereka dipaksa meninggalkan tanahnya sendiri dan hidup terlunta mengandalkan suaka.

Sepotong daging yang kita berikan, bisa jadi begitu berharga bagi mereka. Mari rekatkan ukhuwah, jadikan persaudaraan ini semakin berkah dengan berbagi melalui program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi.

sedekah qurban

 

 

 

 

 

 

 

Kontribusi hewan qurban untuk pengungsi di Indonesia:
Sapi: Rp. 15.000.000,- atau Rp. 2.150.000,- (1/7 sapi)
Domba: Rp. 3.500.000,-

Kontribusi hewan qurban untuk pengungsi di Palestina:
Sapi  ± 400 kg: Rp 32.550.000,-/ Rp 4.650.000,-(1/7 Sapi)
Domba ± 45 kg: Rp 4.950.000,-

Sedekah Qurban: Tak Terbatas
Salurkan kontribusi terbaik melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri
(451) 711 7976 337
a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:
Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Giatkan Aksi Peduli Kemanusiaan, Abadi Rutin Kunjungi Pengungsi Sulteng

Giatkan Aksi Peduli Kemanusiaan, Abadi Rutin Kunjungi Pengungsi Sulteng


Sejak diguncang gempa pada September 2018 lalu, ribuan warga Sulawesi Tengah (Sulteng) masih bertahan hidup di pengungsian. Berebut makanan dan krisis air bersih menjadi permasalahan sehari-hari. Pelecehan juga menjadi persoalan baru yang kini marak terjadi.

abadi, Sulawesi Tengah – Kondisi warga dan Sulawesi Tengah (Sulteng) pasca diguncang gempa tahun lalu masih saja mengkhawatirkan. Banyak warga mengeluhkan sulitnya kehidupan di pengungsian. Makanan terbatas, tempat tinggal tak layak. Hal tersebut diperparah dengan bantuan kemanusiaan yang semakin hari semakin berkurang jumlahnya.

Sebagai ikhtiar mendawamkan aksi peduli kemanusiaan, Abadi rutin melakukan kunjungan ke titik-titik pengungsian Sulawesi Tengah setiap dua pekan. Titik yang terakhir kali dikunjungi adalah pengungsian Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, tepatnya pada Rabu (24/07) setelah sebelumnya menyambangi pengungsi di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat dan Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan.

lembaga kemanusiaan
Kondisi salah satu pengungsian korban gempa Palu di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. (Dok. Abadi)

 

 

 

 

 

 

 

Menyalurkan amanah donatur menjadi agenda utama dalam kunjungan yang rutin dilaksanakan setiap hari Rabu tersebut. Abadi memberikan bantuan pangan sebagai salah satu kebutuhan mendasar bagi para pengungsi.

Baca juga: TATKALA PENGUNGSIAN TAK BERSAHABAT BAGI ANAK DAN PEREMPUAN PALU

Selain itu, Abadi juga tengah berikhtiar membangun hunian lebih layak bagi para pengungsi dengan menghimpun bantuan kemanusiaan dari sahabat dermawan.

lembaga kemanusiaan
Abadi menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Palu di Kelurahan Balaroa setiap dua pekan. (Dok. Abadi)

 

 

 

 

 

 

 

Aksi peduli kemanusiaan yang tengah digiatkan Abadi tidak saja mengenai kebutuhan jasadiyah (jasmani) para korban, tetapi juga menyentuh ranah pembinaan ruhiyah (rohani) yang dinilai tidak kalah dibutuhkan. Sejak pertengahan Mei 2019, Abadi rutin melakukan pembinaan rohani bagi korban gempa Palu di barak pengungsian Desa Lero, Kecamatan Sindue.

“Dengan kesulitan yang saat ini dihadapi para pengungsi, kita menekankan mereka untuk kembali kepada Allah. Mengikhlaskan apa yang terjadi dan mengikhtiarkan perbaikan diri. Alhamdulillah, hampir semua warga di sini (Desa Lero) ikut dalam pengajian kita (Abadi)” kata Umi Raihana, salah seorang tim Abadi Palu.

Sedikit Lembaga Kemanusiaan Mau Menyentuh Ranah Dakwah

Aksi Peduli kemanusiaan
Aksi peduli kemanusiaan Abadi menyentuh ranah dakwah yang jarang diperhatikan lembaga kemanusiaan lain. (Dok. Abadi)

 

 

 

 

 

 

 

Umi Raihana juga menuturkan, tak banyak lembaga kemanusiaan yang mau menyentuh ranah dakwah di pengungsian Sulawesi Tengah. Padahal, himpitan hidup yang tengah dihadapi pengungsi mengakibatkan mereka rentan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.

“Yang saat ini paling menguras perhatian adalah maraknya pelecehan anak di bawah umur” terang Umi. Selain kurangnya pengetahuan keislaman, kondisi pengungsian yang bercampur antara laki-laki dan perempuan juga menjadi penyebab terjadinya kasus tersebut.

Aksi peduli kemanusiaan
Umi Raihana, salah seorang tim Abadi menjadi pembimbing  program pembinaan ruhiyah pengungsi Palu. (Dok. Abadi)

 

 

 

 

 

 

 

“Belum lagi, ada kabar bahwa lokasi perjudian yang dulu berpusat di Petobo kembali di buka di kaki gunung berbatasan Kota Palu dan Kabupaten Sigi” Umi menambahkan.

Mohon doa dan dukungan agar ikhtiar Abadi menggiatkan aksi peduli kemanusiaan, meluaskan kebermanfaatan dan syiar Islam di Sulawesi Tengah selalu diberi kemudahan. (history/abadi)

Bocah di Bogor Sisihkan Uang Jajan Agar Bisa Kurban

Bocah di Bogor Sisihkan Uang Jajan Agar Bisa Kurban

Infoabadi.org – Apa yang berhasil kita capai saat usia tiga belas tahun? Ranking pertama di kelas? Juara bermain gundu, atau malah sibuk  beradaptasi dengan sekolah baru?

Di usia tiga belas, Iki, bocah asal Bogor, telah menjadi  penggerak kebaikan bagi enam temannya  untuk menunaikan kurban. Ia berhasil memengaruhi Zhilal (11), Sauqi (11), Fauzan (11), Sukatma (12), Zalfa (12) dan Yudi (18) untuk mengumpulkan uang jajan mereka agar bisa berkurban di tahun 2019 ini.

Niatnya begitu mulia, Iki dan teman-temannya ingin berbagi kebahagiaan kepada orang di sekitarnya.”Cuma mau berbagi ke sesama aja. Khususnya warga di sini,” imbuhnya.

Anak Bogor Kurban
Tujuh remaja di Bogor yang membeli sapi kurban dari hasil tabungan uang jajan. (Sumber: Okenews)

Dalam hal ini, Iki tidak hanya mengandalkan uang jajan, ia membantu kakaknya berjualan bensin dan menyisihkan sebagian besar upah untuk tabungan kurban.

Baca juga: KURBAN UNTUK PENGUNGSI DI INDONESIA DAN PALESTINA

Setelah sepuluh bulan menabung, Alhamdulillah, uang mereka  cukup untuk membeli satu ekor sapi kurban dengan harga Rp. 19.500.000. Bangga sekaligus haru ditunjukkan para orang tua. Mereka tidak pernah menyangka bahwa anak-anaknya mampu mewujudkan  niat mulia tersebut.

7 anak bogor
Kisah  inspiratif yang awalnya diunggah oleh salah satu akun media sosial ini, semakin viral setelah diliput sejumlah media nasional (Sumber: Okenews)

“Saya tanya kamu sanggup ga? Dia bilang sanggup nanti mau nyisihin uang jajan. Saya sih jujur aja jarang kasih yang jajan dia, dia suka dikasih uang sama orang tapi dia jujur bilang ke saya,” ujar Sati (54), orang tua Iki. Sahabat, kisah Iki yang menginspirasi tersebut, menunjukkan bahwa dengan  niat yang tulus dan ikhtiar yang maksimal, jalan menuju Allah akan selalu terbuka lebar. Begitu pula dengan berkurban.

Seiring berkembangnya zaman, berkurban bukan lagi menjadi hal yang sulit. Banyak lembaga yang menyediakan jasa pencarian hewan kurban yang terjangkau, penyembelihan, hingga pendistribusian hewan kurban agar tepat sasaran tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.

Program Kurban untuk pengungsi Indonesia dan Palestina dari Abadi
Program Kurban untuk pengungsi Indonesia dan Palestina dari Abadi.

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Abadi membuka kesempatan bagi sahabat yang hendak mendekatkan diri dengan Allah dengan berkurban melalui program Kurban untuk Pengungsi. Abadi menjadi jembatan kebaikan antara ahlul qurban dengan penerima manfaat yang saat ini benar-benar membutuhkan, yaitu saudara-saudara kita di pengungsian.

Bukan hanya pengungsi di Indonesia, Kurban untuk Pengungsi juga akan menjangkau saudara-saudara kita di Palestina yang saat ini tengah dilanda krisis pangan yang mengerikan. (history/abadi)

Kontribusi program Kurban untuk Pengungsi:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

RRI Mataram Sambut Hangat Kunjungan Silaturahmi Abadi

RRI Mataram Sambut Hangat Kunjungan Silaturahmi Abadi

Abadi, NTB – Siang itu, langit Lombok sedang cearh-cerahnya. Seolah mendukung niat baik Abadi untuk bersilaturahmi ke  kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram. Selasa, 9 Juli 2019, tim Abadi mengunjungi kantor RRI Mataram yang terletak di Jl. Langko, Taman Sari, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Kedatangan tim yang diwakili langsung oleh Direktur Abadi, Lauhul Hamdi dan Manager Event, Syiarudin disambut hangat oleh Pemimpin Redaksi RRI Mataram, Bapak Marsam serta Kepala Penyiaran, Bapak Nasrudin.

DIREKTUR ABADI: ALHAMDULILLAH, KEPERCAYAAN DONATUR MENINGKAT DUA KALI LIPAT

Dalam silaturahmi sekaligus pertemuan kerjasama tersebut, melahirkan kesepakatan bahwa RRI Mataram akan memberitakan informasi terkait dunia Islam, khususnya tentang isu kepalestinaan. Abadi juga difasilitasi untuk menyampaikan info tersebut secara langsung baik melalui wawancara maupun dialog interaktif.

Dalam kesempatan yang sama, Abadi juga menyampaikan program pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza yang juga ditanggapi baik oleh pihak RRI Mataram.

Pertemuan tersebut berjalan sangat natural, seolah kerjasama antara kedua belah pihak telah  berlangsung lama. Pak Marsam bahkan tak segan mempersilakan Abadi untuk kembali mengunjungi kantor RRI Mataram. Beliau menuturkan, RRI adalah rumah masyarakat yang bisa kapan saja dikunjungi.

Baca juga: PEDULI PALESTINA, ISTRI GUBERNUR NTB DUKUNG PROGRAM EDUKASI ABADI

Di akhir pertemuan, Abadi menyerahkan bingkai gambar kompleks Masjid al-Aqsha kepada pihak RRI sebagai simbolis kerjasama yang hendak dijalin.

Alhamdulillah, semakin banyak media yang turut  mendukung ikhtiar Abadi membersamai umat. Mohon doa dan dukungan agar kerjasama ini dapat berbuah kebaikan yang tak terhingga, terutama bagi dunia Islam. (history/abadi)

Abadi Salurkan Kepedulian Masyarakat NTB Untuk Palestina

Abadi Salurkan Kepedulian Masyarakat NTB Untuk Palestina

 

Abadi, Turki – Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, delegasi Abadi dalam perjalanan kemanusiaan, Journey of Empathy  akhirnya tiba pada Selasa (02/07) pagi waktu Turki.

Tak banyak mendunda, delegasi Abadi segera menunaikan agenda utamanya yaitu menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia.

Bantuan tersebut diserahkan kepada lembaga mitra Abadi di Turki sekaligus koordinator pembangunan masjid, Jisru at-Ta’awun al-Insani pada Kamis (04/07). Kedatangan delegasi Abadi dan delegasi lembaga mitra dari Indonesia ini disambut langsung oleh Direktur Jisru a-Taawun, Syekh Amjad Zakaria.

donasi ntb untuk Palestina

Dalam kesempatan yang sama, Abadi juga menyerahkan bantuan kepada empat orang warga Palestina yang menjadi korban Aksi Kepulangan Akbar dan tengah mendapat perawatan di rumah sakit Turki.  

Keempat orang penerima manfaat mengalami luka serius pada kakinya akibat menjadi sasaran peluru Israel. Dua diantaranya bahkan harus merelakan kakinya untuk diamputasi karena infeksi yang terlampau parah.

Baca juga: DIREKTUR ABADI: ALHAMDULILLAH, KEPERCAYAAN DONATUR MENINGKAT DUA KALI LIPAT

Perjalanan Journey of Empathy ini merupakan yang kedua kalinya bagi Abadi. Sebelumnya pada April 2019,  Abadi juga meyalurkan bantuan untuk pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia. Pada November 2018 Abadi juga menyalurkan bantuan untuk korban Aksi Kepulangan Akbar di Turki.

penyaluran bantuan palestina

Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat NTB untuk Abadi. Semoga Allah memampukan kita untuk senantiasa membersamai perjuangan masyarakat Palestina. (history/infoabadi)

.

Kurban Abadi untuk Para Pengungsi di Indonesia dan Palestina

Kurban Abadi untuk Para Pengungsi di Indonesia dan Palestina


Infoabadi.org – Tahun 2018-2019 menjadi tahun yang cukup memilukan bagi Indonesia. Ribuan nyawa dan harta benda lenyap seketika akibat berbagai bencana alam yang melanda. Gempa bumi, tsunami, banjir, hingga bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti likuefaksi. Hingga saat ini, ribuan korban masih belum memiliki tempat tinggal dan bertahan hidup di tenda-tenda pengungsian.

Pengungsi Palestina

Di Palu, lebih dari 10 ribu warga masih tinggal di pengungsian dengan berbagai keterbatasannya. Berburu makanan di dapur umum menjadi aktivitas mereka sehari-hari. Di Lombok tak jauh beda. Setahun setelah kejadian gempa, banyak korban yang hingga kini belum memiliki tempat yang layak ditinggali.

Rakyat Palestina: Puluhan Tahun Menjadi Pengungsi

Bukan hanya di Indonesia, saudara-saudara kita di Palestina juga harus berjuang berpuluh-puluh tahun bertahan hidup di pengungsian. Sejak Israel datang, mereka dipaksa meninggalkan tanahnya sendiri dan hidup terlunta mengandalkan suaka.

Tahun 2019 menjadi tahun ke tujuh puluh satu rakyat Palestina hidup sebagai pengungsi. Saat ini, tercatat lebih dari 5,5 juta pengungsi yang tersebar di seluruh dunia.

Kurban untuk Palestina

(Sumber foto: UN News)

Momentum Idul Adha menjadi saat yang dinanti oleh saudara-saudara kita di pengungsian. Rasulullah Saw. bersabda:

“Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iduladha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (qurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat Taudhihul Ahkam, IV/450)

Idul Kurban

(Sumber: The Palestinian Information Center)

Saudaraku, risalah Rasulullah di atas telah menggambarkan betapa mulianya seorang yang berkurban. Di lain sisi, saudara-saudara kita di Lombok, Palu, Donggala dan Palestina tengah dilanda kecemasan, menanti sesuap nasi yang tak pasti.

Kurban untuk Pengungsi

Menanggapi hal tersebut, Abadi berupaya menghimpun kebaikan dan mengirimkan kurban untuk mereka yang berada di pengungsian melalui program Kurban untuk Pengungsi.

Qurban untuk Pengungsi

Korban gempa Lombok menjadi penerima manfaat dalam program kurban Abadi 2018 lalu.

Kurban untuk Pengungsi akan menjangkau sejumlah titik pengungsian seperti Lombok, Palu, Donggala, hingga ke Palestina.

Tahun sebelumnya, Abadi bersama lembaga Lembaga For Humanity juga menyalurkan kurban untuk korban gempa Lombok dan sekitarnya. Di tahun ini, Abadi berharap dapat mengulangi kesuksesan serupa serta meluaskan kebermanfaatan kurban hingga ke Palestina.

Kurban di Pengungsian

Pemotongan hewan kurban untuk korban gempa Lombok disaksikan langsung oleh relawan Abadi dan Lembaga For Humanity.

Sepotong daging yang kita berikan, bisa jadi begitu berharga bagi mereka. Mari rekatkan ukhuwah, jadikan persaudaraan ini semakin berkah dengan berbagi untuk sesama.

Kirimkan kebahagiaan Idulkurban untuk saudara-saudara kita di pengungsian. Salurkan kontribusi terbaik melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Peduli Palestina, Istri Gubernur NTB  Dukung Program Edukasi Abadi

Peduli Palestina, Istri Gubernur NTB Dukung Program Edukasi Abadi


Abadi, Nusa Tenggara Barat – Dengan hangat, Ibu Hj. Niken Zulkieflimansyah yang merupakan istri dari Gubennur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah menyambut kedatangan tim Abadi di Pondopo Gubernur NTB pada Sabtu, 30 Maret 2019. Selain untuk bersilaturahmi, pertemuan tersebut juga bertujuan untuk membahas gerakan edukasi kepalestinaan untuk warga NTB yang  selama ini digaungkan Abadi.

Ibu Niken menanggapi dengan baik ikhtiar memupuk kepedulian terhadap Palestina tersebut dan berencana mengadakan kegiatan di lingkungan PKK dan LKKS NTB. Direktur Utama Abadi, Lauhul Hamdi mengungkapkan rasa syukurnya atas sinergi kepalestinaan yang telah terbangun tersebut.

Gubernur NTB

“Alhamdulillah, Abadi bersyukur atas tanggapan Ibu Hj. Niken Zulkieflimansyah yang bersedia bekerjasama dengan ABADI untuk mengadakan acara edukasi Palestina di lingkungan PKK dan LKKS provinsi NTB.”

Baca juga: Syekh Asyim Ajak Masyarakat Lombok Peduli Palestina

Pak Hamdi berharap edukasi Palestina dari Abadi dapat hadir di instansi lain khususnya di lingkup pemerintah provinsi NTB. “Semoga PKK dan LKKS dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga dan kantor dinas lain untuk bisa mengadakan kegiatan serupa” ujarnya.

Kepedulian Bu Niken terhadap Palestina bukan hanya ditunjukan dengan mengadakan edukasi Palestina. Hal tersebut terlihat pada kesediaan beliau menghadiri salah satu acara edukasi bersama Syekhah Asma Abu Shamra di Ponpes Tahfidzul Qur’an Salahuddin Al Ayyubi Kediri,  Lombok Barat. Beliau juga yang sempat memberikan sambutan dalam acara bertajuk tabligh akbar tersebut.

Edukasi Palestina

Selain itu, Ibu yang dikenal ramah dan sederhana tersebut memberikan sejumlah donasi kepada Abadi untuk mendukung pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza.

Berikhtiar menamakan kepedulian masyarakat Indonesia khusunya yang berada di Lombok terhadap saudara-saudara di Palestina, Abadi gencar melaksanakan program edukasi kepalestinaan yang dibingakai dalam berbagai kajian menarik di antaranya Tabligh Akbar bersama Ulama Palestina, dongeng Palestina, Inspirasi Keluarga al-Quds, dan lain sebagainya. (history/abadi)

Bantu Donggala Bangkit, Abadi Bangun 2 Hunian Nyaman untuk Warga

Bantu Donggala Bangkit, Abadi Bangun 2 Hunian Nyaman untuk Warga

B

Abadi, Donggala – Upaya Abadi bantu warga Donggala bangkit pasca  gempa terus berlanjut. Kali ini, Abadi membangun dua buah hunian layak untuk keluarga Papa Jo dan Papa Rani, begitu mereka biasa dipanggil. Jumat (29/03), satu hunian untuk  keluarga Papa Rani di Dusun 8, Desa Saloya, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah telah selesai dibangun. Sedangkan hunian kedua keluarga Papa Jo yang berada di dusun yang sama untuk rampung pada Sabtu (30/03).

Pengungsi Gempa Palu

Bekerja sama dengan Damai Aqsa Foundation (DAF), Abadi memberikan bantuan hunian layak tinggal untuk dua keluarga di Kabupaten Donggala. (Dok. Abadi)

Bukan lagi hunian sementara, hunian yang merupakan hasil kerja sama Abadi dengan Lembaga Damai Aqsa Foundation (DAF) adalah sebuah hunian semi permanen yang nyaman dan tentu lebih layak untuk ditinggali.  Disampaikan Umi Raihana, salah satu relawan Abadi di Palu, sejumlah warga turut bahu-membahu menyelesaikan pembangunan hunian nyaman tersebut. Ada pula yang warga yang menyumbangkan kayu dan sejumlah bahan material pendukung.

Korban Gempa Palu

Hunian nyaman dari Abadi untuk keluarga Papa Jo, korban gempa Pasinggala (Palu, Sigi, Donggala) rampung dibangun pada Sabtu (30/04). (Dok. Abadi)

Papa Jo sempat menyatakan rasa  syukurnya atas bantuan tersebut. “Sangat bahagia, merasa beruntung sekali mendapatkan (bantuan) ini”, ujarnya.

Baca juga:
Mama Ato Dedikasikan Rumah dari Abadi sebagai Tempat Belajar Alquran

Istri Papa Rani juga mengungkapkan hal serupa. “Berterima kasih kepada tim Abadi atas pemberian hunian tetapnya. Saya berdoa kepada Allah Swt., semoga warga yang lain juga dapat mendapatkan bantuan seperti ini”.

Bantuan Korban Gempa Palu

Proses pembangunan hunian untuk keluarga Papa Rani di Dusun 8, Desa Saloya, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. (Dok. Abadi)

Kondisi ekonomi yang sulit mengakibatkan warga kesulitan untuk membangun hunian yang layak setelah rumah sebelumnya hancur diguncang gempa. “Alhamdulillah, setelah kita diskusi, ternyata Qadarullah, bantuan dari para donatur cukup untuk membangun hunian tetap bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di sini. Karena di sini susah sekali bagi mereka untuk bisa membangun kembali rumah yang layak dan nyawan. Huntara mungkin  hanya bisa bertahan 1 atau 2 saja, tapi rumah tetap ini Insya Allah akan kuat hingga 10 sampai 15 tahun ke depan”, tutur Umi Raihana, salah satu relawan Abadi. (history/abadi)

Banjir Terjang 15 Kabupaten di Jawa Timur, Madiun Paling Parah

Banjir Terjang 15 Kabupaten di Jawa Timur, Madiun Paling Parah

Abadi, Jawa Timur – Sejak beberapa hari terakhir, hujan deras terus mengguyur wilayah Jawa Timur.  Akibatnya, bencana banjir merendam jalan, ladang, hingga  rumah-rumah warga. Bukan satu atau dua wilayah saja, melainkan lima belas kabupaten. Madiun menjadi kabupaten terdampak paling parah.

Terdapat delapan kecamatan dan tiga puluh sembilan desa di Madiun yang digenangi air banjir akibat dari meluapnya sungai Jeroan, anak sugai Madiun.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 12.495 Kepala Keluarga terkena dampak banjir di 15 kabupaten. Di Kabupaten Probolinggo, satu orang meninggal dunia dan satu lainnya terluka akibat serbuan angin puting beliung yang terjadi di sela-sela hujan deras.

Banjir Hari Ini
Susasana jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono pada KM 603-604 yang terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis, 7 Maret 2019. (Sumber: ANTARA News)

“Hujan deras telah menyebabkan banjir melanda 15 kabupaten karena sungai-sungai dan drainase yang ada tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga banjir merendam di banyak tempat. Data sementara, banjir menyebabkan lebih dari 12.495 KK terdampak,” kata Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan resminya, Kamis, 7 Maret 2019.

 

Baca juga: Sejak Gempa Mengguncang, Warga Solok Tak Berani Kembali Ke Rumah

 

Sedangkan 14 kabupaten lain yang terdampak banjir meliputi Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Lamongan, dan Blitar.

Info Jatim
Kondisi banjir yang melanda di Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2010). (Sumber: Surabaya Tribun News)

Ketinggian air di tiap kabupaten berbeda, mulai dari 20 hingga 200 sentimeter. Sebagian warga sudah mulai mengungsi  karena dikhawatirkan air akan semakin naik dan merendam rumah mereka seutuhnya.  Sementara itu, dua unit rumah di kabupaten Madiun mengalami kerusakan yang cukup berat. Sawah, ladang, hingga hewan ternak milik warga juga turut terdampak.

Sutopo mengatakan, potensi curah hujan tinggi juga masih akan terjadi di sejumlah daerah di antaranya Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat. (history/abadi)

Sumber: Detiknews, Tribunjogja

Syekh Asyim Ajak Masyarakat Lombok Peduli Palestina

Syekh Asyim Ajak Masyarakat Lombok Peduli Palestina

Abadi, Lombok – Selama kurang lebih satu pekan, Syekh Ashim Al-Nabiih, seorang ulama Palestina berada di Lombok dan bersilaturahmi ke beberapa tempat. Dalam kunjungan tersebut, Syekh menceritakan tentang kondisi saudara-saudara kita di Palestina yang kini tengah menghadapi berbagai krisis kemanusiaan mematikan.

Selama acara berlangsung, terlihat para peserta sangat serius mendengarkan paparan Syekh Ashim yang ditemani seorang penerjemah, sembari menyaksikan foto-foto yang ditampilkan melalui proyektor. Tak sedikit dari jemaah yang sampai meneteskan air mata.

Edukasi Palestina

Selama tujuh hari di Lombok, Syekh akan mengunjungi beberapa tempat di Kota Mataram, di antaranya SMAN 1 dan SMAN 3 Mataram, Masjid Al-Mujahidin Taman Baru, dan Masjid Karang Taliwang.

 

Baca juga: Bangun Sinergi Bersama  Milenial Pejuang Palestina, Lombok

 

Semangat membela Masjid al-Aqsha dan Palestina pun ditularkan Syekh dengan meniti jejak kesukseskan Shalahuddin Al-Ayyubi merebut al-Aqsha dari tangan pasukan Salib.

Peduli Palestina

Dalam kunjungan tersebut, Syekh juga mengajak masyarakat Lombok untuk mendukung pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza.

Masyarakat Palestina khususnya di Gaza telah mengamanahkan pembangunan sebuah masjid di daerah Ma’an, Khan Yunis, Jalur Gaza yang akhirnya dinamai sebagai Masjid Istiqlal Indonesia.

Donasi untuk Palestina

Pembangunan masjid ini mendapat dukungan dari berbagai instansi dan lembaga, khususnya lembaga kepalestinaan di Indonesia, termasuk salah satunya Abadi.

Mohon doa dan dukungan agar pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza berjalan lancar dan selalu dinaungi oleh rida Allah swt. (history/abadi)