Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Penerima Donasi Pertama Indonesia untuk Palestina dalam Catatan Sejarah

Sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina diberikan pada tahun 1953. Hal ini merupakan wujud persaudaraan, atas bantuan kemerdekaan Indonesia oleh Palestina.

infoabadi.orgTerkenalnya Indonesia dengan budaya ramah tamah dan suka tolong-menolong, membuat negeri ini selalu dinomorsatukan oleh Palestina. Padahal, jika dibandingkan dengan negara lain, dana donasi kemanusiaan yang digelontorkan Indonesia untuk Palestina masih belumlah seberapa.

Padahal, pada faktanya, jika kita berbicara tentang donasi kemanusiaan Palestina, Indonesia tidaklah tercatat sebagai negara yang pertama kali membantu Palestina dengan dukungan dan harta. Menurut sejarah, tahun 1953 adalah awal mula sumbangsih pertama Indonesia untuk Palestina disalurkan. Pada saat itu, Indonesia menyalurkan donasi kemanusiaan kepada para pengungsi Palestina yang menjadi korban pengusiran tragedi Nakba tahun 1948.

Lalu, bagaimana cerita awal mulanya Indonesia dapat memberikan sumbangsih pertama untuk pengungsi Palestina? Yuk simak kisah uniknya!

Sumbangsih Pertama Indonesia adalah Paket Musim Dingin untuk Pengungsi

Keterangan: Musim Dingin di Palestina. (Foto:Satu Harapan)

Perlu kita ketahui, bahwa sumbangsih perdana Indonesia untuk Palestina ditujukan kepada para pengungsi Palestina yang sedang melewati musim dinginnya di kamp-kamp pengungsian.

Pada pertengahan Desember 1953, Menlu Sunario Sastrowardoyo mengirim Ahmad Subardjo sebagai Duta Besar Keliling, bersama Siradjuddin Abbas, Salim Al-Rasjidi, dan Abdul Mukti Ali pergi ke Kota Alquds untuk memenuhi undangan Muktamar Umum Islam dengan berbagai negara lainnya.

Pada muktamar tersebut, masing-masing perwakilan negara peserta menyuarakan pandangan tentang situasi Palestina, khususnya serangan-serangan Israel untuk merebut Alquds.

Setelah kegiatan selesai, para partisipan mengunjungi kamp-kamp pengungsian di perbatasan Israel-Palestina. Perwakilan dari Indonesia turut prihatin dengan kondisi para pengungsi yang serba kekurangan, dari mulai makanan pokok hingga pakaian tebal untuk melewati musim dingin.

Pada saat itulah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan untuk pertama kalinya kepada Palestina sebesar 60 ribu dolar Amerika.

Baik Dulu atau Sekarang Indonesia Tetap Setia Bantu Palestina

Keterangan: Para Penguingsi Palestina Sedang Hadapi Musim Dingin. (Foto: Asociaci on Palmira)

Sahabat Abadi, sumbangan bersejarah Indonesia untuk Palestina itu terjadi sudah sangat lama. Meski begitu, sumbangsih pertama tersebut tidak menjadikan upaya untuk mendukung Palestina hanya sebagai peristiwa sejarah. Hingga kini, Indonesia tetap menjadi yang paling pertama memberikan dukungan juga bantuan untuk para pengungsi Palestina.

Bersama lembaga donasi kemanusiaan Palestina, Abadi dan Jisr Ta’awun (mitra penyaluran donasi dari Turki), mari kita kirimkan 1000 paket musim dingin kepada para pengungsi Palestina.

Insyaallah paket musim dingin tersebut akan dikirim kepada warga Palestina yang kini tengah melewati musim dingin di pengungsian Gaza, Tepi Barat, dan Turki. Sedikit hartamu akan menghangatkan para pengungsi Palestina. (izzah/infoabadi)

Sumber: Histori Aktual

Ayo Kirimkan Donasi Musim Dingin untuk Palestina melalui Abadi

Anda dapat berdonasi melalui Link berikut:

https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

a.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

 

11 Tahun Perjuangan Madrasah Ibtidaiyah Darul Islah, Batu Payung, Lombok

11 Tahun Perjuangan Madrasah Ibtidaiyah Darul Islah, Batu Payung, Lombok

Asalamualaikum orang baik, perkenalkan, mereka adalah siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah Darul Islah.

Klik di sini untuk DONASI

Hari begitu panas, tanah tandus, sumur-sumur mengering, namun tidak mengeringkan semangat anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islah untuk bersekolah.

Di ruang kelas yang sederhana itu anak-anak sangat antusias menangkap pelajaran dari gurunya, meski sebenarnya tidak ada alat bermain di sekolah itu. Satu-satunya benda istimewa adalah lemari plastik hasil dari patungan para guru.

Mungkin harganya tidak mahal. Namun bagi para guru yang juga merangkap petani, dengan honor Rp 500.000 (untuk enam bulan), menjadi barang paling berharga untuk menyimpan buku pelajaran ussang, tanpa kunci, karena tidak ada barang lain yang harus di jaga.

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islah terletak di Kampung Batu Payung, Desa Montong Ajan, Lombok Tengah. Berbatasan dengan Nambung (Desa Buwun Mas, Lombok Barat).

Jika bediri dari atas bukit akan tampak pantai yang memanjang dari Pengantap hingga Selong Belanak. Dari bukit tandus terlihat pantai pantai berpasir putih.

Madrasah Nurul Islah sudah berdiri sejak 9 Juni 2008. Saat ini memiliki 6 rombongan belajar, dengan total 30 siswa (10 siswa dan 20 siswi)

Dengan jumlah siswa puluhan itu, Madrasah Nurul Islah hanya memiliki 3 ruang kelas  dan 3 guru yang statusnya honorer.

Pendirinya bernama Marium, warga asli Kampung Batu Payung. Sekolah ini dibangun karena sekolah SD terdekat jaraknya sangat jauh. Tidak semua orang tua punya kendaraan untuk mengantar anaknya ke sekolah. Jadi para orang tua sepakat, untuk mendirikan sekolah di kampung dengan 59 KK tersebut.

Salah satu pengajar Ibu Marhamah, single parent dua anak. Satu-satunya guru honorer bersertifikat di sekolah ini. Honornya Rp1,5 juta/bulan, namun baru cair setelah 3 bulan mengajar. Sebagian ia pakai untuk beli beberapa zak semen untuk menambal lantai kelas.

Anak-anak Kampung Batu Payung harus sekolah. Sekolah yang layak memberikan harapan baru untuk masa depan mereka. Karena sebagian warga  Batu Payung bertahun-tahun menjadi TKI, membanting tulang di kebun sawit Malaysia.

kami mengajak orang baik di mana saja untuk ikut membantu membagun sekolah layak untuk anak-anak di Dusun Batu Payung Desa Montong Ajan Lombok tengah.

Jangan tunda niat berbuat baik sahabat dermawan semua, segera

Silakan salurkan donasi sahabat Abadi ke:

Klik untuk donasi >> Donasi Abadi

Atau salurkan melalui rekening donasi Abadi:
Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337
a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Hasil penggalangan dana ini akan Abadi gunakan untuk:

  • Perbaikan bangunan sekolah
  • Penyediaan buku sekolah
  • Pengadaan bangku sekolah

Informasi lebih lengkap dapat hubungi: Abadi (+62 878-6455-6406)

Ulama Palestina Ajak Masyarakat Muhasabah dari Tragedi Tsunami

Ulama Palestina Ajak Masyarakat Muhasabah dari Tragedi Tsunami

Satu tahun pasca tsunami, masyarakat Palu Mengadakan kegiatan muhasabah bersama ulama Palestina.

Infoabadi.orgPasca satu tahun tragedi tsunami dan likuefaksi yang menerjang Kota Palu dan Donggala, lembaga donasi kemanusiaan Abadi bersama organisasi keislaman mengadakan Dzikir dan Doa bersama, Dauroh Quran di Kec. Palolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah, pada tanggal 22 September – 02 Oktober 2019.

Setahun berlalu bencana tsunami akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang Kota Palu dan Donggala, tepatnya pada tanggal 28 September 2018. Bencana hebat tersebut memakan korban hingga 2.113 jiwa, yang mana sebanyak 4.612 orang mengalami luka berat.

Sementara itu, bagi warga yang masih diberi kesempatan untuk hidup, mereka tinggal di pengungsian dengan kondisi memiliki tauma yang cukup kuat dan kesedihan mendalam.

Baca Juga : Menilik Keadaan Sekolah di Pedalaman Lombok

Penyebab Tsunami Menurut Para Ahli

Keterangan: Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Berikan Pemaparan Mengenai Gempa Bumi di Palu dan Donggala (Foto: Kompas)

Menurut analisis para ahli dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami tersebut disebabkan oleh adanya longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter di Teluk Palu. Sedimen dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Palu belum terkonsolidasi kuat sehingga runtuh dan longsor saat gempa, dan memicu terjadinya tsunami.

Meski menurut teori itulah penyebabnya, namun jauh di atas teori ada hal lain yang harus kita coba baca dan renungi. Mengapa bisa terjadi tsunami? Apakah ada hubungannya dengan perilaku manusia yang semakin berbuat kerusakan?

Sahabat Abadi, terkadang kita sebagai manusia tidak bisa merasa baik-baik saja dengan segala aktivitas yang dilakukan. Barangkali ada kesalahan-kesalahan yang terselip di antara aktivitas-aktivitas yang kita lakukan dan membuat kita harus mendapatkan peringatan dari Sang Pencipta.

Keterangan: Warga Kec. Palolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah Sedang Mnegikuti Doa dan Dzukir Bersama yang Diadakan Oleh Abadi (Foto: Dok. Abadi)

Seperti yang dilakukan oleh warga dari Kec. Palolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah, akhirnya menyadari bahwa bencana gempa dan tsunami merupakan kuasa dari Allah yang dapat dijadikan bahan renungan.

Sebagai wadah untuk refleksi dan intropeksi, Abadi mengadakan dzikir dan doa bersama. Acara ini bertambah spesial dengan hadirnya Syekh Abdullah Ar-Rayan, ulama Palestina.

Acara ini ikhtiar Abadi untuk mewadahi kegiatan bermanfaat di tengah masyarakat. Abadi akan terus berupaya menghadirkan edukasi, membersamai para korban terdampak bencana di manapun berada.

Mereka merasa bahwa bencana tersebut adalah pengingat agar manusia senantiasa memohon ampunan, melakukan perbaikan, dan lebih taat kepada Allah.  (izzah/infoabadi)

Sumber: Media Indonesia, Kompas

Menilik Keadaan Sekolah di Pedalaman Lombok

Menilik Keadaan Sekolah di Pedalaman Lombok

Orang-orang yang tinggal di pedalaman Lombok harus tetap sekolah dan merasakan kehidupan yang baik.

Infoabadi.orgSahabat, kali ini lembaga donasi kemanusiaan Amal Bakti Dunia Islam (Abadi) akan mengajakmu untuk menyambangi daerah pedalaman Indonesia, tepatnya di Lombok Tengah.

Daerah pedalaman tersebut berada di sebuah bukit yang jauh dari keramaian atau kota sebagai pusat kehidupan. Meski begitu, di daerah pedalaman anak-anak tetap membutuhkan sekolah untuk menunjang pendidikannya.

Sekolah adalah tempat yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak di Lombok Tengah. Mau bagaimanapun sekolah adalah kebutuhan atau hak yang harus didapatkan oleh anak-anak.

Keterangan: Bangunan Sekolag dengan Dinding Setengah Jadi (Foto: Fathul Rakhman)

Bangunan sederhana sekolah di daerah pedalaman tersebut berhasil dibangun dari usaha keras para guru honorer. Tidak peduli uang gaji yang kecil, para guru berhati mulia itu justru menggunakan uangnya untuk membangun sekolah.

Uang para guru honorer memang tak cukup untuk membangun sekolah yang bagus atau seperti layaknya sekolah. Namun setidaknya, ada ruangan kelas dengan bangku dan meja, papan tulis kecil, semen lantai yang mulai menganga, serta dinding setengah jadi yang dapat dijadikan sekolah.

Baca Juga: Setahun Berlalu Tenda-Tenda Pengungsi Palu Masih Ramai Penghuni 

Keterangan: Lemari Plastik Dibeli Dari Uang Iuran Guru Honorer Merupakan Satu-Satunya Barang Berharga (Foto: Fathul Rakhman)

Satu-satunya barang yang paling berharga dalam sekolah tersebut adalah lemari plastik, yang digunakan untuk menyimpan buku lama. Lemari itu pun dibeli dengan  uang iuran guru honorer.

Namun tahukah sahabat, meski keadaan sekolah yang sederhana, anak-anak dari Kampung Batu Payung, Desa Montong Ajan, Lombok Tengah itu tak kehilangan semangat. Mereka sangat senang untuk pergi ke sekolah.

Kaki kecil yang kotor terkena debu, dengan langkah kuat menyusuri jalanan ke sekolah dengan beralas kaki sandal. Di daerah tersebut hanya sebagian anak yang memiliki sepatu, dan itu menjadi keberuntungan tersendiri.

Keterangan: Anak-anak Tak Hilang Semangat dan Bahagia Berada di Sekolah Sederhana (Foto: Fathul Rakhman)

Bagi anak-anak, sekolah adalah tempat yang paling menyenangkan, karena mereka dapat belajar dan bermain setelahnya. Momen di sekolah selalu mereka nantikan, karena hal ini tidak mereka temui di rumah.

Para guru memberikan semangat yang luar biasa kepada murid-muridnya dan memberikan aturan di sekolah. Kegiatan belajar-mengajar itu dilakukan hingga pukul 12 siang, karena sang guru tahu kalau anak-anak tidak membawa bekal, maka aturannya mereka harus sarapan dari rumah.

Masyaallah, semangat anak-anak serta guru yang luar biasa meski dengan keadaan yang sederhana. Semoga kita dapat mengambil hikmahnya.

Abadi berikhtiar untuk segera mendatangi mereka dan membawa bantuan. Untuk itu, sahabat dapat menyalurkan donasi melaui Abadi. Yuk kita bantu anak-anak di Lombok Tengah agar dapat terus bersekolah dengan baik. (izzah/infoabadi)

Sumber: Fathul Rakhman

 Ayo Kirimkan Donasi melalui Abadi dengan cara:

Klik Link>>> https://kitabisa.com/campaign/bantudarulislah 

Atau Melalui:

Nomor Rekening Bank:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Setahun Berlalu, Tenda-Tenda Pengungsi Palu Masih Ramai Penghuni

Setahun Berlalu, Tenda-Tenda Pengungsi Palu Masih Ramai Penghuni

Kehidupan warga yang mengungsi pasca gempa di Palu belum usai. Satu tahun berlalu, mereka masih bertahan di bawah tenda-tenda dalam keadaan yang sulit.

Sahabat, kali ini lembaga penyaluran donasi kemanusiaan Amal Bakti Dunia Islam (Abadi) akan menginformasikan kondisi warga Palu pasca gempa satu tahun yang lalu.

Tidak banyak media yang meliput bagaimana kondisi pengungsi di Palu. Masyarakat luas mengira permasalahan ini sudah selesai. Namun, tahukah sahabat? Ternyata mereka masih menjadi pengungsi dan hidup dalam kesulitan. Berikut kami sajikan informasinya untuk anda.

Banyak Keluarga yang Masih Bertahan di Bawah Tenda Darurat

Keterangan: Ibu Nurlina, Perempuan Paruh Baya Mengisi Air untuk Kebutuhan di Tenda Pengungsian (Foto: Media Indonesia)

Gempa dan tsunami Palu sudah berlalu lebih dari setahun lamanya. Namun, jarak waktu yang cukup panjang tersebut tak serta merta membuat kondisi masyarakat berangsur membaik.

Hari ini, masih banyak keluarga yang masih menjalani hidup di tenda-tenda darurat pengungsian, salah satunya Nurlina. Nurlina (60 tahun) berupaya menikmati hidup di pengungsian dengan keadaan yang cukup sulit.

Beliau harus mengisi air dengan jeriken, ember, atau loyang kosong untuk memenuhi kebutuhan air di pengungsian. Bahkan harus mengangkut air tersebut dari satu tempat ke tempat lainnya, tentu hal ini akan sulit dilakukan oleh wanita paruh baya ini.

Tidak ada harta atau rumah yang tersisa. Beliau tinggal bersama keluarganya di pengungsian dengan mengandalkan bantuan. Namun, jika bantuan tersebut tidak datang, maka Ibu Nurlina dan keluarganya harus berusaha sendiri untuk memenuhi kehidupannya.

Sementara itu, keadaan di Palu belum stabil seperti sebelumnya. Mereka akan kesulitan mencari pekerjaan.

Mayoritas Warga Lebih Memilih Hidup di Pengungsian

Keterangan: Warga Lebih Memilih Tinggal di Pengungsian, Palu (Foto: Regional Kompas)

Bukan hanya Nurlina bersama keluarganya yang bertahan hidup di pengungsian. Warga yang mengalami musibah gempa bumi dan likuifaksi lainnya pun terpaksa masih bertahan untuk hidup di tenda-tenda darurat yang semakin hari semakin aus kondisinya.

Hingga kini, terdapat 251 kepala keluarga atau 1.010 jiwa yang lebih memilih hidup di pengungsian Balaroa, Kecamatan Palu Barat. Kendatipun sejumlah pihak pemerintah dan lembaga kemanusiaan mendirikan bantuan huntara (hunian sementara) di sana, namun jumlahnya belum mencukupi.

Sahabat Abadi, kehidupan tidak selamanya berjalan mulus. Kadang bencana datang menguji setiap diri manusia untuk lebih mengingat Allah. Semoga bantuan untuk para pengungsi di Palu segera terpenuhi dan lebih merata, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan baik seperti sedia kala. (izzah/abadi)

 

Salurkan Kepedulian untuk Pengungsi Palu melalui Amal Bakti Dunia Islam

https://infoabadi.org/donasi-abadi/

Atau bisa juga melalui nomor rekening

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Inspiratif! Ibu Rumah Tangga Rela Belanjakan Hartanya untuk Palestina

Inspiratif! Ibu Rumah Tangga Rela Belanjakan Hartanya untuk Palestina

Kisah Inspiratif datang dari ibu rumah tangga yang merelakan hartanya untuk wakaf masjid dan donasi kemanusiaan Palestina.

Saat memiliki rezeki lebih, apa yang sahabat lakukan? Apakah membuka kembali daftar belanja yang belum terbeli, mencari tempat liburan, atau sibuk melihat-lihat akun belanja di media sosial? Atau memilih menyisihkan harta tersebut untuk saudara-saudara yang sedang genting membutuhkan bantuan, seperti warga di Palestina, misalnya.

sebagai manusia biasa, wajarlah jika sebagian mbesar condong berencana memenuhi keinginan pribadi terlebih dahulu. Namun, berbeda dengan tiga sosok ibu rumah tangga asal Indonesia ini, sebelum memenuhi kebutuhannya, mereka lebih dulu memenuhi kebutuhan saudara-saudara nya yang ada di Palestina yang lebih penting kondsinya. Berikut, Abadi sajikan cerita Ibu-ibu inspiratif kepada anda. Yuk, simak!

Bu Sumiani, Wakafkan Tanah Warisan Untuk Keperluan Masjid di Palestina

Keterangan: Ibu Sumiani wakafkan tanah untuk Bantu Biaya Pembangunan Masjid di Palestina (Foto: Dok.Abadi)

Ibu Sumiani berasal dari Penede, Desa Sakra Selatan, Kecamatan Sakra. Beliau telah mewakafkan tanahnya melalui Abadi, untuk membantu biaya pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, Palestina.

Tanah tersebut merupakan warisan yang diterima dari orang tuanya. Kemudian, Ibu Sumiani meneruskan kebaikan orang tuanya dengan mewakafkan tanah tersebut. Amal jariyah yang Insyaallah tidak akan pernah putus.

Ibu dari dua anak ini berharap dengan mengikhlaskan tanahnya untuk diwakafkan, maka amal tersebut akan menjadi kemudahan bagi orang tuanya untuk dapat berkunjung ke tanah suci.

Baca Juga: Terus Berproses, Pembangunan Masjid Istiqlal Indonesia Dikawal Abadi

Ibu Rohana, Terenyuh Setelah Melihat Kondisi Palestina

Keterangan : Ibu Rohana menyerahkan donasi untuk Palestina (Foto: Dok. Abadi)

Sosok inspiratif kedua datang dari Ibu Rohana, asal Desa Ampera, Kec. Palolo, Kab. Sigi.Beliau mengaku selalu terenyuh ketika melihat berita serangan Israel terhadap Palestina. Zionis tega melakukan kejahatan terhadap sesama manusia, hingga membunuh tanpa rasa bersalah.

Tragedi kemanusiaan yang dialami warga Palestina itulah yang membuat Ibu Rohana terketuk hatinya. Beliau mendonasikan hartanya melalui Abadi pada tanggal 01 September 2019 untuk warga Palestina, dan berniat untuk terus membantu saudara di Palestina dengan kemampuannya.

Ibu Misnan: 11 Tahun Diuji Sakit, Tetap Bantu Palestina

Keterangan: Ibu Misnan, donatur Palestina (Foto: Harapan Amal Mulia)

Sosok inspiratif selanjutnya datang dari Ibu Misnan asal Medan. Beliau mendonasikan uang yang diberi oleh anaknya untuk Palestina. Ibu Misnan diuji sakit stroke selama belasan tahun. Beliau memenuhi kehidupan sehari-hari dengan mengandalkan uang yang diberi oleh anaknya.

Beliau mengaku bersedih melihat keadaan warga Palestina yang mendapatkan perlakuan kejahatan dari Israel. Banyak anak-anak di sana yang kehilangan orang tuanya dan orang-orang kehilangan rumah.

Beliau mendonasikan uang yang dikirim anaknya seharusnya untuk membeli baju lebaran. Ibu Misnan lebih mengikhlaskan untuk donasi karena mereka (Palestina) lebih membutuhkan.

Ibu Ainun: Dunia Islam Harus Jadi Perhatian Umat Muslim

Keterangan : Ibu Ainun, Donatur Asal Karang Lombok Timur (Foto: Dok. Abadi)

Sosok Inspiratif selanjutnya datang dari Ibu Ainun, asal Kembangsari, Selong, Lombok Timur. Ibu Ainun telah mewakafkan tanah seluas 5 hektare untuk donasi kemanusiaan Palestina.

Menurutnya, sebagai sesama muslim, kita harus peduli dengan kondisi saudara di Palestina. Di sana banyak warga yang sama seperti di Indonesia, maka jika kita dapat hidup dengan tenang seharusnya mereka juga hidup tenang. Ketika orang-orang Indonesia dapat sekolah dan belajar mengaji dengan mudah, mereka di Palestina pun ingin hidup dengan mudah.

Baca juga: https://infoabadi.org/2019/07/abadi-salurkan-kepedulian-masyarakat-ntb-untuk-palestina/ 

Berbagi sedikit lebih baik dan akan tetap bermanfaat, dari pada harus menunggu hingga kita mampu. Sedangkan warga di Palestina, tidak bisa menunggu lebih lama untuk melawan penjajah yang membutuhkan bantuan serta dukungan kita.

Begitulah kisah yang dapat menginspirasi kita semua. Kedua sosok ibu rumah tangga itu membuktikan, bahwa siapa saja bisa mengambil peran untuk membantu Palestina. Perihal bersedekah, tidak harus menunggu ketika harta sudah berlebih. Akan tetapi, amal salih tersebut harus diprioritaskan dalam keadaan lapang atau sempit. (izzah/abadi)

 

Nomor Rekening Bank

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi donasi:

(Call/SMS/WA) 087864556406

Inilah Kondisi Difabel Palestina di Tenda Pengungsian

Inilah Kondisi Difabel Palestina di Tenda Pengungsian

Para pengungsi difabel Palestina tidak mendapatkan fasilitas yang layak di tenda pengungsian. Mereka tidak dapat beraktivitas dengan mudah, karena tempat yang sesak dan tidak nyaman membuat mereka sulit untuk bergerak.

Ruang gerak bagi para penyandang disabilitas amatlah terbatas. Kondisi fisiknya yang tidak sempurna serta kurangnya alat bantu yang tersedia, membuat mereka kesulitan untuk melakukan mobilitas ke tempat-tempat seperti toilet, dapur, posko kesehatan ataupun sekolah.

Bantuan Tak Masuk, Difabel Di Pengungsian Makin Terpuruk

Menurut UNRWA, salah satu lembaga donasi kemanusiaan PBB, lebih dari 20 persen rumah tangga Palestina menghadapi kemiskinan ekstrim yang setidaknya memiliki satu anggota keluarganya sebagai penyandang disabilitas.

Selain itu, hampir 29 persen anak-anak penyandang disabilitas tidak terdaftar sekolah, sehingga mereka tidak dapat tumbuh dengan pendidikan dan mengembangkan potensi.

Keterangan: Warga Palestina menerima bantuan makanan dari UNRWA (Foto: Voaindonesia.com)

Bantuan internasional yang diberikan oleh UNRWA kian menurun setelah adanya kebijakan Amerika yang memotong bantuan ke Palestina. Di sisi lain, dana persediaan bantuan hanya tersisa untuk beberapa minggu lagi.

Hal ini tentunya mengancam keberadaan para difabel yang sangat membutuhkan bantuan besar untuk menunjang aktivitas kesehariannya.

Siapa yang Mau Peduli Nasib Difabel Di Pengungsian?

Selama ini, pengungsi Palestina hanya mengandalkan bantuan internasional, namun seketika bantuan tersebut justru dihentikan. Maka bagaimana nasib difabel Palestina selanjutnya? Adakah yang akan peduli dengan mereka

Keterangan: Penyaluran Donasi Lembaga Kemanusiaan Abadi ke Difabel Palestina (Foto: Dok.Abadi)

Sahabat, kita tak perlu menunggu kepedulian itu datang dari orang lain, sebab sejatinya hal itu bisa kita datangkan dan mulai dari diri sendiri

Abadi sebagai lembaga donasi palestina terpercaya 2018, berikhtiar penuh menfasilitasi masyarakat yang ingin turut membantu saudara-saudara penyandang disabilitas Palestina yang bermukim di tenda-tenda pengungsian Turki.

Sejak tahun 2018, Abadi sudah dua kali menyalurkan bantuan secara langsung kepada para difabel Palestina, yakni pada November 2018 dan Juli 2019. Bantuan ini diberikan kepada korban Aksi Kepulangan Akbar, yang sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit Turki.

Keterangan: Penyaluran Donasi Abadi ke Difabel Palestina (Foto: Dok.Abadi)

Ikhtiar ini harus terus kita lakukan, hingga para difabel Palestina mendapatkan bantuan yang layak secara merata. Mari bersama-sama wujudkan kebahagiaan difabe ldengan cara terbaik versi kita.(izzah/abadi)

Nomor Rekening Bank untuk Donasi:

Bank Mandiri Syariah (451) 7117976337

  1. A.n Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

(Call/SMS/WA): 087864556406

 

Sumber: Anera.org

 

Sekian Lama Menunggu, Warga Tempo Sodo Segera Miliki Masjid Baru

Sekian Lama Menunggu, Warga Tempo Sodo Segera Miliki Masjid Baru

Pembangunan Masjid Al-Hikmah di Dusun Tempo Sodo, Kabupaten Lombok oleh Abadi memasuki tahap penyempurnaan. Setelah diguncang gempa, masyarakat menggunakan tenda darurat sebagai pengganti masjid yang roboh.

Abadi, Lombok – Abadi yang sejak tahun lalu menghimpun donasi kemanusiaan untuk Lombok, menyalurkan amanah donatur melalui pembangunan sebuah masjid. Masjid Al-Hikmah di Dusun Tempo Sodo, Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok dibangun kembali setelah sebelumnya hancur diguncang gempa.

Masjid satu-satunya di Tempo Sodo itu dibangun kembali atas kerja sama Abadi dengan Yayasan Forkammi Lombok. Yayasan Forkammi merupakan salah satu lembaga kemanusiaan yang telah mendukung beberapa program Abadi dalam ikhtiar membangun Lombok pasca gempa.

Lauhul Hamdi, Direktur Abadi mengatakan, pembangunan Masjid Al-Hikmah Tempo Sodo yang didukung Forkammi tersebut akan memasuki tahap penyempurnaan.

donasi kemanusiaan
Rahmat, salah seorang Tim Abadi memantau pembangunan Masjid Al-Hikmah di Tempo Sodo. (Dok. Abadi)

“Pembangunan Masjid Tempo Sodo akan memasuki tahap akhir, yaitu pemasangan dinding masjid. Pada awal Augustus, kami berkunjung dan bertemu dengan pengurus Masjid untuk memastikan hal ini”, ungkap Direktur Abadi, Lauhul Hamdi.

Pak Hamdi memperkirakan, pembangunan akan rampung pada akhir Agustus 2019 mendatang.

Baca juga: APA KABAR SAUDARA-SAUDARA KITA DI LOMBOK?

Kebutuhan masyarakat Tempo Sodo akan adanya masjid memang sangat mendesak. Tenda sempit yang digunakan warga sebagai masjid darurat selama hampir satu tahun, sudah tidak layak digunakan.

nomor rekening bank
Sudah hampir satu tahun masyarakat Tempo Sodo salat berjemaah dan bermajelis ilmu di tenda darurat.(Dok. Abadi)

Itulah sebabnya, warga sudah menggunakan Masjid Al-Hikmah yang pembangunannya belum rampung tersebut, sejak bulan April 2019.

Sebelumnya, warga tempo Sodo mengandalkan tenda bantuan dari pihak swasta sebagai musala sementara. Tenda sempit tersebut menjadi tempat salat berjemaah bagi warga, juga pusat anak-anak dusun menimba ilmu agama.

Hingga saat ini, Abadi masih membuka kesempatan bagi sahabat yang ingin berkontribusi untuk memudahkan warga Tempo Sodo beribadah di tempat yang lebih layak.

Pintu Donasi Kemanusiaan Abadi

donasi kemanusiaan
Abadi terus berikhtiar menyempurnakan pembangunan Masjid Al-Hikmah dengan membuka kesempatanbagi donatur untuk memberikan donasi kemanusiaan. (Dok. Abadi)

Sahabat, umat Islam dianjurkan untuk memudahkan urusan saudaranya, apalagi untuk urusan beribadah. Seperti yang tertulis dalam sebuah Hadis:

“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat” (HR. Muslim no. 2699)

Dengan membangun Masjid Al-Hikmah, warga Tempo Sodo akan lebih kusyuk beribadah. Anak-anak dusun juga akan lebih nyaman menuntut ilmu agama. Selain itu, dalam setiap kebaikan yang dilakukan di dalam masjd tersebut, Insya Allah menjadi jariyah bagi kita yang berkontribusi dalam pembangunannya.

Landasan Hadis tersebut juga memotivasi Abadi untuk menjembatani kebaikan donatur dengan para penerima manfaat melalui cara yang mudah.

Sahabat dapat mendukung pembangunan satu-satunya masjid untuk warga Tempo Sodo dengan melalui nomor rekening Bank Syariah Mandiri, (451)7117976 337, atas nama Amal Bakti Dunia Islam.

Untuk konfirmasi donasi dan informasi lebih lanjut, sahabat dapat menghubungi narahubung kami di Call/SMS/WA: 0878 6455 6406.

Semoga kita menjadi salah satu wasilah Allah untuk dapat menebarkan rahmat-Nya di muka bumi. (history/abadi)

Harga Hewan Qurban di Jakarta vs Wilayah Pengungsian

Harga Hewan Qurban di Jakarta vs Wilayah Pengungsian

Jika dibandingkan, harga hewan qurban di wilayah pengungsian seperti Lombok dan Palu lebih murah daripada di kota-kota besar. Padahal, nilai kebermanfaatan qurban lebih besar di wilayah pengungsian.

Infoabadi.org – Pengungsi menjadi isu kemanusiaan yang ramai  menjadi sorotan dunia Islam saat ini. Menanggapi isu tersebut, Abadi turut mendawamkan aksi peduli kemanusiaan untuk pengungsi di Indonesia dan Palestina yang salah satunya diwujudkan dengan penyaluran hewan qurban.

Hampir semua warga kota sibuk menyiapkan hewan qurban terbaik untuk dibagikan kepada tetangga terdekatnya.Sedangkan para pengungsi di wilayah terdampak bencana seperti Lombok dan Palu, sedang harap-harap cemas menanti datangnya daging qurban yang belum pasti.

Dunia Islam saat ini
Pedagang hewan ternak di Jalan Pipa Air, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Senin (15/7/2019).(Sumber: Tribun Palu)

Padahal jika dibandingkan, berkurban di daerah bencana seperti Lombok dan Palu terhitung lebih murah dari pada di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya. Berikut hewan qurban di Jakarta dan wilayah pengungsian yang dirangkum dari informasi kontributor Abadi dan sejumlah situs online.

 

Harga Sapi Tahun 2019

Jakarta   : Rp. 15 juta – Rp. 26 juta (250-450 Kilogram)

Lombok : Rp. 11 juta – Rp. 15 juta

Palu       : Rp. 15 juta – Rp. 20 juta

 

Baca juga: MASALAH BARU PENGUNGSI LOMBOK: 117 ORANG TERJANGKIT MALARIA TERMASUK BAYI DAN IBU HAMIL

 

Harga Kambing/ Domba Tahun 2019

Jakarta   : Rp.2,5 juta – Rp. 3,7 juta

Lombok : Rp. 2,1 juta– Rp.2,7 juta

Palu       : Rp 2 juta – Rp. 2,5 juta

Dunia Islam saat ini
Kambing siap qurban di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: Google)

Berkurban untuk pengungsi di Lombok dan Palu memang lebih murah. Meski begitu, manfaat qurban yang kita berikan akan lebih terasa karena saat ini mereka benar-benar sedang membutuhkan bantuan.

Dalam hal ini, Abadi dengan program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi memfasilitasi sahabat agar dapat menyalurkan hewan qurban untuk pengungsi di Lombok, Palu dan Donggala tanpa dipungut biaya penyembelihan atau pun pendistribusian.

Dengan kontributor yang ada di daerah sekitar Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah, sahabat dapat membeli hewan qurban untuk para pengungsi dan dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu:

Sapi : Rp. 15 juta atau Rp. 2,15 juta (1/7 sapi)

Kambing/Domba : Rp. 3.500.000

Sedekah qurban: Tidak terbatas

aksi peduli kemanusiaan
Perbandingan harga hewan qurban di Jakarta, Lombok, Palu, dengan qurban melalui Abadi.

Program Tebar Hewan Qurban Abadi di Tanah Tragedi merupakan salah satu ikhtiar Abadi dalam menggiatkan aksi peduli kemanusiaan untuk korban bencana alam dan kemanusiaan di pengungsian.

Mari bagikan kebahagiaan Idulkurban bagi para pengungsi untuk dunia Islam yang semakin diberkahi. (history/abadi)

aksi peduli kemanusiaan

Salurkan kontribusi terbaik dalam program Tebar Qurban Abadi di Tanah Tragedi melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

 

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406

Kenapa Harus Qurban untuk Pengungsi?

Kenapa Harus Qurban untuk Pengungsi?

Penyaluran program qurban Abadi tahun ini akan difokuskan kepada  pengungsi di Indonesia dan Palestina. Dilihat dari berbagai sudut pandang, pengungsi menjadi golongan yang sangat layak untuk menjadi penerima manfaat qurban.

Infoabadi.org – Selain mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, qurban juga bertujuan untuk menebarkan kebaikan bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Saat ini, pengungsi menjadi salah satu isu pilu yang menjadi perhatian umat Islam dunia.

Amal Bakti Dunia Islam (Abadi) dengan program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi, berikhtiar memberikan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi di Indonesia dan Palestina, melalui penyaluran hewan qurban.

Bantuan Kemanusiaan
Anak-anak pengungsi Palu belajar di tenda pengungsi karena sekolah mereka rusak diguncang gempa.
(Foto: Google)

Untuk sahabat yang masih ragu atau bingung kenapa harus menyalurkan qurban untuk pengungsi, kami telah merangkum beberapa alasannya:

Makanan Terbatas, Pengungsi Kekurangan Nutrisi

Makanan dan air bersih menjadi sesuatu yang langka di barak-barak pengungsian. Di Indonesia, makanan dari dapur umum yang berasal dari kebaikan donatur menjadi andalan pengungsi untuk mengganjal perut yang lapar.

Maka dari itu, daging qurban yang kita kirimkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pengungsi yang selama ini terabaikan.

Kurban untuk pengungsi
Sejak terusir oleh Israel, pengungsi Palestina hanya mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk dapat bertahan hidup. (Foto: UN News)

Qurban Lebih Tepat Sasaran

Hewan qurban bisa dibagikan kepada siapa pun yang kita kehendaki. Meski begitu, nilai kebermanfaatan qurban bisa lebih terasa jika yang menjadi penerima adalah golongan yang benar-benar membutuhkan, yang dalam hal ini adalah pengungsi.

Saudara-saudara kita di pengungsian adalah orang-orang yang hilang sumber penghidupannya (fuqara), yang sulit memenuhi kebutuhannya (masakin), yang hidup perih di perantauan (Ibnu Sabil) dan wajib untuk dibantu.

Baca juga: 3 Fakta Kehidupan Pengungsi Di Gaza

Pengungsi, Saudara Seiman yang Harus Dibantu

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.” (Q.S. At-Taubah: 71)

Setiap Muslim mempunyai kewajiban menolong saudaranya. Peristiwa duka yang menimpa para pengungsi adalah ujian bagi umat Islam secara keseluruhan. Sebagian diuji dengan kelaparan dan kehilangan, sebagian lainnya diuji dengan keharusan membantu saudaranya.

Kurban untuk pengungsi
Anak-anak pengungsi Palestina hidup dengan berbagai keterbatasan. (Foto: Saatchi Art)

Memupuk Kepedulian

Berkurban dilakukan oleh orang yang mampu dan akan dinikmati oleh orang yang kurang mampu. Dengan berkurban, seseorang dapat memupuk rasa kepedulian terhadap sesama, dan akan terjalin pula sikap solidaritas yang kuat di antara pemberi dan penerima qurban.

Memaksimalkan Peluang Ibadah

Berkurban untuk pengungsi juga menjadi sebuah ikhtiar untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan meraih sebesar-besar pahala. Selain itu, berkah kurban serta doa-doa dari pengungsi untuk para dermawan, Insya Allah akan selalu menyertai.

Bantuan Kemanusiaan
Program donasi qurban 2019 dari Abadi

Mengingat banyaknya keutamaan berbagi untuk pengungsi, Abadi hadir dengan program qurban, Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi. Program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi berupaya  memfokuskan kebermanfaatan kurban untuk pengungsi di Indonesia dan Palestina.

Abadi membuka selebar-lebarnya kesempatan bagi sahabat yang hendak menunaikan syariat qurban sekaligus berbagi kebahagiaan untuk pengungsi. (history/abadi)

Bagikan kebahagiaan Idulkurban untuk pengungsi dengan berkontribusi dalam program Tebar Hewan Qurban di Tanah Tragedi.

Kontribusi hewan qurban untuk pengungsi di Indonesia:

Sapi: Rp. 15.000.000,- atau Rp. 2.150.000,- (1/7 sapi)

Domba: Rp. 3.500.000,-

Kontribusi hewan qurban untuk pengungsi di Palestina:

Sapi  ± 400 kg: Rp 32.550.000,-/ Rp 4.650.000,-(1/7 Sapi)

Domba ± 45 kg: Rp 4.950.000,-

Sedekah Qurban: Tak Terbatas

Salurkan kontribusi terbaik melalui:

Rekening Bank Syariah Mandiri

(451) 711 7976 337

a.n. Amal Bakti Dunia Islam

Konfirmasi Donasi:

Call/SMS/WA: 0878 6455 6406