Serangan Israel telah mengubur mimpi para difabel Palestina. Mereka kehilangan sebagian anggota tubuhnya akibat serangan dan tembakan. Meski begitu, semangat mereka untuk membela Palestina terus bergelora.
Infoabadi.org – Gugurnya syuhada Palestina menjadi pengisi andalan portal berita kemanusiaan dunia. Masyarakat Palestina memang kerap kali menjadi sasaran serangan Israel yang membabi buta.
Dibalik jatuhnya darah para syuhada, terdapat orang-orang yang sedikit lebih beruntung karena masih diberi kesempatan melanjutkan perjuangan, meski dengan kondisi fisik yang tidak lagi sempurna. Merekalah difabel Palestina.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Israel memiliki serangkaian peledak canggih yang bisa dengan mudah menghancurkan gedung-gedung tinggi dengan satu kedipan mata. Maka untuk menghancurkan kaki, tangan, atau wajah warga Palestina bukan suatu hal yang sulit bagi mereka.
Senjata berpeluru yang ditenteng-tenteng pasukan Israel untuk melumpuhkan peserta Aksi Kepulangan Akbar di perbatasan Palestina, bahkan mampu menghancurkan tulang manusia hingga lebur bagi debu.
Mirisnya lagi, anak-anak juga tak luput menjadi sasaran tembakan. Di usia mereka yang masih muda, banyak anak Palestina yang sudah tak memiliki kaki karena diamputasi. Bukan hanya kaki atau tangan saja yang hilang, tapi juga harapan hidup dan impian mereka yang telah dipupuk sejak lama.
Namun, bukan orang Palestina namanya kalau tak sekuat baja. Dengan fisik yang tak lagi sempurna, para difabel Palestina masih berjuang di perbatasan, menuntut haknya untuk kembali ke wilayah-wilayah yang direbut Israel.
Mereka sadar betul, yang saat ini diperjuangkan bukan sekedar tanah yang hilang atau harta yang direbut, melainkan kehormatan umat Islam di seluruh dunia.
Baca juga: SAAT MUHAMMAD MEMBUKA MATA, SEBELAH KAKINYA SUDAH TIADA
Bermodal kursi roda atau tongkat penyangga sederhana, para difabel Palestina rutin datang ke perbatasan Palestina untuk sekedar melempar batu ke arah musuh atau bergabung dalam jajaran peserta Aksi Kepulangan Akbar.
Saudaraku, kewajiban membela Palestina bukan hanya untuk masyarakat di sana saja, tetapi juga seluruh umat Islam yang memegang teguh ajaran Alquran dan Sunah Nabi. Bagi kita yang belum memungkinkan berjuang dengan raga, disyariatkan untuk mengerahkan segala kemampuannya, termasuk harta.
Abadi sebagai lembaga kemanusiaan yang peduli dengan sulitnya perjuangan difabel Palestina, berikhtiar menjadi jembatan kebaikan bagi donatur yang hendak ikut berjuang dengan harta mereka.
Sejak tahun 2018, Abadi telah mulai berupaya menguatkan difabel Palestina dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada korban Aksi Kepulangan Akbar, yang sedang mendapat perawatan di rumah sakit Turki.
Hingga saat ini, setidaknya Abadi telah menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut sebanyak dua kali, yaitu pada bulan Juli 2019 dan November 2018.
Sekecil apa pun kontribusi yang kita berikan untuk difabel Palestina, Insya Allah akan menjadi saksi di akhirat kelak, bahwa kita tidak diam saat kehormatan Islam diinjak-injak oleh Zionis Israel yang zalim. (history/abadi)