ABADI, Palu – Berikhtiar membantu korban gempa Sulawesi Tengah untuk kembali bangkit, Abadi membangun sebuah hunian untuk Mama Ato, seorang guru ngaji yang dikenal berjasa besar mengajarkan Alquran kepada warga sekitar. Tak langsung menerimanya, Mama Ato justru menghibahkan kembali bangunan hunian tersebut kepada warga untuk dijadikan musala dan rumah belajar Alquran.
“Ibu, huntara di desa ini baru ada satu, kami sangat bersyukur bisa mendapat bantuan karena selama ini belum ada bantuan yang kami terima. Bahkan kami tidak tahu kami di desa ini terdata sebagai korban atau tidak. “ ungkap Mama Ato kepada Umi Raihana, salah satu relawan Abadi.
Beliau kembali berujar, “Ibu , Huntara yang diberikan kepada kami, akan kami hibahkan lagi untuk umat, untuk saudara-saudara kami yang lain. Sebagai tempat bersama, tempat kita belajar bersama,..”
Baca juga: Abadi Kembalikan Tawa Anak-Anak Korban Gempa Palu
Lantas Mama Ato tinggal di mana? Selama empat bulan terakhir, beliau dan keluarga tinggal dalam sebuah rumah berdinding terpal dan beratap bambu yang ditutupi daun kering. Keterbatasan ekonomi membuat Mama Ato dan keluarga tak mampu membangun kembali rumahnya.
Menurut penuturan Umi Raihana, sejak kejadian gempa masyararakat sekitar Desa Saloya, Kec.Sindue, Kab.Donggala. memeilki semangat baru untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, termasuk dengan giat belajar membaca Alquran.
Perjalanan berjam-jam menuju Desa Seloya kami lalui di tengah jalan berdebu dan dipenuhi pemandangan reruntuhan bangunan di sekitar. Rasa miris dan pilu masih riuh dalam hati seolah masih tak percaya dengan apa yang telah menimpa saudara-saudara kita di Donggala.
Tak mampu bangun kembali rumahnya yang rusak, sejumlah warga terpaksa tinggal di reruntuhan bangunan.(Dok. Abadi)
Empat bulan pasca gempa, tsunami dan likuifaksi melanda Palu, Donggala dan sekitarnya, masih belum terlihat banyak perubahan. Tenda-tenda pengungsian masih berjejer hampir di setiap sudut wilayah. Belum lagi reruntuhan bangunan yang hanya digeser sampai bahu jalan agar tak menghalangi kendaraan yang berlalu-lalang.
Palu belum mampu bangkit sendiri. Dukungan dan uluran tangan saudara-saudaranya masih sangat dibutuhkan. terbaik.(history/abadi)
Rekening donasi:
Salurkan donasi terbaikmu melalui:
Bank Syariah Mandiri
711.7976.337 a.n. Amal Bakti Dunia Islam
Narahubung: 087 8455 6406