5 Komunitas Muslim Dunia yang Tak Bisa Leluasa Beribadah

5 Komunitas Muslim Dunia yang Tak Bisa Leluasa Beribadah


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “RasulullahSaw.bersabda: “Sesungguhnya agama (Islam) mudah, tidak ada seorang pun yang hendak menyusahkan agama (Islam) kecuali ia akan kalah. Maka bersikap luruslah, mendekatlah, berbahagialah dan manfaatkanlah waktu pagi, sore dan ketika sebagian malam tiba” (HR. Bukhari)

Infoabadi.org – Islam adalah agama yang mudah, baik dalam akidah maupun amalan.Meski demikian, tak sedikit saudara Muslim kita di berbagai penjuru dunia yang belum bisa beribadah dengan mudah dan leluasa karena adanya kendala dari pemerintah setempat dan lain sebagainya.

Berikut kami rangkumkan Muslim dunia yang tidak bisa leluasa beribadah di negaranya sendiri:

Muslim Slovakia

Tidak mudah menjadi Muslim di Slovakia. Slovakia adalah salah satu dari sejumlah negara Eropa yang tidak memiliki masjid. Slovakia juga tidak memasukan pelajaran Islam dalam kurikulum pendidikannya.

Saat ini kurang lebih ada 5.000 Muslim di negara tersebut.  Seperti yang dikutip dalam TRT World, mereka tidak terdaftar secara resmi sebagai warga negara karena Parlemen Slovakia kerap mempersulit regulasi peresmian warga Muslim.

Muslim India

Dilansir dari Herald.dawn.com, jumlah Muslim di India mencapai 174 juta orang atau sekitar 14,4 persen dari jumlah penduduk India. Jumlahnya banyak dan disebut-sebut menjadi negara dengan berpenduduk Muslim terbanyak setelah Indonesia dan Pakistan.

Meski demikian, Muslim India tidak seleluasa kita untuk beribadah. Seperti yang terjadi pada akhir 2018 lalu. Muslim sebuah desa di India  dilarang untuk beribadah setelah kematian seekor anak sapi betina yang diduga dibunuh seorang remaja Muslim.

Baca juga: MASJID ISTIQLAL INDONESIA DI GAZA, SIMBOL HARAPAN KEMERDEKAAN PALESTINA

Muslim Uighur di Cina

Dilansir dari Anadolu Agency, pada 7 Mei 2019 lalu, pemerintah Cina menghancurkan belasan masjid di China secara bertahap sejak tahun 2016. Masjid yang dihancurkan termasuk yang berada di Provinsi Xianjiang, wilayah di Barat Laut China yang terdapat 50 etnis minoritas, termasuk Muslim Uighur.

Selain itu, Council on Foreign Relations mengatakan, Beijing melarang masyarakat Uighur menjalankan puasa Ramadan atau mengenakan cadar. Kamp tahanan yang berisi ratusan ribu kelompok Islam minoritas Cina yang ditahan oleh pemerintah juga menjadi isu hangat yang belakangan sering diberitakan.

Muslim Rohingya di Myanmar

Konflik antara etnis Rohingya dan mayoritas penduduk Myanmar seolah tak berkesudahan. Puluhan ribu warga Rohingya terlunta-lunta mengungsi ke negara lain, termasuk Indonesia.

Muslim Rohingya dilarang untuk beribadah, termasuk saat bulan Ramadan. Selain itu, mereka juga dipersulit memperoleh akses kesehatan, pendidikan dan perumahan yang layak.

Muslim Palestina

Meski dekat, tak mudah bagi Muslim Palestina beribadah Masjid al-Aqsha, masjid suci ketiga bagi umat Islam setelah Masjid al-Haram dan Masjid an-Nabawi. Mereka harus melewati pos-pos pemeriksaan Israel untuk dapat memasuki Kota al-Quds, tempat al-Aqsha berada. Berbagai ancaman dan penistaan jemaah pun kerap kali dilakukan pasukan penjajah, seperti pengusiran, penganiayaan, bahkan penganiayaan jemaah.

Bukan hanya di al-Aqsha, serangan Israel ke wilayah Palestina juga sering kali menargetkan masjid-masjid. Contohnya pada tahun 2014, lebih dari 70 masjid di Palestina dihancurkan oleh serangan udara Israel. (history/abadi)

Sumber: TRT World, Tirto.id, Anadolu Agency

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *